img The Devil's  /  Bab 2 Luka | 40.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 2 Luka

Jumlah Kata:1102    |    Dirilis Pada: 12/06/2022

a perubahan ini terkesan mendadak tanpa memberi jejak kepadanya. Ia mulai curiga telah terjadi sesuatu

n kerisauan. Tampak jelas mukanya cemas memikirkan apa yang akan terjadi pada sang majikan. Ia takut, se

*

iri sang istri dengan mata tak kalah tajam. “Arandra.” Ia mendengus sinis tanpa menarik pandangannya. “Aku menugaskan dia untuk menjagamu

jukkan bahwa aku sudah tidak peduli lagi

lek hingga wanita itu terlihat menahan kesakitan. “Katakan padaku apa yang kau katakan adalah kebohongan! Katakan padaku kalau kau tid

un bibirnya masih kuat tersenyum melecehkan, dan sorot tajam matanya t

ngemis padaku,” uc

oleh ucapan istriny

raman suaminya. “Aku sangat ingi

“K

at memuaska

OLEK

kau pikir kebaikan yang kuterima darimu pada akhirnya membuatku bahagia?! Tidak pernah sama sekali, Sancho! Kau justru sudah membawaku semakin dal

an takut padamu Sancho, tidak akan takut lagi! Kau sudah mengambil nyawa ayahku, dan sekarang aku tidak peduli kalau kau juga ingin mengambil nyawaku! Dalam sisa nafasku, sampai kau mengorbankan

ya mengeluarkan pistol dari balik jasnya. Ia arahkan

membunuhku?

“Jangan paksa aku melakukan ini.” Tete

i, bahkan sebelu

ahu. Betapa sulitny

, bahwa kebaikanmu tak b

enarik tembakannya. Tangannya ge

kau harapkan berubah seluas samude

saja kau mencintaiku, maka aku aka

tak lupa menenggelamkan. Wanita itu menantang, maju melangkah perlahan namun penuh keyakinan mendekati senjata di tangan suaminya. Sancho yang sej

an itu pun kembali terdengar. “Aku membe

LEEEE

DOO

DOO

DOO

muramkan wajahnya. Ia membeku di atas rerumputan, ia tak mampu lagi melanjutkan pekerjaan. Bat

*

n, Denz

oe yang diprotesnya dari sambungan telepon. Rentetan alasan diutarakan Zoe yang sekali lagi meminta Soa untuk

“Maaf ... maaf ...,” hanya itu kalimat terakh

gar balasan Zoe lagi, Soa langsung mematikan panggilan teleponnya. Ia entak keras kakinya ke bumi, sebagai bentuk penegasan bah

g harus menemuinya. Lalu pertemuannya dengan Molly tidak membawa kabar baik bagi usaha keluarga

g asyik menikmati gulali, ada yang asyik berlari dengan anjingnya, ada sekelompok pemuda yang asyik bercanda tawa, dan ada juga yang sekedar duduk-duduk santai di kursi taman yang berjejer secara terpisah. Hingga akhirnya matanya bertemu dengan tatapan seorang pria

teman yang sama lambannya seperti Z

status konyol yang dibuat teman-temannya membuatnya tertawa. Soa jadi ingin iku

ran berkuda putih yan

dia sosial. Ia mendapati, lelaki berpakaian serba hitam itu masih mengamatinya dari kejauhan. Itu membuat perasaannya lagi-lagi tergelitik, buru-buru kembali tertuju ke handphone-nya. Berbagai prasangka pun menyala. “Apa aku masih pant

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY