img Istri Muda  /  Bab 3 Hari Pernikahan | 5.36%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 3 Hari Pernikahan

Jumlah Kata:939    |    Dirilis Pada: 09/03/2022

;pria yang sudah beristri. Bukan hanya sebagian, tetapi semua tamu yang hadir pada acara akad pernikahan itu tentu bertanya-tanya, kenapa gadis cantik, muda, kaya, dan pinta

ang sudah cantik, menjadi semakin cantik. Di depan cermin yang kanan kirinya dihiasi lampu besar, Huri memhat diri

n takjub dan berdecak kagum. Huri bagaikan Tuan Putri yang baru turun dari kayangan. Sangat sempurna. Banyak tamu wanita yang iri, termasuk Kiya;istri pertama Elang. Wanita itu meremas gamisnya dengan erat. Dia benar-benar terbakar api cemb

ap saja Elang itu nanti lebih cenderung

mu sangat berat, Kiya. Bersiaplah!” ocehan ibu yang duduk di sebelahnya membuat Kiya jengah, sekaligus harus bersikap waspada. Namun d

inti Ahmad Mursyid dengan mas kawin seperangkat al

Sa

negara. Tangan Elang gemetar, saat menyingkap pelan selendang renda tile berwarna putih yang menutupi wajah Huri. Meskipun ia beberapa kali pernah melihat gadis ini, tetapi ia tidak begitu tegas dengan wajahnya. Baru hari ini,

dengan pernikahan ini, termasuk Bu Latifah, tetapi tidak dengan Kiya. Air matanya tidak berhenti mengalir saat suaminya dengan terang-terangan

hilang keseimbangan. Dia belum bisa menelan nasi selama dua hari menjelang pernikahan. Masih gamang antara lanjut da

. Bu Rima dan Bu Latifah pun tersenyum amat lebar menyambut tamu-tamu mereka yang didominasi oleh kaum ibu-ib

menggeleng. Tanpa ekspresi atau senyuman sama sekali. Sesekali ekor mata Elang masih menangkap sosok Kiya yang duduk bersembunyi di

tan di permukaan gelas, lalu memberikannya pada Elang. Dengan canggung, Elang menerima air mineral dari tangan Huri. Tanpa sengaja, kulit tangan mereka bersentuhan dan itu memb

i sudah membersihkan diri dan berganti pakaian, tetapi hingga setengah jam menunggu, suaminya belum juga masuk ke dalam kamar. Gadis itu duduk diam di atas ranjang yang bertabur kelopak bunga. Dengan t

le

marnya. Huri tersenyum saat mata mereka saling pandang. Elang lagi-lagi hanya bisa menelan ludahnya. Lelaki

an. Mandi dulu ya, sebelum ….” Huri t

sambungnya deng

in hanya dia saja dan bayangannya yang mampu mendengar ucapan itu.

terdiam di depan pintu. Wajahnya pucat pasi

sam

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY