/0/10170/coverbig.jpg?v=0624bba4ef9ef40252e472dab052b369)
Ayahnya yang sedang dalam masa kritis membutuhkan biaya operasi yang sangat besar, Selina tak tahu harus mencari uang 100 juta dalam jangka seminggu. Tapi, di saat bersamaan Adam memberikan biaya operasi dengan satu syarat Selina harus menjadi istri simpanannya selama setahun Selina sepakat menerima kontrak kerjasama, keduanya pun menjalani layaknya hubungan suami istri Adam yang kurang puas dengan pelayanan istri pertamanya sangat berambisi mengejar cita-cita sebagai pelukis terkenal membawa Adam diam-diam terhanyut pesona istri simpanannya Selina. Tapi di samping itu Adam juga masih mencintai istri pertamanya Selina juga diam-diam menginginkan hubungannya dengan Adam sah di mata hukum, bukan dianggap sebagai wanita pemuas semata. Selina menyadari keinginannya salah tapi perasaan yang tumbuh seiring waktu membuat Selina menginginkan seutuhnya Adam sebagai suami Akankah hubungan diam-diam yang dijalin Adam dan Selina mulus atau membawa mereka ke dalam permasalahan besar? Bagaimana keduanya menjalin hubungan terlarang tanpa sepengetahuan istri pertama Adam, sanggupkah Selina menerima takdirnya sebagai wanita pelayanan tanpa berharap memiliki hubungan rumah tangga yang diimpikan?
"Pasien harus segera dioperasi kalau tidak kankernya akan menyerambat ke bagian tubuh."
Bagai petir yang menyambar di siang bolong, Selina duduk lemas saat dokter mengatakan ayahnya harus segera ditangani
"Kira-kira berapa biaya yang dibutuhkan, Dok?" tanya Selina dengan mata sayu menatap dari arah kaca jendela di mana sang ayah terbaring lemah
"Silahkan tanyakan bagian adminstrasi, Nona." Dokter itu pun pergi setelah mengatakan mengenai penyakit yang di derita pasien
Selina berjalan gontai menuju bagian administrasi, ia pun menyerahkan kertas yang sempat diberikan dokter
"Kira-kira berapa, Mbak untuk biaya operasi pasien dengan nama Arfan."
"Tunggu sebentar ya, Nona, akan saya cek dulu." Hampir lima menit menunggu wanita itu pun menyerahkan selembar kertas total biaya yang perlu dibayar
Mata Selina melotot sempurna saat membaca total pembayaran. "Se ... seratus juta, dari mana aku dapat uang secepat ini dalam seminggu sedangkan, Ayah, harus segera ditangani."
"Mbak apa saya boleh menyicilnya? Saya janji akan membayarnya setiap bulan," pinta Selina memohon tetapi wanita itu menggelengkan kepalanya pertanda tidak bisa
Selina kebingungan pada siapa harus meminta bantuan sedangkan gajinya tidak akan pernah cukup untuk membayar biaya operasi sang ayah, tapi, tiba-tiba saja seorang lelaki berpakaian jas hitam langsung menyambar kertas yang di pegang Selina. Laki-laki itu dengan serius membacanya
"Tuan!" Selina kaget saat melihat ke samping ternyata itu adalah bosnya tempat dia bekerja
"Cepat tangani pasien semua biaya pengobatan akan saya bayar." Adam langsung menyodorkan kertas yang sempat di pegang Selina, dengan cepat adminstrasi langsung mengimput data pasien
"Ikutlah denganku," titah Adam, dengan cepat Selina mengikuti Bosnya dari belakang, Selina terkejut dengan perbuatan Adam tanpa berpikir uang 100 juta yang dikeluarkan demi membantu Selina
"Terimakasih, Tuan, atas bantuan, Anda, saya berjanji akan bekerja keras lagi demi perusahaan." Selina terus mengikuti Adam dari belakang, ia begitu senang bisa mendapatkan bantuan mendadak dari Bosnya sangat berjasa
Saat tiba di parkiran Adam langsung menyuruh Selina untuk segera masuk, Selina pun bergegas masuk tanpa berpikir panjang, wanita itu mengira bahwa Adam akan membawanya kembali ke kantor
Selina mengerenyitkan dahinya kebingungan mobil tiba di sebuah apartemen mewah
"Tuan, bukankah kita akan kembali ke kantor!" tanya Selina terheran-heran
Adam membuka knop pintu setelah memasukkan kata sandi menyuruh Selina untuk bergegas masuk
"Tidak ada yang gratis di dunia ini, Nona Selina." Adam mendudukkan tubuhnya di atas kursi sofa menatap karyawannya dengan serius
"Saya berjanji, Tuan, akan membayarnya setiap bulan atau perlu gaji saya di potong."
Sudut bibir Adam terangkat sebelah. "Setahun saja kau bekerja tidak akan sanggup melunasi hutangmu, Nona Selina, belum lagi kau sering mengambil pembayaran muka."
Selina menunduk ketakutan. "Maafkan saya, Tuan, saya sangat butuh uang itu untuk biaya pengobatan, Ayah, makanya saya meminta gaji di awal tanggal."
Selina menyadari perbuatannya sangat salah, ia meminta temannya sekaligus orang yang bertugas dalam mengurus gaji karyawan untuk meminta gajinya dimajukan lebih awal
"Kau bisa melunasinya tanpa memotong gajimu, menikahlah denganku dengan begitu semua hutangmu akan lunas."
"Ma ... maksud, Tuan?" Selina mengerutkan sebelah alisnya apa pendengarannya yang kurang jelas
Adam dengan wajah datar mengulangi lagi perkataannya. "Dasar bodoh, maksudku kau bisa melunasinya cepat dengan cara menikah denganku, semua kebutuhanmu akan terpenuhi."
Selina terhenyak dengan perkataan Adam, ia tidak mungkin menyetujui permintaan pria yang sudah jelas berstatus suami orang
"Maaf, Tuan, saya tidak bisa melakukannya, pastikan membayar semua hutang-hutang saya, saya tidak bisa menerima permintaan Anda."
Tatapan Adam terlihat tidak suka dengan perkataan Selina, kemudian salah seorang sekertaris pria itu berdiri dari arah pintu membawa sebuah map hitam
"Baca sendiri berapa uang yang sudah kau pinjam di kantor belum lagi biaya operasi Ayahmu, apa kau sanggup membayarkan. Lebih baik terima penawaran ini, Nona, kau cukup menjadi istri simpananku maka semua masalahmu akan beres."
"Sekali lagi saya tidak bisa, Tuan," jawab Selina dengan bersikap tenang meski dalam hatinya ketar-ketir melihat angkah nol di belakang, sampai tidak sadar berapa jumlah uang yang dipinjam
Selina bangkit dari kursi sofa, Adam yang masih duduk malah tertantang melihat lawannya yang mencoba mencari cara, Adam menyilangkan kedua tangannya masih menatap tajam Selina
Selina meraih knop pintu, ia merasakan perasaan aneh meskipun Selina terdesak membutuhkan uang tetap saja Selina tak akan pernah mau menjadi istri simpanan Bosnya, sama saja dia seperti wanita perebut suami orang, Tapi, tiba-tiba saja dua pengawal dari luar langsung menyeret tubuh Selina kembali masuk ke ruangan Adam
"Argh!" Tubuh Selina terhuyung ke lantai merasakan bagian bokongnya yang sakit
"Sudah kukatakan tadi, menikah saja denganku dari pada kau memilih jual mahal. Tidak ada orang yang bisa menolongmu di masa sulit seperti ini." Adam menyeringat tipis, mencondongkan wajahnya ke depan
"Sampai kapanpun aku tidak akan mau!" Selina berusaha berdiri menghindari tatapan gila Adam
"Beraninya kau!" Adam mencengkram kuat dagu Selina. "Cih, aku sudah membantumu dengan mudah, Nona, apa kau sanggup membayar semua hutang-hutangmu kalau ditotalkan 350 juta."
Selina terdiam, apa sanggup membayar semua hutang-hutangnya sedangkan gaji yang selama ini bekerja tidak akan pernah cukup belum lagi, ia harus membayar hutang ke retenir peninggalan almarhum ibunya, biaya kontrakan rumah yang tiap bulannya belum lagi biaya pengobatan rawat jalan sang ayah, apa Selina sanggup membayar semuanya, sedangkan posisinya di kantor hanya karyawan biasa
"Aku tidak akan pernah mau," jawab Selina dengan tegas meski dalam hatinya sangat ragu, dia berani menatap mata elang Adam
"Kau yakin?" tanyanya dengan suara datar penuh penekanan. "Waktumu hanya cukup seminggu mulai detik ini pikirkan baik-baik, kalaupun ayahmu berhasil dioperasi apa kau sanggup membayar biaya pengobatan perbulannya?"
Selina diam seribu bahasa perkataan Tuan Adam yang menusuk sekaligus menyadarkannya bahwa Selina tidak akan pernah sanggup membayar semua itu dalam jangka tiga puluh hari
Adam melepaskan cengkeramannya saat melihat dua bola mata Selina berkaca-kaca, dia pun merapikan jas bajunya yang berantakan
"Kau masih punya waktu untuk berpikir." Adam melangkah keluar setelah memberi ancaman itu pada Selina
"Nona, mari saya antarkan keluar," ucap
Kenzo sekretaris pribadi Tuan Adam. Membantu Selina untuk berdiri
Selina keluar dari ruang apartemen Tuan Adam dalam perasaan lega, saat berada di dalam Selina merasakan aura gila dari bosnya padahal Adam sudah memiliki istri
"Apa aku terima tawaran, Tuan Adam saja?" Langkah kaki Salina terhenti pikirannya masih tertuju dengan perkataan Tuan Adam, apa mesti Selina menerima tawaran sebagai Istri simpanan Tuan Adam atau Selina tetap bertahan dengan prinsipnya tidak akan pernah mau menjadi orang ketiga.
Cerita ini banyak adegan panas, Mohon Bijak dalam membaca. ‼️ Menceritakan seorang majikan yang tergoda oleh kecantikan pembantunya, hingga akhirnya mereka berdua bertukar keringat.
WARNING 21+‼️ (Mengandung adegan dewasa) Di balik seragam sekolah menengah dan hobinya bermain basket, Julian menyimpan gejolak hasrat yang tak terduga. Ketertarikannya pada Tante Namira, pemilik rental PlayStation yang menjadi tempat pelariannya, bukan lagi sekadar kekaguman. Aura menggoda Tante Namira, dengan lekuk tubuh yang menantang dan tatapan yang menyimpan misteri, selalu berhasil membuat jantung Julian berdebar kencang. Sebuah siang yang sepi di rental PS menjadi titik balik. Permintaan sederhana dari Tante Namira untuk memijat punggung yang pegal membuka gerbang menuju dunia yang selama ini hanya berani dibayangkannya. Sentuhan pertama yang canggung, desahan pelan yang menggelitik, dan aroma tubuh Tante Namira yang memabukkan, semuanya berpadu menjadi ledakan hasrat yang tak tertahankan. Malam itu, batas usia dan norma sosial runtuh dalam sebuah pertemuan intim yang membakar. Namun, petualangan Julian tidak berhenti di sana. Pengalaman pertamanya dengan Tante Namira bagaikan api yang menyulut dahaga akan sensasi terlarang. Seolah alam semesta berkonspirasi, Julian menemukan dirinya terjerat dalam jaring-jaring kenikmatan terlarang dengan sosok-sosok wanita yang jauh lebih dewasa dan memiliki daya pikatnya masing-masing. Mulai dari sentuhan penuh dominasi di ruang kelas, bisikan menggoda di tengah malam, hingga kehangatan ranjang seorang perawat yang merawatnya, Julian menjelajahi setiap tikungan hasrat dengan keberanian yang mencengangkan. Setiap pertemuan adalah babak baru, menguji batas moral dan membuka tabir rahasia tersembunyi di balik sosok-sosok yang selama ini dianggapnya biasa. Ia terombang-ambing antara rasa bersalah dan kenikmatan yang memabukkan, terperangkap dalam pusaran gairah terlarang yang semakin menghanyutkannya. Lalu, bagaimana Julian akan menghadapi konsekuensi dari pilihan-pilihan beraninya? Akankah ia terus menari di tepi jurang, mempermainkan api hasrat yang bisa membakarnya kapan saja? Dan rahasia apa saja yang akan terungkap seiring berjalannya petualangan cintanya yang penuh dosa ini?
"Aku sangat membutuhkan uang untuk membayar biaya pengobatan Nenek. Aku akan menggantikan Silvia untuk menikahi Rudy, segera setelah aku mendapatkan uangnya." Ketika saudara perempuannya melarikan diri dari pernikahan, Autumn terpaksa berpura-pura menjadi Silvia dan menikahi Rudy. Satu-satunya keinginannya adalah bercerai setelah satu tahun. Rudy adalah pria yang sangat kaya dan berkuasa. Namanya telah dikaitkan dengan banyak wanita. Rumornya, dia punya pacar yang berbeda untuk setiap hari dalam setahun. Mereka tidak menyangka bahwa mereka akan jatuh cinta dengan satu sama lain.
Raina terlibat dengan seorang tokoh besar ketika dia mabuk suatu malam. Dia membutuhkan bantuan Felix sementara pria itu tertarik pada kecantikan mudanya. Dengan demikian, apa yang seharusnya menjadi hubungan satu malam berkembang menjadi sesuatu yang serius. Semuanya baik-baik saja sampai Raina menemukan bahwa hati Felix adalah milik wanita lain. Ketika cinta pertama Felix kembali, pria itu berhenti pulang, meninggalkan Raina sendirian selama beberapa malam. Dia bertahan dengan itu sampai dia menerima cek dan catatan perpisahan suatu hari. Bertentangan dengan bagaimana Felix mengharapkan dia bereaksi, Raina memiliki senyum di wajahnya saat dia mengucapkan selamat tinggal padanya. "Hubungan kita menyenangkan selama berlangsung, Felix. Semoga kita tidak pernah bertemu lagi. Semoga hidupmu menyenangkan." Namun, seperti sudah ditakdirkan, mereka bertemu lagi. Kali ini, Raina memiliki pria lain di sisinya. Mata Felix terbakar cemburu. Dia berkata, "Bagaimana kamu bisa melanjutkan? Kukira kamu hanya mencintaiku!" "Kata kunci, kukira!" Rena mengibaskan rambut ke belakang dan membalas, "Ada banyak pria di dunia ini, Felix. Selain itu, kamulah yang meminta putus. Sekarang, jika kamu ingin berkencan denganku, kamu harus mengantri." Keesokan harinya, Raina menerima peringatan dana masuk dalam jumlah yang besar dan sebuah cincin berlian. Felix muncul lagi, berlutut dengan satu kaki, dan berkata, "Bolehkah aku memotong antrean, Raina? Aku masih menginginkanmu."
"Janus, jangan ceraikan aku, ya?" Rengeknya. "Begini aja udah cukup. Aku ga minta lebih." Katanya dengan suara yang memelas. Ketika mendengar rengekan itu, tangan Janus berhenti dan keinginan di matanya berangsur-angsur mendingin. Suaranya yang agak serak masih lembut. "Fay, mengapa kau jadi lupa dengan kesepakatan yang sudah kita buat?" "Ingat perjanjian kita, jika Uke kembali, hubungan ini selesai sampai disini," imbuhnya lagi. Suara itu terdengar begitu tegas meskipun sedikit gemetar.