img Perjanjiaan Pranikah  /  Bab 1 Utang Budi | 14.29%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca
Perjanjiaan Pranikah

Perjanjiaan Pranikah

Penulis: Lisa_Fairuz
img img img

Bab 1 Utang Budi

Jumlah Kata:2083    |    Dirilis Pada: 20/07/2022

kali.” Sofia mengadu kep

yang membawamu ke Rumah sakit ini tidak mungkin sampai ingin bermaksu

ubuhnya. Dia pun menatap Febri seakan meminta penjelasan tentang yang terjadi pada dirinya sendiri. Febri yang

skan semuanya tapi sebelum itu aku ingin memberikan penawaran kepadamu d

ta tidak saling mengenal tiba-tiba kamu membe

pun Febri pun meninggalkan Sofia yang masih bingung dengan situasi yang aneh ini. A

gak mengerti, pusing banget nih kepalaku.”

Anita pun berbaring kembali dan menyadari sesuatu perutnya ada luka habis

han rasa sakitnya dia pun memutuskan untuk mencet panggilan kepada perawat di Rumah Sakit ini. Sofia ingin sekali melihat

dan Bagaimana keadaan Ibu sekarang

nit yang lalu, saya hanya ingin tahu kondisi

ebab itu dihempasnya dengan kerasnya. Lalu berjalan mendekati mereka, “Kamu bisa p

r diri dulu Pak, Bu.” Perawat itu langsung perg

mbuat orang ketakutan begitu memangnya kamu ini siapa y

u mikir kamu perempuan yang punya sopan santun ternyata aku salah. Sekarang kamu udah enggak pu

hanya marah-marah tidak jelas. Walaupun pernikahan ini hanya sementara

anda tangan sekarang.” Febri mendekati Sofia, “Atau kamu tidak a

erlebih ini soalnya anaknya. Dia tidak mau jika harus dipisahkan dengan anaknya yang menjadi kelu

al satu sampai tiga hari ke depan kamu harus bisa keluar dari Rumah Sakit ini. Setelah ini aku tidak mau kesini la

menggetarkan hatinya. Dia pun memepis semua perasaaan itu apalagi saat dia tahu kala

tulus, mereka hanya memanfaatkanku sesuka hati mereka kalau kehidupanku se

u akan mencoba menerima semua takdir hidupku ini, ijinkan aku memberikan kasih

ari, ketika terbangun dia melihat ada seorang perempuan yang duduk di sofa itu sambil menyusun m

u aku pun hanya tersenyum ge

saya Bibi Imah yang ditugaskan untuk menjaga N

kerja dengan laki-laki aneh itu dan Bibi

an sejak Den Febri belum lahir juga. Non, Aden orangnya baik dan perhatian sekali loh tidak aneh seperti yang tadi katakan. Dia memang kalau dengan orang baru suka jutek gitu sih, kalau ana

a kini sudah baik, dia pun segera memulai untuk belajar untuk duduk dan berjalan

rip dengan Non. Sekarang dia dirawat dengan Nyonya, ibunya Den Febri. Anakmu disayang sekali dengan Nyonya bahkan tidak ada seoran

fia kaget dengan

imana ya? Cucu si

alah lagi pula semua juga udah terlanjur sayang dengan anak itu Non. Bentar lagi juga Non mau ni

hal bukan seperti itu. Tetapi Sofia tidak ingin menjelaskan apapun takut salah bicara yang bisa menyebabkan Tuan Febri malah tentunya,

rang dan juga membantu Sofia berjalan. Sofia merasa takut ketika harus bertemu dengan Irana, Ibu Febri dan juga Tuan galak itu lagi. Dia tidak tahu harus berkata apapu

arus aku katakan?

ku se

berhati lembut saya yakin dia akan menerima kamu dengan sepenuh hati

ela hingga tak sadar kalau dia sudah tertidur cukup lamanya. Ti

udah mau sampai in

buah bangunan rumah yang tampak sekali megahnya dan dikanan kirinya terdapat taman yang indah

Febri sekaya it

gitu Non." ka

tu anggunnya. Dia hari ini menggunakan sepatu flat berwarna silver dan dress yang sedikit mengembang dibagi

gan gamis yang terlihat sederhana tetapi elegan tersenyum manis k

nanti bisa masuk angin loh." kat

tak bisa bergerak." Bik Imah terse

bawa masuk cucuku kasihan terlalu banyak angin ini." kata wanit

esar ditambah lagi pernak pernik yang sangat beragam harganya pastinya mahal melihat se

a mereka masuk di dalam lift diikuti juga dengan kereta dorong itu Sofia bisa melihat

sihan tahu kalau terkena kuman atau hal yang tidak baik da

visi yang sangat luas dan ada lorong dengan begitu banyak kamar disana. Tetapi dengan jel

bih leluasa tidurnya" Febri mengendong anakku dengan mudahnya, "Dan

u, sayang ayo ke kamarmu akan Mama tunjukan ya," Dia merangkulku, "Mulai sekar

a lampu tidur yang indah ditambah lagi ada tempat tidur bayi disana dan juga

ngan kamar ini 'kan?" t

kaan dialah. Udah minggir aku mau taruh

enikah dengannya jadi bersikaplah yang sopan gitu loh, Sofia kamu bisa mandi dulu

meninggalkan Ibu dan Ana

nya dan pada akhirnya dia pun mengalah pada Irana. Sofia yang didalam kamar mandi pun dia tersenyum senang mendapa

dicepol keatas dan baju daster merah yang terliha

keluar dengan banyak ya." Irana

tuh dan ingin menjadikan kamu bagian dari keluargaku. Aku melihat anak itu langsung menyanyanginya seakan tida

itu sangat serasi dan akan saling mencintai satu sama lain. Sayang kamu tidak perlu khawatir dengan sikap Febri

akan mengajarimu," Irana memberikan cucun

dengan sebutan Mama ya sayang." Ir

gendut, kulitnya putih bersih dengan hidung yang mancung. Irana

tuk kalian, jangan ada kesedihan lagi ya." Irana mengecup puncak ke

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY