/0/16178/coverbig.jpg?v=b83be4b35a2991600a9fd9517a74f920)
Pernikahan ini hanya sebuah perjanjian, dia punya kekasih begitu juga dengan aku. Tetapi entah siapa yang memasukkan obat ke dalam minuman ku, sehingga benar-benar lepas kendali.
Aku merasa aneh!
Entah kenapa ada sesuatu yang menggelitik di beberapa bagian tubuh, ini tak biasa. Rasanya aku menginginkan sesuatu yang aku tak mengerti.
Keringat menetes di kening, aku menyibak selimut dengan napas nyaris memburu, rasanya tubuhku mem @nas, bahkan sesuatu dalam tubuhku memberontak menginginkan sebuah, se# tuh @n?
Astaga, apa yang terjadi?
Aku mengigit bibir menahan rasa yang, entah. Ini belum pernah kurasakan sebelumnya. Apa yang terjadi?
Tanpa sadar aku memperhatikan kulkas berjalan itu, dia nampak serius di meja kerja di depan laptopnya, dia memakai kaca mata harus kuakui dia memang sempurna.
"Dia sangat sempurna, kau tidak penasaran bagaimana p@ n@snya dia di r@ nj@ ng?" Entah mengapa pertanyaan Ratna tadi siang berdengung di kepalaku.
"Kau tahu betul aku tidak tertarik dengan itu,"tukasku jengah.
"Aish, Ayu. Kau tidak penasaran bagaimana dahsyatnya ci # m@nnya?"
"Tidak,"jawabku santai.
"Aku curiga kau tidak normal, bahkan b3 rci# m@n saja kau tidak pernah. Cobalah sekali, lalu kau akan penasaran." Ratna masih berapi-api sedangkan aku hanya menggeleng kepala saja menanggapinya.
"Aku tidak akan mencobanya dengan dia. Kau tidak lihat bagaimana dia di kamar. Lagi pula pernikahan ini hanya demi sebuah restoran tepatnya sampai ibunya meninggal."
"Padahal aku penasaran sekali, biasanya pria seperti itu sangat pandai menyenangkan wanitanya di atas ra)@ nl# j@ ng."
Aku menelan ludah ngeri membayangkan perkataan Ratna tadi, sekarang perasaanku malah gelisah tak karuan.
Ini sangat memalukan! Rasanya t#b#hku mendambakan sesuatu, seperti, s3 nt#;h@ n?
Apakah malam ini aku akan menjadi m#r@h@;n?
"Ada apa?" Aku tersentak dia tiba-tiba mengalihkan pandangan dari laptop dan menatapku heran, aku tergagap dan menggeleng lalu kembali merebahkan tubuh di balik selimut.
Tidak berlangsung lama, aku tidak sanggup menahan rasa p@n@s yang memalukan mendera, dengan linglung aku bangun melangkah menuju kamar mandi.
Semoga saja ini bisa mengatasi, aku mengisi buthub dengan air dingin lalu merendamkan badan di sana tanpa menanggalkan dulu piyama tidur yang kukenakan.
Lama, dan dingin. Tetapi bukannya berkurang tubuhku semakin merindukan sesuatu yang tak jelas itu.
"Ayuni!"
Aku menggertakkan gigi tak mampu mengeluarkan suara.
"Ayuni, sudah setengah jam kau di dalam sana!"
Aku memejamkan mata, membiarkan suara itu terdengar berulang, semoga dia tidak menerobos masuk kamar mandi ketika aku berada di dalam sini seperti perjanjian yang kami sepakati.
"Aku baik-baik saja."
Akhirnya dengan perjuangan aku berhasil mengeluarkan kalimat itu, dan menimbulkan keheningan beberapa saat.
Dia tak boleh tahu betapa memalukannya aku. Pasti perasaan aneh ini akan segera berakhir, tidak lama lagi.
"Ayuni!"
Suara itu terdengar lagi kali ini disertai dorongan pintu kamar mandi yang langsung terbuka.
Aku tetap memejamkan mata dan menggertakkan gigi, ketika mendengar langkahnya terhenti di tepi buthup.
"Si @l!"#mpatnya entah pada siapa.
"Pergi,"usirku pelan.
Tanpa kusangka dia menarikku dari bhuthup membalut tubuhku dengan jubah mandi. Tetapi bukan itu yang mengejutkanku, reaksi tubuhku ketika berdiri cukup dekat dengannya. Dia hendak pergi aku menahan tangannya hingga dia kembali menatapku. Kubalas tatapan itu hati-hati.
"Aku merasa aneh,"desisku m3ngg$git b1bir, hingga dia menatapku lama. Terdengar helaan napasnya tapi kemudian dia kembali menatapku lurus lalu tangannya terulur menyentuh wajahku.
"Aku, aku ingin seperti ini." Dengan tak tahu malu aku memegangi tangannya agar tetap di wajahku.
"Ayuni,"bisiknya perlahan dan wajahnya m3ndek@t ke wajahku.
"Jangan pernah menaruh perasaan pada anakku yang ada dalam perutmu, dengan begitu tidak akan sulit bagimu saat pernikahan kita usai. Jangan cemas, saat dia lahir kau takkan melihat wajahnya, kami akan langsung membawanya. Nanti seolah-olah kami tidak pernah ada dalam hidupmu."
Kedua orang yang memegangi ku tak mau tinggal diam saja. Mereka ingin ikut pula mencicipi kemolekan dan kehangatan tubuhku. Pak Karmin berpindah posisi, tadinya hendak menjamah leher namun ia sedikit turun ke bawah menuju bagian dadaku. Pak Darmaji sambil memegangi kedua tanganku. Mendekatkan wajahnya tepat di depan hidungku. Tanpa rasa jijik mencium bibir yang telah basah oleh liur temannya. Melakukan aksi yang hampir sama di lakukan oleh pak Karmin yaitu melumat bibir, namun ia tak sekedar menciumi saja. Mulutnya memaksaku untuk menjulurkan lidah, lalu ia memagut dan menghisapnya kuat-kuat. "Hhss aahh." Hisapannya begitu kuat, membuat lidah ku kelu. Wajahnya semakin terbenam menciumi leher jenjangku. Beberapa kecupan dan sesekali menghisap sampai menggigit kecil permukaan leher. Hingga berbekas meninggalkan beberapa tanda merah di leher. Tanganku telentang di atas kepala memamerkan bagian ketiak putih mulus tanpa sehelai bulu. Aku sering merawat dan mencukur habis bulu ketiak ku seminggu sekali. Ia menempelkan bibirnya di permukaan ketiak, mencium aroma wangi tubuhku yang berasal dari sana. Bulu kudukku sampai berdiri menerima perlakuannya. Lidahnya sudah menjulur di bagian paling putih dan terdapat garis-garis di permukaan ketiak. Lidah itu terasa sangat licin dan hangat. Tanpa ragu ia menjilatinya bergantian di kiri dan kanan. Sesekali kembali menciumi leher, dan balik lagi ke bagian paling putih tersebut. Aku sangat tak tahan merasakan kegelian yang teramat sangat. Teriakan keras yang tadi selalu aku lakukan, kini berganti dengan erangan-erangan kecil yang membuat mereka semakin bergairah mengundang birahiku untuk cepat naik. Pak Karmin yang berpindah posisi, nampak asyik memijat dua gundukan di depannya. Dua gundukan indah itu masih terhalang oleh kaos yang aku kenakan. Tangannya perlahan menyusup ke balik kaos putih. Meraih dua buah bukit kembarnya yang terhimpit oleh bh sempit yang masih ku kenakan. .. Sementara itu pak Arga yang merupakan bos ku, sudah beres dengan kegiatan meeting nya. Ia nampak duduk termenung sembari memainkan bolpoin di tangannya. Pikirannya menerawang pada paras ku. Lebih tepatnya kemolekan dan kehangatan tubuhku. Belum pernah ia mendapati kenikmatan yang sesungguhnya dari istrinya sendiri. Kenikmatan itu justru datang dari orang yang tidak di duga-duga, namun sayangnya orang tersebut hanyalah seorang pembantu di rumahnya. Di pikirannya terlintas bagaimana ia bisa lebih leluasa untuk menggauli pembantunya. Tanpa ada rasa khawatir dan membuat curiga istrinya. "Ah bagaimana kalau aku ambil cuti, terus pergi ke suatu tempat dengan dirinya." Otaknya terus berputar mencari cara agar bisa membawaku pergi bersamanya. Hingga ia terpikirkan suatu cara sebagai solusi dari permasalahannya. "Ha ha, masuk akal juga. Dan pasti istriku takkan menyadarinya." Bergumam dalam hati sembari tersenyum jahat. ... Pak Karmin meremas buah kembar dari balik baju. "Ja.. jangan.. ja. Ngan pak.!" Ucapan terbata-bata keluar dari mulut, sembari merasakan geli di ketiakku. "Ha ha, tenang dek bapak gak bakalan ragu buat ngemut punyamu" tangan sembari memelintir dua ujung mungil di puncak keindahan atas dadaku. "Aaahh, " geli dan sakit yang terasa di ujung buah kembarku di pelintir lalu di tarik oleh jemarinya. Pak Karmin menyingkap baju yang ku kenakan dan melorotkan bh sedikit kebawah. Sayangnya ia tidak bisa melihat bentuk keindahan yang ada di genggaman. Kondisi disini masih gelap, hanya terdengar suara suara yang mereka bicarakan. Tangan kanan meremas dan memelintir bagian kanan, sedang tangan kiri asyik menekan kuat buah ranum dan kenyal lalu memainkan ujungnya dengan lidah lembut yang liar. Mulutnya silih berganti ke bagian kanan kiri memagut dan mengemut ujung kecil mungil berwarna merah muda jika di tempat yang terang. "Aahh aahh ahh," nafasku mulai tersengal memburu. Detak jantungku berdebar kencang. Kenikmatan menjalar ke seluruh tubuh, mendapatkan rangsangan yang mereka lakukan. Tapi itu belum cukup, Pak Doyo lebih beruntung daripada mereka. Ia memegangi kakiku, lidahnya sudah bergerak liar menjelajahi setiap inci paha mulus hingga ke ujung selangkangan putih. Beberapa kali ia mengecup bagian paha dalamku. Juga sesekali menghisapnya kadang menggigit. Lidahnya sangat bersemangat menelisik menjilati organ kewanitaanku yang masih tertutup celana pendek yang ia naikkan ke atas hingga selangkangan. Ujung lidahnya terasa licin dan basah begitu mengenai permukaan kulit dan bulu halusku, yang tumbuhnya masih jarang di atas bibir kewanitaan. Lidahnya tak terasa terganggu oleh bulu-bulu hitam halus yang sebagian mengintip dari celah cd yang ku kenakan. "Aahh,, eemmhh.. " aku sampai bergidik memejam keenakan merasakan sensasi sentuhan lidah di berbagai area sensitif. Terutama lidah pak Doyo yang mulai berani melorotkan celana pendek, beserta dalaman nya. Kini lidah itu menari-nari di ujung kacang kecil yang menguntit dari dalam. "Eemmhh,, aahh" aku meracau kecil. Tubuhku men
Niat untuk melamar pekerjaan sebagai pengasuh, karena membutuhkan pekerjaan tambahan demi menyambung hidup dan membiayai pengobatan ayahnya, justru mengantarkan Laura pada kegilaan Greyson yang merenggut kesuciannya, dan mengikat untuk menjadi pemuas nafsu. Akankah Laura bersedia menjadi budak pemuas Grey demi sejumlah uang untuk pengobatan ayahnya?
Keseruan tiada banding. Banyak kejutan yang bisa jadi belum pernah ditemukan dalam cerita lain sebelumnya.
Selama sepuluh tahun, Delia menghujani mantan suaminya dengan pengabdian yang tak tergoyahkan, hanya untuk mengetahui bahwa dia hanyalah lelucon terbesarnya. Merasa terhina tetapi bertekad, dia akhirnya menceraikan pria itu. Tiga bulan kemudian, Delia kembali dengan gaya megah. Dia sekarang adalah CEO tersembunyi dari sebuah merek terkemuka, seorang desainer yang banyak dicari, dan seorang bos pertambangan yang kaya raya, kesuksesannya terungkap saat kembalinya dia dengan penuh kemenangan. Seluruh keluarga mantan suaminya bergegas datang, sangat ingin memohon pengampunan dan kesempatan lagi. Namun Delia, yang sekarang disayangi oleh Caius yang terkenal, memandang mereka dengan sangat meremehkan. "Aku di luar jangkauanmu."
Natalia dulu mengira dia bisa meluluhkan hati Kenzo yang dingin, tetapi dia salah besar. Ketika akhirnya memutuskan untuk pergi, dia mendapati dirinya hamil. Meski begitu, dia memilih untuk diam-diam meninggalkan dunia pria itu, yang mendorong Kenzo untuk mengerahkan semua sumber dayanya dan memperluas bisnisnya ke skala global-semua itu dilakukannya demi menemukannya. Namun, tidak ada jejak Natalia. Kenzo perlahan-lahan berubah menjadi gila, menjungkirbalikkan kota dan membuat kekacauan. Natalia akhirnya muncul kembali bertahun-tahun kemudian, dengan kekayaan dan kekuasaannya sendiri, hanya untuk mendapati dirinya terjerat dengan Kenzo sekali lagi.
Novel ini berisi kumpulan beberapa kisah dewasa terdiri dari berbagai pengalaman percintaan panas dari beberapa tokoh dan karakter yang memiliki latar belakang keluarga dan lingkungan rumah, tempat kerja, profesi yang berbeda-beda serta berbagai kejadian yang diaalami oleh masing-masing tokoh utama dimana para tokoh utama tersebut memiliki pengalaman bercinta dan bergaul dengan cara yang unik dan berbeda satu sama lainnya. Suka dan duka dari tokoh-tokoh yang ada dalam cerita ini baik yang protagonis maupun antagonis diharapkan mampu menghibur para pembaca sekalian. Semua cerita dewasa yang ada pada novel kumpulan kisah dewasa ini sangat menarik untuk disimak dan diikuti jalan ceritanya sehingga menambah wawasan kehidupan percintaan diantara insan pecinta dan mungkin saja bisa diambil manfaatnya agar para pembaca bisa mengambil hikmah dari setiap kisah yan ada di dalam novel ini. Selamat membaca dan selamat menikmati!