Unduh Aplikasi panas
Beranda / Romantis / Gairah Terpendam Suami Kontrak
Gairah Terpendam Suami Kontrak

Gairah Terpendam Suami Kontrak

5.0
67 Bab
18.8K Penayangan
Baca Sekarang

Tentang

Konten

"Saya ingin memperpanjang durasi kontrak pernikahan kita, Pak!" Kavita menjalani pernikahan kontrak selama satu tahun dengan Ezra yang merupakan bosnya di kantor demi mencicil utang suaminya dan mengelola bisnis toko kecil-kecilan. Namun, pengorbanan Kavita dibalas Deryl dengan menikahi Yura diam-diam dengan alasan bahwa pria memiliki keistimewaan untuk memiliki lebih dari satu istri sekaligus. Dengan finansial yang mulai mapan, Kavita tidak tinggal diam. Tanpa sepengetahuan Deryl, dia memperpanjang kontrak pernikahan dengan Ezra demi merebut semua hartanya kembali dan membuat suaminya hidup dalam keterbatasan finansial. Namun, setelah tujuan Kavita tercapai, ternyata Ezra tidak kunjung melepasnya meski kontrak pernikahan mereka sudah berakhir. @setia_am

Bab 1 Jangan Anggap Aku Berkhianat

“Kontrak ini akan segera berakhir.”

Kavita menoleh ketika suara seorang pria mencapai kedua telinganya. “Segera siapkan surat pemutusan kontrak ini untuk memperjelas status kita.”

Kavita lekas berdiri dari duduknya dan mengangguk hormat kepada sang atasan, Ezra.

“Saya akan segera menyiapkannya, Pak. Perkiraan satu minggu sebelum kontrak itu berakhir, surat pemutusannya sudah ada di meja kerja Anda.”

“Bagus, jangan lupa sertakan biaya-biaya yang belum selesai ... Saya tidak mau ada sedikitpun yang ketinggalan setelah kontrak ini berakhir.”

“Baik, Pak.”

Ezra meraih dasinya karena dia harus segera berangkat ke kantor, Kavita dengan sigap membantunya supaya lebih cepat dan rapi.

Sebagai sentuhan terakhir, Kavita memakaikan jas hitam legam kepada Ezra dan mengantarkan pria itu ke mobilnya yang sudah menunggu.

Setelah sang bos berangkat ke kantor, Kavita kembali ke dalam rumah dan masuk ke kamar Ezra untuk bersih-bersih.

Sudah hampir satu tahun ini dia terikat kontrak dengan atasannya di kantor demi membantu mencicil utang suaminya yang menggunung dan seakan tidak ada habis-habisnya.

Kalau bukan karena rasa baktinya yang tinggi sekaligus untuk mempertahankan bisnis toko kecil-kecilan yang baru dirintis, Kavita tidak akan mau mengambil jalan pintas seperti ini dengan menawarkan sebuah kontrak kepada bosnya yang dingin dan cuek.

“Selesai, kamar Pak Ezra sudah rapi ... baju-baju kotor juga sudah aku taruh di tempat cuci ...” Kavita menyeka keningnya yang berkeringat sembari memandang ke setiap sudut di kamar Ezra, termasuk ke arah ranjang berukuran besar yang sudah dia pasang seprai dan juga sarung bantal baru.

Setelah semua pekerjaan rumah selesai, Kavita bergegas pergi ke kamar lain untuk mandi dan bersiap-siap karena dia sudah minta izin kepada Ezra untuk tidak masuk kantor hari ini.

Kavita merindukan rumahnya sendiri, juga suami yang pasti juga merasakan hal yang sama.

“Kapan kontrak kamu selesai, Sayang? Meskipun uangnya banyak, tapi tetap saja aku merasa hampa dan kosong karena kamu tidak ada di sampingku ...” Itulah yang suami Kavita katakan saat berbincang di telepon terakhir kalinya.

“Aku akan segera pulang, aku janji. Titip toko dan juga rumah kita, kamu jaga baik-baik ....”

“Tentu saja, Sayang.”

Kavita menyeka matanya setelah mengenang percakapan itu dengan penuh haru.

Selesai mandi, dia bersolek lebih lama supaya membuat suaminya berseri-seri saat menyambut kedatangannya.

Kavita sengaja tidak memberi tahu kalau dia akan datang ke rumah hari itu juga, sehingga bayangan kalau suaminya merasa gembira sudah menari-nari di dalam pikiran Kavita.

Beberapa saat kemudian, Kavita berjalan santai menuju blok perumahan setelah menempuh perjalanan kira-kira setengah jam menggunakan taksi. Dua buah paperbag terjinjing rapat di masing-masing tangannya sebagai oleh-oleh.

“Vita, kamu kok ke sini?” Ibu mertua muncul ketika Kavita melangkah masuk ke dalam rumah. “Kamu pasti capek, ibu buatkan minum dulu ya? Jangan ke mana-mana!”

Kavita meletakkan paperbag itu dan menggeleng. “Tidak usah repot-repot, Bu ....”

“Tidak repot kok, tunggu ya?”

“Tapi, Bu ...” Kavita menghentikan ucapannya karena ibu mertua sudah keburu menghilang ke arah dapur.

Senang dengan sambutan sederhana dari sang mertua, Kavita melanjutkan langkahnya menuju kamar utama.

Kamar yang dulunya dia dan suami tempati untuk berbagi canda tawa, juga rasa cinta penuh gelora yang berapi-api ....

“Deryl pasti terkejut,” pikir Kavita seraya menaiki tangga.

Dilihatnya pintu kamar utama sedikit terbuka, tanpa ragu Kavita mendorong pintu itu hingga terbuka dan ....

Betapa terkejutnya Kavita ketika dia disuguhkan pemandangan yang tersaji di hadapannya.

Deryl sedang bergelut dengan selimut yang menggembung, tampak begitu berenergi hingga tidak memperhatikan keadaan sekelilingnya.

“Aduh, Ryl ....”

“Ini sudah pelan!”

Kavita tidak membutuhkan waktu lama lagi untuk menerka-nerka apa yang sedang terjadi di kamarnya. Dia tarik selimut itu dengan kencang hingga memperlihatkan Deryl yang sedang menyatu erat dengan seorang perempuan tanpa dibatasi sehelai benang pun.

“Vita! Ka—kamu sudah pulang?” cicit Deryl pucat pasi, ekspresi wajahnya terlihat kaget sementara di sisi lain dia masih ingin menuntaskan geloranya yang belum mencapai puncak.

“Kenapa berhenti, lanjutkan saja.” Kavita menjatuhkan selimut itu kemudian menginjaknya tanpa ampun, dia hujamkan tatapan tajamnya ke arah perempuan yang sedang menunggu pergumulan dengan Deryl dilanjutkan.

Wajah keduanya yang bermandikan peluh membuat Kavita ingin meledakkan mereka hingga menjadi kepingan-kepingan kecil sel hingga tak lagi dikenali.

“Aku akan jelaskan, Vit ... Ah, tapi tunggu—sedikit lagi ....”

Tidak tahu malu, Deryl melanjutkan pergumulan itu lagi dan Kavita tidak ingin kedua matanya ternodai lebih dari ini.

Beberapa saat kemudian setelah peristiwa menjijikan itu terjadi, Kavita dan Deryl berkumpul di ruang keluarga termasuk perempuan yang tadi menjadi pasangan gelutnya.

“Apa penjelasan kamu soal ini?” tanya Kavita dengan nada sedingin es. “Tega sekali kamu selingkuh di saat aku bantu perekonomian kamu di luar sana.”

“Aku tidak selingkuh, Vit. Aku akan menjelaskan siapa Yura sama kamu,” jawab Deryl dengan rambut berantakan dan wajah serius.

Kavita melirik perempuan yang menjadi biang kerok dalam rumah tangganya dengan Deryl.

“Tidak selingkuh, ya? Kamu kira mataku buta?”

“Vita, jangan kasar!”

“Terus ini apa namanya, kamu menampung perempuan lain dan bahkan tidur sama dia! Seperti itu kamu bilang kalau kamu tidak selingkuh?” tukas Kavita.

“Aku tidak selingkuh, Yura ini adalah istriku.” Deryl menegaskan.

Blaaar!

Bak tersambar petir di siang bolong, Kavita terbelalak ketika mendengar pengakuan jujur dari mulut Deryl.

“Kamu ... kamu tega, ya? Aku di luar sana kerja keras, banting tulang buat bantu kamu mencicil utang itu, tapi kamu malah membalasnya dengan pengkhianatan!”

“Aku tidak berkhianat, Vit! Aku menikahi Yura, jadi posisi dia sama seperti kamu.” Deryl memberi pengertian. “Jadi jangan anggap aku berkhianat, selingkuh, atau hal buruk lainnya ....”

“Kenapa kamu tidak minta izin dulu sama aku?” tanya Kavita dengan menahan keperihan hati yang sangat dalam. “Seharusnya kamu izin dulu.”

Deryl terdiam sebentar, lebih-lebih Yura yang tidak ingin bicara jika tidak diminta.

“Kamu harus tahu, bahwa pria tidak membutuhkan izin istrinya jika dia mau menikah lagi ....”

“Apa kamu bilang?” potong Kavita sengit.

“Itu kenyataan, Vit! Selama ada uang, kamu dan Yura tidak perlu takut hidup kekurangan. Aku juga akan berlaku adil pada kalian berdua, termasuk urusan ranjang.”

Cih, dengus Kavita dalam hati. Masalahnya uang yang kamu gunakan untuk hidup itu hampir semuanya adalah uangku!

“Setidaknya kamu bisa kan bicara dulu sama aku?” tukas Kavita. “Kalau aku tahu kamu bakal menikah lagi, aku tidak akan pernah mau berkorban sampai sebegini besarnya.”

Deryl mengusap wajahnya, kemudian menatap Kavita lurus-lurus.

“Aku tahu kamu akan mengungkit hal itu lagi, makanya aku sengaja tidak minta izin kamu untuk menikahi Yura.” Deryl membenarkan.

Bersambung—

Lanjutkan Membaca
img Lihat Lebih Banyak Komentar di Aplikasi
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY