img HELP: Psikopat itu Memburuku  /  Bab 4 Perjalanan Bisu | 80.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 4 Perjalanan Bisu

Jumlah Kata:1518    |    Dirilis Pada: 06/11/2022

anan yang kami tempuh kurang lebih 30 kilometer. Perlahan-lahan, keramaian ibukota mulai lenyap dari pandangan. Jalanan yang semula mulus oleh aspal, te

k Angkara dengan suara tipis terhembus angin dibalik helm

s polisi yang dapat dikatakan sepi, tapi kantor polisi yang berada di sisi jalanan aspal lumayan ramai meski di belakangnya tampak hutan belantara yang bisa menembus d

h lenganku dan m

aiki anak tangga kecil sebagai p

a polisi yang menangan

ahu. Semoga saja d

an tegas sembari mem

eragam kepolisian, ia langsung berdiri begitu melihat kami memasuki front office. Senyumn

ilahkan tunjukkan ta

ta polwan itu menembus kacamata hitam yang sedari tadi kukenakan, seola

sat? Apa kalian punya konta

nyamaran. Kelopak matanya membesar, ekspresi sama yang ditorehkan orang-orang saat menyadar

angku pelan, aku mengeran

“AP

oba melemparkan pertanya

ang, jangan buk

aku lalu kembali beralih m

i seseorang,” s

apa masih bekerja di

sedang mengambi

liau tinggal atau kontak yang

a hubungi dulu ya

polwan muda itu tengah menelpon Pak Taruna. Ketukanku

isa menemui beliau?

dan nomor telepon Pak Taruna dalam secarik ker

*

r sampai di hadapan seorang laki-laki paruh baya berusia sekitar

ara dan ini teman saya Meydisha, apa benar ini kedi

k itu melirik putranya dan memberi is

uk, saya polisi

n catur meninggalkan dua kursi rotan yang koson

ternyata ada yang selamat dari tragedi mengerikan itu. Mengapa kalian tidak member

tepat sebelum bekas peternak

elakunya? Bapak

dari diafragmanya sebagai aba-aba aku haru

ebakaran selain tulang belulang a

a mayat seorang laki-laki? Meyd

mencoba berpikir keras a

nuhnya? Aku bahkan tidak

alian mau menyelesaikan kasus ini? Pelakun

meneror saya dan mengunggah kisah pembantaian kami

novel itu di

erpikir ia adalah pelaku pem

berdua m

sekarang, kalian benar-benar harus didampingi dan diaw

ola mata, rasa k

penulis kurang ajar itu!” teriakku sambil beringsut, Angkara ref

Mey

G JANGAN PANGGIL

mprot langsung di ha

an menyelidiki Penulis Arkais terlebih dahulu.

lanjutkan perbincangan kami hingga kami sad

*

menaungiku untuk rencana mengambil cuti. Semua ini kulakukan untuk memfokuskan diri menyelesaikan apa yang tertunda selama bertahun

an diadakan besok. Selama ini aku selalu tak acuh kepadanya, meski aku tahu dia membantuku begitu banyak. Ia selalu mengetahui tentangku, tentang indahnya

k Hanin ketika sadar aku melamun dengan wajah

jukkan sebaik mungkin. Dan untuk semua, simpan energi kalian baik-baik hari ini, karena

kelas. Mereka berdebat

mu spe

“Ar

akan kedata

apa? S

selebgram

kan aku hanya memutarkan bola m

a?” goda Bu Novi, anak-anak l

uka baca novel daring, pasti kalian tahu!

am dan saling melempa

mungki

sterius, anak-anak. Ia aka

E

gsung menutup mulutnya supaya tidak terlihat menganga akibat kegir

mangat, haha. Sampai nanti ya, berdandanl

lalang. Rasanya kelas di mana Angkara belajar menjadi begitu jauh. Beruntungnya, kulihat siluet Angkara yang jug

” tanyaku sembari mene

inya, maka tujuannya pasti adalah kamu. Tidak, tida

t ketika mendeng

sudmu?” tan

dangan kami saling bertaut, ada

kali Penulis Arka

mua akan dimulai saat bab penculikan ter

mengungkapkannya di sini. Di tempatmu berada! Bukankah jelas-jelas ia akan melakukan

a yang masih betah di bahuku dan

inya lagi. Siapa tahu kita bisa membuktikan apa ia benar-be

gamnya erat dengan harapan bisa meredamkan rasa khawatirnya padaku. Ada sedikit

dengar rumor bahwa kamu menjadi Mahasiswa baru yang pa

ra yang amat garing. Meski begit

s dari pandanganku!” a

pa tahu beliau bisa membant

n sambil mempertahank

g sekali.

yang k

gak bisa m

Jantungku berdegup kencang dan mendorong l

i ini. Aku ingin kamu terus berada dalam pelukanku supa

ARG

nya yang membuatku damai. Guratan senyumku langsung terukir ketika melihatnya. Aku ingin terus melihatmu

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY