/0/13576/coverbig.jpg?v=5d82f09b814dd1b96a2f33a312ae4530)
Arum menjadi saksi saat sang ayah menjatuhkan talak untuk Ibunya dan memilih pergi bersama istri barunya. Arum menjadi saksi saat sang Ibu berjuang untuk membesarkan dan menyekolahkannya tanpa nafkah dari ayahnya. Arum menjadi saksi saat sang Ibu terpaksa menikah dengan seorang pemabuk karena fitnah. Selain itu, Arum juga harus menghadapi rasa sakit yang membuatnya frustasi dan hampir memilih bunuh diri. Kesakitan-kesakitan itu, tertancap kuat dalam relung hati Arum hingga menimbulkan dendam untuk wanita itu. Wanita yang telah merebut ayahnya dan membuatnya melupakan tanggung jawab terhadap anak kandungnya.
Bab 1
PENGHIANATAN HISYAM
Tin tiiin ....
Terdengar suara klakson dibunyikan panjang. Sekar bergegas menuruni tangga.
"Bun, Sekar berangkat dulu, ya! Sudah dijemput!" pamit Sekar.
"Iya, Nduk. Hati-hati!" sahut Ibunya.
"Bunda istirahat saja. Gak usah ngerjakan apa-apa. Biar Mbok Nah saja."
"Bunda bosen, Nduk, kalo gak boleh ngapa-ngapain," sahut Ibunya.
"Bunda kan, baru sembuh. Jadi, gak boleh terlalu capek."
"Iya, Nduk. Udah sana berangkat. Kasihan bosmu nunggu lama."
"Iya, Bun. Assalamualaikum," ujar Sekar sembari mencium tangan Ibunya.
"Waalaikumsalam," sahut Ibunya.
Sekar segera meninggalkan rumahnya. Rumah minimalis yang dibeli dari hasil catering Bundanya.
"Halo, sayang! Maaf, ya, nunggunya lama!" ujar Sekar setelah masuk ke dalam mobil.
"Gak papa. Disuruh nunggu berapa lamapun aku siap, kok! Apapun buat kamu, sayang!"
"Ish ... pagi-pagi sudah gombal. Udah ah, ayo, berangkat!"
"Oke, sayang!"
Aldi, atasan sekaligus kekasih Sekar segera melajukan kendaraannya. Aldi merupakan direktur utama di perusahaan tempat Sekar bekerja. Sedangkan Sekar adalah sekretarisnya.
Sekar mengawali karir di perusahaan tersebut sebagai staf administrasi. Berkat kelihaiannya, dalam waktu tiga tahun dia sudah naik jabatan menjadi sekretaris pribadi sekaligus kekasih gelap sang bos. Ya, hanya kekasih gelap karena sang bos telah memiliki seorang istri.
"Istri kamu gak curiga kamu sering pulang telat dan berangkat pagi-pagi gini?" tanya Sekar.
"Gaklah! Dia itu percaya sekali sama aku," sahut Aldi.
"Masak sih?"
"Beneran. Lagian, aku beralasan sama dia kalau kantor lagi ada masalah serius."
"Ha ... pinter banget kamu!" sahut Sekar.
"Iya, dong! Harus itu!" sahut Aldi.
*************************
Di rumah, Bunda Sekar menangis sedih. Jujur, dia tidak rela dengan jalan yang ditempuh Sekar. Namun, segala kesakitan yang pernah Sekar alami selama ini, mengobarkan api dendam di dalam dadanya.
Semua itu bermula pada kejadian dua puluh tahun yang lalu. Saat itu, Sekar berusia tujuh tahun.
*******
Dua puluh tahun yang lalu
"Bun, Ayah mana?" tanya Arum. Sekar kecil biasa dipanggil Arum. Sekar Arum Wardani, nama yang diberikan oleh sang ayah kepadanya.
"Maaf, Rum. Hari ini, Ayah ada pekerjaan yang gak bisa ditinggalkan," sahut Bundanya.
"Tapi, Bun, kan Ayah sudah janji. Pas hari ulang tahunku yang ketujuh, Ayah mau ngajak Arum jalan-jalan," rengek Arum.
"Iya, Sayang! Maafkan Ayah, ya! Begini saja, bagaimana kalau jalan-jalannya sama Bunda saja? Arum mau kemana?"
"Gak asik, Bun! Arum maunya sama Ayah juga!" rengek Arum lagi.
"Iya, Bunda faham. Perginya sama Ayah lain kali saja. Hari ini pergi sama Bunda. Bagaimana?" rayu Bundanya.
"Iya, deh, Bun! Arum mau. Kita ke kebun binatang, ya!" ujar Arum.
"Iya, sayang! Ya udah, yuk, kita siap-siap!"
Setelah selesai bersiap, mereka berdua segera berangkat naik sepeda motor. Walaupun sedikit kecewa, namun Arum tetap gembira bisa pergi jalan-jalan ke kebun binatang.
Setibanya di lokasi, Irma segera membeli dua buah tiket. Kemudian, mereka segera memasuki area kebun binatang. Hal yang pertama yang dilihat Arum adalah aneka burung. Berbagai jenis dari beberapa negara ada di situ. Arum merasa takjub dengan banyaknya jenis burung.
Selanjutnya, mereka menuju area binatang mamalia. Pertama, mereka melihat harimau. Ada empat ekor harimau yang tampak, dua ekor induk dan dua ekor masih anak-anak. Selanjutnya,mereka melihat singa, jerapah, gajah, dan lain-lain.
Setelah puas melihat-lihat, mereka menuju restoran yang ada di dalam lokasi.
"Bun, itu kan ayah?" tunjuk Arum. Irma mengikuti arah telunjuk putrinya.
Deg. Disana, tampak suaminya sedang menggandeng wanita hamil sekitar lima bulan dan menggendong seorang gadis kecil seusia Arum. Irma tampak terkejut.
Tanpa sengaja, pandangan mereka bersiborok. Ayah Arum pun tampak terkejut. Langkahnya terhenti. Dengan menggandeng putrinya, Irma melangkah mendekati mereka.
"Siapa mereka, Mas? Kenapa Mas Hisyam bisa sama mereka? Ini yang namanya ada urusan penting kantor?" tanya Irma beruntun.
"Irma, tolong jangan emosi dulu. Kita bisa bicarakan ini baik-baik," sahut Hisyam gugup.
"Ayah bohong! Katanya Ayah kerja, makanya gak bisa ngajak Arum jalan-jalan. Ini malah jalan-jalan sama mereka," ujar Arum marah.
"Arum sayang, maafkan Ayah, ya! Irma, tolong kamu bawa Arum pulang dulu! Setelah ini, aku akan menyusul!" ujar Hisyam.
Tanpa banyak kata, Irma segera meninggalkan lokasi tersebut. Di sepanjang jalan, air matanya tak berhenti menetes. Dia berharap, perkiraannya salah. Dia berharap, mereka bukan siapa-siapa dan hanya kebetulan bertemu saja. Namun, semakin dia berharap, hatinya semakin sakit. Karena apa yang dilihatnya, sudah tampak jelas.
"Bun, Arum lapar," ujar Arum.
Irma segera menghapus air matanya. Dia teringat, tadi sebelum bertemu suaminya, mereka memang berencana makan siang.
"Kita beli Kent*ky saja, ya?" sahut Bundanya.
L
"Iya, Bun."
Irma menghentikan sepeda motornya di sebuah restoran cepat saji.
"Bunda gak makan?" tanya Arum.
"Gak, Bunda gak lapar. Arum saja yang makan," sahut Bundanya.
"Gak boleh! Kata Bunda, kita harus makan tepat waktu agar gak gampang sakit! Kita bagi dua ya, makanannya?" ujar Arum.
Irma merasa terharu dengan perhatian putrinya.
"Gak usah. Ini buat Arum saja! Bunda pesan lagi saja, ya!" sahut Bundanya.
"Oke, Bun!"
Setelah menyelesaikan acara makan siangnya, mereka segera pulang.
"Arum, segera sholat dhuhur, habis itu tidur siang ya!" perintah bundanya.
"Siap, Bun!"
Irma segera menuju ke kamarnya. Setelah menunaikan sholat dhuhur, dia menunggu suaminya pulang. Sayang, yang ditunggu pun tak kunjung datang.
Hingga pukul 22.00, Ayah Arum baru menginjakkan kaki di rumah.
"Assalamualaikum!" ujarnya. Tak ada sahutan. Hisyam segera memasuki kamarnya. Dilihatnya, sang istri telah tertidur. Hisyam segera menuju ke kamar mandi.
Setelah selesai membersihkan diri, dilihatnya istrinya sudah menunggunya disamping tempat tidur.
"Kamu memang belum tidur apa terbangun?" tanyanya.
Irma tak menanggapi. Hisyam duduk di sebelah istrinya.
"Ada yang ingin kamu jelaskan?" tanya Irma.
"Maafkan aku, Ir! Aku khilaf!"
"Siapa dia?"
"Dia juga istriku, Ir. Kami sudah menikah secara siri empat bulan yang lalu."
Tes ....
Airmata Irma menetes begitu saja. Hatinya begitu sakit. Sejak awal, dia sudah memperkirakan. Namun, mendengar sendiri dari bibir suaminya, hatinya terasa begitu sakit.
"Maafkan aku, Ir!" ujar Hisyam sembari menggenggam jemari istrinya.
Irma segera menarik tangannya. Dia tidak sudi disentuh oleh penghianat itu.
"Kamu jahat, Mas! Apa salahku?" ujar Irma tergugu.
"Kamu gak salah, Ir. Aku yang melakukan kesalahan. Tolong, maafkan aku!"
"Kamu tega, Mas! Apa kurangku selama ini?" tanya Irma masih tergugu.
"Kamu wanita yang sempurna, Ir."
"Bohong! Buktinya, kamu masih mencari kesenangan di luar!" ujar Irma sarkas.
"Maafkan aku, Ir. Aku siap menerima hukuman apapun, asalkan kamu mau memaafkan aku."
"Benarkah?" tanya Irma sangsi.
"Tentu saja."
SPOILLER "Apa? Gak. Naura gak mau, Ma! Masak,Naura disuruh nikah sama si tukang rese itu, sih! Gak! Gak mau!" Apa jadinya jika kamu dipaksa menikah dengan tetangga depan rumah? Itulah yang dirasakan saat ini. Dia terpaksa menjadi pengantin pengganti karena sang mempelai wanita tiba-tiba menghilang. Bagas dan Naura harus berjuang menjalani pernikahan tanpa cinta. Saat rasa itu sudah menyapa, sang mantan kembali hadir. Bagaimana Bagas menanggapinya? Akankah rumah tangga mereka bertahan? Ataukah akan kandas karena hadirnya orang ketiga?
Kienan dan Akbar sudah menikah selama lima tahun dan belum dikarunia keturunan. Saat Kienan mendapati dirinya tengah hamil,dia harus menerima kenyataan bahwa sang suami tengah berselingkuh. Yang lebih menyakitkan lagi, wanita tersebut tengah hamil besar. Perusahan keluarganya yang dipercayakan kepada sang suami nyaris bankrut karena banyaknya penyalahgunaan keuangan. Bagaimana Kienan menghadapi kemelut rumah tangga dan perusahaannya?
Andini diceraikan, usai diduakan. Sakit, itu pasti. Selama menikah dengan Agung, Dini selalu diremehkan oleh mertua dan iparnya karena statusnya yang Hany lulusan u dan anak panti. Usai bercerai, dia mampu membuktikan bahwa di bisa sukses walau statusnya janda beranak satu. Setelah meraih kesuksesan, Agung kembali datang dan mengajaknya rujuk? Bagaimana respons Dini? Maulah dia rujuk kembali dengan alasan sang buah hati?
Jarvis Dharmawangsa adalah seorang pengusaha kaya raya. Dia memiliki seorang anak laki-laki bernama Nathan Ivander Dharmawangsa. Istrinya bernama Adelia. Slamet Baskoro adalah adalah seorang penjual nasi goreng. Slamet memiliki seorang anak perempuan bernama Nindy. Pertemuan tak sengaja mereka membuat mereka bersahabat. Di kedai nasi goreng milik Slamet, Jarvis sering bertemu Nindy. Kesederhanaan Nindy membuatnya terpesona dan dia berencana akan menjodohkan putranya dengan Nindy. Rencana pernikahan mereka terpaksa dipercepat karena kondisi kesehatan Slamet yang terus menurun. Usai akad nikah, Slamet meninggal dunia. Nathan terpaksa menerima peenikahan itu. Namun, ternyata, di belakang Nindy, Nathan juga menikahi kekasihnya. Satu tahun usai pernikahan Nathan dan Nindy, Jarvis meninggal dunia. Atas desakan sang Mama, kesempatan tersebut dimanfaatkan untuk menceraikan Nindy. Apalagi, saat itu Jovanka sedang hamil. Empat puluh hari usai kematian Jarvis, pengacara keluarga datang dan membacakan surat wasiat. Ternyata, semua aset diwariskan kepada Nindy. Bagaimana kisah mereka selanjutnya?
Selama tiga tahun pernikahannya dengan Reza, Kirana selalu rendah dan remeh seperti sebuah debu. Namun, yang dia dapatkan bukannya cinta dan kasih sayang, melainkan ketidakpedulian dan penghinaan yang tak berkesudahan. Lebih buruk lagi, sejak wanita yang ada dalam hati Reza tiba-tiba muncul, Reza menjadi semakin jauh. Akhirnya, Kirana tidak tahan lagi dan meminta cerai. Lagi pula, mengapa dia harus tinggal dengan pria yang dingin dan jauh seperti itu? Pria berikutnya pasti akan lebih baik. Reza menyaksikan mantan istrinya pergi dengan membawa barang bawaannya. Tiba-tiba, sebuah pemikiran muncul dalam benaknya dan dia bertaruh dengan teman-temannya. "Dia pasti akan menyesal meninggalkanku dan akan segera kembali padaku." Setelah mendengar tentang taruhan ini, Kirana mencibir, "Bermimpilah!" Beberapa hari kemudian, Reza bertemu dengan mantan istrinya di sebuah bar. Ternyata dia sedang merayakan perceraiannya. Tidak lama setelah itu, dia menyadari bahwa wanita itu sepertinya memiliki pelamar baru. Reza mulai panik. Wanita yang telah mencintainya selama tiga tahun tiba-tiba tidak peduli padanya lagi. Apa yang harus dia lakukan?
Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Aku, Rina, seorang wanita 30 Tahun yang berjuang menghadapi kesepian dalam pernikahan jarak jauh. Suamiku bekerja di kapal pesiar, meninggalkanku untuk sementara tinggal bersama kakakku dan keponakanku, Aldi, yang telah tumbuh menjadi remaja 17 tahun. Kehadiranku di rumah kakakku awalnya membawa harapan untuk menemukan ketenangan, namun perlahan berubah menjadi mimpi buruk yang menghantui setiap langkahku. Aldi, keponakanku yang dulu polos, kini memiliki perasaan yang lebih dari sekadar hubungan keluarga. Perasaan itu berkembang menjadi pelampiasan hasrat yang memaksaku dalam situasi yang tak pernah kubayangkan. Di antara rasa bersalah dan penyesalan, aku terjebak dalam perang batin yang terus mencengkeramku. Bayang-bayang kenikmatan dan dosa menghantui setiap malam, membuatku bertanya-tanya bagaimana aku bisa melanjutkan hidup dengan beban ini. Kakakku, yang tidak menyadari apa yang terjadi di balik pintu tertutup, tetap percaya bahwa segala sesuatu berjalan baik di rumahnya. Kepercayaannya yang besar terhadap Aldi dan cintanya padaku membuatnya buta terhadap konflik dan ketegangan yang sebenarnya terjadi. Setiap kali dia pergi, meninggalkan aku dan Aldi sendirian, ketakutan dan kebingungan semakin menguasai diriku. Di tengah ketegangan ini, aku mencoba berbicara dengan Aldi, berharap bisa menghentikan siklus yang mengerikan ini. Namun, perasaan bingung dan nafsu yang tak terkendali membuat Aldi semakin sulit dikendalikan. Setiap malam adalah perjuangan untuk tetap kuat dan mempertahankan batasan yang semakin tipis. Kisah ini adalah tentang perjuanganku mencari ketenangan di tengah badai emosi dan cinta terlarang. Dalam setiap langkahku, aku berusaha menemukan jalan keluar dari jerat yang mencengkeram hatiku. Akankah aku berhasil menghentikan pelampiasan keponakanku dan kembali menemukan kedamaian dalam hidupku? Atau akankah aku terus terjebak dalam bayang-bayang kesepian dan penyesalan yang tak kunjung usai?
Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?
Menikahi single mom yang memiliki satu anak perempuan, membuat Steiner Limson harus bisa menyayangi dan mencintai bukan hanya wanita yang dia nikahi melainkan anak tirinya juga. Tetapi pernikahan itu rupanya tidak berjalan mulus, membuat Steiner justru jatuh cinta terhadap anak tirinya.
Lenny adalah orang terkaya di ibu kota. Ia memiliki seorang istri, tetapi pernikahan mereka tanpa cinta. Suatu malam, ia secara tidak sengaja melakukan cinta satu malam dengan seorang wanita asing, jadi ia memutuskan untuk menceraikan istrinya dan mencari wanita yang ditidurinya. Dia bersumpah untuk menikahinya. Berbulan-bulan setelah perceraian, dia menemukan bahwa mantan istrinya sedang hamil tujuh bulan. Apakah mantan istrinya pernah berselingkuh sebelumnya?