img Karma Manis untuk Tuan yang Sombong  /  Bab 2 Hawa dingin kota Bandung | 9.52%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 2 Hawa dingin kota Bandung

Jumlah Kata:1460    |    Dirilis Pada: 21/12/2025

ta yang membawanya menjauh dari Jakarta. Kepalanya bersandar di kaca jendela yang bergetar hebat, mengikuti laju bus yang ugal-ug

h SMA, dan uang tabungan yang nggak seberapa. Uang itu rencananya mau dipakai buat beli laptop bekas buat

knya pelan, hampir nggak kedengaran

senyum tipis kalau mereka papasan di meja makan, tapi wajah Arjuna yang merah padam karena murka. Tatapan mata pria it

a-kata Arjuna. Gugu

u benar-benar ada sesuatu yang tumbuh di sana. Bagaimana mungkin dia bisa membesarkan anak dalam keadaan sepert

bibi di sebuah desa kecil dekat Garut, tapi dia ragu. Kalau dia ke sana, apakah dia nggak akan makin memperm

ta, rumah megah keluarg

ki dia sudah mandi entah berapa kali. Dia masuk ke ruang tengah dan melihat ayah

angsa tanpa menoleh. Suaran

egun sejena

a. Satpam baru sadar pas lihat jendelany

suara denting yang keras. "Baguslah kalau dia tahu diri. Biar dia pergi. Itu kan yang dia

juna? Kalau dia kenapa-napa di jalan, atau kalau dia benar-benar hamil anak kamu, nama Adiwangsa

Arjuna meninggi. "Dia sudah ngerusak hidup aku! Valerie mutusin aku! Dia pergi ke London

ai ketemu. Bukan karena aku sayang sama dia, tapi karena aku nggak mau a

lagi dengan Kinanti. Dalam kepalanya, Kinanti bukan lagi gadis polos yang dulu sering dia kasih tumpangan kala

bakal baik sama dia," desis Arjuna s

ian semalam seolah menempel di dinding kamar itu. Dia mencoba mengingat-ingat. Dia ingat minum banyak di bar,

yang jebak aku?

dah tidak aktif. Frustrasi, Arjuna menendang kursi kerjanya sampai terjungkal. Dia merasa ter

i ke K

enyewa sebuah kamar kos kecil yang pengap di dekat pasar. Dindingnya hanya triplek, dan kamar mandinya ada di luar

nya orang-orang pasar yang mulai beraktivitas sejak tengah malam membua

nti takut,"

n yang tidak dia inginkan dalam mimpinya. Dia merasa dikhianati oleh takdir. Dia hanya i

uko, menanyakan apakah ada yang butuh tenaga cuci piring atau pembantu toko. Ba

tnya. "Kamu bisa nyuci piring? Tapi di sini kerjanya berat, dari p

ukan, yang penting bisa buat

uap panas dari tungku nasi yang membuatnya makin pusing. Tapi rasa sakit di perutnya mulai terasa berbeda. Mualnya bukan l

anya Bu Siti, pemilik

eka keringat di dahinya.

t. Jangan-jangan kamu..." Bu Siti menggantung k

pura-pura sibuk menggosok panci yang ber

sa tabungannya, dia memberanikan diri pergi ke apotek kecil yang agak jauh dari

cang. Tangannya gemetar saat memegang plastik kecil itu. Dia memejamkan mata, berdoa

dia membuk

merah. Jel

nya. Dia jatuh terduduk di lantai semen yang

ak boleh terjadi,

u pasti akan menganggapnya semakin licik. Tapi yang paling menyakitkan adalah kenyataan bahwa anak ini

a menggugurkan kandungan ini seperti yang dikatakan Arjuna? Tapi dia tidak tega. Ini

kan orang-orangnya, bahkan mendatangi kampus Kinanti, tapi tidak ada

i yang ada di file data mahasiswanya. Di foto itu, Kinanti terliha

lau kamu lari, semua orang makin

ada juga sedikit rasa bersalah yang dia tekan dalam-dalam. Dia ingat semalam sebelum kejadian itu, di

inkan dirinya sendiri. "Semua orang miskin puny

n Kinanti, dia tidak akan memberi ampun. Dia akan membuat gadis itu mengak

memegangi perutnya, berjanji pada janin yang belum berbentuk itu bahwa dia akan melindunginya, meski

ahwa saat dia ditemukan nanti, hidupnya tidak akan pernah sama lagi. Dia akan

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY