Unduh Aplikasi panas
Beranda / Fantasi / King Cat and The Lovely Librarian
King Cat and The Lovely Librarian

King Cat and The Lovely Librarian

5.0
49 Bab
1.4K Penayangan
Baca Sekarang

Tentang

Konten

Raja Edward Forester yang tampan dan gagah berani telah bertahun-tahun memerangi kubu penyihir jahat yang selalu mengganggu negerinya; Centurion Land. Dia tak pernah menyangka bahwa sebuah kutukan dari penyihir Amaraca akan merubahnya menjadi seekor kucing jantan. Tak hanya itu saja, sihir tersebut melemparkannya melalui pusaran waktu ke masa depan. Saat pulang dari pekerjaan part time di perpustakaan kota Houston, Stefany Rowland menemukan seekor kucing berbulu oranye yang tergolek lemah di trotoar dekat rumahnya. Dia membawa si kucing pulang dan merawatnya. Namun, Stefany belum mengetahui bahwa kucing itu bukanlah sekadar kucing liar yang malang. Uniknya, mereka bisa bertelepati dengan bahasa yang hanya dimengerti oleh dua makhluk berbeda spesies tersebut; seekor raja kucing dan seorang pustakawati cantik. Raja yang menjelma menjadi kucing itu harus pulang ke kerajaan asalnya di masa lampau untuk melindungi rakyatnya dan membasmi para penyihir jahat yang berbahaya. Bagaimana caranya kembali ke Centurion Land? Akan tetapi, Edward mulai nyaman berada di sisi Stefany yang menyayanginya di masa kini. Perjuangan keras penuh tantangan dan jalan berliku dalam petualangan mereka melawan para penyihir jahat yang ingin melenyapkan Edward selamanya agar tak kembali ke tempat mulia yang seharusnya. Ikuti kisahnya dalam novel fantasy terbaru karya Agneslovely2014; Kingcat and The Lovely Librarian.

Bab 1 Pertarungan Sengit Di Centurion Land

"Cepat tutup pintu dan jendela rumah kalian. Ini titah Raja Edward!" Para prajurit penunggang kuda meneriakkan peringatan keras kepada penduduk Centurion Land sembari berpatroli agar tak ada seorang pun yang berada di jalanan.

Suara angin ribut berdesau kencang dengan awan kelabu bergulung-gulung di langit seolah badai hebat akan melanda bumi. Barang-barang yang ada di luar bangunan berserakan di jalanan kota Highmerciful, sebagian terbawa oleh tiupan angin topan.

"Jenderal Derrick, apakah kita bisa kembali ke istana sekarang? Paduka Raja Edward Forester mungkin membutuhkan kita di sana!" seru Oliver Davis. Dia cemas melihat percikan api dengan cahaya mistis yang nampak dari kejauhan berasal dari pelataran istana.

Namun, sebaliknya justru jenderalnya tertawa seraya menjawab, "Biarkan saja sang raja menghadapi Amaraca dan pengikutnya sendirian!"

Kernyitan di antara kedua alis Oliver Davis nampak dalam, sesaat dia merasa Jendral Derrick Karpac bermaksud mengkhianati raja mereka. Dia pun tanpa izin atasannya, segera memacu kudanya menuju ke arah istana sendirian meninggalkan pasukan prajurit yang jumlahnya ratusan di tengah kota Highmerciful.

Sementara itu di pelataran depan Palazzo Vrindavan, seorang pria dengan baju zirah berjubah ungu dengan ornamen benang emas berinisial F di dadanya sibuk menyabetkan pedang saktinya ke udara untuk menghalau kekuatan sihir jahat yang menyerang ke arahnya. Di permukaan tanah sekitarnya para pengawalnya bergelimpangan tak lagi bernyawa.

"HA-HA-HA. Menyerahlah Raja Edward Forester! Kau hanya sendirian sekarang, tak ada yang bisa membantumu untuk melawan aku dan pengikutku!" ujar Amaraca, penyihir perempuan yang ingin menguasai Kerajaan Centurion Land.

Namun, sambil mengerahkan segenap kekuatannya yang tersisa, Raja Edward mengirimkan lightning thunder belt ke arah Amaraca dan kroni-kroninya hingga menggelepar. "Hiyaa!" teriaknya dengan tangan yang gemetaran menggenggam pedang sakti Amethyst Draco di tangannya.

Dengan napas terengah-engah kelelahan bertarung sendirian selama berjam-jam, paduka raja berkata, "Amaraca, tinggalkan negeriku! Kau tak akan pernah bisa merebutnya dariku. Tanah kami yang subur akan menjadi padang tandus bila kau berkuasa di sini. Aku tak akan membiarkanmu membuat rakyatku menderita!"

"Severus Serpentine datanglah!" panggil Amaraca. Sedangkan, para pengikutnya berlarian menjauhinya karena tahu sosok yang dipanggil penyihir itu sangat ganas.

Seekor naga api bersisik merah melayang cepat mendekati Amaraca dan menyemburkan napas apinya ke sekeliling. Dengan sigap penyihir wanita itu terbang ke atas punggung naga peliharaannya lalu berseru kepada Raja Edward Forester, "Kau harus mati agar keinginanku tercapai!"

"Alamus Eldoran datanglah, aku memanggilmu!" teriak Raja Edward dengan kencang. Dia tak bisa menghadapi Amaraca sendirian di atas kaki yang memijak permukaaan bumi.

Seekor naga bersisik emas terbang dari angkasa menuju ke hadapan sang raja dan tunduk menyembahnya. "Hamba siap melayani, Your Majesty!" jawab Alamus Eldoran yang terbang rendah hingga pria yang memiliki kekuasaan atas Centurion Land itu dapat melompat naik ke punggungnya.

Pertarungan sengit dua kekuatan magis yang sama kuatnya pun tak terelakkan di angkasa. Raja Edward Forester sengaja membawa Amaraca agar menjauh dari istana dan pemukiman penduduk. Mereka saling melemparkan mantra sakti penghancur di atas deretan gunung batu yang ada di fyord.

"BUMM!" Ledakan api menghancurkan sebuah karang besar karena sang raja mengelak serangan berbahaya dari Amaraca.

"Hyaaahh!" teriak Raja Edward melepaskan serangan api merah dari telapak tangannya yang mengumpulkan panas bumi ke arah Amaraca.

Penyihir wanita berambut hitam dengan sepasang mata biru cobalt itu memekik saat dia terjatuh dari punggung naga piaraannya yang terkena serangan api merah. "Aaaarrrgghhh!" teriak Amaraca saat melayang terjun ke bawah.

Raja Edward menghela naga emasnya untuk memastikan musuhnya binasa kali ini. Dia terbang menukik rendah bersama Alamus Eldoran. Namun, Severus Serpentine, sang naga merah yang telah pulih dari serangannya tadi mengejarnya dan membalas dengan menyemburkan api ke arah paduka raja.

"Berpegangan padaku, Your Majesty. Kita akan terbang melewati hutan rimba!" ujar naga emas itu lalu terbang rendah menghindari kejaran naga merah yang mengamuk di belakangnya.

Ternyata penyihir Amaraca berhasil diselamatkan oleh naga peliharaannya itu dan ikut mengejar mereka. "Severus Serpentine, kita harus binasakan raja tak berguna itu agar Centurion Land bisa kukuasai!" ucapnya sambil tertawa mengerikan.

Karena hutan rimba itu terlalu rapat pepohonannya, Alamus Eldoran segera terbang menuju ke angkasa kembali. Di belakangnya naga merah dan Amaraca terus mengejar hingga pertarungan sengit kembali terjadi.

Lightning Thunder Belt dilepaskan oleh Raja Edward Forester dan melecut lengan kiri Amaraca hingga terluka lebar. "Menyerahlah, Amaraca atau aku harus melenyapkanmu selamanya!" teriak sang raja di atas punggung naga emasnya.

"Baiklah, aku menyerah!" seru penyihir wanita itu. Dia lalu berkata, "Tinggalkan saja aku di sini, kita berdamai, Raja Edward!"

"Jangan pernah menampakkan dirimu di Centurion Land lagi!" titah paduka raja sebelum dia berbalik arah untuk kembali ke istananya.

Namun, ternyata itu hanyalah muslihat licik dari Amaraca. Penyihir wanita yang berada di punggung naga merah tadi merapal sebuah mantra lalu mengirimkannya kepada Raja Edward.

"Jadilah kucing!" teriak Amaraca seusai merapal mantra sihir saktinya.

Sang raja sebelum terkena pengaruh mantra transfigurasi itu membuat perisai sihir untuk menutupi Centurion Land agar aman. Lapisan kristal es berbentuk seperti tempurung kelapa menaungi negeri tercintanya. Akan tetapi dia harus oleng dan terjatuh dari punggung naga emasnya dan masuk ke pusaran lubang hitam yang dibuat oleh Amaraca.

"Alamus Eldoran, cari Master Estefan dan ceritakan kejadian ini. Cepatlah pergi sekarang!" titah Raja Edward yang tak lama kemudian terkena mantra sihir dari Amaraca dan menjadi seekor kucing berbulu oranye.

Pusaran lubang hitam yang menyedot tubuh sang raja pun membawanya berputar-putar tanpa tahu di mana ujungnya hingga Raja Edward Forester hilang kesadaran dan merasakan semua gelap dalam pandangannya.

"Ohh, sial sekali, Severus Serpentine. Raja Edward telah menutup akses ke Centurion Land. Para pengikutku masih di dalam pelataran istana, tetapi aku justru tak bisa masuk ke sana karena perisai kristal magis ini!" gerutu Amaraca yang tak berdaya menembus lapisan kristal es tebal yang melingkupi kerajaan milik Raja Edward Forester.

Naga api itu menjawab, "Coba kubakar dengan hembusan apiku, Yang Mulia Amaraca!" Makhluk bersisik merah itu menyemburkan api sekuat-kuatnya, tetapi sayang sekali kriatal es tebal itu tak meleleh sedikit pun.

"Huh! Menyusahkan sekali, kita kembali ke Gua Darkness Tapestry untuk memikirkan penyerangan selanjutnya, Severus Serpentine!" titah Amaraca.

Di sisi lainnya, naga emas pelayan raja itu terbang menuju ke sebuah tebing tinggi di sebelah selatan Centurion Land untuk mencari sahabat Raja Edward yaitu Ksatria Estefan Riddler.

Pria muda itu sedang memecah kayu untuk kayu bakar di halaman belakang rumahnya. Dia melihat sosok naga emas milik sahabatnya itu dari kejauhan. Estefan menaungi matanya dengan telapak tangannya dari silau cahaya matahari yang terpantul di sisik naga emas tersebut.

"Alamus Eldoran, ada apa kau ke mari?" tanya Estefan Riddler tak dapat menebak alasan kedatangan makhluk magis itu di rumahnya.

Naga emas itu terbang rendah di hadapan sang ksatria dan berkata, "Raja Edward Forester membutuhkan bantuanmu, Master Estefan!"

Lanjutkan Membaca
img Lihat Lebih Banyak Komentar di Aplikasi
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY