/0/15976/coverbig.jpg?v=100c608d8cbe5bf39d7185593beed112)
Nayla seorang ibu rumah, punya anak tiga. Ia terlalu sakit hati dengan sikap kasar suami yang tak menghargai keluarganya. Sedikit pun sang suami tak pernah mendengarkan pendapatnya. Ia hanya bisa membatin di dalam hati, tanpa berani membantah. Hingga suatu hari sang Ibu di panggil oleh Tuhan, Nayla tak sempat mengurus ibunya di saat terakhir ia terbaring tak berdaya. Betapa hancur hati saat menyaksikan kenyataan ini. Semua penyesalan tak akan mengembalikan keadaan seperti semula. Puncaknya saat hatinya masih berduka atas kepergiaan sang Ibu, Beni sang suami, tega berbuat curang di belakangnya. Ia menjalin hubungan lagi dan berselingkuh dengan mantan pacarnya. Nayla pergi meninggalkan Beni dengan membawa ketiga anaknya. Karena sikap kasar dan tak menghargai itu, akankah Nayla bisa membalas semua perbuatan Beni terhadapnya? Mampukah ia bertahan demi ketiga anaknya yang masih membutuhkan figur seorang ayah? Silakan ikuti terus cinta Nayla dan Beni hingga selesai. Untuk pembaca tersayang, jangan lupa tinggalkan like, komen dan ratenya ya. Terima kasih.
Bab 1.
"Kita hendak ke mana Van, kenapa baju Ibu di masukkan semua ke dalam plastik?" tanya Ibu sambil terbata-bata.
"Kita pindah ke kontrakan baru, Bu! Kita sudah di usir dari sini sama menantu Ibu," sahut Ivan.
Sambil terseok-seok Ibuku berjalan di tuntun oleh Ivan. Di luar, sebuah mobil pik-up sudah menunggu untuk membawa Ibu dan barang-barangnya.
"Kau bilang sama suamimu, kalau nanti dia mati, ku ludahi mayatnya. Dasar kalian anak durhaka," bentak adikku.
"Nanti kalau kau berumah tangga pasti merasakan seperti aku ini. Pilih istri atau orangtuamu," ucapku lirih.
Waktu itu hampir Magrib, ketika Ibu dan adikku meninggalkan rumah yang ku tempati ini. Aku terdiam, hatiku terenyuh melihat Ibu sudah duduk di dalam mobil pengangkut barang. Terdengar suara mesin mobil di hidupkan, perlahan mobil itu pun pergi dan menjauh. Aku masuk ke kamar lalu mengunci pintu dan menangis sejadi-jadinya. "Ibuuu ... maafkan akuuu."
🌷🌷🌷
Aku Nayla, seorang ibu rumahtangga beranak tiga. Aku tiga bersaudara, adikku keduanya laki-laki. Otomatis aku anak perempuan satu-satunya harapan Ibu. Tapi aku tak pernah berhasil membahagia kan Ibu. Sejak aku menikah dengan suamiku bernama Beni, Ibu tinggal bersama adikku, dengan mengontrak sebuah rumah kecil. Ivan dan Dery yang bergantian mengurus dan membiayai semua kebutuhan Ibu. Sedangkan aku susah payah menyisihkan sisa uang belanja agar bisa ku tabung. Niatnya untuk meringankan biaya Ibu, biar adikku bisa menabung untuk masa depannya.
Sudah setahun belakangan ini, Ibuku mulai lemah tubuhnya. Terserang strock ringan. Jalannya pun tertatih-tatih. Matanya mulai rabun efek dari gula darahnya yang tinggi. Kami anaknya sudah berusaha membawanya berobat ke dokter dan meminumkan ramuan yang bisa menetralkan penyakitnya. Karena Ibu mulai sakit-sakitan, ku bujuklah Bang Beni suamiku ini, agar mengizinkan Ibu tinggal bersama kami. Sedangkan adikku tetap tinggal di kontrakkan. Awalnya ia diam saja ku ajak berbicara. Setelah tiga hari menunggu jawabannya, barulah ia mengizinkan Ibu tinggal bersama kami.
Alangkah senangnya hatiku. Sejak menikah, ini yang ku inginkan. Bisa membawa dan mengurus Ibu. Setelah punya anak tiga barulah bisa terwujud. Awalnya semua baik-baik saja. Ibuku merasa senang, rame katanya di rumahku. Bisa lihat aku dan cucunya bermain.
Biasanya di kontrakkan ia merasa sendiri, sedih tak ada teman ngobrol. Sedangkan adikku bekerja dari pagi hingga malam. Sebulan tinggal bersamaku, kok tubuh Ibu semakin lemah, aku merasa khawatir, apakah Ibu merasa tertekan, atau memikirkan sesuatu.
Ternyata ia kangen dengan kedua adikku. Tak sanggup bila tak melihat mereka. Setiap sore di tunggunya adikku datang untuk menjenguk. Lalu ku telfon adikku, agar datang ke rumah. Adikku kaget melihat kondisi Ibu yang tambah lemah. Jadi kami anak-anaknya berinisiatif agar besok membawanya ke rumah sakit untuk periksa tensi dan kadar gula darahnya.
🌷🌷🌷
Keesokan paginya, adikku Ivan dan Dery datang ke rumah. Kebetulan hari ini mereka libur kerja. Setelah memandikan dan memberi Ibu makan. Ku beritahu ke Ibu kalau ingin membawanya berobat ke rumah sakit, biar sembuh tak lemas seperti ini. Ia pun menyetujuinya. Aku minta izin ke Bang Beni untuk membawa Ibu berobat. Dia diam saja tak menjawab. Aku pun berlalu darihadapannya. Anakku tak ada yang ikut, karena yang sulung sudah bisa menjaga adiknya. Lalu aku memesan taksi online. Kami bertiga pun pergi ke rumah sakit. Di dalam taksi Ibu bertanya.
"Kita hendak ke mana? Pinggang Ibu udah sakit nih, dari tadi tak sampai juga!" tanyanya.
"Bentar lagi sampai Bu, itu belok ke sebelah kanan, sudah nampak dari jauh rumah sakitnya," jawabku menenangkan hatinya.
"Kok tangan Ibu dingin dan gemetar? Ibu tak usah takut, kita cuma periksa saja, bukan di suntik," hiburku
Ivan pun ikut nyeletuk, "tapi Ibu ingin jalan-jalan lagi. Harus sehatlah jangan lemah seperti ini," ledeknya.
Sesampainya di rumah sakit, adikku meminta kursi roda untuk Ibu. Kemudian memapah Ibu turun dari taksi, lalu mendudukannya di kursi roda. Perawat menyambutnya di depan pintu masuk, lalu membawa Ibu ke ruang UGD. Aku dan adikku pun bingung. Ibuku kan tidak sakit parah, kenapa di bawa ke ruangan itu. Alasannya wajah Ibu terlihat pucat pasi. Perawat itu khawatir lalu memeriksa tensi Ibu.
"Waduh, tensi Ibu tinggi sekali! seratus delapan puluh per seratus. Tensinya terlalu tinggi untuk orangtua seusia Ibu. Takut pecah pembuluh darahnya, bisa berakibat fatal bagi pasien." Perawat pun menyarankan agar opname sekarang juga. Kemudian perawat itu memasang selang infus di tangan kiri Ibu.
Kami berdua pun kaget. Tadi sebelum berangkat sehat-sehat saja. Ternyata Ibu baru pertama kali berurusan dengan rumah sakit. Ia merasa cemas dan ketakutan. Dan itu lah penyebab tensinya naik secara tiba-tiba. Akhirnya Ibu pun harus di opname, bisa pulang kalau tensinya sudah normal. Ivan lah yang menjaganya selama tiga hari.
🌷🌷🌷
Aku pun pulang sendirian. Sesampainya di rumah, ku beritahu pada Bang Beni kalau Ibu sekarang ada di rumah sakit dan harus di opname. Sungguh jawabannya di luar dugaanku.
"Itu lah sok pandai kalian. Bawa-bawa ke rumah sakit. Siapa yang bayar biaya rumah sakitnya. Nanti kalau mati siapa yang mau mengurusnya," hardiknya sambil menunjuk wajahku.
"Kan Ibu punya kartu jaminan kesehatan dari pemerintah, tak bayar biaya rumah sakit," jelasku.
"Kau tanggung jawabi itu semua, terjadi sesuatu dengan Ibumu, aku tak peduli," makinya dengan suara kasar.
Ya Allah. Ini manusia atau bukan, batinku.
Seperti tak punya hati sama sekali. Ngeri mendengar ucapannya. Aku pun berlalu masuk ke kamar meninggalkan Bang Beni yang masih mengomel. Sungguh sakit sekali hati ini mendengarkan ucapannya.
Sering timbul penyesalan ku, mengapa dulu tak ku dengar nasihat ibu. Bahwa dia itu bukan lelaki yang baik untukku. Aku malah pergi meninggalkan Ibu. Dan lari bersama lelaki yang sekarang jadi suamiku. Setiap pulang kerja ia mengomel dan memakiku dengan kata-kata kasar. Ibuku yang di opname, kenapa dia yang setres, pikirku. Lagian biaya rumah sakit dan obat semuanya kan gratis.
Sejak Ibu keluar dari rumah sakit, adikku Ivan tinggal bersama kami. Karena Ibu yang meminta. ia lebih dekat dengan Ivan, sedangkan Dery tinggal sendiri di kontrakan. Lagian anakku pun masih kecil-kecil, masih repot mengurusnya. Biar lah kami bergantian mengurus Ibu, pikirku kala itu. Setiap malam aku mengantarkan pispot ke kamar Ibu, dan membuatkan teh hangat. Ternyata Bang Beni memperhatikan semua yang ku kerjakan. Tiba-tiba ia berkata.
"Bilang ke adikmu, bayar perbulan kamar yang di pakainya itu! Di sini tak ada yang gratis," ucapnya kasar.
"Gila kau Bang! Itu kan Ibu dan adikku, bukan orang lain. Kenapa harus bayar pula. Lagian kita tinggal di sini pun tak bayar. Hanya menempati rumah pabrik. Di berikan rumah gratis dan di beri gaji setiap bulannya karena menjaga pabrik ini," jawabku tegas.
"Terserah ... kalau ingin tinggal di sini harus ikut peraturanku. Kalau tak suka silakan pergi dari sini," teriaknya sambil berlalu masuk ke kamar.
Ya Allah cobaan apalagi ini. Tapi aku bingung menyampaikannya ke Ivan. pastilah ia marah dan kecewa terhadapku. Dengan orangtua sendiri pun perhitungan sekali. Pasti seperti itu pikirannya. Dengan berat hati ku sampaikan juga pesan Bang Beni ke Ivan.
Di sini lah awalnya Ivan marah padaku. Pikirnya aku membela Bang Beni. Apalah dayaku seorang ibu rumah tangga yang tak punya penghasilan. Kalau ku lawan, tak di beri nya uang belanja, lalu anakku hendak makan apa. Begitu Ivan gajian langsung di bayarnya sewa kamar yang di minta Bang Beni. Dengan rasa bersalah, aku pun menerima uang itu. Lalu memberikannya ke Bang Beni.
Bersambung ....
Zahrana Bilqis, sebuah nama pemberian orangtua yang artinya "bunga yang indah." Papa dan Bunda tak pernah pilih kasih. Meskipun Papa punya dua anak lagi dari pernikahan yang terdahulu. Sejak lama mantan istri Papa selalu mengganggu kehidupan Bunda. Segala cara dilakukannya untuk membuat Papa, dan dua saudara tirinya membenci Bunda. Hingga suatu hari Zahra jatuh cinta dengan lelaki tetangga depan rumah. Beliau kolega Papa di kantor. Begitu tahu latar belakang lelaki tersebut, Bunda melarang keras Zahra untuk menjalin cinta dengannya. Apakah ini ada hubungannya dengan masa lalu Papa? Reader yang baik hati, ikuti terus kisah cinta Zahra ya. Jangan lupa like en komennya.
Meysa berusaha menerima perjodohan demi membalas budi pada orangtuanya. Menikah dengan duda beranak dua. Akan tetapi anak tiri tak menyukainya dan mantan istri selalu mengusik hidup mereka. Seiring berjalannya waktu, rasa suka dan sayang tumbuh di antara mereka berdua. Dan berencana dalam waktu dekat ini akan melangsungkan pernikahan. Segala cara di upaya sang mantan untuk menggagalkan pernikahan mereka. Mulai dari menghasut kedua anaknya agar membenci calon ibu sambung mereka. Lalu memfitnah Meysa saat bekerja di kantor suaminya dengan sebutan pelakor. Hingga menyuruh orang untuk mencelakakan penghulu, agar pernikahan mereka gagal. Akankan semua usaha sang mantan membuahkan hasil? Ikuti terus kisah cinta Meysa dan Harry hingga selesai. Untuk pembaca setia, jangan lupa tinggalkan like, komen serta ratenya ya. Terima kasih
Awalnya secara tak sengaja, aku mengenal lelaki tampan ini dari seorang teman. Saat itu suasana hatiku sedang tidak baik-baik saja. Aku merasa hampa dan kecewa dengan sikap suami yang semakin hari makin kasar dan jarang menafkahi keluarga. Perkenalan itu ternyata berlanjut karena lelaki tersebut memberikan respon yang baik bahkan bersedia mendengarkan curhatanku. Aku merasakan ada getaran aneh dihati tiap lelaki itu memberikan perhatian melalui pesan singkat. Ternyata lelaki tersebut mempunyai perasaan yang sama. Bagaimanakah sensasinya bermain hati dengan lelaki muda. Apakah hubungan ini terus berlanjut? Reader yang baik hati, jangan lupa tag love dan komen ya.
Clara bekerja sebagai staf admin di sebuah perusahaan. Bekerja sambil kuliah untuk mencukupi kebutuhan hidup bertiga dengan Mama dan kakaknya. Papanya baru saja meninggal setahun yang lalu karena kecelakaan. Tekanan di kantor membuat pikirannya hampir tidak fokus untuk kuliah. Apalagi boss di kantor seorang CEO yang terkenal arogan. Posisi Clara sebagai admin di perusahaan itu mengharuskan ia sering bertemu dengan CEO tersebut. Clara hampir menyerah bekerja di kantor ini, tapi gaji yang diterimanya lumayan besar. Bisa menutupi kebutuhan mereka bertiga. Di sisi lain, seorang mahasiswa yang terkenal playboy di kampus baru saja memutuskan cinta Clara. Ia dicampakkan begitu saja bak seonggok sampah. Memikirkan cinta dan karier membuat pikiran Clara menjadi kacau. Hingga suatu hari Clara iseng mengikuti kontes biro jodoh di salah satu event. Dengan harapan bisa mendapatkan kekasih seorang CEO. Apa jadinya calon di acara tersebut ternyata seorang CEO yang menjadi boss di kantornya. Dengan status jomblonya, Clara berniat untuk menaklukan hati boss tersebut. Akankah rencananya ini berhasil? Hay reader, Jangan lupa tinggalkan like en komennya.
21+ !!! Harap bijak memilih bacaan HANYA UNTUK DEWASA. Untuk menguji kesetiaan pasangan masing-masing akhirnya Arga dan rekan-rekan sekantornya menyetujui tantangan gila Dako yang mengusulkan untuk membolehkan saling merayu dan menggoda pasangan rekan yang lain selama liburan di pulau nanti. Tanpa amarah dan tanpa cemburu. Semua sah di lakukan selama masih berada di pulau dan tantangan akan berakhir ketika mereka meninggalkan pulau. Dan itu lah awal dari semua permainan gila yang menantang ini di mulai...
SESUAI JUDULNYA CERITA INI AKAN SANGAT PANAS DAN BERBAHAYA TIDAK HANYA SEKEDAR ROMAN DEWASA TAPI JUGA MISTERI YANG AKAN MERANGSANG PEMBACA UNTUK TERUS IKUT BERPIKIR MEMECAHKANYA! Berawal dari Geby yang terpaksa menikah dengan Jeremy Loghan seorang billionaire keji yang penuh dendam dan kebencian. Geby yang masih mencintai kakak laki-laki dari Jeremy membuat pria itu hanya ingin semakin membenci istrinya. Jeremy selalu kasar dalam menangani istrinya di atas ranjang. Sampai akhirnya sebuah rahasia besar perlahan-lahan terbongkar dan Jeremy sudah terlajur jatuh cinta pada Geby ketika seharusnya dia jadi wanita yang paling dia benci sebagaiman mestinya. Apa kira-kira yang akan dipilih Jeremy, dendam atau cintanya kepada Geby? Cerita ini akan pemuh kebencian, dendam, dan konspirasi yang licik dari keluarga bangsawan kaya raya! ADA TIGA SEASON YANG KUGABUNG JADI SATU DALAM CERITA INI KARENA ITU BABNYA TERLIHAT PANJANG, COBA BACA DULU DAN KUJAMIN TIDAK AKAN BISA BERHENTI. (seting cerita Yorkshire Inggris sejarah dan budaya akan menyesuaikan)
Firhan Ardana, pemuda 24 tahun yang sedang berjuang meniti karier, kembali ke kota masa kecilnya untuk memulai babak baru sebagai anak magang. Tapi langkahnya tertahan ketika sebuah undangan reuni SMP memaksa dia bertemu kembali dengan masa lalu yang pernah membuatnya merasa kecil. Di tengah acara reuni yang tampak biasa, Firhan tak menyangka akan terjebak dalam pusaran hasrat yang membara. Ada Puspita, cinta monyet yang kini terlihat lebih memesona dengan aura misteriusnya. Lalu Meilani, sahabat Puspita yang selalu bicara blak-blakan, tapi diam-diam menyimpan daya tarik yang tak bisa diabaikan. Dan Azaliya, primadona sekolah yang kini hadir dengan pesona luar biasa, membawa aroma bahaya dan godaan tak terbantahkan. Semakin jauh Firhan melangkah, semakin sulit baginya membedakan antara cinta sejati dan nafsu yang liar. Gairah meluap dalam setiap pertemuan. Batas-batas moral perlahan kabur, membuat Firhan bertanya-tanya: apakah ia mengendalikan situasi ini, atau justru dikendalikan oleh api di dalam dirinya? "Hasrat Liar Darah Muda" bukan sekadar cerita cinta biasa. Ini adalah kisah tentang keinginan, kesalahan, dan keputusan yang membakar, di mana setiap sentuhan dan tatapan menyimpan rahasia yang siap meledak kapan saja. Apa jadinya ketika darah muda tak lagi mengenal batas?
Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?
Novel Ena-Ena 21+ ini berisi kumpulan cerpen romantis terdiri dari berbagai pengalaman romantis dari berbagai latar belakang profesi yang ada seperti CEO, Janda, Duda, Mertua, Menantu, Satpam, Tentara, Dokter, Pengusaha dan lain-lain. Semua cerpen romantis yang ada pada novel ini sangat menarik untuk disimak dan diikuti jalan ceritanya sehingga bisa sangat memuaskan fantasi para pembacanya. Selamat membaca dan selamat menikmati!
Setelah menikahi akhwat cantik yang lama diidam-idamkan, pria milyarder itu merasa sangat bahagia. Mereka menikmati kehidupan rumah tangga yang bahagia, meski baru seminggu. Namun, ada satu hal yang membuat sang istri merasa terganggu. Suaminya mempunyai kebiasaan yang cukup mengkhawatirkan. Hampir setiap saat, suaminya meminta jatah. Sebelum tidur, saat menyiapkan makanan, bahkan saat mereka sedang santai di ruang keluarga. Sang istri merasa kewalahan. Dia tidak pernah menyangka bahwa suaminya begitu rakus akan kepuasan duniawi. Suatu hari, ketika sang istri sedang memasak di dapur, sang suami mendekatinya dan mulai merayunya. "Sayang, ayo kita berduaan sebentar di kamar," bisik suaminya, sambil mencium leher istri. Dengan wajah merah padam, sang istri mencoba menolak. "Aku sedang memasak, nanti saja ya, Sayang," ujarnya lembut. Namun, suaminya tidak terima penolakan. Dia semakin mendesak, bahkan mulai meraba tubuh sang istri. "Aku tidak bisa menahan nafsu ini, Sayang," desahnya. Akhirnya, sang istri menyerah pada desakan suaminya. Mereka pun bergegas ke kamar untuk melampiaskan hasrat mereka. Sang istri merasa kewalahan menghadapi keperkasaan suaminya yang mencapai 27cm. Dia merasa tubuhnya terlalu lemah untuk mengimbangi nafsu suaminya yang tidak pernah habis. Setelah berhubungan intim, sang istri terkapar lemas di tempat tidur, sementara suaminya bangkit dengan senyum puas