img My Husband is My Cousin  /  Bab 2 Bukan Mimpi | 100.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 2 Bukan Mimpi

Jumlah Kata:1375    |    Dirilis Pada: 05/01/2022

gin. Saat ini keluarga Hasna sedang duduk santai di ruang tengah, setelah paman dan keluarganya pulang. Ucapan Hasna membuat Hasan dan H

mbong, tidak baik ah,” ucap Mama Fatma yang ujung-ujungnya menggoda Hasna juga. Dan, seke

asna menggerutu, kemudian menoleh ke arah Kakek Bramant

lnya kuliah di sini saja tidak usah ke luar kota,” ucap san

ombong? Jadi saudara sepupu saja tidak pernah tuh bersikap baik sama Has

ndangannya dari perempuan yang bukan muhrimnya,” jelas Mama Fatma malah membua

k Hasan dan kak Husein jahilin Hasna, tapi setelah beranjak dewasa sikap mas sombong berubah. Dan, itu bikin Hasna

Kan bukan muhrim. Tapi ya, kalau dia tidak mau, kenapa tadi saat Kakek tanya siap tidak melamar kamu,

n kepalanya, menatap Hasan dan Husein dengan penuh selidik, membuat keduanya nyengir sambil mengangkat kedua tangannya, ke

las papanya dengan mengedikkan bahu dan cepat-cepat mengajak mama Fatma masuk kamar sambil berangkulan. Membuat Hasna melongo kemudian menggelengkan kepalan

ong selamanya? Bisa kurus kering nanti Hasna, Kek,” ucap Hasna berusaha membujuk k

dan tinggal sama Syauqi nanti. Kan lumayan, sudah tidak usah mengeluarkan uang untuk makan atau kost. Terus kamu bisa belajar bisnis juga kan nantinya sama Syauqi. Percaya sama kakek suatu hari nanti

na pikir la

lnya perempuan menikah dengan saudara sepupunya sendiri. Kamu kan juga diajari di sekolah tentang saudara yang menikah dengan sepupunya sendiri. Sudah, kakek mau istirahat

odohannya membuat Hasna sedikit pusing, tiba-tiba kantuk menyerang. Bukannya masuk kamar, Hasna malah merebahkan tubuhnya ke sofa sambi

rbangun dari tidurnya. Tapi bukannya bangun Hasna malah me

an Hasna dengan agak keras, membuat Hasna menggeliat kem

agak lebar, kemudian melihat jam yang bertengger di dindi

kemudian berjalan menuju kamarnya untuk mengambil peralata

melihat Hasna malah berjalan ke ara

l mukena,” ucap Hasna ta

sambil mengangkat tangannya hormat dengan tubuh yang membelakangi Maman

san, Husein, mama dan Syauqi. Eh Syauqi? Saat keduanya saling menatap satu sama lain, Hasna segera menggelengkan kepalan

ma, Hasna kembali menoleh ke arah Syauqi berada tapi Syauqi sudah tidak terlihat di tempatnya, m

terkejut karena suaranya seperti suara Syauqi sepupunya. Masak karena mimpinya semalam semua yang berada di dekatnya bisa beruba

arnya. Tapi tak sengaja matanya menatap seseorang di samping kakeknya, yang seketika membuatnya tertegun sesaat. Berarti dia beneran melihat Syauqi tadi, bu

Masih belum muhrim, Dek,” tegur

i? Memang siapa calon suami Hasna?” s

n menggoda Hasna sambil menaik turunkan alisnya. Hasna terl

linga Hasan yang terlihat memicingkan matanya, menatap ke arah Hasna yang masih berdiri di tempatnya. Kemudian mencubit

cubit Hasan tadi. Husein yang berada di dekatnya pun meran

bagaimanapun dia begitu menyayangi Hasna, dapat dilihat dari sikapnya dalam menjaga Hasna. Apalagi kalau ada laki-laki yang mencoba

acak mukena Hasna pelan, tersenyum sambil mengucapkan semangat kepada adiknya, seraya beranjak pergi

Kakek dan Syauqi. “Bagaimana, Hasna? Sudah siap kan?”

Hasna menggerutu. “Terus ini juga kenapa pernikahan dipercepat?

ke Solo. Sekalian mendaftarkan kamu di kampus

pan! Secep

Sebelumnya
Selanjutnya
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY