ak kau hargai...semua. Hidupku,

las, ketkutan dan kedingina tak tentu arah. Orang yang dipercaya

an a

kan

kkan bisa, bila kamu mengin

bersamanya, gadis itu justru mengingat orang lain. Sejenak ia mendongakkan kepalanya menatap langit, tata

ya menatap langit, entah di mana pujaan hatinya sekarang. Kena

i, engkau

-Ho berjalan ke arah tak tentu hingga tanpa sengaja dia menuju tempat dulu diriny

diri di depan pintu tan

le

atanya lirik sinis ketika melihatnya,"kenapa dia terlihat sangat membenciku? Bukankah ka

uju pria tersebut. Pandangannya mengintrogasi mulai dari

ara sekretaris ZEM itu membentak seseorang,"kakak Jhi, siapa yang di luar? Sepertinya kakak Rin je

rti hantu beranak, lalu bidannya malah mengeluarkan suntikan untuk mengempesi perut bunc

membuar ratu ZEM itu naik darah. Matanya menyipit ketika melihat mantan pimpin

galkan gadis polos itu di taman bermain sendirian, ia yak

lon istri. Rain mengangguk, ia berharap kalau mantan temannya itu

ou Rain mengepalkan kedua tangannya menahan amarah, ia pun menarik k

u sampai terjadi sesuatu pada Fira, aku bersumpah akan membunuhmu!" desisnya. Setelah itu Rain menghemparkan pria itu h

ang membuat Fira menjadi kekasihmu, dia setia terhadapmu. Kalau kamu memang tidak mau mencoba mengingat kembali masa lalumu dengannya, setidaknya jangan membe

tika mendengar ucapan gadis cantik itu, tapi yang dia tahu bahwa ada pe

ng tersebut berteriak hingga membuat menejer marketing ZEM itu hampir terjungkal dari kursi yang didudukinya

gung karena telinganya hampir tuli menden

s lalu kelinci itu melahirka

telah itu mereka tertawa terbahak-bahak. Rin memperhatika

ia

in. Sekarang Shiou Rain sedang menyusulnya kesana, tapi aku khawatir kalau Fira ternyata sudah keluar dari taman

ai dan Inarida juga mengangguk,"baiklah

kata Rin diangguki oleh k

aan hatinya, tapi tak juga menemukannya. Dia bahkan membeli tiket untu

ebut, ia merasa bersalah karena telah meninggalkan gadis tersebut. Sekarang sem

berjalan kearahnya, ia menoleh kanan kiri mencari jalan untuk kabur tap

tanya Jang Hyeri sambil mengga

baru saja kencang dengan gadis kampung dari Indonesia. Matanya membulat ke

is itu menundukkan kepalanya ketika berpapan dengan pria mirip dengan pujaan h

ir

tu juga menyusul ke tempat ini, rasanya snagat jengkel setiap kali bertemu dengan manusia tukang marah-marah terse

menariknya pergi, padahal dia sangat ingin pamer kemes