/0/13547/coverbig.jpg?v=0641779450e1d1cace8f0d3aa36a5bcb)
Nindy terbangun di sebuah kamar hotel dengan kondisi kacau, seluruh tubuhnya sakit dan dia kehilangan mahkota berharganya. Kuliahnya kacau, hidupnya hancur karena hamil di luar nikah. Parahnya sampai bayi dalam kandungannya lahir, dia tidak mengetahui siapa pria yang sudah membuat hidupnya berantakan. Bagaimana jika suatu saat Nindy bertemu dengan pria itu?
"Satu gelas lagi," pinta Sailendra Danapati pada seorang peracik minuman di Club yang dia datangi malam ini.
"Tumben banget sih, Mas? Lagi sakit hati yah?" tanya pria bertatto disepanjang lengan itu sembari menuang minuman haram itu ke gelas milik Lendra.
Sang peracik minuman mengenal Lendra cukup baik karena pria itu selalu membawa kliennya ke Club kala berhasil menjalin kerjasama sebagai perayaan Lendra dan kliennya. Tapi selama ini Nico tidak pernah melihat Lendra mabuk seperti malam ini.
"Loe gak tau, Bro. Rasanya kalah tender! Lebih sakit dari sakit hati karena putus cinta!" ungkap Lendra sambil menunjuk ke arah jantungnya.
Pria berwajah timur tengah itu meringis setelah dia menenggak habis isi gelasnya yang baru di isi oleh peracik minuman tersebut dalam satu kali tuang ke tenggorokannya.
Nico-bartender itu menggeleng melihat Lendra kemudian meninggalkan pria itu untuk meracik minuman yang di pesan tamunya yang lain.
Lendra memutar posisi duduknya menghadap lantai dansa dan sedikit bergoyang menikmati musik jedag-jedug yang DJ mainkan di panggung kecil. Semakin malam, club semakin ramai pengunjung. Pria itu masih cukup sadar saat ini karena mengingat dia pergi seorang diri dan membawa mobil, Lendra tidak ingin terlalu mabuk, akal sehatnya masih jalan. Dia tidak mau mencelakai dirinya sendiri karena minuman laknat itu sampai mabuk berat.
Seorang wanita cantik dengan pakaian seksi mendekati Lendra dan merayu, tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan mereka berbincang dan Lendra mentraktirnya minuman.
"Biar aku yang bayar," ucapnya pada Nico.
Tentu saja pria itu senang karena pemasukan untuk club tempatnya bekerja.
"Mau sekalian check-in?" bisik wanita itu di telinga Lendra karena suara musik di sana sangat kencang.
Kepala Lendra menggeleng.
"Wow! Tawaran yang menggiurkan, tapi maaf saya sudah bertunangan," jawab Lendra dengan menunjukan cincin di jari manisnya.
Wanita itu tertawa genit, menepis tangan Lendra yang bercincin itu.
"Itu tidak masalah, Ganteng. Baru bertunangan, yang menikah saja banyak kok yang mencari selingan, masa kamu gak mau mencobanya sebelum benar-benar terikat? Rugi loh!" goda wanita penghibur itu.
Kali ini Lendra yang terbahak.
"Ya Tuhan, godaan apa lagi ini," seru Lendra.
Keduanya tertawa bersama dan menikmati minuman yang ada di tangan mereka masing-masing.
Bukan hanya Siera yang mencoba merayu Lendra di sana. Pesona pria itu tidak bisa di tutupi. Seorang wanita lainnya mendekati Lendra dan duduk di sebelahnya.
"Lebih baik kamu cari pria lain, Jane!" ucap Siera dengan sedikit kencang agar terdengar.
"Kenapa? Dari tadi gue liat dia gak mau sama loe, jadi apa salahnya? Siapa tau dia mau sama gue!" balas Jane dengan merangkul, bergelayut manja di lengan Lendra.
"Dia gak suka wanita!" balas Siera.
Sontak kedua mata Jane membola dan hampir keluar.
"Yang benar aja! Seriusan?" tanyanya pada Lendra.
"Apa kamu percaya ucapannya?" Lendra bertanya balik sembari memegang dagu lancip Jane.
Kepala Jane menggeleng hingga kuncir rambutnya bergerak mengikuti gerakan kepalanya.
Lendra tertawa lepas.
Dua wanita bertubuh ramping dan seksi itu berhasil mendapat traktir minum dari Lendra dengan hanya mengajak pria itu berbincang dan menemaninya di Club tanpa adanya kontak fisik karena Lendra tidak berhasil mereka rayu.
Lendra punya prinsip tidak mau celap celup ke sembarang wanita, tunangannya pun sampai saat ini masih dia jaga utuh. Seberengseknya dia, tidak mau melakukan hal itu sebelum resmi menikah dengan wanita yang dia cintai.
***
Lendra menatap jam tangan mahalnya, waktu sudah menunjukan tepat tengah malam. Sudah waktunya dia pergi dari club pikirnya. Karena sebagai seorang CEO dia harus tetap masuk ke kantor terlebih besok dia ada rencana rapat besar dengan para petinggi perusahaan untuk menjelaskan mengapa tender besar itu bisa tidak dia dapatkan.
"Ladies, kalian bisa teruskan, saya sudah bayar semuanya. Permisi," pamit Lendra.
Pria itu mengeluarkan beberapa lembar uang berwarna merah muda dari dompetnya dan memberikannya pada Nico sebelum pergi dari sana.
"Berikan beberapa gelas lagi sama mereka," ucap Lendra pada Nico, kemudian dia pergi dari sana. Tangannya melambai pada kedua wanita yang saat ini sedang menatapnya kecewa.
Lendra memasukan kembali dompetnya ke saku celananya sambil jalan keluar club. Tapi baru saja keluar pintu dan melihat gelap di luar seketika kepalanya pusing dan dia memijat pangkal hidungnya untuk menetralkan penglihatannya sejenak. Setelah dia merasa sudah lebih baik, Lendra melanjutkan langkahnya mencari mobilnya berada.
"Shit! Kenapa tadi gue gak pakai jasa parkir!" gerutu Lendra.
Karena sedikit mabuk Lendra bingung dimana tadi dia memarkir mobilnya. Andai saja sejak awal dia memakai jasa parkir mungkin saat ini dia tidak perlu bingung mencari di mana mobilnya sekarang berada.
***
"Hei, you! Nona, permisi. Ini mobil saya," ucap Lendra saat dia melihat seorang perempuan bersandar di pintu mobilnya dengan membelakanginya.
"Hoek! Hoek!"
Perempuan itu muntah tepat dekat pintu mobil Lendra.
"HEI! APA YANG -" Lendra menarik lengan gadis itu agar menjauh dari mobilnya dan tidak mengngotori mobil kesayangannya dengan muntah.
Tapi sial bagi Lendra, gadis itu malah pingsan dalam pelukannya.
"Double Shit!" umpat Lendra.
"Muntah kena mobil sekarang dia pingsan," gerutu Lendra untuk sekian kalinya.
Pria itu melihat kiri kanan berharap ada seseorang yang bisa membantunya tapi sayangnya tidak ada seorang pun yang melintas di sana, petugas keamanan sekalipun.
Lendra melintangkan tangan gadis itu di pundaknya dan dia merangkul pinggang ramping gadis tersebut, memapahnya hingga masuk ke dalam mobil. Tidak lupa dia memasang sabuk pengaman pada tubuh mungil itu. Kemudian dia menutup pintu mobil dan memutar masuk ke dalam kursi kemudi. Walaupun kesal, dia masih memiliki hati nurani pada gadis itu.
Kepala gadis itu bersandar pada jendela mobil. Lendra membetulkan kepala gadis itu sampai di posisi ternyaman menurutnya. Dan menyibak semua anak rambut yang menutupi wajah gadis yang masih pingsan itu.
Manis, cantik. Tidak kalah dengan Ghea-tunangannya saat ini hanya saja gadis ini lebih mungil tubuhnya.
"Hei, Nona. Bangun! Nama kamu siapa? Tinggal dimana? Biar saya antar kamu pulang." Lendra berulang kali menepuk pipi gadis itu namun sia-sia. Gadis itu masih pingsan.
Pria itu mendengus kesal karena dia tidak mendapatkan identitas apapun dari gadis itu. Pria itu sampai keluar mobil untuk memastikan ada sesuatu yang gadis itu tinggalkan, tas atau dompet yang bisa Lendra temukan suatu identitas tentang gadis yang saat ini bersamanya.
"Jadi kita harus kemana?" monolognya ketika sudah kembali masuk ke dalam mobil. Lendra memutar otaknya. Dia tidak mau membawa orang asing ke tempat tinggalnya.
Lendra menyalakan mesin mobilnya, menghela napas panjang dan kemudian menekan pedal gas. Melajukan mobil kesayangannya keluar dari club itu.
"Baiklah kalau begitu, kita ke sana saja."
Ghina Ulya Syarifa tidak menyangka ternyata pernikahannya dengan Alaric Zalman Maheer-seorang CEO, duda beranak dua membawanya kejalan yang benar. Dari seorang wanita penghibur di sebuah Club malam berpakaian seksi kini dia berubah memakai hijab serba tertutup. Hijrahnya Ghina tidak serta merta semulus yang orang lihat, rintangan terbesarnya datang dari Ayunisa Shakila Maheer-putri satu-satunya, anak bungsu Zalman. Tugas besar Ghina menjadi ibu sambung dari ke dua anak Zalman tidaklah mudah. Bisakah Ghina menjadi istri soleha dan ibu sambung yang baik untuk keluarga Maheer?
Blurb Elga Alessia Haidee, 20 tahun, gadis cantik dan pintar yang sedang menempuh pendidikan dokter semester dua ini bernasib sial karena harus terjebak dengan Zyan seniornya di kampus. Berawal dari insiden ciuman pertama hingga akhirnya dipertemukan dalam satu tempat tinggal, membuat Elga semakin dekat dengan sang senior sekaligus pentolan di kampusnya. Evano Zyan Sebastian, 24 tahun, sosok sempurna yang mendambakan kedamaian dan ketenangan, bertemu Elga yang merubah keseluruhan warna dalam hidupnya. Rasa saling melengkapi perlahan tumbuh diantara mereka berdua, merubah benci jadi cinta. Hingga saat Elga mantap menerima lamaran Zyan, satu fakta masa lalu milik pria itu terungkap. Zyan telah memiliki seorang putri. Mampukah Elga mempertahankan hubungannya dengan Zyan meski rintangan terus datang? Penolakan demi penolakan yang diterima, ruang kelam yang dimiliki keduanya, akankah mempersatukan mereka ke pelaminan pada akhirnya?
Sudah bau tanah bukannya tobat, Ambarningsih malah semakin menjadi kelicikannya, hati dan pikirannya culas. Dengan penuh drama dia berulah menghancurkan rumah tangga Ravindra-putranya sendiri dengan Dewi-wanita dari kalangan rakyat jelata. Kini, rumah tangga Elang-cucu laki-lakinya dengan Citra yang akan dia hancurkan. Akankah Ambar berhasil kali ini? Atau dia menyesal dan bertobat atas perbuatannya karena Citra berhasil meluluhkan hati Ambar yang sekeras batu karang?
Sebagai pengawal-Arthur berhasil menjaga Lintang-Nona Muda dari keluarga Adiwilaga. Akan tetapi, dia gagal dalam menjaga hati dan cintanya. Arthur jatuh hati dan mencintai Lintang, begitu juga dengan gadis itu. Dia mencintai Sang Kapten pengawal pribadinya. Akankah cinta mereka bersatu?
Warning! Banyak adegan dewasa 21+++ Khusus untuk orang dewasa, bocil dilarang buka!
WARNING 21+‼️ (Mengandung adegan dewasa) Di balik seragam sekolah menengah dan hobinya bermain basket, Julian menyimpan gejolak hasrat yang tak terduga. Ketertarikannya pada Tante Namira, pemilik rental PlayStation yang menjadi tempat pelariannya, bukan lagi sekadar kekaguman. Aura menggoda Tante Namira, dengan lekuk tubuh yang menantang dan tatapan yang menyimpan misteri, selalu berhasil membuat jantung Julian berdebar kencang. Sebuah siang yang sepi di rental PS menjadi titik balik. Permintaan sederhana dari Tante Namira untuk memijat punggung yang pegal membuka gerbang menuju dunia yang selama ini hanya berani dibayangkannya. Sentuhan pertama yang canggung, desahan pelan yang menggelitik, dan aroma tubuh Tante Namira yang memabukkan, semuanya berpadu menjadi ledakan hasrat yang tak tertahankan. Malam itu, batas usia dan norma sosial runtuh dalam sebuah pertemuan intim yang membakar. Namun, petualangan Julian tidak berhenti di sana. Pengalaman pertamanya dengan Tante Namira bagaikan api yang menyulut dahaga akan sensasi terlarang. Seolah alam semesta berkonspirasi, Julian menemukan dirinya terjerat dalam jaring-jaring kenikmatan terlarang dengan sosok-sosok wanita yang jauh lebih dewasa dan memiliki daya pikatnya masing-masing. Mulai dari sentuhan penuh dominasi di ruang kelas, bisikan menggoda di tengah malam, hingga kehangatan ranjang seorang perawat yang merawatnya, Julian menjelajahi setiap tikungan hasrat dengan keberanian yang mencengangkan. Setiap pertemuan adalah babak baru, menguji batas moral dan membuka tabir rahasia tersembunyi di balik sosok-sosok yang selama ini dianggapnya biasa. Ia terombang-ambing antara rasa bersalah dan kenikmatan yang memabukkan, terperangkap dalam pusaran gairah terlarang yang semakin menghanyutkannya. Lalu, bagaimana Julian akan menghadapi konsekuensi dari pilihan-pilihan beraninya? Akankah ia terus menari di tepi jurang, mempermainkan api hasrat yang bisa membakarnya kapan saja? Dan rahasia apa saja yang akan terungkap seiring berjalannya petualangan cintanya yang penuh dosa ini?
Kebanyakan orang mengatakan bahwa cinta adalah hal yang indah, tetapi bagi Gina tidak demikian. Dia tidak bisa mengerti mengapa kehidupannya yang sempurna tiba-tiba menjadi seburuk neraka. Setelah mengalami keguguran dan cacat wajah, karier dan reputasinya juga hancur. Kehidupan Gina yang sempurna mulai hancur setelah dia bertemu dengan Evan. Pria itu dengan kejam menghancurkan hatinya menjadi berkeping-keping. Hati Gina benar-benar tertusuk oleh duri-duri cinta.
Yuvina, pewaris sah yang telah lama terlupakan, kembali ke keluarganya, mencurahkan isi hatinya untuk memenangkan hati mereka. Namun, dia harus melepaskan identitasnya, prestasi akademisnya, dan karya kreatifnya kepada saudara perempuan angkatnya. Sebagai imbalan atas pengorbanannya, dia tidak menemukan kehangatan, hanya pengabaian yang lebih dalam. Dengan tegas, Yuvina bersumpah akan memutus semua ikatan emosional. Berubah, dia sekarang berdiri sebagai ahli seni bela diri, mahir dalam delapan bahasa, seorang ahli medis yang terhormat, dan seorang desainer terkenal. Dengan tekad yang baru ditemukan, dia menyatakan, "Mulai hari ini dan seterusnya, tidak ada seorang pun di keluarga ini yang boleh menyinggungku."
Warning: 18+ (harap bijak memilih bacaan!) Ini kisah tentang wanita berparas cantik namun memiliki nasib yang sangat buruk, namanya Aletta casandra, gadis cantik dengan postur tubuh perfect yang harus rela di jadikan penebus hutang oleh sang Paman, yang merawatnya sedarai kecil. Kehidupan remajanya di renggut paksa, mau tidak mau harus manjadi budak seks seorang lelaki tampan nan kaya yang merupakan seorang pengusaha muda yang di segani dan ternama, bernama Leonardo Pradungganegara. Lelaki keturunan sultan namun memiliki sifat dan hati yang sangat kejam.
"Usir wanita ini keluar!" "Lempar wanita ini ke laut!" Saat dia tidak mengetahui identitas Dewi Nayaka yang sebenarnya, Kusuma Hadi mengabaikan wanita tersebut. Sekretaris Kusuma mengingatkan"Tuan Hadi, wanita itu adalah istri Anda,". Mendengar hal itu, Kusuma memberinya tatapan dingin dan mengeluh, "Kenapa tidak memberitahuku sebelumnya?" Sejak saat itu, Kusuma sangat memanjakannya. Semua orang tidak menyangka bahwa mereka akan bercerai.