z dan bagaimana tanggapan Zahwa? Yuk
**
as tidur
ebelum sampai menyentuh lengannya Mas Fairuz sudah membalikkan badan membelakan
Kenapa Mas menghi
*
sholat berjamaah, tapi sayangnya Mas Fairuz sudah s
amiku lagi? Apa salah Zahwa?"
ku datangi Mas Fairuz yang sed
ng berdiri di sampingnya. ku taruh teh itu dengan hati-hati. Tidak ada rea
erti ini?" Tanyaku dihadapan mejanya.
sadar apa yang t
kan, jangan bersikap seperti ini,
yang tidak perlu sok menjadi prempuan baik, tapi diam-
an" air mataku mulai jatuh "Zahwa bingung dengan ucapan
ancing emosiku Zahwa! Kamu tida
rcekat karena emosi dan tidak meng
r perceraian adalah jalan yang terbaik" Mas Fairuz membe
kata perceraian. Aku se
rceraian
gi ke kamar menumpahkan semua kekecewaan da
bertambah menjadi-jad
dak mau bercerai" tangisku menja
*
mu tinggal menandatangani kesepakatan ini" Seray
ku tidak pernah merasakan sesakit ini meskipun pernah ditinggalkan oleh orang yan
ak ikut sarapan?" Tanya Mama sa
anya sendiri kepada orangnya? Aku ti
tercengang dan bingung. Bahkan Bik Ijah pu
mereka merasa di antara aku
ereka?" Tanya Mama disela-se
Lidia yang mendengar percakapan mereka "sudah-sudah Ma. Papa nanti ada pertemuan jadi Pap
a dulu, kalian makanlah
Lidia paling crewet jika sudah ada di meja makan, karena ekspresi ser
*
pintu kamar. Aku hanya duduk memegang kedua l
ak? Apa k
ya meng
atas kasur. Mama mengambil dan membacanya. Reflek Mama terkejut dan
a.
il Papa pas
ke mobil" Mama tersenyu
bercanda dan bergurau. Senyumann
h" sambil mencubit le
n urus. Pertemuan dengan klien
lang ya jika s
ti s
hubungi Mam
saya
*
sss
asuk aku. Melihat Lidia memegang Mama yang tidak sadarkan diri, refle
?" Tanyaku sambil be
ut ada apa-apa dengan Mama" dengan su
" Suara bariton Mas Fa
membawa Mama ke dalam kamar. Se
Kenap
na, Mama tidak kuat nahan sakitnya" sambil me
idak selang satu menit Mas Fairuz sudah ada di
ngkat saja
Fairuz akan berangkat" Mama ters
anya cara ini yang bisa
gan Bu Anisa?" Tanya
dokter, tapi Mama
ergi ke kamar Mama dan
lu" tanpa menjawab Aku dan Lidia sudah ke luar. Mas Fairu
saya minta
t terjadi apa-apa kepada Mama"
tapi sudah delapan panggilan
..." Lidia menan
oakan saja semoga
dia sang
idak bisa dihu
Kak, tapi dia terje
khawatir dan cepa
suapa Mama sehat. Dokter An
kecapean dan saya minta jangan sampai B
ma Dokter?" Tanya
erkejut berlebihan ini masih aman. Beliau mengalami
Dok
karena masih banyak
secara bersamaan Aku d
antar
banyak Pak.
menemui Mam
nan dulu ya, karena Zahw
g. Mama tida
dia jadi takut Ma. Mama jangan sakit ya, Li
a sayang. Mam
lihat Mama dan L
pergi keluar sambil merenggan
Aku dan Mas Fa
ya. Bertemu orangnya saja memb
*
pinta tadi malam, dan hantar kerumah secepatnya" M
ara di sebera
as itu, saya tidak ingin berlama
ih sayangku? Dan kenapa dalam keadaan sekarang, mama lagi sakit Mas masih ingin menceraikanku? Ya Allah...... akan di bawa kemana hid
g lagi bersama Mama Mas Fairuz den
ruz kena
iba-tiba bersikap kasar dan dingin lagi. Aku sudah susah payah agar bisa dit
erbuat seperti pasti ada sesua
g aku la
kin tanpa Kakak ketahui bers
ya dan pikiranku langsu
jam empat pulangnya
Kak?" Ta
yang lalu Mas ap
n wajahnya sangat murung. Semua orang yang
terkejut
iku. Apakah Mas Fairuz cemburu?" Li
a. Ketampanannya tidak berubah, tatapa
ba-tiba Mas Fairuz memandangku dengan tatap
lihat ke sini si
iruz cemburu berarti Mas sayang, tapi aku
drettt
g, samar-samar aku men
memperlambat keputusan yang sudah
an sudah dia tandatangani, jadi ting
uh belakang tangan kedahinya.
uz samar-samar
ndan yang cantik untuk menyambu
yang cantik
la mendengar "dandan yang cantik sayang" Mataku berkaca-kaca "tidak. Zahwa tidak
ahwa tidak suka itu. Tidak........!
*
asaanya jika ia bercerai dan Fairuz bersama wani