/0/14093/coverbig.jpg?v=20250123145804)
Alexa membatin saat dirinya tahu kalau suami dan sahabat yang ia percaya ternyata mengkhianati. Alexa yang sempat terpuruk akan rasa kecewa, kritis dalam mempercayai orang di sekitarnya dan berusaha bangkit dari masa lalu yang membuatnya sempat terpuruk. Membalas sakit hati dan kecewa karena dikhianati dengan cara cantik itu yang di lakukannya. Rupanya Sintya tidak terima dengan apa yang Alex lakukan padnya, meski sudah mendapatkan Ryan suami sahabatnya itu, tak membua Sintya puas. Segala cara ia lakukan untuk menghancurkan Alexa bahkan menjadikan Anggia sasaran pelampiasan sakit hatinya. Kehadiran Razka yang melinduni Alexa dari segala tindak kejahata Sintya, membuat Alexa merasakan hal yang tak biasa. Akankah Alexa bisa membuka hatinya kembali untuk laki-laki lain? Apa saja yang akan di lakukan Syntia untuk mencelakakan Alexa?
Bab 1
"Apa? Kamu mau ikut ke acara ulang tahun perusahaan! Jangan mengada-ada. Nggak sadar apa, badan mu berlemak di mana-mana. Yang ia aku malu! Sudahlah! urus saja rumah dan jaga Anggia!" cerocos Ryan tanpa memikirkan perasaanku kala itu, dengan wajah kesal diiringi senyum cemooh.
Ya, setelah melahirkan Anggia anakku, aku lebih memilih memberi Anggia ASI dari pada minum susu formula. Inilah yang membuat nafsu makanku tak bisa terkontrol, akibatnya berat badanku naik diikuti perubahan bentuk tubuhku yang langsing menjadi sebesar karung beras.
Aku harus fokus merawat, memberi asi dan membesarkan anak kami Anggia dengan tanganku sendiri. Bahkan untuk memasak dan membersihkan rumah besar ini pun kulakukan sendiri disela-sela Anggia tertidur. Dengan alasan masakan dari tangan istri lebih nikmat, karena dimasak dengan cinta. Kata-kata mutiara itu yang membuatku terbuai dan mau melakukan semua ini sendiri. Bodohnya aku!.
Padahal, bukannya aku nggak sanggup membayar baby sister satu atau dua orang untuk menjaga anakku, namun keinginan Mas Ryan yang ingin anaknya diasuh dan dididik olehku sendiri tanpa campur tangan baby sister. Aku yang dasarnya istri yang penurut merasa senang diberi kepercayaan besar seperti itu, meski kutahu akan terasa sangat merepotkan. Bodohnya aku kala itu, yang begitu mencintainya dan membuatnya berlindung dari harta kekayaan orang tuaku.
Rupanya itu semua hanya alasan dan rencana busuknya saja, agar aku tetap berada di rumah dan ia dengan leluasa bertindak semaunya dengan uang dan aset perusahaan yang dibangun orangtuaku dengan susah payah. la hanya meneruskan saja tanpa harus bekerja keras memutar otak bagaimana perusahaan bisa maju dan berjalan terus. Ia lakukan itu agar bisa leluasa bermain dengan kenikmatan dan kemewahan yang kuberi untuknya.
Untungnya, aku tak pernah melepas
pengawasanku terhadap perusahaan begitu saja. Sesuai amanat papaku dahulu.
"Bagaimanapun dan apapun alasannya jangan terlalu mudah percaya begitu saja, meski ia adalah pasanganmu." Ternyata, ucapan almarhum Papa ku terbukti.
Dengan bantuan orang dalam yang masih menjadi tangan kananku, akhirnya aku harus menelan pil pahit saat mendapat kabar tentang perselingkuhannya. Sesaat lalu duniaku terasa runtuh mendengarnya. Lutut ku bergetar dan air mata keluar deras dari kedua netra yang membulat saat mendapatkan kiriman Vidio suamiku duduk mesra dengan seorang wanita yang tidak terlihat jelas wajahnya karena dihalangi pot bunga besar, di cafe yang digunakan sebagai pajangan semata. Air mataku lolos begitu saja membasahi pipi yang memang belum sempat tersentuh make up.
Bisa saja aku bertanya pada orang kepercayaan ku itu, siapa wanita simpanan suamiku. Tapi kala itu aku kalut dan syok. Hingga aku lupa menanyakannya.
Sakit hatiku kala itu jangan ditanya. Dunia ku seakan berhenti berputar, cinta yang ku jaga dan dia yang ku puja berubah menjadi rasa benci yang membuncah. Laki-laki bergelar suami itu berhasil meluluh lantakkan semuanya. Terlalu dalam luka ini, luka tak berdarah tetapi meradang parah.
Pantas saja, dua bulan belakangan ini suamiku sangat berubah. Tak ada kecupan mesra atau ucapan manis yang keluar dari bibirnya saat berangkat kerja maupun disaat bangun pagi, seperti dulu. Tatapan yang dulu teduh kini bagai belati yang siap menghujam ke arahku setiap waktu. Bahkan kini, selalu cemoohan dan umpatan kasar yang membuat indera pendengaran ku panas dan sesak dihati.
Aku akan diam saja? Tentu tidak. Akan ku buat ia dan selingkuhannya itu menyesal sampai nangis darah. Aku nggak akan bersikap bar-bar pada suami pengkhianatku itu. Akan kucari tau, siapa wanita yang membuatmu melupakan janji suci pernikahan kita. Aku akan bermain cantik membalas dendam sakit hatiku dikhianati.
***
Ku pandangi tubuh tinggi tegap, berbadan elastis dengan rambut klimis yang selalu tersentuh Pomade. Jam tangan bermerk hadiah yang kuberikan saat ulang tahun pernikahan kami yang pertama melingkar di pergelangan tangannya, gaya yang dulu sederhana kini terlihat parlente. Kini suami pengkhianat ku sedang tertidur pulas dikamar tamu. Ya, sudah hampir empat Minggu ia lebih memilih tidur di kamar tamu.
Akhir-akhir ini setiap ucapannya berhasil membuat indera pendengaran ku panas saat mulutnya dengan mudah menghina bobot tubuhku yang dijadikannya alasan nggak betah berlama-lama di rumah. Ya, bayangan Vidio perselingkuhan suamiku kembali melintas di pikiranku.
Ku menghela napas panjang, mengingat kejadian beberapa jam lalu. Setelah buang air kecil jiwa kepoku berontak, ingin mengintip kekamar sebelah apa suamiku itu sudah pulang atau belum.
Aku keluar kamar menuju kamar tamu di sebelah kamarku. Ku buka pelan pintu kamar tamu. Kini lelaki itu sudah teronggok tidur disana. Entah jam berapa ia tiba di rumah. Aku tidak tahu. Suami pengkhianat ku itu leluasa keluar masuk rumah peninggalan orangtuaku yang kini kami tempati karena ia juga memiliki kunci duplikat yang sengaja dibuat. Katanya dulu, agar tidak mengganggu aku tidur saat ia pulang larut malam.
Sudah tak ada lagi saling bicara atau komunikasi seperti dulu, aku dan Mas Ryan bagai orang asing di rumah tangga kami.
Teringat akan Vidio kiriman orang kepercayaan ku kemaren. Tak terasa air mata bening meluncur begitu saja di pipi. Ku usap cepat air bening yang sempat singgah di wajah yang jarang tersentuh make up dan skincare. Bukan nggak sanggup membeli, hanya kadang nggak sempat menyapukannya di wajah karena badan yang terlalu lelah.
Ponsel pintarnya teronggok di atas nakas sebelah ranjang tidurnya. Jujur, aku penasaran isi pesan WhatsApp dan siapa saja yang menghubunginya. Ponsel pintar itu seakan menggodaku untuk terus melihat isi dalamnya.
Ku beranikan diri menyambar ponsel suami pengkhianat ku itu, dengan langkah pelan aku bawa keluar ponselnya. Dengan mudah ku buka kunci layar ponsel, karena memang aku yang dulu membuatkannya.
Layar depan yang dulu adalah potret pernikahan ku dan Mas Ryan. Kini berubah menjadi potret dirinya yang berdiri gagah di depan mobil Fortuner milikku. Aku hanya bisa mendengus kesal.
"Akan ku urus nanti saja yang ini," lirihku.
Aplikasi berlogo hijau sasaran utama ku. Nama tak asing bertengger paling atas di aplikasi WhatsApp dilayar ponsel suamiku bahkan tersematkan. Syntia Darling' nama depan yang cukup familiar dimata dan ingatanku.
Jantungku berdegup kencang. Nafasku sesak. Tapi aku aku harus bertindak cepat sebelum suamiku sadar kalau ponselnya berpindah tangan. Ia terlihat menggeliat, membelakangi ku dan memeluk guling. Dadaku sempat kembang kempis, karena takut kepergok.
Suami tampan yang ku angkat derajatnya ternyata sedang bermain api di belakangku. Parahnya lagi ternyata perempuan selingkuhannya adalah sahabat yang ku angkat derajatnya dari kemiskinan. Kedua manusia sampah itu, seakan lupa siapa aku ini?.
Tanganku mengepal kuat, dadaku terasa bergemuruh, sungguh tidak menyangka suami yang ku puja dan kucinta ternyata berselingkuh dengan sahabatku sendiri. Sahabat yang sudah seperti saudara buatku. Sahabat tempat aku berkeluh kesah. Ternyata.....
Istriku Lidya yang masih berusia 25 tahun rasanya memang masih pantas untuk merasakan bahagia bermain di luar sana, lagipula dia punya uang. Biarlah dia pergi tanpaku, namun pertanyaannya, dengan siapa dia berbahagia diluar sana? Makin hari kecurigaanku semakin besar, kalau dia bisa saja tak keluar bersama sahabat kantornya yang perempuan, lalu dengan siapa? Sesaat setelah Lidya membohongiku dengan ‘karangan palsunya’ tentang kegiatannya di hari ini. Aku langsung membalikan tubuh Lidya, kini tubuhku menindihnya. Antara nafsu telah dikhianati bercampur nafsu birahi akan tubuhnya yang sudah kusimpan sedari pagi.
Seto lalu merebahkan tubuh Anissa, melumat habis puting payudara istrinya yang kian mengeras dan memberikan gigitan-gigitan kecil. Perlahan, jilatannya berangsur turun ke puser, perut hingga ke kelubang kenikmatan Anissa yang berambut super lebat. Malam itu, disebuah daerah yang terletak dipinggir kota. sepasang suami istri sedang asyik melakukan kebiasaan paginya. Dikala pasangan lain sedang seru-serunya beristirahat dan terbuai mimpi, pasangan ini malah sengaja memotong waktu tidurnya, hanya untuk melampiaskan nafsu birahinya dipagi hari. Mungkin karena sudah terbiasa, mereka sama sekali tak menghiraukan dinginnya udara malam itu. tujuan mereka hanya satu, ingin saling melampiaskan nafsu birahi mereka secepat mungkin, sebanyak mungkin, dan senikmat mungkin.
Warning!!!!! 21++ Aku datang ke rumah mereka dengan niat yang tersembunyi. Dengan identitas yang kupalsukan, aku menjadi seorang pembantu, hanyalah bayang-bayang di antara kemewahan keluarga Hartanta. Mereka tidak pernah tahu siapa aku sebenarnya, dan itulah kekuatanku. Aku tak peduli dengan hinaan, tak peduli dengan tatapan merendahkan. Yang aku inginkan hanya satu: merebut kembali tahta yang seharusnya menjadi milikku. Devan, suami Talitha, melihatku dengan mata penuh hasrat, tak menyadari bahwa aku adalah ancaman bagi dunianya. Talitha, istri yang begitu anggun, justru menyimpan ketertarikan yang tak pernah kubayangkan. Dan Gavin, adik Devan yang kembali dari luar negeri, menyeretku lebih jauh ke dalam pusaran ini dengan cinta dan gairah yang akhirnya membuatku mengandung anaknya. Tapi semua ini bukan karena cinta, bukan karena nafsu. Ini tentang kekuasaan. Tentang balas dendam. Aku relakan tubuhku untuk mendapatkan kembali apa yang telah diambil dariku. Mereka mengira aku lemah, mengira aku hanya bagian dari permainan mereka, tapi mereka salah. Akulah yang mengendalikan permainan ini. Namun, semakin aku terjebak dalam tipu daya ini, satu pertanyaan terus menghantui: Setelah semua ini-setelah aku mencapai tahta-apakah aku masih memiliki diriku sendiri? Atau semuanya akan hancur bersama rahasia yang kubawa?
Selama tiga tahun pernikahannya dengan Reza, Kirana selalu rendah dan remeh seperti sebuah debu. Namun, yang dia dapatkan bukannya cinta dan kasih sayang, melainkan ketidakpedulian dan penghinaan yang tak berkesudahan. Lebih buruk lagi, sejak wanita yang ada dalam hati Reza tiba-tiba muncul, Reza menjadi semakin jauh. Akhirnya, Kirana tidak tahan lagi dan meminta cerai. Lagi pula, mengapa dia harus tinggal dengan pria yang dingin dan jauh seperti itu? Pria berikutnya pasti akan lebih baik. Reza menyaksikan mantan istrinya pergi dengan membawa barang bawaannya. Tiba-tiba, sebuah pemikiran muncul dalam benaknya dan dia bertaruh dengan teman-temannya. "Dia pasti akan menyesal meninggalkanku dan akan segera kembali padaku." Setelah mendengar tentang taruhan ini, Kirana mencibir, "Bermimpilah!" Beberapa hari kemudian, Reza bertemu dengan mantan istrinya di sebuah bar. Ternyata dia sedang merayakan perceraiannya. Tidak lama setelah itu, dia menyadari bahwa wanita itu sepertinya memiliki pelamar baru. Reza mulai panik. Wanita yang telah mencintainya selama tiga tahun tiba-tiba tidak peduli padanya lagi. Apa yang harus dia lakukan?
"Aku sangat membutuhkan uang untuk membayar biaya pengobatan Nenek. Aku akan menggantikan Silvia untuk menikahi Rudy, segera setelah aku mendapatkan uangnya." Ketika saudara perempuannya melarikan diri dari pernikahan, Autumn terpaksa berpura-pura menjadi Silvia dan menikahi Rudy. Satu-satunya keinginannya adalah bercerai setelah satu tahun. Rudy adalah pria yang sangat kaya dan berkuasa. Namanya telah dikaitkan dengan banyak wanita. Rumornya, dia punya pacar yang berbeda untuk setiap hari dalam setahun. Mereka tidak menyangka bahwa mereka akan jatuh cinta dengan satu sama lain.