img Guard You  /  Bab 9 Arlan, Si Pahlawan Kesiangan | 64.29%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 9 Arlan, Si Pahlawan Kesiangan

Jumlah Kata:1003    |    Dirilis Pada: 10/06/2022

loker itu, banyak kertas sampah yang dibentuk seperti bola berceceran di dalam loker Kania. Belum lagi spidol permanent hitam berisi kalim

yang mempunyai d

r Sa

h ini bukan punya bokap lo lagi. Jadi jangan merasa pali

anya? Kasian gada yang bisa di

itanam, haha. Itu

anak

k lo kapan

n se

usah sekolah

Lagian sekolah ini juga

nerima ini semua, tetapi dia tidak bisa apa-apa. Buru-buru ia mengambil buku pelajaran dan seger

Tina, dan Tasya yang su

ringan. Tasya dan Tina juga sama-sama menertawakan m

h lagi." Tasya menimpali sarkas. Gadis itu puas s

a ketularan miskin," sela Tina seraya tersenyum puas. Mereka setelah

*

sibuk di sekolah sehingga harus pulang lebih lambat dari biasanya. Belum lagi urusan bisnisnya

Bekti selama itu, Kania memutuska

satu pun angkot yang melintas di depannya. Kania melirik jam di ponselnya,

a mengendarai motor besar langsung berhenti te

Kania sampai menahan napas melihat pesona pemuda itu, terlebih lagi kibasan rambutnya dan caranya menyisir rambutnya

itu memastikan, membuat alis

sendiri dengan kikuk. Se begitu terkenal ka

udian mengulurkan tangan berniat untuk menj

n Wiraguna. Panggil aja

itu ternyata b

ampan dia mau berkenalan dengannya

nia membalas ja

a, panggil

Arlan masih dengan senyumnya, membuat Kania membelala

ya sendiri. Lalu, apa- apaan tatapan matanya yang terasa menyeduhkan itu? Mengapa

-benar mengingatkan nya pada mendiang papanya. Kania mengucek matanya masih merasa sal

di depan mata gadis itu, membuatnya tersentak dan seakan ia ditarik

wajahnya ke arah lain, pipinya merona merah seperti kepiting rebus. Apa

apa-apa," elak Kania se

n ya sampe rumah?" tawar Arlan tiba-tib

seolah ingin memastikan. Arlan pun lang

emang

ta baru aja

isa nganter pulang?" tanya Arlan ba

ng yang baru saja dikenal. Kata papanya, yang menawarkan bantuan bisa saja akan berbuat jahat. Kania jadi rag

nimang - nimang t

an refleks menarik tangannya. Tak mempedulikan gadis

a-tapi

sebuah mobil sedan hitam mengklakson di belakang. M

ng!" tukas om Bekti menyembulkan kepalan

ga yang pacaran? Kenal saja

h dari Arlan, Kania segera melepaskan genggaman cowok itu di

jakin gue pulang bareng. Maka

nghilang dari pandangan matanya. Cowok beriris coklat tua itu lan

angan," gerutu Arlan. Ia menjambak rambutnya

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY