/0/16143/coverbig.jpg?v=c5bfd7b352b9b2d19c195a898e08f533)
"Menikahlah denganku! Aku berjanji akan membahagiakan mu." Ucapan pria itu seperti sebuah granat di gendang telinganya, Katharine dengan berat hati mengiyakan lamarannya. Demi putra semata wayangnya sebagai sosok ayah pengganti, setelah Alex Wolff, suaminya meninggal di medan tempur. Ambulance militer mengantar jasad Alex Wolff ke rumahnya. Katharine sangat terpukul harus menjadi single parents di usia muda. Di prosesi pemakaman suaminya, dia bertemu dengan Warren Cook. Pria yang mengaku sebagai sahabat akrab suaminya. Dengan penutup di sebelah matanya, tampak menyeramkan. Katharine bertanya-tanya siapa pria yang mengaku sahabat suaminya? "Apakah Warren Cook benar sahabat suaminya? Dan menikah dengan pria itu?" "Apa yang dia incar dari Katharine?"
Selamat, bayi Nyonya Katharine Wolff berjenis kelamin laki-laki."
Katharine membungkam, memutar ke dua bola matanya menjauh dari sosok bayi mungil dengan tangisan melengking. Seakan menunjukkan kehadirannya adalah kebahagiaan.
"Mungkin setelah ini kebahagiaannya akan berubah memilukan."
"Benar, aku juga tidak tega harus mengatakan ini padanya. Nyonya Katharine sangat menginginkan Tuan Alex Wolff menemaninya bersalin. Dan pria itu telah menghembuskan nafas terakhirnya dua jam lalu."
"Berikan dia padaku."
Katharine mengulurkan tangan kepada dua orang pria yang membantunya di meja operasi bersalin- tengah berbisik-bisik.
Berusaha mencuaikan. Tatapannya fokus dengan wajah mungil di pelukannya.
"Berikan nama Keanu Wolff padanya."
Kemudian kedua tangan pucat itu mengembalikan bayinya kepada perawat yang berdiri di sampingnya.
Sejenak menghela nafas panjang dan berusaha tegar menghadapi putaran jam siap memberikan kenyataan pahit setelah kebahagiaan ini.
Sejam sebelum di eksekusi di meja operasi bersalin. Tanpa sengaja mendengar berita naas berasal dari televisi di ruangan bersalin rumah sakit militer.
"Salah seorang pasukan Batalyon Intai ABatalyon mfibi (Yon Taifib) atas nama Alex Wolff baru saja menghembuskan nafas terakhirnya di salah satu rumah sakit military diperbatasan Ukraina. Dan beberapa orang diantaranya masih dirawat di rumah sakit military."
"Ahhkk!? Suamiku, Alex...?!"
Setelah itu tidak ada suara yang terdengar seiring gendang telinganya tidak lagi bisa merespon suara.
Kedua bola matanya terbuka ketika ranjang rumah sakit tempatnya berbaring telah berpindah ke dalam ruangan operasi.
Begitu anastesi bekerja untuk melumpuhkan sebagian tubuhnya, pandangannya mengabur dengan genangan air mata.
Tidak ada yang tahu rapuhnya wanita muda itu saat ini.
Saat dia berjuang memberikan kehidupan baru pada dunia, di waktu yang sama di negara lain; Alex Wolff berjuang menahan nafas kian menipis.
"Dia telah pergi," desisnya pelan seperti sebuah bisikan.
"Iya, aku tahu mulai detik tadi, dia akan dikenang sebagai pahlawan medan tempur."
Bibirnya tersenyum kecut, membayangkan bagaimana dia harus menjadi single parents.
"Aku... tidak sekuat yang dilihat," bisiknya bergetar dengan genangan airmata bercucuran dari sudut matanya.
Rahimnya berhasil memberikan satu kehidupan baru, buah cintanya dengan Alex Wolff; yang dia namai Keanu Wolff. Disisi lain hatinya teriris kehilangan ayah bayinya.
"Oksigenn...!! Nyonya Katharine pingsan!!" Terdengar suara panik dalam kamar VIP, tempat Katharine menjalani pemulihan.
Katharine tidak mampu menggerakkan kepalanya untuk mencerna setiap kata samar menerobos gendang telinganya.
"Larikan ke ruang ICU!!"
Katharine menggerakkan bola matanya berlahan, mengikuti setiap tubuh setengah berlari menarik ranjangnya melewati lorong gelap.
"Kemana mereka membawaku?" tanyanya datar tanpa penekanan nada.
"Nyonya Katharine Wolff sudah sadar kembali!!" Terdengar suara wanita lantang, seiring hentakan keras di tubuhnya berlahan meredup.
"Kembalikan ke ruangannya! Panggil dokter segera!!"
"Nyonya Katharine...!?"
Perawat berusaha mengajaknya untuk berbincang.
Namun Katharine tidak tertarik untuk menyahutinya. Dia memejamkan mata dan menikmati irisan kepahitan setelah anastesi yang melumpuhkan separuh tubuhnya perlahan menghilang.
"Shit... aku merindukannya," gumamnya perih.
Lebih sakit dari anastesi setelah benar-benar meninggalkan raganya.
Pria yang telah menemaninya dua tahun terakhir akan kembali, setelah delapan bulan berangkat dengan Batalyon Intai Amfibi; pulang dengan tubuh terbujur kaku.
"Kapan jasadnya sampai kemari?" tanyanya memberikan kasih sayangnya kepada Keanu, sejenak tertidur di dekapannya; disusul bunyi gertakan keras dari gerahamnya.
Selang penghubung dari tabung berisi Whole Blood masih menancap di nadi tangannya.
"Siang nanti, Nyonya. Masih menunggu jenazah Tuan Alex Wolff di bandara, Nyonya."
"Urus kepulangan saya dari rumah sakit ini." Katharine menyerahkan Keanu kembali kepada perawat yang membawanya masuk ke ruangan dimana dia dirawat.
"Tapi Nyonya--"
"Stop berdebat dengan ku!!"
Pikirannya kacau dengan kondisi hidupnya yang berubah hanya hitungan jam.
"Nyonya Katharine--"
Tidak ada sahutan.
"Nyo--"
"Hentikan...!! Aku tidak mau mendengar apapun!!" jeritnya menyorot tajam perawat wanita yang berani mengusik lamunannya tentang Alex Wolff, suaminya.
Katharine menarik kasar selang dari nadi tangannya. Menyeret kakinya keluar rumah sakit tanpa menghiraukan panggilan orang-orang yang berusaha mengejarnya.
Decit dari rem mobil terdengar ngilu ketika wanita muda itu memutar-mutar mobilnya sebelum melajukannya sangat kencang.
"Ikuti mobil Nyonya Katharine Wolff!!"
"Bagaimana dengan bayinya?"
"Biarkan di rumah sakit ini untuk sementara waktu."
Iringan mobil militer berkejaran dengan mobil Katharine dan berhenti di halaman rumah besar bertingkat.
Kaki telanjangnya berjalan tertatih dengan goresan perih di bagian perut. Disusul iringan pria dan wanita berseragam militer mengawasi istri pasukan Batalyon Intai Amfibi (Yon Taifib) masuk kedalam rumah.
"Ahkk!?" Jerit kesakitan dari wanita yang tersungkur di lantai.
"Anda tidak apa-apa, Nyonya Katharine?"
Katharine menepis tangan dari yang berusaha membantunya.
Raut wajahnya datar tanpa ekspresi, bibirnya mengatup rapat sampai suara ambulans mengaung pilu, menggema di gendang telinganya.
"Lepasin...!!" jeritnya ketika beberapa tangan kekar mengurungnya dan menghalangi langkahnya berlari ke mobil ambulans yang membawa jasad suaminya.
"Tenangkan dirimu, Nyonya Katharine. Kita ikuti prosesi kemiliteran."
Benda orang mencoba menenangkan wanita histeris itu.
"Tidakkk...!! Aku ingin melihat suamiku!! Buka petinya!!"
Katharine menjerit histeris dan meronta-ronta dari penjara tangan yang mencengkram erat lengannya.
"Buka...! Aku mohon... aku ingin melihatnya," isaknya bergetar menahan irisan kepedihan di hatinya.
"Maaf, melihat kondisi Tuan Alex Wolff saat ini tidak diizinkan untuk membuka peti jenazah."
Wanita berpakaian seragam militer berbisik di telinga Katharine. Melonggarkan cengkraman tangannya.
Katharine berlari kedalam rumah, berselang beberapa menit memunculkan wajahnya dengan sebuah martil besar di tangannya. Wanita itu seakan hilang kewarasan di hadapan orang-orang penting yang tengah melaksanakan prosesi penyerahan jenazah Alex Wolff, suaminya.
"Minggir atau...!!" ancamnya mengangkat palu di tangannya.
"Hentikan, Nyonya Katharine!"
"Diamm!! Aku hanya ingin melihat wajah suamiku!" jeritnya histeris mengacungkan palu membabi buta di peti jenazah suaminya.
"Bawa masuk, Nyonya Katharine!!" Perintah perwira tinggi yang berdiri sederetan dengan jenderal, mayjen jenderal dan panglima jenderal mengelilingi peti jenazah Alex Wolff.
Katharine tersungkur di samping peti jenazah Alex Wolff. Mendengar perintah dari pimpinan suaminya, matanya menatap kosong ke arah pria yang menginginkannya pergi darisana.
"Izinkan aku melihatnya," pintanya memohon terdengar pilu tanpa menurunkan pandangannya.
"Dia sepertinya depresi setelah kehilangan suaminya, kasihan."
"Iya, tapi bisa juga di terkena sindrom baby blues. Dia baru melahirkan beberapa hari lalu."
Berusaha mengabaikan suara dari belakangnya, bola matanya tidak bergeser dari putaran baut peti jenazah yang terpaksa di longgarkan.
"Kami berharap, Nyonya Katharine bisa menghargai orang penting disini," bisik pria berseragam militer membuka penutup peti jenazah berlahan.
"Akhhh!!"
Katharine tidak sadarkan diri. Entah berapa lama.
"Bangun Nyonya Katharine."
Sebuah tangan kekar menyentuh lembut di wajahnya. Hangat.
"Tapi aroma tubuh ini bukan milik Alex," desisnya.
Katharine memutar kepalanya kearah suara. Matanya tertegun dengan pria tidak dikenal tengah memeluknya hangat dengan penutup kain berwarna hitam di sebelah matanya.
Tenangkan dirimu, Katharine!"
Begitu lembut dan hangat menyentuh dinding hati Katharine. Wanita itu hanya bisa menelan salivanya.
"Siapa kamu?" tanyanya dengan nada bergetar. Menarik nafas dalam-dalam untuk mengisi oksigen di paru-parunya. Setelah cukup rileks, dia bertanya siapa pria asing yang berani memeluknya diatas ranjangnya.
"Aku Warren Cook, sahabat suamimu."
***
"Tidurlah dengan suamiku maka aku akan membayar semua hutang keluargamu!" Embun mendongak ketika lembaran uang mulai berhamburan dari atas kepalanya. "Aku tidak siap
Dijadikan hanya mesin ATM sang Ibu, Bianca terpaksa bekerja sebagai biduan di kafe-kafe dan bar. Pertemuannya dengan Alex- sang bangsawan, dan pria beristri, jatuh hati padanya di pandangan pertama. Ia melewati malam yang panas dengan Alex, hingga mereka terlibat cinta segitiga. Apakah Bianca bisa merebut Alex dari istri pertamanya? Baca di Wanita Kedua Tuan Alex
Bisa mencintainya adalah kebahagiaan, tapi menikah dengannya sebuah anugerah. Dina Sesan harus menjadi istri sandiwara Regent Parlindungan. Seorang putra bangsawan yang terlibat kesepakatan dengan ayahnya demi hak waris harta kekayaan keluarganya. Seiring kebersamaan keduanya, maka keduanya saling jatuh cinta. Namun, masa lalu Regent dengan para wanitanya, membuat Dina berpikir untuk menerima lamaran Regent. Akankah Dina menjadi istri sah Regent? ikuti kisahnya di Pernikahan Sandiwara.
🔥"Dulu aku memang tukang Seblak, tapi sekarang aku pimpinamu, Mila"🔥 Mila terikat kontrak kerja di perusahaan milik Kent Pratama- mantan tukang seblak di kampusnya dulu. Dulu, sejak tahu Kent menyukainya yang hanya seorang tukang seblak dan bahan ejekan para mahasiswa, Mila pun semakin membencinya. Namun, Mila tidak tahu perusahaan tempatnya bekerja kini adalah milik Kent. Kent menuntut Mila atas kekejamannya di masa lalu, dan memaksanya jadi pacarnya. Mila pun merasa nyaman dan jatuh cinta pada perhatian-perhatian Kent. Bagaimana dahsyatnya pesona cinta Kent? Ikuti kisahnya di Jerat Cinta Mantan Tukang Seblak. ***
Setelah menghabiskan malam dengan orang asing, Bella hamil. Dia tidak tahu siapa ayah dari anak itu hingga akhirnya dia melahirkan bayi dalam keadaan meninggal Di bawah intrik ibu dan saudara perempuannya, Bella dikirim ke rumah sakit jiwa. Lima tahun kemudian, adik perempuannya akan menikah dengan Tuan Muda dari keluarga terkenal dikota itu. Rumor yang beredar Pada hari dia lahir, dokter mendiagnosisnya bahwa dia tidak akan hidup lebih dari dua puluh tahun. Ibunya tidak tahan melihat Adiknya menikah dengan orang seperti itu dan memikirkan Bella, yang masih dikurung di rumah sakit jiwa. Dalam semalam, Bella dibawa keluar dari rumah sakit untuk menggantikan Shella dalam pernikahannya. Saat itu, skema melawannya hanya berhasil karena kombinasi faktor yang aneh, menyebabkan dia menderita. Dia akan kembali pada mereka semua! Semua orang mengira bahwa tindakannya berasal dari mentalitas pecundang dan penyakit mental yang dia derita, tetapi sedikit yang mereka tahu bahwa pernikahan ini akan menjadi pijakan yang kuat untuknya seperti Mars yang menabrak Bumi! Memanfaatkan keterampilannya yang brilian dalam bidang seni pengobatan, Bella Setiap orang yang menghinanya memakan kata-kata mereka sendiri. Dalam sekejap mata, identitasnya mengejutkan dunia saat masing-masing dari mereka terungkap. Ternyata dia cukup berharga untuk menyaingi suatu negara! "Jangan Berharap aku akan menceraikanmu" Axelthon merobek surat perjanjian yang diberikan Bella malam itu. "Tenang Suamiku, Aku masih menyimpan Salinan nya" Diterbitkan di platform lain juga dengan judul berbeda.
Arga adalah seorang dokter muda yang menikahi istrinya yang juga merupakan seorang dokter. Mereka berdua sudah berpacaran sejak masih mahasiswa kedokteran dan akhirnya menikah dan bekerja di rumah sakit yang sama. Namun, tiba-tiba Arga mulai merasa jenuh dan bosan dengan istrinya yang sudah lama dikenalnya. Ketika berhubungan badan, dia seperti merasa tidak ada rasa dan tidak bisa memuaskan istrinya itu. Di saat Arga merasa frustrasi, dia tiba-tiba menemukan rangsangan yang bisa membangkitkan gairahnya, yaitu dengan tukar pasangan. Yang menjadi masalahnya, apakah istrinya, yang merupakan seorang dokter, wanita terpandang, dan memiliki harga diri yang tinggi, mau melakukan kegiatan itu?
Setelah dua tahun menikah, Sophia akhirnya hamil. Dipenuhi harapan dan kegembiraan, dia terkejut ketika Nathan meminta cerai. Selama upaya pembunuhan yang gagal, Sophia mendapati dirinya terbaring di genangan darah, dengan putus asa menelepon Nathan untuk meminta suaminya itu menyelamatkannya dan bayinya. Namun, panggilannya tidak dijawab. Hancur oleh pengkhianatan Nathan, dia pergi ke luar negeri. Waktu berlalu, dan Sophia akan menikah untuk kedua kalinya. Nathan muncul dengan panik dan berlutut. "Beraninya kamu menikah dengan orang lain setelah melahirkan anakku?"
Evelyn, yang dulunya seorang pewaris yang dimanja, tiba-tiba kehilangan segalanya ketika putri asli menjebaknya, tunangannya mengejeknya, dan orang tua angkatnya mengusirnya. Mereka semua ingin melihatnya jatuh. Namun, Evelyn mengungkap jati dirinya yang sebenarnya: pewaris kekayaan yang sangat besar, peretas terkenal, desainer perhiasan papan atas, penulis rahasia, dan dokter berbakat. Ngeri dengan kebangkitannya yang gemilang, orang tua angkatnya menuntut setengah dari kekayaan barunya. Elena mengungkap kekejaman mereka dan menolak. Mantannya memohon kesempatan kedua, tetapi dia mengejek, "Apakah menurutmu kamu pantas mendapatkannya?" Kemudian seorang tokoh besar yang berkuasa melamar dengan lembut, "Menikahlah denganku?"
Selama tiga tahun pernikahannya dengan Reza, Kirana selalu rendah dan remeh seperti sebuah debu. Namun, yang dia dapatkan bukannya cinta dan kasih sayang, melainkan ketidakpedulian dan penghinaan yang tak berkesudahan. Lebih buruk lagi, sejak wanita yang ada dalam hati Reza tiba-tiba muncul, Reza menjadi semakin jauh. Akhirnya, Kirana tidak tahan lagi dan meminta cerai. Lagi pula, mengapa dia harus tinggal dengan pria yang dingin dan jauh seperti itu? Pria berikutnya pasti akan lebih baik. Reza menyaksikan mantan istrinya pergi dengan membawa barang bawaannya. Tiba-tiba, sebuah pemikiran muncul dalam benaknya dan dia bertaruh dengan teman-temannya. "Dia pasti akan menyesal meninggalkanku dan akan segera kembali padaku." Setelah mendengar tentang taruhan ini, Kirana mencibir, "Bermimpilah!" Beberapa hari kemudian, Reza bertemu dengan mantan istrinya di sebuah bar. Ternyata dia sedang merayakan perceraiannya. Tidak lama setelah itu, dia menyadari bahwa wanita itu sepertinya memiliki pelamar baru. Reza mulai panik. Wanita yang telah mencintainya selama tiga tahun tiba-tiba tidak peduli padanya lagi. Apa yang harus dia lakukan?