Buku dan Cerita Senja melingkar
POLAROID LOVE Istri Kesayangan Guru BK
Anahita Shaqueena-atau Queen, begitu semua orang memanggilnya-adalah gadis keras kepala yang ogah diatur, apalagi soal masa depannya. Ia ingin masuk jurusan seni, tapi sang ayah justru memaksanya masuk jurusan bisnis manajemen. Marah dan kecewa, Queen pun menjelma jadi siswi pembangkang. Ulahnya di sekolah lama berakhir dengan surat pindah dan awal baru yang tidak dia inginkan. Namun kejutan belum selesai. Di sekolah barunya, Queen bertemu dengan Devan Mahesa Maynard, guru BK yang awalnya ia kenal sangat tegas namun ternyata terlalu sabar untuk ukuran manusia normal, tapi juga... calon suaminya? Awalnya Queen menolak perjodohan itu habis-habisan. Tapi siapa sangka, pria yang awalnya ia kira kaku dan membosankan justru menjadi satu-satunya sosok yang bisa menaklukkan keras kepalanya. Perhatian Devan, cara bicaranya yang tenang, bahkan senyumnya yang nyaris bikin Queen lupa kalau mereka menikah karena paksaan-perlahan membuat hatinya luluh. Namun, jadi istri guru BK di sekolah sendiri bukan perkara mudah. Antara menjaga rahasia pernikahan, rasa baper yang makin menjadi, dan konflik batin yang belum selesai, Queen harus memilih: terus melawan, atau membuka hati pada satu-satunya pria yang bisa membuatnya merasa utuh.
Istri sang Tuan Muda Lumpuh
WARNING!! Mengandung unsur kedewasaan, intrik keluarga, dan tema-tema dewasa. Harap bijak dalam memilih bacaan!! ____""____ "Nona, kamu yakin mau memberikannya kepada saya?" Bisik Tuan muda Sooya. Bola mata Fyorin yang indah menatap dalam manik mata Tuan muda Sooya yang berada beberapa senti di atasnya, tatapannya sayu, dengan suara yang bercampur dengan deru nafasnya Fyorin berusaha menyahuti. "Iya, Tuan... Saya akan memberikannya," ucapnya nyaris berbisik. Setelah mendapatkan jawaban dari Fyorin, ia lantas menurunkan kain penutup terakhir yang tadi sengaja ia sisakan demi untuk memastikan lagi sang pemilik benar-benar mengijinkan. Pun dengan miliknya sendiri yang sekarang sudah tidak berpenghalang lagi. Bola mata Fyorin membelalak lebar. Sebuah tongkat besar dan panjang berdiri dengan gagah di hadapan matanya. Belum pernah ia melihat benda seperti itu sebelumnya. Apalagi ia tiba-tiba membayangkan benda itu harus menerobos memasukinya. Belum apa-apa Fyorin sudah ngeri sendiri. "Tuan, kenapa bes4r sekali?" Cicit Fyorin dengan polosnya dengan mata yang melebar menatap kearah benda itu. Tuan muda Sooya terkekeh, dan lagi-lagi ini adalah pertama kalinya Fyorin melihat kekehan laki-laki itu. "Kenapa kamu polos sekali, Nona? Apakah hal seperti itu harus kamu tanyakan di saat-saat seperti ini?" Ujarnya. "Tapi itu, sebesar itu? Saya jadi takut," sahutnya. "Kalau kamu takut kamu pejamkan mata saja, jangan dilihat," Fyorin mengangguk. Ia pun memejamkan matanya dengan erat. Kedua tangannya berpegangan pada tepian bantal yang menjadi alas kepalanya.
