Unduh Aplikasi panas
Beranda / Romantis / SUAMI JANTANKU
SUAMI JANTANKU

SUAMI JANTANKU

5.0
108 Bab
11K Penayangan
Baca Sekarang

Tentang

Konten

Hanya untuk pembaca dewasa dengan rating usia 21+ Kakak beradik Brian Teja Kusuma dan Thalita Teja Kusuma tak pernah menyangka bahwa mereka akan terjebak dalam pernikahan kilat dengan orang yang baru mereka kenal dalam hitungan hari. Sebuah prasyarat untuk memenangkan tender mega proyek pembangunan resort di pulau dewata membuat Brian harus mencari istri kontrak, sedangkan adiknya tanpa diduga harus berurusan dengan rival bisnisnya karena one-night-stand saat ia mabuk di nightclub. Dua gadis yang masih belia harus menjalani kehidupan pernikahan instan bersama dua suami ganteng nan perkasa yang usianya jauh di atas mereka. Adakah cinta hadir setelah pernikahan di atas kertas itu? Ataukah mereka harus mengakhiri hubungan suami istri tersebut usai mega proyek kedua pria itu selesai? Temukan jawabannya hanya di novel karya terbaru Agneslovely2014, Suami Jantanku. Selamat membaca!

Bab 1 Nyaris Kena Serangan Jantung

"SELAMAT ... SELAMAT!" seruan riuh para peserta pengajuan tender mega proyek resort milik Mister Rodrigo di Pulau Bali membahana di ruang meeting Hotel Aryaduta, Menteng siang itu.

Brian Teja Kusuma yang mendapat serbuan ucapan selamat itu tak dapat menutupi kegirangan hatinya atas rezeki nomplok 10 Triliyun tersebut. Senyuman lebar menghiasi wajahnya saat berjabat tangan dengan kolega-kolega bisnisnya.

Namun, rival bisnisnya yang bernama Indra Gustavo tak senang dengan keberuntungan Brian. Dia juga berambisi untuk mendapatkan mega proyek tersebut. Maka dia pun menghampiri Brian seraya berkata dengan nada sinis, "Congrats, Bro. Memang loe sanggup kerjain proyek segede itu sendirian? Harusnya jangan tamak dong, bagi-bagi sama kita gitulah!"

"Ohh ... sirik loe, Ndra? Buktinya Mister Rodrigo percaya aja tuh sama kemampuan perusahan Teja Kusuma Realty buat eksekusi mega proyek beliau!" balas Brian dengan seringai congkak di wajahnya. Dia tak rela momen-momen spesial miliknya ternodai oleh omongan orang sirik yang kalah pengajuan tender seperti Indra Gustavo.

"HA-HA-HA. Gue bukannya sirik, cuma nggak yakin aja sih. Duit segede itu bakal dipercayaan ke satu orang doang. 10 T, hahh ... banyak bener!" kelit Indra sembari bersedekap menahan kekesalannya dengan tawa kering.

"Masalah buat loe? Alaa ... udahlah males gue ngobrol sama loe orang, kalah tender kok kagak sportif. Ciao!" Brian pun melenggang keluar dari ruang meeting yang sudah mulai sepi karena para peserta rapat telah membubarkan diri masing-masing.

Indra Gustavo menatap punggung lebar yang menjauh dari pandangan matanya itu dengan sorot dengki. "Dasar lelaki menyebalkan!" makinya seraya mendesis kesal.

Setelah meeting usai Mister Rodrigo Albruch terbang kembali ke pulau dewata. Dia sudah bertahun-tahun belakangan menetap bersama putera tunggalnya, Carlos di resort pribadi miliknya yang ada di daerah Ubud. Negeri tropis di garis Khatulistiwa ini membuat kuadriliuner asal Italia itu betah.

"Diego, coba kau panggil Ki Sawung Broto Menggolo agar datang ke kediamanku nanti. Aku merasa butuh wejangan dari beliau terkait mega proyekku yang baru ini!" titah Mister Rodrigo saat sedang melintasi lobi keluar Bandara Ngurah Rai.

Asisten kepercayaannya, Diego Zanneti pun mengiyakan dengan patuh. Dia pun segera menelepon 'orang pintar' yang terkenal di pulau dewata tersebut agar datang ke resort milik big bossnya.

Tak lama setelah Mister Rodrigo sampai dengan mobilnya bersama segerombolan pengawal pribadinya di resort, 'orang pintar' itu pun tiba.

Penampilan Ki Sawung memang nyentrik seperti dukun-dukun asli Indonesia pada umumnya. Berambut gondrong dengan kulit sawo matang, berjenggot dan kumis subur yang diselingi semburat uban di mana-mana. Cincin batu akiknya besar-besar melingkari jemari tangannya yang berkulit kisut akibat dimakan usia. Tubuhnya kurus kering karena sering berpuasa tapa brata tanpa makan minum berhari-hari.

"Selamat datang, Ki Sawung! Saya senang Anda bisa datang ke mari. Ada hal penting yang harus saya tanyakan," sambut Mister Rodrigo dengan sumringah.

Kedua pria berbeda bentuk tubuh dan ras itu pun duduk bersama di kursi kayu jati berlapis bantalan spons empuk di pendopo bangunan utama resort mewah tersebut.

"Silakan tanyakan, Mister Rodrigo. Saya pasti akan menjawab semua kebingungan Anda!" jawab Ki Sawung lalu melotot berkomat-kamit sambil sesekali mendesis seperti titisan siluman ular.

Diego Zanneti yang berdiri di belakang majikannya hanya menggeleng-gelengkan kepalanya perlahan tanpa suara sekalipun dia geli menertawakan sang guru spiritual Mister Rodrigo tersebut. Zaman sudah maju, tetapi konglomerat asal Italia itu justru mempercayai hal supranatural yang menurutnya sangat primitif begitu.

"Begini, Ki Sawung, saya akan membangun resort mewah di beberapa tempat yang ada di pulau ini. Nilainya fantastis pastinya, apa pria yang saya percayai modal itu akan mampu menunaikan tugasnya sesuai kesepakatan kami berdua?" tanya Mister Rodrigo dengan nada penasaran yang kentara.

"Uhuukk ... uhuukkk!" Si dukun malah terbatuk-batuk bukannya menjawab.

Mister Rodrigo pun segera mengulurkan gelas minuman air dingin ke Ki Sawung yang segera meminumnya lalu menyemburkannya dengan mulutnya ke wajah pria asal Italia tersebut.

Para pengawal Mister Rodrigo sudah siap siaga akan mengambil pistol mereka dari balik jas masing-masing. Namun, big boss mereka mengangkat tangan untuk menahan respon keras para pengawal itu.

"Ada syarat khusus agar proyek Anda bisa terlaksana dengan mulus dan lancar, Mister Italiano!" ujar Ki Sawung dengan nada pelan dan suara tua mencekam seperti layaknya dukun.

"Apa itu, Ki?" sahut Mister Rodrigo serius mengerutkan keningnya.

Ki Sawung berbicara tak kalah serius, "Pria itu harus sudah berkeluarga. Tidak boleh melajang. Itu pesan roh leluhur saya, Mister! Anda bisa percaya atau tidak. HE-HE-HE!"

Tentu saja Mister Rodrigo percaya dan menelan anjuran itu mentah-mentah. Setahunya Brian Teja Kusuma masih single hingga saat ini. Artinya pria itu harus segera mencari istri atau menikahi pacarnya kalau masih menginginkan tender megaproyek darinya.

"Ohh ... baiklah, apa hanya itu saja syaratnya, Ki Sawung?" tanya Mister Rodrigo lagi sembari mengelap air semburan mulut si dukun tadi dari wajahnya dengan sapu tangan.

"Ya, tak ada yang lain. Menikah itu artinya jodoh. Mendapat proyek itu berarti rezeki. Dua hal itu tidak dapat disangkal bahwa kehendak semesta dipenuhi dalam hidup umat manusia. Apa Anda paham wejangan dari saya, Mister?" jawab Ki Sawung dengan kebijaksanaan filsafat tingkat wahidnya.

Senyum puas disertai anggukan kepala diberikan oleh Mister Rodrigo, ditambah acungan jempol tangan kanannya dengan mantap kepada Ki Sawung. "Benar ... benar, saya yakin petunjuk Anda pasti tidak akan meleset. Mahar konsultasi ini akan dibayar oleh anak buah saya, Ki. Masih sama 'kan?" ujar Mister Rodrigo.

"Sama, Boss! Gambar Soekarno-Hatta 1000 lembar, dua ekor ayam hitam, satu kilo bunga melati, dan satu kilo kemenyan. Jangan ada yang kelewatan, Mister!" jawab Ki Sawung sembari terkekeh misterius. Dia pun lalu diantarkan oleh anak buah Mister Rodrigo kembali ke padepokan ilmu ghaib pimpinannya sendiri.

Sebuah telepon ke Jakarta pun tersambung, asisten Brian Teja Kusuma yang menerima panggilan tersebut. Dia pun mencatat semua pesan dari klien exclusive bosnya. Rudi yakin pasti Brian akan mengamuk bila tahu tender megaproyek yang telah disepakati oleh kedua belah pihak dibatalkan. Lebih kacaunya alasannya hanya karena Brian masih lajang dan belum punya istri.

Usai menutup panggilan telepon dari Bali tadi, Rudi pun bergegas menghadap kepada Brian di ruangan CEO Teja Kusuma Realty. Kali ini dia benar-benar uji nyali menyampaikan kabar buruk maha dahsyat ke bosnya yang galak dan temperamental.

Setelah berdiri di seberang meja kerja Brian, pria awal 30 tahunan itu menghela napas panjang, dia pun berkata, "Permisi, Pak Brian. Maaf, ada hal penting yang harus saya sampaikan terkait mega proyek milik Mister Rodrigo Albruch. Beliau membatalkan kesepakatan tersebut!"

"APA?!" teriak kencang bosnya menggema di dalam ruangan itu. Wajah Brian nampak syok berat seolah nyaris terkena serangan jantung.

Lanjutkan Membaca
img Lihat Lebih Banyak Komentar di Aplikasi
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY