Ari memasuki limosin lalu duduk di samping wanita itu, dan mengambil gelas sampanye bertangkai panjang yang ditawarkan padanya. Meskipun Ari tidak suka minuman keras, tetapi dia membutuhkannya sekarang.

"Nama aku Lillian Durling," kata wanita itu dengan sedikit aksen Inggris. Dia menyesap sampanyenya.

Berdasarkan logatnya, Ari mengira wanita itu mungkin dari Estrea, tetapi dia ingin memastikan. "Dan kau adalah?"

Wanita itu mengisi lagi gelas milik Ari. "Aku Lillian, teman belanja pribadi kau yang baru." Dia merentangkan tangannya lebar-lebar disertai senyuman di wajahnya. "Kita akan berbelanja!"

Ari tersenyum. "Apakah tunanganku mengirimmu?" Ari berhati-hati untuk tidak menyebutkan nama tunangannya, untuk berjaga-jaga seandainya saja si sopir bukan dari Estrea.

"Aaahh!!! Kau sudah tahu rupanya!" Dia mencondongkan tubuh ke depan penuh persekongkolan. "Iya, dia yang mengirimku. Dia ingin aku mengajakmu berbelanja untuk mendapatkan semua yang kau perlukan untuk menjadi putri Estrea."