img Om, I Love You!!  /  Bab 3 Close | 3.75%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 3 Close

Jumlah Kata:1411    |    Dirilis Pada: 25/04/2022

agi menutup diri. Ia mulai bicara pada siapapun dan mu

ang tiba-tiba, namun mereka bersyukur karena pada akh

Haris masih sedikit kekanakan. Setiap sepulang sekolah saat tidak ada les, Haris selalu menyempatkan bermai

nya Brisya saat Haris se

t dulu pernah menjanjikan

sepulang Kakak dari sekolah

ngangguk, lalu kembali

ekolah karena akan mampir ke Toko Mainan. Ia sudah ber

rakter. Dalam 1 lorong, ia menemukan banyak sekali boneka Barbie dengan berbagai model. I

warna coklat, sama persis dengan rambut Brisya. Melihat Barbie itu mengingatkan Ha

ag. Ia membayangkan wajah Brisya tersenyum senang mendapat boneka yang mirip dengannya. Beginikah rasanya mempunyai seorang

berhambur keluar dan berlari. Jarak halte ke rumahnya lumayan dekat, akan tetapi langk

ga terparkir disana. Apa yang terjadi dengan

diri di pagar Panti Asuhan menantinya. Haris ingin segera sampai di ruma

umahnya. Matanya memanas, jantungnya berdegup kencang. Saat sampai di depan kamar ayahnya yang dijaga oleh polisi dan di

Brata?" tanya seorang

engangg

Pak? Ayah saya kenapa?" ta

uncul di belakangnya

g," lirih suara bu Rahmi ditelinga Haris,

tak lagi bertenaga. Air matanya menetes d

ggal oleh orang orang yang ia sayangi?? Menga

iak Haris histeri

********

di acara pemakaman. Namun hati Haris sudah terlalu hancur untuk merasa bahagia atas kedatangan mereka. Ia bahkan tak

, kita be

ja sama Kakak," sahut Haris cepa

iri Haris dan duduk di

! Mama sedih melihat Ayah harus pergi dengan cara seperti ini,"

n Haris sendirian, Har

tolong jangan keras kepala seperti ini, ini hanya akan me

es, kamu bukan Haris yang terpuruk, sedihmu hanya membu

paperbag yang teronggok dimeja belajarnya. Bar

wah, ya," ucap Ros

u, wanita yang secara tidak langsung sudah membunuh Ayahnya. Air mata Haris men

njak keluar. Di bawah, Mama dan kakaknya sudah men

ila, kalian tunggu di mobil saja," cetus Haris

i Haris terasa teriris-iris sedih. Langkahnya terasa amat berat.

elonong masuk ke dalam Panti tanpa permisi, ia

sembab oleh air mata. Brisya yang saat itu sedang asyik bermain ayunan, langsung me

mengulurkan tangannya dan menatap sedih. Tapi melihat Haris semakin tersedu-sedu, Brisya kemudian menarik ta

menangis. Mereka harus berpisah mulai hari ini. Brisya yan

a sedih mendengar raungan

punggung Haris pelan, lalu mengelus rambut Haris untuk menenangkannya. Tapi tan

lnya, sebelum kemudian sebuah sent

Kami akan merindukanmu

urai peluknya dan mengawasi bu Shil

esis Haris lesu. Ia menolehi Brisya yang be

ya, kakak baru menepati janji," ucap Haris samb

il dan meraih paperb

, ia tak paham bahwa Barbie ini adalah

hadapan Brisya dan

i suatu saat nanti, Kakak akan kembali

pernah mendengar

arbie ini, ya kan??" lanjut Haris tak sanggup melihat tata

perhatikan hadiah Ba

sini, kembalikan barbienya, Kak. Maafin Brisya,

an ikut berjongkok

nanti Kakak sedih, dan kalo Kakak sedih nanti Kakak akan

dalam. Air mata Haris jatuh lagi. Brisya men

sis Briy pelan, Haris mengangguk dan memeluk Bris

ya?" pinta Haris sepenuh ha

gan ayah dan kehilangan orang-orang yang ia s

Haris saat ia sudah berdiri

melambaikan tangan pada Haris. Bu Shila dan

dihadapannya. Pemandangan yang tiap hari ia lihat, yan

nti. Entah kapan ia akan kembali lagi ke tempat i

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY