/0/12749/coverbig.jpg?v=0fc6bbc9d0a7ac280a42e79a4213e9f3)
Leana tahu, ia tak secantik Sasmita. Leana juga tahu, ia tak sepintar Sasmita. Andai Leana bisa memilih, ia tak akan menerima Elvano sebagai suaminya. Dan andai kakanya yang cantik serta cerdas itu tak pergi begitu saja meninggalkan Elvano di hari pernikahan mereka, Leana tidak akan terjebak dengan lelaki dingin seperti Elvano. Elvano terlihat jelas menolak kehadirannya. Semua yang dilakukan Leana selalu salah dimatanya. Leana paham jika ia bukanlah sosok istri pilihan seorang Elvano Mahendra, tetapi bisakan pria itu menghargainya sedikit saja? Puncak dari kesabaran Leana ketika Sasmita kembali. Leana yang sudah tak kuasa menanggung kepedihannya menggugat cerai Elvano. Tetapi Elvano dengan tegas menolak perceraian yang Leana layangkan. "Tidak ada yang namanya perceraian, Leana. Kamu tetap menjadi istri saya, dan selamanya akan begitu" Lantas, mengapa Elvano tetap mempertahankannya ketika perempuan yang pria itu cintai sudah kembali ke sisinya?
"Mas Elvano, tolong pelan-pelan jalannya, saya kesusahan membawa koper ini" Pria itu bungkam, membuat Leana mengatupkan bibirnya.
Setelah pulang dari kantor urusan agama, Elvano memang langsung menuju ke kediaman utamanya, Leana yang tak tahu apa-apa hanya pasrah mengikuti sang suami.
Tidak ada yang namanya resepsi pernikahan atau pesta besar-besaran, karena mereka menikah di KUA. Dan itupun hanya keluarga inti serta teman terdekat saja yang mengetahuinya.
"Kamar kamu ada di ujung, sedangkan kamar utama saya yang tempati. Jika butuh apa-apa bisa langsung hubungi mbok Sumi"
Leana mengangguk paham, sedangkan Elvano dengan cepat membuka pintu kamarnya. Dan meninggalkan Leana yang masih mematung di tempatnya.
"Oke Lea, ini baru awal. Semangat! Demi adik dan kedua orang tua kamu, okay!" setelahnya Leana berjalan dengan santai ke arah kamarnya. Perempuan itu menyeret kopernya dengan sedikit kesusahan, apalagi roda kopernya yang hanya tinggal sebelah. Membuat Leana mengeluarkan tenaga ekstra.
Setelah sampai di kamar yang akan ia tempati, Leana berdecak kagum melihatnya. Ini terlalu mewah, apalagi ditambah dengan interior yang memanjakan mata. Leana akui dirnya bukanlah berasal dari keluarga yang status sosialnya tinggi, dan melihat secara langsung gaya hidup orang kaya membuat Leana takjub akan kemewahan yang disuguhkan.
Perempuan itu bergegas membereskan bajunya dari dalam koper, dan memindahkannya ke dalam lemari. Setelah dirasa cukup, Leana membuka pintu kamarnya menuju ruang makan. Karena ingin mengisi perutnya yang tak menyentuh nasi sedari pagi, hingga larut malam seperti ini.
"Akh!" Leana cukup kaget melihat Elvano yang duduk dengan santai, sembari menyantap hidangannnya dengan cahaya lampu remang-remang.
"Maaf, saya kira bukan mas Elvano" Pria itu bungkam, membuat Leana tersenyum kikuk.
"Kenapa masih berdiri? Duduklah, dan makan dengan tenang"
Leana bergegas mengambil duduk di hadapan pria itu, Leana menyendok nasinya dengan hati-hati. Lalu mengambil sepotong ayam dan sedikit sambal. Ia mulai menyantap hidangannya dengan tenang, sesekali atensinya mengarah kepada sang suami.
Sangat tenang dan tak tersentuh. Membuat Leana begitu segan mengajak Dokter tampan itu untuk sekedar berbasa-basi.
"Saya akan ke rumah sakit setelah ini."
Leana langsung mengangkat wajahnya, perempuan itu mengangguk kaku sambil berdehem singkat "Apa ada yang perlu saya siapkan untuk kebutuhan mas Elvano?"
Elvano mengambil serbet yang ada di pangkuannya, lalu mengelap bibirnya dengan gaya elgan. Leana sampai mematung melihatnya.
"Tidak perlu, saya sudah menyiapkan semua kebutuhan saya sendiri." Elvano berdiri dari duduknya, lalu menatap Leana dalam, membuat perempuan itu menahan nafas." Kita jalani pernikahan ini seperti pernikahan pada umumnya, tetapi jangan mengusik privasi satu sama lain.
Leana terdiam, namun tak urung menganggukkan kepalanya. "Baik, dan soal-"
"Tetap berlaku" potong Elvano cepat "Kita memang menjadi pasangan normal pada umumnya, tetapi ingat. Tidak boleh ada cinta, jika saya tau kamu menyimpan rasa. Kita selsai "
Leana tergugu, ia memang tak mengharapkan cinta dari pria dingin itu. Leana cukup sadar diri di mana posisinya sekarang ini, ia hanyalah pengganti sementara, sebelum sang pemeran utama datang.
"Baik mas, tetapi bagaimana jika mas Elvano sendiri yang jatuh cinta kepada saya?"
Elvano tertawa remeh, pria itu melangkah ke arah Leana, dan membungkukkan badannya seraya berbisik lirih di telinga perempuan itu.
"Bukankah mimpi kamu terlalu tinggi Leana Pramita?"
Selama sepuluh tahun, Delia menghujani mantan suaminya dengan pengabdian yang tak tergoyahkan, hanya untuk mengetahui bahwa dia hanyalah lelucon terbesarnya. Merasa terhina tetapi bertekad, dia akhirnya menceraikan pria itu. Tiga bulan kemudian, Delia kembali dengan gaya megah. Dia sekarang adalah CEO tersembunyi dari sebuah merek terkemuka, seorang desainer yang banyak dicari, dan seorang bos pertambangan yang kaya raya, kesuksesannya terungkap saat kembalinya dia dengan penuh kemenangan. Seluruh keluarga mantan suaminya bergegas datang, sangat ingin memohon pengampunan dan kesempatan lagi. Namun Delia, yang sekarang disayangi oleh Caius yang terkenal, memandang mereka dengan sangat meremehkan. "Aku di luar jangkauanmu."
Warning 21+ mengandung konten dewasa, harap bijak dalam memilih bacaan. Winda Anita Sari merupakan istri dari Andre Wijaya. Ia harus rela tinggal dengan orang tua suaminya akibat sang ibu mertua mengalami stroke, ia harus pindah setelah dua tahun pernikahannya dengan Andre. Tinggal dengan ayah suaminya yang bersikap aneh, dan suatu ketika Anita tau bahwa ayah mertuanya yang bernama Wijaya itu adalah orang yang mengidap hiperseks. Adik iparnya Lola juga menjadi korban pelecehan oleh ayahnya sendiri, dikala sang ibu tak berdaya dan tak bisa melindungi putrinya. Anita selalu merasa was-was karna sang ayah mertua selalu menatapnya dengan tatapan penuh nafsu bahkan tak jarang Wijaya sering masuk ke kamarnya saat ia sedang tidur. Akankah Anita mampu bertahan tinggal bersama Ayah mertuanya yang hiperseks? Atau malah menjadi salah satu korban dari ayah mertuanya sendiri?
Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?
Firhan Ardana, pemuda 24 tahun yang sedang berjuang meniti karier, kembali ke kota masa kecilnya untuk memulai babak baru sebagai anak magang. Tapi langkahnya tertahan ketika sebuah undangan reuni SMP memaksa dia bertemu kembali dengan masa lalu yang pernah membuatnya merasa kecil. Di tengah acara reuni yang tampak biasa, Firhan tak menyangka akan terjebak dalam pusaran hasrat yang membara. Ada Puspita, cinta monyet yang kini terlihat lebih memesona dengan aura misteriusnya. Lalu Meilani, sahabat Puspita yang selalu bicara blak-blakan, tapi diam-diam menyimpan daya tarik yang tak bisa diabaikan. Dan Azaliya, primadona sekolah yang kini hadir dengan pesona luar biasa, membawa aroma bahaya dan godaan tak terbantahkan. Semakin jauh Firhan melangkah, semakin sulit baginya membedakan antara cinta sejati dan nafsu yang liar. Gairah meluap dalam setiap pertemuan. Batas-batas moral perlahan kabur, membuat Firhan bertanya-tanya: apakah ia mengendalikan situasi ini, atau justru dikendalikan oleh api di dalam dirinya? "Hasrat Liar Darah Muda" bukan sekadar cerita cinta biasa. Ini adalah kisah tentang keinginan, kesalahan, dan keputusan yang membakar, di mana setiap sentuhan dan tatapan menyimpan rahasia yang siap meledak kapan saja. Apa jadinya ketika darah muda tak lagi mengenal batas?