Kini, Sheela sudah duduk di sisi ranjang. Kamar hotel di sekitarnya terlihat sangat mewah, tetapi tidak mengurangi keresahan dari wajah perempuan itu.
Suara gemericik air dari kamar mandi hotel semakin membuat jantungnya bertalu-talu. Di dalam, ada pria yang telah membelinya. Tengah membersihkan diri sebelum melakukan tujuan utama mereka.
"Apa yang harus kulakukan?" gumam perempuan itu kepada dirinya sendiri.
Sheela menatap ke arah pintu kamar hotel yang tidak dijaga. Masih ada kesempatan untuk melarikan diri dari tempat ini.
Ting
Satu notifikasi muncul di ponselnya.
"Anda memiliki tagihan biaya rumah sakit dan operasi pasien atas nama Lily Grace sebanyak 500 juta. Pasien akan diusir keluar jika tagihan tidak dibayarkan dalam kurun waktu 1 x 24 jam."
Isi pesan tersebut seketika membuat nyali Sheela menciut. Membayangkan adiknya yang sakit-sakitan diusir keluar jauh lebih menyeramkan daripada membiarkan dirinya disentuh oleh pria dingin itu.
Namun, belum juga Sheela berhasil mengumpulkan keberanian, terdengar bunyi kenop pintu dibuka.
Dari arah kamar mandi, berjalan seorang pria berbadan atletis dengan bahu lebar dan otot perut yang kokoh. Wajahnya tampan bak model hingga Sheela nyaris tidak percaya dia adalah seorang pebisnis handal.
"Biasa saja melihatnya. Atau ... kamu sudah tidak sabar?" tutur pria itu.
Suara beratnya seketika berhasil menggetarkan seluruh tubuh Sheela. Hal itu justru menarik perhatian Regan untuk memandangi tubuh gadis di hadapannya. Dari ujung kepala hingga ujung kaki, dia memang mengenakan pakaian yang cukup tertutup, tetapi tubuh Sheela tidak kalah menggoda dari wanita di kelab.
Itu lebih baik!
Regan tidak menyukai wanita yang terlalu mengumbar tubuhnya. Baginya, wanita yang telah ia beli adalah miliknya! Meski hanya satu malam.
"Santai saja." Pria itu berkata lagi. Perlahan, tetapi pasti, dia melangkah mendekati Sheela. "Saya sudah membeli kamu dengan harga satu milyar untuk satu malam. Pastikan kamu membuat saya puas malam ini!"