/0/12355/coverbig.jpg?v=eb6dced936d35ad796008b35760e79f4)
"Sudah, kamu saja yang menikahi lelaki lumpuh itu!" Erina Keneishia selalu mendapatkan kecaman dari kakak perempuannya sejak kecil. Sang Ibu, yang seharusnya membela Erina, justru ikut membenci dan menjatuhkan gadis itu. Hingga puncaknya adalah saat ayah mereka sakit dan bisnis keluarga mereka nyaris hancur. Seorang pebisnis sukses sudi membantu keluarga itu, dengan syarat harus ada salah satu dari mereka yang akan menikahi pria lumpuh yang tidak lain adalah Bastian Jade Nelson. Ketiga kakaknya langsung menyodorkan Erina, yang baru berusia sembilan belas tahun. Erina tidak bisa menolak demi sang ayah, lantas bagaimana nasibnya di tangan pria lumpuh itu? Akan jadi apa hidupnya setelah menikahi pria yang sebelas tahun lebih tua darinya itu? Hingga tiba-tiba Bastian mengungkap sebuah rahasia tentang dirinya yang membuat semua orang tercengang!
"Pokoknya, Zena tidak mau menikah dengan lelaki lumpuh, Ayah!" sergah seorang wanita muda berparas cantik kepada seorang laki-laki yang tampak terbaring lemah di atas ranjang rumah sakit.
"Vanya juga!" Wanita yang merupakan adik dari Zena itu menimpali. "Vanya tidak sudi menikah dengan pria cacat seperti dia, Yah!" Dia melanjutkan dengan wajah tidak senang.
Kedua wanita itu adalah anak dari Pandu Bagaskara, seorang pebisnis yang berbasis di bidang kuliner.
"Kalian berdua, jangan berkata seperti itu!" jawab Pandu dengan suara terdengar serak dan terengah.
"Bastian adalah anak dari Dirga, sahabat Ayah. Kalian dahulu sangat menyukainya," tutur Pandu, tidak percaya dengan sikap kedua putrinya yang merendahkan anak sahabatnya sendiri.
"Tapi, itu dulu! Sebelum dia menjadi lumpuh dan cacat seperti sekarang!" bantah Zena dengan raut tidak senang.
"Zena tidak bisa membayangkan akan jadi apa hidup Zena jika menikah dengan dia, Yah. Memangnya, Ayah tega?" tanya Zena.
Suasana di dalam kamar rawat inap itu seketika menjadi panas. Winda, istri dari Pandu, hanya menatap cemas ke arah ketiganya.
"Jika kalian berdua tidak mau, lalu siapa yang akan menikah dengan pria itu?" tanya sang ayah dengan nada mendesak.
Cklek
Pada saat yang bersamaan, seorang gadis lain berjalan masuk. Dia langsung menghambur ke arah sang ayah dengan wajah cemas.
"Ayah, apa yang terjadi?" tanya Erina dengan mata berkaca-kaca. Hatinya seketika terasa perih melihat sang ayah terbaring lemah di atas ranjang.
"Nah, kebetulan sekali. Erina saja yang menikah!" sahut Zena. Wajahnya terlihat senang melihat kedatangan Erina pada waktu yang sangat tepat.
"A--apa?" tanya Erina, tidak mengerti. Dia memandang kedua kakaknya dengan tatapan bingung.
"Salah satu dari kita harus menikah dengan Bastian, anak dari sahabat ayah. Kau saja yang menikah dengan laki-laki lumpuh itu!" sergah Zena, sulung dari tiga bersaudari itu.
Dia memandang ke arah Erina dengan angkuh, begitu pula Vanya yang kompak berdiri di sisinya.
"Itu benar!" sahut Vanya.
"Jangan bercanda kalian!" sergah sang ayah dengan suara parau. Ia terlihat kesulitan untuk berbicara dan urat mulai terlihat menyembul di pelipisnya. "Erina baru berusia sembilan belas tahun. Bagaimana mungkin Ayah membiarkannya menikah di usia semuda ini? Usia mereka akan terpaut sangat jauh jika Erina yang menikahinya!" jawab Pandu, menentang itu itu keras-keras.
Winda masih berada di sana dan semakin terlihat gusar melihat pertengkaran di antara mereka.
"Lalu, apakah ayah tega jika salah satu dari kami yang menikah?" protes Vanya, anak kedua mereka yang berambut hitam panjang.
"Ayah memang seperti itu," Zena menambahkan, "Ayah selalu membela Erina. Hanya Erina anak kesayangan Ayah!" tegasnya sembari mendelik tidak senang ke arah Erina yang sejak tadi diam tak berkutik.
Keduanya terus memprotes, bahkan tidak sekali dua kali mereka mengatakannya dalam nada tinggi, tidak memperhatikan kondisi Pandu yang masih dalam pengawalan intensif.
Dia tampak kesulitan untuk mengambil napas panjang.
"Kakak Zena, Kakak Vanya, mengapa Kakak tidak ingin menikahi pria itu?" Erina bertanya. Anak bungsu itu memandang ke arah kedua kakaknya yang selalu kompak.
Ya, Zena dan Vanya memang selalu kompak. Erina selalu menjadi yang tertinggal dan dikecualikan dalam keluarga.
"Karena kami sudah memiliki kekasih! Kau pasti sudah mengetahuinya," jawab Zena, "Kami tidak akan meninggalkan kekasih kami untuk menikahi pria lumpuh itu! Lagi pula, kamu juga tidak ada gunanya di keluarga ini. Lebih baik kamu yang menikahinya!"
Kata-kata itu Zena ucapkan tanpa ragu. Wanita itu seakan mencurahkan seluruh kekesalannya pada Erina yang tidak mengetahui apa-apa.
Hati Erina berdenyut nyeri mendengar kakaknya sendiri menyebut dirinya tidak berguna. Selama ini, Erina selalu bekerja ke sana kemari, tidak jarang gadis itu mengambil dua pekerjaan sekaligus dan masih membantu di restoran sang ayah. Semua itu ia lakukan demi keluarga itu, sementara baik Zena ataupun Vanya tidak pernah sekalipun membantu di restoran kuliner milik keluarga mereka.
"Tapi, kenapa harus Erina?" tanya gadis itu. Satu air mata mulai lolos membasahi pipinya. Mata Erina tampak merah dan gadis itu menoleh ke arah Winda yang sejak tadi hanya terdiam.
"Ibu, katakan sesuatu pada Kakak Zena dan Vanya," ujar Erina, berharap sang ibu akan berpihak kepadanya.
Winda menatap ke arah Erina dan kedua kakaknya bergantian. "Mereka benar, Erina. Hanya kamu yang pantas untuk menikah dengannya," ujar sang ibu, seketika membuat harapan Erina hancur berkeping-keping.
"Zena dan Vanya, kan, lulusan universitas terkenal. Mereka memiliki jenjang karir yang menjanjikan. Mereka masih memiliki kesempatan untuk mencoba banyak hal. Kalau kamu kan hanya lulusan SMA, paling hanya menjadi buruh. Kamu di keluarga pun tidak akan bisa membantu banyak," jawab sang ibu.
Jawaban itu seketika membuat raut Zena dan Vanya menjadi cerah kembali. Keduanya tampak senang karena dibela oleh sang ibu, sementara Erina memandang ke arah Winda dengan tidak percaya.
Ia tidak percaya jika kata-kata seperti itu akan keluar dari bibir ibunya sendiri. Hingga tanpa sadar Erina seakan kehilangan seluruh tenaganya dan harus bersandar pada kusen tempat tidur.
Memang benar kedua kakaknya lulusan dari universitas ternama, sementara Erina hanya lulusan SMA. Namun, itu pun karena pilihan kedua orang tuanya. Setelah lulus SMA, mereka tidak ingin membiayai kuliah Erina. Alih-alih, mereka memilih Erina bantu-bantu di restoran kuliner milik keluarga.
Sering kali Erina harus membantu hingga larut malam, sementara kedua saudarinya hanya pergi ke kampus dan bersenang-senang.
"Tapi, Erina juga sudah memiliki kekasih, Bu," jawab gadis itu dengan suara gemetar. Sebuah jarum seakan tersangkut di tenggorokannya.
"Maksudmu, si Devano?" tanya WInda dengan nada tidak senang, "Pria itu tidak akan bisa menjamin masa depanmu! Dia bukan apa-apa dibanding Bastian!" ujar Winda dengan tegas.
"Tapi, Erina cinta sama Devano, Bu." Erina berkata dengan air mata membasahi kedua pipinya. Wajahnya terlihat pucat dan tampak memohon pada sang ibu.
"Erina, ini semua demi Ayah," jelas Winda, "Kamu, kan, tahu perusahaan ayah terancam bankrut, terlebih ayah harus segera dioperasi besok. Jika tidak ada satu dari kita yang mau menikahi anaknya, keluarga kita benar-benar akan terpuruk. Kamu senang melihat Ayah menderita?" tanya Winda dengan nada menuntut. Dagunya terangkat angkuh dan kedua tangannya berkacak pinggang, membuat sekilas semua beban itu ditanggung di bahu Erina.
Gadis itu menggeleng dan terisak. "Tidak, Bu, tapi Kak--"
"Sudah, tidak perlu tapi-tapi," sergah sang ibu, kemudian melirik ke arah Zena, "Zena, cepat beritahu keluarga Dirga bahwa Erina akan siap menikah dengan Bastian," titah Winda tanpa ragu, mengabaikan Erina yang sejak tadi menggeleng, memohon agar sang ibu tidak melakukan itu. Sang Ayah pun tampak tidak setuju, tetapi ia tidak memiliki kekuatan untuk melawan ketiganya.
Hingga Zena telanjur menanggapinya dengan anggukan bersemangat dan senyum lebar. "Baik, Bu," ujarnya, kemudian beranjak pergi.
Erina semakin terisak, membayangkan dirinya akan dipaksa menikahi sosok yang tidak ia kenali. "Kalian benar-benar kejam!" sergah gadis itu dengan mata memerah.
Sementara itu, di sisi lain, tampak seorang laki-laki bertubuh tegap berjalan melintasi koridor. Langkahnya terdengar mantap saat memasuki salah satu ruangan.
Di balik meja kerja mengkilap berbahan kayu jati, terlihat seorang pria tengah terduduk di kursi roda.
"Kami sudah menemukan seorang perempuan yang akan kau nikahi, Tuan," ujar Deon, memberitahu.
Sosok pria berwajah tampan di depannya menatap lurus ke arahnya. Irisnya sehitam jelaga dan setajam pandangan elang.
"...dia mau menikahiku?" Pria bernama Bastian itu bertanya.
Deon mengangguk satu kali, tampak patuh dan yakin. "Benar, Tuan."
Alis Bastian menukik tajam. Garis-garis wajahnya terlihat semakin jelas.
"Apakah dia sudah mengetahui bahwasanya aku pria lumpuh?" tanyanya.
Bukan satu kali dua kali ada yang menunjukkan ketertarikan pada Bastian. Namun, mereka semua sama. Mereka akan mundur begitu mendapati dirinya dalam kedaan lumpuh.
Ya, Bastian didiagnosa mengalami lumpuh setengah badan setelah kecelakaan mobil yang menimpanya.
Bastian benar-benar menyesali bencana itu, tetapi di sisi lain, ia mengetahui siapa orang-orang yang benar-benar peduli padanya. Tidak banyak juga yang justru mengkhianatinya.
Karena itu, Bastian tidak ingin tertipu lagi. Ia sengaja menekankan bahwa dia adalah pria yang lumpuh dan cacat pada setiap gadis yang tertarik padanya.
"Saya sudah pastikan dan dia memang telah mengetahui bahwa Tuan lumpuh," jawab Deon, seketika membuat Bastian semakin terheran-heran.
Gadis itu sudah mengetahui bahwa ia adalah pria yang lumpuh, dan tetap mau menikahinya?
Sangat mustahil.
Bastian sangat mengenal Zena dan Vanya. Dahulu, kedua wanita itu sangat menyukainya. Namun, keduanya justru berbalik merendahkannya setelah kecelakaan itu, dan Bastian sangat mengetahui jika baik Zena ataupun Vanya tidak akan mau menikah dengannya.
"Siapa dia? Siapa yang mau menikah dengan pria lumpuh sepertiku?"
Presdir di kantor baruku ternyata ayah anakku! Sheela berniat meminta bantuan suaminya untuk membayarkan pengobatan adiknya. Siapa sangka, ia justru menemukan fakta bahwa suaminya berselingkuh! Suaminya mengeluarkan banyak uang untuk wanita simpanannya, tetapi tak pernah memberikan sepeser pun kepada Sheela. Bahkan pria itu menceraikan Sheela saat itu juga. Frustrasi, seorang teman menawarkan Sheela untuk menghabiskan malam bersama seorang pria dengan bayaran satu milyar! Syaratnya hanya satu, wanita itu tidak boleh perawan. Terdesak keadaan, Sheela akhirnya menyanggupi tawaran itu dan berniat pergi sejauh-jauhnya. Bagaimana reaksi Regan saat tahu rupanya Sheela masih perawan? Empat tahun kemudian, Sheela kembali dan dia justru kembali bertemu Regan yang kini menjadi presdir di kantornya!
"Lebih baik aku melajang seumur hidup daripada menikahi gadis seperti dia!" Akibat kesalahan satu malam, Juan terancam harus menikah dengan Asheela Daniella, seorang gadis miskin yang tidak ia kenali. Juan jelas tidak terima. Sejak dahulu, Juan bermimpi menikahi seorang perempuan yang setara dengannya. Paling tidak, harus jelas babat-bibit-bobotnya dan pantas untuk bersanding dengan Juan selaku pewaris tunggal Naratama Group. Di luar dugaan, sang ayah justru menuntut pertanggungjawaban hingga Juan terdesak untuk menikahi Asheela. Alih-alih mewujudkannya, Juan mulai memberikan teror kepada Asheela agar gadis itu menolak pernikahan. Sebagai gantinya, Juan akan menawarkan ganti rugi senilai ribuan dollar. Apakah Asheela menerima tawaran itu? Mampukah Asheela menghadapi teror demi teror dari pria dingin seperti Juan? "Sudah kubilang, lebih baik aku melajang seumur hidup daripada menikah dengan gadis sepertimu," tutur Juan dengan tatapan dingin menusuk. "Kau benar-benar pria kejam!" balas Asheela dengan mata berkaca-kaca.
MEMBAWA LARI ANAK CEO! Reaneta Alisha harus menelan fakta pahit setelah mengetahui ayahnya berselingkuh. Ia mengetahui tepat setelah kematian sang ibu. Tak tanggung-tanggung, ayahnya berselingkuh dengan seorang gadis seusia Reaneta. Muak dengan perbuatan keduanya, Rea bertekad membalaskan dendam sang ibu. Hingga ia tahu gadis selingkuhan ayahnya itu tertarik pada seorang pria tampan dan dingin, yang tentunya lebih kaya dari sang ayah. Dia adalah Logan Asher Maverick. Pria kaya raya, tampan, dan sukses. Dia nyaris sempurna. Hanya satu kekurangannya, yaitu sikapnya yang dingin dan tidak tersentuh. Rea bertekad menggunakan Logan sebagai alat balas dendam. Dia akan menaklukan Logan lebih dahulu. Mau tak mau, dia harus menggoda pria itu! Keadaan makin kacau saat Logan mengetahui niat terselubung Rea. Dia marah besar. Bagaimana nasib Rea di tangan pria berdarah dingin itu? Visual dan info follow ig penulis : thisis_stralin
"Bagaimana mungkin seorang dokter spesialis kesuburan justru mandul?!" Felicia Hera adalah seorang dokter yang sudah berhenti bekerja semenjak menikah dan fokus mengabdi kepada suaminya. Namun, Felicia tidak kunjung dapat memberikan anak hingga suaminya berselingkuh dengan wanita lain. Dia bahkan menceraikan Felicia. Pada saat yang sama, Felicia kembali meniti karir kedokterannya dan pasien pertamanya justru mengajak Felicia untuk berhubungan demi membuktikan kesuburan Felicia. Hingga tepat setelah melakukannya, Felicia menghilang. Lima tahun kemudian, Felicia kembali ke tanah air membawa seorang anak perempuan yang cantik jelita. Hingga masalah datang saat ternyata direktur di rumah sakit barunya adalah ayah dari anaknya! Bagaimana Felicia menyembunyikan identitasnya? Tahukah dia, bahwa pria dingin itu telah memburu Felicia selama lima tahun terakhir?
Aku diculik dan dijadikan budak oleh pria arogan! Hidup tenang Erina sebagai wartawan lepas berubah menjadi teror saat dia berhasil menguak skandal mengejutkan yang melibatkan pebisnis sukses di negeri itu, Sebastian Morgan. Demi menjunjung keadilan, gadis itu menolak segala bentuk suap atau ancaman dan bersikeras untuk menerbitkan skandal itu. Hingga tepat setelah ia menerbitkannya, Erina diculik oleh pria tidak dikenal dan dibawa kepada seorang pria yang tidak lain adalah Sebastian Morgan. Demi meredam huru-hara terhadap skandal tersebut, Morgan menawarkan pilihan untuk menikahinya. Di tengah ancaman terhadap keluarganya, dapatkah Erina menerima tawaran itu? Bagaimana nasibnya di tangan penguasa kejam itu? Hingga sebuah insiden tidak terduga mengubah sikap gelap Morgan dalam sekejap.
Ardiaz Jonathan Nelson hampir mencapai puncak kegemilangannya. Dia akan menikahi gadis yang sangat ia cintai dan mendapatkan jabatan tinggi. Namun, tepat sehari sebelum pernikahannya, dia justru menghabiskan waktu bersama dengan seorang perempuan yang tidak ia kenali karena jebakan seseorang. Pernikahannya hancur. Tunangannya meninggalkannya, dan Diaz justru dipaksa untuk menikahi Shenna, gadis yang menghabiskan malam bersamanya. Sejak itu, pernikahan mereka tidak berjalan baik. Tidak ada cinta di antara keduanya, sementara Ardiaz sangat membenci Shenna dan menganggap semua ini adalah rencana licik Shenna untuk meraup hartanya. Hingga puncaknya adalah saat Diaz memberikan perjanjian untuk berpisah kepada Shenna. Shenna justru hamil, membuat Diaz semakin membenci gadis itu. Bagaimana hidup Shenna saat tinggal bersama suami yang membencinya? Lika-liku masalah mulai bermunculan hingga meski dengan hati yang terluka, Shenna mampu mengatakan, "Aku mencintaimu, Suamiku."
Novel ini berisi kompilasi beberapa cerpen dewasa terdiri dari berbagai pengalaman percintaan penuh gairah dari beberapa karakter yang memiliki latar belakang profesi yan berbeda-beda serta berbagai kejadian yang dialami oleh masing-masing tokoh utama dimana para tokoh utama tersebut memiliki pengalaman bercinta dengan pasangannya yang bisa membikin para pembaca akan terhanyut. Berbagai konflik dan perseteruan juga kan tersaji dengan seru di setiap cerpen yang dimunculkan di beberapa adegan baik yang bersumber dari tokoh protagonis maupun antagonis diharapkan mampu menghibur para pembaca sekalian. Semua cerpen dewasa yang ada pada novel kompilasi cerpen dewasa ini sangat menarik untuk disimak dan diikuti jalan ceritanya sehingga menambah wawasan kehidupan percintaan diantara insan pecinta dan mungkin saja bisa diambil manfaatnya agar para pembaca bisa mengambil hikmah dari setiap kisah yan ada di dalam novel ini. Selamat membaca dan selamat menikmati!
"Tolong hisap ASI saya pak, saya tidak kuat lagi!" Pinta Jenara Atmisly kala seragamnya basah karena air susunya keluar. •••• Jenara Atmisly, siswi dengan prestasi tinggi yang memiliki sedikit gangguan karena kelebihan hormon galaktorea. Ia bisa mengeluarkan ASI meski belum menikah apalagi memiliki seorang bayi. Namun dengan ketidaksengajaan yang terjadi di ruang guru, menimbulkan cinta rumit antara dirinya dengan gurunya.
WARNING 21+‼️ (Mengandung adegan dewasa) Di balik seragam sekolah menengah dan hobinya bermain basket, Julian menyimpan gejolak hasrat yang tak terduga. Ketertarikannya pada Tante Namira, pemilik rental PlayStation yang menjadi tempat pelariannya, bukan lagi sekadar kekaguman. Aura menggoda Tante Namira, dengan lekuk tubuh yang menantang dan tatapan yang menyimpan misteri, selalu berhasil membuat jantung Julian berdebar kencang. Sebuah siang yang sepi di rental PS menjadi titik balik. Permintaan sederhana dari Tante Namira untuk memijat punggung yang pegal membuka gerbang menuju dunia yang selama ini hanya berani dibayangkannya. Sentuhan pertama yang canggung, desahan pelan yang menggelitik, dan aroma tubuh Tante Namira yang memabukkan, semuanya berpadu menjadi ledakan hasrat yang tak tertahankan. Malam itu, batas usia dan norma sosial runtuh dalam sebuah pertemuan intim yang membakar. Namun, petualangan Julian tidak berhenti di sana. Pengalaman pertamanya dengan Tante Namira bagaikan api yang menyulut dahaga akan sensasi terlarang. Seolah alam semesta berkonspirasi, Julian menemukan dirinya terjerat dalam jaring-jaring kenikmatan terlarang dengan sosok-sosok wanita yang jauh lebih dewasa dan memiliki daya pikatnya masing-masing. Mulai dari sentuhan penuh dominasi di ruang kelas, bisikan menggoda di tengah malam, hingga kehangatan ranjang seorang perawat yang merawatnya, Julian menjelajahi setiap tikungan hasrat dengan keberanian yang mencengangkan. Setiap pertemuan adalah babak baru, menguji batas moral dan membuka tabir rahasia tersembunyi di balik sosok-sosok yang selama ini dianggapnya biasa. Ia terombang-ambing antara rasa bersalah dan kenikmatan yang memabukkan, terperangkap dalam pusaran gairah terlarang yang semakin menghanyutkannya. Lalu, bagaimana Julian akan menghadapi konsekuensi dari pilihan-pilihan beraninya? Akankah ia terus menari di tepi jurang, mempermainkan api hasrat yang bisa membakarnya kapan saja? Dan rahasia apa saja yang akan terungkap seiring berjalannya petualangan cintanya yang penuh dosa ini?
Istriku Lidya yang masih berusia 25 tahun rasanya memang masih pantas untuk merasakan bahagia bermain di luar sana, lagipula dia punya uang. Biarlah dia pergi tanpaku, namun pertanyaannya, dengan siapa dia berbahagia diluar sana? Makin hari kecurigaanku semakin besar, kalau dia bisa saja tak keluar bersama sahabat kantornya yang perempuan, lalu dengan siapa? Sesaat setelah Lidya membohongiku dengan ‘karangan palsunya’ tentang kegiatannya di hari ini. Aku langsung membalikan tubuh Lidya, kini tubuhku menindihnya. Antara nafsu telah dikhianati bercampur nafsu birahi akan tubuhnya yang sudah kusimpan sedari pagi.
Karena sebuah kesepakatan, dia mengandung anak orang asing. Dia kemudian menjadi istri dari seorang pria yang dijodohkan dengannya sejak mereka masih bayi. Pada awalnya, dia mengira itu hanya kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak, namun akhirnya, rasa sayang yang tak terduga tumbuh di antara mereka. Saat dia hamil 10 bulan, dia menyerahkan surat cerai dan dia akhirnya menyadari kesalahannya. Kemudian, dia berkata, "Istriku, tolong kembalilah padaku. Kamu adalah orang yang selalu aku cintai."
Seto lalu merebahkan tubuh Anissa, melumat habis puting payudara istrinya yang kian mengeras dan memberikan gigitan-gigitan kecil. Perlahan, jilatannya berangsur turun ke puser, perut hingga ke kelubang kenikmatan Anissa yang berambut super lebat. Malam itu, disebuah daerah yang terletak dipinggir kota. sepasang suami istri sedang asyik melakukan kebiasaan paginya. Dikala pasangan lain sedang seru-serunya beristirahat dan terbuai mimpi, pasangan ini malah sengaja memotong waktu tidurnya, hanya untuk melampiaskan nafsu birahinya dipagi hari. Mungkin karena sudah terbiasa, mereka sama sekali tak menghiraukan dinginnya udara malam itu. tujuan mereka hanya satu, ingin saling melampiaskan nafsu birahi mereka secepat mungkin, sebanyak mungkin, dan senikmat mungkin.