img Hutan Bayangan  /  Bab 5 Satu Korban Lagi | 100.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 5 Satu Korban Lagi

Jumlah Kata:1160    |    Dirilis Pada: 03/01/2022

rinya keluar dari pondok dan menda

Thomas tidak akan pernah muncul. Anak laki-laki itu tidak bermain petak umpet

elakang, kandang kuda, ke tumpukan

. Dan kakek akan memberikanmu permen gula yang

di sana. Kakek tua Jimmy segera menaiki kudanya dan keluar dari lada

ilang!" Teriak kakek tua

g, ancaman dan peringatan bagi seluruh kota. Di kota kecil Shawsburry, mustahil seorang anak menghilang. Di sini bahk

kengerian tentang Hutan Bayangan. Legenda yang pernah terja

masing dan mengunci pintu mereka dengan palang kayu besar. Anak-anak dikurung di kamar yang jendelanya di paku sekuat mungkin. Dugaan demi dugaan men

gin malam berhembus sangat kencang, tidak seperti bias

dengan putus asa. Dia merupak

makhluk jahat itu." Kakek tua Jimmy berkata lemah. Kakek tua itu sepertinya

lam ini. Sebentar lagi badai!"

sendirian di luar sana dalam gelap dan badai? Bagaimana kalau dia masih hidup? Kalian akan menanggung dos

an jejaknya." seorang laki-laki dengan topi lebar berdiri. Dia adalah Erick. Pemilik bar di desa Shawsburry. Konon katanya, jarang ada yang pe

bahaya. Bisakah kita menunggu bes

kecil!" seru Tom yang merasa marah karena putranya menghilang maju ingin menampar wajah

an dan aku tidak tahu apa yang dilakukannya? Bahkan seandainya dia sudah mati,

rry maju. "Izinkan aku memperkenalkan diri, semuanya. Namaku Eide

embicarakannya. Atau lebih tepatnya menghina pria tolol ini karena telah su

e mengejek.Nenek tua dengan potongan rambut yang di pertahank

rn untuk percaya pada takhayul itu. Kesombongan selalu mengha

ayul yang ada di desa pamannya. Bukan karena pikiran Eiden kuno. Tapi karena dia sendiri adalah manusia setengah Elf. Ayahnya dan paman Erick tidak senga

ukankah Peri Hutan tidak pernah berani menampakkan wujud asli mereka di hadapan banyak orang?" E

ka akan ketakutan yang selama ini terus melanda membuat warga desa S

wa obor menyusuri wilayah pinggiran Hutan Terlarang. Mereka berteriak lanta

ng tadi gelap gulita dengan beberapa kilat yang menyambar berubah menjadi langit yang penuh bintang. Cuaca m

emanggil anak laki-laki itu. Merek

p dalam kegelapan. Mereka heran, kenapa warga d

as sudah ditemukan!"

ampan itu sudah tewas dengan leher terkoyak dan darah yang sepertinya dihisap kering dari tu

kan putranya. Hati Tom di penuhi kebencian yang amat sangat. Bagi pria itu, nyawa dibalas nyawa. Peri hutan sudah men

anya. Bahkan sebelum salah satu warga desa menyadarinya. Mereka sadar ketika teriakan pilu Tom terdengar dari dalam hutan. Tapi tida

utan dan manusia. Rudolf tahu, pelan tapi pasti. Manusia pasti akan berbondong-bondong membakar hutan ba

ian berkhianat dari perjan

lf memang licik. Tapi sayang, dia tidak tahu apapun mengenai buku merah. Buku

Sebelumnya
Selanjutnya
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY