/0/10474/coverbig.jpg?v=875bcabab48e9b6139242389afdd5ee7)
Sebuah Cerita mengenai Kisah Keluarga yang hancur disaat sang Istri sedang bahagia karena kehamilannya. Dia berjuang melawan Pelakor yang akhirnya membuat dia harus menjalani hidupnya seorang diri dalam menghidupi anaknya.
POV Agustinaa.
"Eh...eeehhhmmm....Oh Iya ada di kantong tas kecilku. Maaf aku baru ingat!" ucapnya dan langsung masuk ke dalam kamar lagi.
Aku siapkan nasi goreng, kopi hitam dan ayam goreng yang sudah kumasak tadi.
"Mas, makan yu' mumpung masih panas mas!" Teriakku dari meja makan.
"Iya sebentar." Tak lama kemudian dia datang dengan membawa ponselnya.
"Tumben bawa ponsel waktu makan pagi? Biasanya kalau makan kamu tidak suka aku bermain ponsel?" Tanyaku ketus.
"Oh, iya, ini loh, Pak Baskoro bos ku sedang mau kirim email kaTanya mau untuk bahan presentasi nanti siang. Jadi aku menunggu emailnya dan memperlajarinya dulu," ucapnya sambil duduk di kursi makan.
Kemudian aku menyendokkan nasi goreng ke piringnya dan dia mengambil ayam goreng dan telur dadar. Dia memakan dengan lahap. Dan tiba-tiba ada telpon yang masuk dan ponselnya bergetar terus. Dia melihat ke layar ponselnya dan dia diamkan saja.
"Kok gak diangkat mas? Angkatah! Biar kamu gak terganggu makannya!" ucapku.
"Sudah nanti saja, bukan telpon dari pak Baskoro kok!" Balasnya dan dia kembali makan dengan lahap. Ponselnya sudah bergetar beberapa kali, tapi tetap tak diangkatnya.
Setelah dia minum air putih sampai habis, segera dia ambil ponselnya dan berjalan ke teras depan. Terlihat dia sedang menelpon seseorang. Aku bisa melihatnya dari dalam yang tembus ke teras melalui kaca yang sudah kubuka kordennya.
Semua cucian piring kuselesaikan dan kumasuk ke kamar lagi dan menyiapkan baju kerja suamiku. Celana, kemeja dan dasinya. Sesudah itu aku berjalan ke teras untuk memanggilnya. Terlihat dia sedang berdiri dan menelpon menghadap ke arah jalanan jadi dia tak tahu kalau aku datang ke teras.
"Hm, ya sudahlah, tunggu saja ya disana. Aku tidak lama kok, abis ini berangkat ke Kantor...Iya...Tenang saja, oke." Suaranya lembut sekali seperti berbicara dengan seorang wanita.
"Ehem..." Aku berdehem.
"Ya gak papa pak, santai saja. Baiklah, nanti bapak bisa tunggu di ruangan saya saja! Ada sekretaris saya. Segera saya ke Kantor pak, baik, terima kasih pak!" Dia meninggikan suaranya supaya terdengar olehku.
Kemudian Ponselnya dia matikan dan berbalik arah melihat ke arahku.
"Eh, udah lama kamu disitu??" Tanyanya sedikit panik.
"Hm, Kamu lagi bicara dengan siapa mas?" Tanyaku curiga. Dia terlihat berusaha untuk tenang sebelum membalasa perTanyaanku.
"Oh itu tamu ku yang calon clien itu yang tadi malam bertemu. Dia ternyata sudah datang di Kantor!" ucapnya dengan penuh nada khawatir.
"Oh, kirain dengan siapa." Aku kembali berjalan ke dalam dan mengarah ke dapur. Suamiku berjalan di belakangku dan masuk kembali ke kamar.
Aku langsung menghidupkan air untuk mengisi tabung cucian dan memberikan detergennya. Setelah airnya cukup aku langsung putar dan mesin cuci pun hidup menggiling.
Ku berjalan ke kamar untuk membantu suamiku siap-siap menuju ke Kantor.
"Kamu sudah siap mas?" Tanyaku.
"Sudah sayang. Aku buru-buru ya sayang." Dia langsung mengambil tas kerjanya kemudian mencium keningku. Dia berjalan cepat ke arah mobil dan langsung pergi menghilang.
Aku masuk ke dalam rumah dan menutup pintu depan dan menguncinya.
Kumasuk ke dalam kamar untuk merapikan kembali ranjang tidurku.
Drrrtttttt Drrrrrrrttttttt
Kucari suara Ponsel yang berbunyi getas. Ternyata Ponsel mas Brahma yang berbunyi. Dan aku melihat PONSEL ya terjatuh di bawah nakas. Mungkin dia tak tahu kalau PONSEL nya terjatuh.
Kuambil PONSEL nya yang masih bergetar. Di layar tampak ada telpon masuk dari Diana Sweat.
"Siapa ini Diana Sweat?" Kudiamkan saja dan kuletakkan kembali diatas nakas.
'Mas Brahma punya selingkuhan kayaknya! Kenapa ada telpon dari perempuan yang di beri nama Diana Sweat ya?'
"Wah aku harus selidik! Tidak bisa dibiarkan!!" Kulihat PONSELnya berhenti bergetar dan langsung ada suara getar dua kali dan kulihat ada pesan masuk. Aku ambil PONSEL nya dan kubuka yang ternyata tidak terkunci.
Isinya membuat aku naik pitam!
["Mas, jangan lupa lingrie merahku kamu bawa ya...Hihihihi..."]
Langsung darahku bergolak dan tak pakai lama, aku langsung mengganti bajuku dan bersiap ke Kantor mas Brahma. Sesudah kupakai hijab seadanya, memesan taxi online yang sekitar sepuluh menit kemudian datang.
Jarak dari rumah ke Kantornya mas Brahma lumayan jauh jadi setelah sekitar satu jam baru sampai di Kantornya. Aku masuk dan beberapa security yang sudah mengenalku mempersilahkan aku untuk langsung ke lantai atas menuju ruangan suamiku.
Begitu sampai di depan ruangan suamiku aku membuka pintu kacanya dan melihat sekretaris suamiku yang bernama Yuni sedang bekerja dengan laptopnya. Dia langsung berdiri.
"Pagi Mbak Yuni. Suami saya ada?" Tanya ku dan berdiri di depan mejanya.
"Eh Ibu, Pagi..Eh...hmmm...Bapak sedang rapat bu di dalam. Ada perlu apa bu? Nanti saya sampaikan!" Dia tampak ketakutan.
"Kamu sakit Yuni? Kok kayak pucat gitu mukamu! Aku mau kasih PONSEL suamiku yang ketinggalan di rumah. Dia kan memerlukannya!" ucapku dan memperlihatkan PONSEL yang kupegang.
"Sini bu saya saja yang memberikannya. Bapak sedang tak bisa diganggu!" Dia mencoba mengambil PONSEL ditanganku tapi kutarik kembali PONSEL nya dan kumasukkan kembali ke dalam tas.
"Biar Saya saja yang memberikannya! Lagi pula kenapa saya mengganggu? Kan saya istrinya!" ucapku membalas.
"Iya bu, tapi bapak pesan kepada saya kalau dia tak bisa diganggu oleh siapapun. Karena ini client penting! Kalau Ibu masuk saya nanti akan dipecat bu!" ucapnya dengan nada agak kasar.
"Sepenting apa? Saya mau masuk! Rapat kok di ruang kerja!" Aku Langsung berjalan melewati meja Yuni dan membuka pintu yang tidak terkunci.
"Mas...." Aku tak percaya yang sedang kulihat dengan mataku sendiri.
Aku langsung menjatuhkan PONSEL yang sedang kupegang dan sambil menutup mulutku dengan telapak tanganku.
"Ohh....Massssss!!"
Dia yang sedang memangku seorang wanita menghadap ke arahnya dan sambil berciuman pun berhenti. Perempuannya sempat menengok ke belakang dan tersenyum sinis.
"Sayang!!!" ucapnya setelah melihatku sedang melihat adegan mereka. Aku langsung berlari keluar dari ruangannya dengan menangis. Suamiku sepertinya mengejarku. Sesampainya di jalan raya aku langsung menyetop taksi yang pas saja lewat. Langsung aku naik ke dalam taksi dan menyuruhnya jalan.
Mas Brahma tampak keluar dari gedung Kantornya dan mengejar taksiku tapi dia berhenti karena taksinya melaju dengan cepat.
Aku menangis di dalam taksi. Betapa jahatnya dia telah membohongiku demi nafsu bejatnya. Dia sudah melukaiku hatiku karena dia telah membohongiku dan berselingkuh dengan perempuan yang berkulit putih dan berambut panjang tadi.
Aku masih ingat ketika dia sedang berciuman dengan bergairah dan kedua tangannya yang ada di punggung dan ada di dalam kemeja putih yang dipakai perempuan itu. Aku tak sanggup lagi Ya Allah. Sesampainya di rumah aku masuk dan menangis di dalam kamarku sejadi-jadinya.
Tak terasa aku pun sampai tertidur dan lupa untuk menutup pintu.
Tampak kudengar sayup-sayup suara mobil datang dan orang yang keluar dari dalam mobil.
"Sayang! Sayang!" Mas Brahma berlari kedalam kamarku dan memelukku.
"Sayang, mau apa kamu ke Kantor tadi?" Tanya suamiku tanpa ada rasa bersalah sedikitipun. Aku menepis pelukannya dan berdiri menjauh sampai bersender di depan kusen pintu. Dia pun akhirnya berdiri dan ingin mendekatiku.
"Pergi kamu!!! Aku tak sudi mempunyai suami tukang selingkuh! Pergi!!" teriakku.
*
*
NEXT GUYS
Fernando adalah seorang Manager di sebuah Perusahaan PMA yang akhirnya akan menguasai dunia. Dia sedikit-sedikit melaksanakan pekerjaannya dikantor dengan baik. Disana dia bertemu dengan dua gadis yang akhirnya menjadi akrab dan mereka menjadi pacar Fernando dan akhirnya menjadi Istri ke-2 & Istri ke-3 Karena kepercayaan perusahaan yang tinggi karirnya meningkat dan dia diangkat menjadi CEO. Pada saat itulah banyak gadis-gadis yang menggodanya. Fernando akhirnya mempunyai lima Istri dan Istri pertamanya meninggal dunia. Dengan keempat strinya dia mengarungi hidup dan akhirnya dia menjadi orang Terkaya di Negara ini.
Cerita Khusus Dewasa... Banyak sekali adegan panas di konten ini. Mohon Bijak dalam Membaca. Basah, Tegang, bukan Tanggung Jawab Autor. Menceritakan seorang pria tampan, bekerja sebagai sopir, hingga akhirnya, seorang majikan dan anaknya terlibat perang diatas ranjang.
Selama dua tahun, Brian hanya melihat Evelyn sebagai asisten. Evelyn membutuhkan uang untuk perawatan ibunya, dan dia kira wanita tersebut tidak akan pernah pergi karena itu. Baginya, tampaknya adil untuk menawarkan bantuan keuangan dengan imbalan seks. Namun, Brian tidak menyangka akan jatuh cinta padanya. Evelyn mengonfrontasinya, "Kamu mencintai orang lain, tapi kamu selalu tidur denganku? Kamu tercela!" Saat Evelyn membanting perjanjian perceraian, Brian menyadari bahwa Evelyn adalah istri misterius yang dinikahinya enam tahun lalu. Bertekad untuk memenangkannya kembali, Brian melimpahinya dengan kasih sayang. Ketika orang lain mengejek asal-usul Evelyn, Brian memberinya semua kekayaannya, senang menjadi suami yang mendukung. Sekarang seorang CEO terkenal, Evelyn memiliki segalanya, tetapi Brian mendapati dirinya tersesat dalam angin puyuh lain ....
Warning! Banyak adegan dewasa 21+++ Khusus untuk orang dewasa, bocil dilarang buka!
Kedua orang yang memegangi ku tak mau tinggal diam saja. Mereka ingin ikut pula mencicipi kemolekan dan kehangatan tubuhku. Pak Karmin berpindah posisi, tadinya hendak menjamah leher namun ia sedikit turun ke bawah menuju bagian dadaku. Pak Darmaji sambil memegangi kedua tanganku. Mendekatkan wajahnya tepat di depan hidungku. Tanpa rasa jijik mencium bibir yang telah basah oleh liur temannya. Melakukan aksi yang hampir sama di lakukan oleh pak Karmin yaitu melumat bibir, namun ia tak sekedar menciumi saja. Mulutnya memaksaku untuk menjulurkan lidah, lalu ia memagut dan menghisapnya kuat-kuat. "Hhss aahh." Hisapannya begitu kuat, membuat lidah ku kelu. Wajahnya semakin terbenam menciumi leher jenjangku. Beberapa kecupan dan sesekali menghisap sampai menggigit kecil permukaan leher. Hingga berbekas meninggalkan beberapa tanda merah di leher. Tanganku telentang di atas kepala memamerkan bagian ketiak putih mulus tanpa sehelai bulu. Aku sering merawat dan mencukur habis bulu ketiak ku seminggu sekali. Ia menempelkan bibirnya di permukaan ketiak, mencium aroma wangi tubuhku yang berasal dari sana. Bulu kudukku sampai berdiri menerima perlakuannya. Lidahnya sudah menjulur di bagian paling putih dan terdapat garis-garis di permukaan ketiak. Lidah itu terasa sangat licin dan hangat. Tanpa ragu ia menjilatinya bergantian di kiri dan kanan. Sesekali kembali menciumi leher, dan balik lagi ke bagian paling putih tersebut. Aku sangat tak tahan merasakan kegelian yang teramat sangat. Teriakan keras yang tadi selalu aku lakukan, kini berganti dengan erangan-erangan kecil yang membuat mereka semakin bergairah mengundang birahiku untuk cepat naik. Pak Karmin yang berpindah posisi, nampak asyik memijat dua gundukan di depannya. Dua gundukan indah itu masih terhalang oleh kaos yang aku kenakan. Tangannya perlahan menyusup ke balik kaos putih. Meraih dua buah bukit kembarnya yang terhimpit oleh bh sempit yang masih ku kenakan. .. Sementara itu pak Arga yang merupakan bos ku, sudah beres dengan kegiatan meeting nya. Ia nampak duduk termenung sembari memainkan bolpoin di tangannya. Pikirannya menerawang pada paras ku. Lebih tepatnya kemolekan dan kehangatan tubuhku. Belum pernah ia mendapati kenikmatan yang sesungguhnya dari istrinya sendiri. Kenikmatan itu justru datang dari orang yang tidak di duga-duga, namun sayangnya orang tersebut hanyalah seorang pembantu di rumahnya. Di pikirannya terlintas bagaimana ia bisa lebih leluasa untuk menggauli pembantunya. Tanpa ada rasa khawatir dan membuat curiga istrinya. "Ah bagaimana kalau aku ambil cuti, terus pergi ke suatu tempat dengan dirinya." Otaknya terus berputar mencari cara agar bisa membawaku pergi bersamanya. Hingga ia terpikirkan suatu cara sebagai solusi dari permasalahannya. "Ha ha, masuk akal juga. Dan pasti istriku takkan menyadarinya." Bergumam dalam hati sembari tersenyum jahat. ... Pak Karmin meremas buah kembar dari balik baju. "Ja.. jangan.. ja. Ngan pak.!" Ucapan terbata-bata keluar dari mulut, sembari merasakan geli di ketiakku. "Ha ha, tenang dek bapak gak bakalan ragu buat ngemut punyamu" tangan sembari memelintir dua ujung mungil di puncak keindahan atas dadaku. "Aaahh, " geli dan sakit yang terasa di ujung buah kembarku di pelintir lalu di tarik oleh jemarinya. Pak Karmin menyingkap baju yang ku kenakan dan melorotkan bh sedikit kebawah. Sayangnya ia tidak bisa melihat bentuk keindahan yang ada di genggaman. Kondisi disini masih gelap, hanya terdengar suara suara yang mereka bicarakan. Tangan kanan meremas dan memelintir bagian kanan, sedang tangan kiri asyik menekan kuat buah ranum dan kenyal lalu memainkan ujungnya dengan lidah lembut yang liar. Mulutnya silih berganti ke bagian kanan kiri memagut dan mengemut ujung kecil mungil berwarna merah muda jika di tempat yang terang. "Aahh aahh ahh," nafasku mulai tersengal memburu. Detak jantungku berdebar kencang. Kenikmatan menjalar ke seluruh tubuh, mendapatkan rangsangan yang mereka lakukan. Tapi itu belum cukup, Pak Doyo lebih beruntung daripada mereka. Ia memegangi kakiku, lidahnya sudah bergerak liar menjelajahi setiap inci paha mulus hingga ke ujung selangkangan putih. Beberapa kali ia mengecup bagian paha dalamku. Juga sesekali menghisapnya kadang menggigit. Lidahnya sangat bersemangat menelisik menjilati organ kewanitaanku yang masih tertutup celana pendek yang ia naikkan ke atas hingga selangkangan. Ujung lidahnya terasa licin dan basah begitu mengenai permukaan kulit dan bulu halusku, yang tumbuhnya masih jarang di atas bibir kewanitaan. Lidahnya tak terasa terganggu oleh bulu-bulu hitam halus yang sebagian mengintip dari celah cd yang ku kenakan. "Aahh,, eemmhh.. " aku sampai bergidik memejam keenakan merasakan sensasi sentuhan lidah di berbagai area sensitif. Terutama lidah pak Doyo yang mulai berani melorotkan celana pendek, beserta dalaman nya. Kini lidah itu menari-nari di ujung kacang kecil yang menguntit dari dalam. "Eemmhh,, aahh" aku meracau kecil. Tubuhku men
Tunangan Lena adalah pria yang menyerupai iblis. Dia tidak hanya berbohong padanya tetapi juga tidur dengan ibu tirinya, bersekongkol untuk mengambil kekayaan keluarganya, dan kemudian menjebaknya untuk berhubungan seks dengan orang asing. Untuk mencegah rencana jahat pria itu, Lena memutuskan untuk mencari seorang pria untuk mengganggu pesta pertunangannya dan mempermalukan bajingan yang selingkuh itu. Tidak pernah dia membayangkan bahwa dia akan bertemu dengan orang asing yang sangat tampan yang sangat dia butuhkan. Di pesta pertunangan, pria itu dengan berani menyatakan bahwa dia adalah wanitanya. Lena mengira dia hanya pria miskin yang menginginkan uangnya. Akan tetapi, begitu mereka memulai hubungan palsu mereka, dia menyadari bahwa keberuntungan terus menghampirinya. Dia pikir mereka akan berpisah setelah pesta pertunangan, tetapi pria ini tetap di sisinya. "Kita harus tetap bersama, Lena. Ingat, aku sekarang tunanganmu." "Delon, kamu bersamaku karena uangku, bukan?" Lena bertanya, menyipitkan matanya padanya. Delon terkejut dengan tuduhan itu. Bagaimana mungkin dia, pewaris Keluarga Winata dan CEO Grup Vit, bersamanya demi uang? Dia mengendalikan lebih dari setengah ekonomi kota. Uang bukanlah masalah baginya! Keduanya semakin dekat dan dekat. Suatu hari, Lena akhirnya menyadari bahwa Delon sebenarnya adalah orang asing yang pernah tidur dengannya berbulan-bulan yang lalu. Apakah kesadaran ini akan mengubah hal-hal di antara mereka? Untuk lebih baik atau lebih buruk?
Livia ditinggalkan oleh calon suaminya yang kabur dengan wanita lain. Marah, dia menarik orang asing dan berkata, "Ayo menikah!" Dia bertindak berdasarkan dorongan hati, terlambat menyadari bahwa suami barunya adalah si bajingan terkenal, Kiran. Publik menertawakannya, dan bahkan mantannya yang melarikan diri menawarkan untuk berbaikan. Namun Livia mengejeknya. "Suamiku dan aku saling mencintai!" Semua orang mengira dia sedang berkhayal. Kemudian Kiran terungkap sebagai orang terkaya di dunia.Di depan semua orang, dia berlutut dan mengangkat cincin berlian yang menakjubkan. "Aku menantikan kehidupan kita selamanya, Sayang."