img TKW Kere  /  Bab 2 Uang Kiriman | 28.57%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 2 Uang Kiriman

Jumlah Kata:1039    |    Dirilis Pada: 24/11/2022

a

ng Ki

ar

an Bapak cint

o

k belum dik

yang melahirkank

. Aku menjauhkan handpho

ejenak sebelum menyapa,

aikum

il saat wanita it

pa

kurang en

ku sengaja lebih

tanya, tepat saat mendenga

kembali menanya

um obat bi

agia. Kalbuku men

erhatian yang selalu kurin

temu Ibu, Bapak, Minah,

Ibu nyalakan data

m mematikan sambungan te

encari nama ‘Surgaku’ lan

a

Bu,” sapaku sera

jahku terlihat lelah,

” Ibu mengamati

Kalau sampai saki

guk mantap.

ita yang menjadi

iau tampak semakin tua,

sekarang, Ibu yang gemuk,

aku. Tubuhku dulu yang cu

tenang saja, tenagaku mas

aja melayang

apa k

ai

in ke ma

ng ke sekeliling r

Minah sama Siti di rumah

r tadi pamit ke

rkan celotehan I

Ibu saat ini; masih tidak

lu luas, bisa membangunk

tuk mereka berteduh, seti

r karena dihina tetangga k

memprih

m uang?” Pertanya

una

ku lembut, sedik

cuhka

m uang?” Ibu kemb

sebelumnya, mungkin t

cepat masak-masak yang ba

Kasihan mereka j

il seraya tersenyu

dengar setiap kali gajian

gitu terhadap anak-anakn

ak bisa memberikan makana

ka cukup dalam. Ah, enta

api Ibu tetap saja begitu

, ralat ucapanku, aku

kirim, tapi

ap

syaallah sudah

ya Ibu memastika

perti men

mantap, “Iya, B

ap. “Ibu

guk. Kuamati dalam

u sakit? Sudah ce

guk. “Sudah, sudah

tirahat.” Wanita

engakhiri Vidio Call, wan

put

*

egini kirim

ekerja memang se

gecek pesan ataupun pa

kampung menghubungiku sekad

enam tahun, tapi sungguh

unggu seti

aat membaca pesan

u hirap. Aku mengembuskan

ukan nyeri karena marah at

aku merasa kecewa dengan

edang tak enak badan. Tida

u dulu sebelum me

bih banyak dari

2,1 juta, seka

handphone dan

esan dari Ibu. Tubuhku ras

eolah berpisah dengan da

a yang ada, kurai

ang terasa remuk. Ah, anda

apakah wanita itu masih

itu melihat betul sepert

ega melihatku ada di sini

semua penderitaanku di s

lu takut melihat Ibu yang

hui kon

akan makanan

embuatku langsung

njadi duduk. “Iya

belum hendak me

li rasanya tubuh ini. Ingin

ngin membuat Ibu Bos yang t

had

berdiri, sengaj

ku. Setelah terasa lebih

, ralat, nyatanya tubuhku

udah bisa lebih beradapta

sempatkan mengintip ruang

pa banyak makanan dan minu

ng sangat sedikit bagi ak

aat kondisi tub

dapur, tanpa ko

dengan kasar, berulang kal

bekerja. Ini sudah sekian

k tahu hal apa yang menda

angat di tubuhku—atau nel

kit. En

tahu kondisiku

belum mampu merampungkan

sekadar dilanjutkan. Ah, r

aku yang terlalu kasih

ntuk membuatkan m

ntik. Mengambil napang, me

ngkah perlahan, tak lupa

e

uan,” tuturku se

meja, tepat sebelum ber

mbung

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY