/0/12438/coverbig.jpg?v=4d96d4b2b4660deeb781cdc4fdc83345)
Aku diculik dan dijadikan budak oleh pria arogan! Hidup tenang Erina sebagai wartawan lepas berubah menjadi teror saat dia berhasil menguak skandal mengejutkan yang melibatkan pebisnis sukses di negeri itu, Sebastian Morgan. Demi menjunjung keadilan, gadis itu menolak segala bentuk suap atau ancaman dan bersikeras untuk menerbitkan skandal itu. Hingga tepat setelah ia menerbitkannya, Erina diculik oleh pria tidak dikenal dan dibawa kepada seorang pria yang tidak lain adalah Sebastian Morgan. Demi meredam huru-hara terhadap skandal tersebut, Morgan menawarkan pilihan untuk menikahinya. Di tengah ancaman terhadap keluarganya, dapatkah Erina menerima tawaran itu? Bagaimana nasibnya di tangan penguasa kejam itu? Hingga sebuah insiden tidak terduga mengubah sikap gelap Morgan dalam sekejap.
"Lepaskan aku!! Siapa kalian?!" sergah Erina.
Gadis itu baru saja keluar dari sebuah bangunan dan tahu-tahu ada sekelompok laki-laki yang menutup mulutnya dan menyeretnya ke dalam mobil.
Tidak hanya bibirnya, begitu memasuki mobil, mata Erina juga ditutup dengan sebuah kain, membuat gadis itu tidak tahu di bawa ke mana dirinya. Satu yang pasti, ada dua pria yang mengimpitnya di dalam mobil itu.
"Hati-hati," ujar salah satu dari mereka, "Tuan berpesan jangan sampai ada lecet sedikit pun!"
Erina berusaha meronta, tetapi kedua tangan dan seluruh tubuhnya dikunci pergerakkannya.
"Lepaskan aku!!" Erina mengerang, tetapi hanya terdengar sebagai suara redam.
"Hasil pekerjaan kita bagus, Tuan pasti akan menyukainya," ujar salah satu dari pria itu.
Jantung Erina berdegup cepat saat mobil mulai berjalan menuju lokasi yang tidak ia ketahui. Gadis itu tidak dapat melakukan apa pun hingga tahu-tahu tubuhnya kembali diseret keluar. Ia didudukkan di sebuah kursi dan perlahan kain penutup matanya dibuka.
"Kami sudah membawanya, Tuan."
"Buka penutup matanya," titah sebuah suara berat.
Penutup mata dibuka dan mata Erina terbelalak begitu melihat sosok pria di hadapannya. Tubuhnya tegap dan atletis, ditutupi setelan kerja resmi dan jas kaku. Rahangnya tampak tegas. Iris hitamnya yang dalam terlihat dingin dan menghanyutkan. Potongan wajahnya begitu sempurna dan membuat pria itu terkenal oleh ketampanannya. Tidak salah lagi, dia adalah Sebastian Morgan.
"Saya yakin kamu mengenal wajah saya," ujar Morgan. Suara dinginnya mampu menggetar benak siapa pun yang mendengarnya. Seperti geraman singa yang menakuti makhluk kecil.
Tentu saja Erina mengenalnya. Dia adalah seorang pebisnis terkenal yang kasusnya baru saja Erina kuak. Ya, Erina adalah seorang reporter lepas. Beberapa hari lalu, dia berhasil menguak skandal besar menyangkut Sebastian Morgan. Erina sudah mendapat peringatan, tetapi gadis itu tetap merilis beritanya.
"Mengapa kau menangkapku?!" sergah Erina. Meski posisinya kalah dari sudut manapun, ia tetap berusaha memberanikan diri.
"Aku yakin kamu juga sudah mengetahui alasannya." Pria itu berjalan mendekati Erina dan dentum sol sepatunya terdengar mantap. "Berani-beraninya kau mengungkap kasus itu," ujar pria itu dengan geram.
Ia persis seperti singa yang siap menerkam, dan Erina sedikit ketakutan, tetapi pandangannya masih tertuju kepada Morgan. Tidak tunduk sedikit pun.
"Aku harus melakukannya agar orang-orang tahu kebusukanmu!" jawab Erina dengan pandangan yang terlihat kokoh. Gurat-gurat serius timbul dalam wajahnya, membuat gadis itu terlihat lebih dewasa.
Mendengarnya, Morgan mengeraskan rahang. "benar-benar gadis yang lancang," geramnya, "Aku benar-benar tidak tahan untuk memberimu pelajaran." Dia memperingatkan.
"Anda tidak akan bisa mencelakaiku, Tuan," jawab Erina tanpa rasa takut, "Aku adalah seorang reporter."
Di negara mana pun, seorang reporter memiliki keistimewaan berupa perlindungan. Di medan perang atau mana pun, mereka adalah golongan yang dilindungi oleh hukum. Hal itu juga yang membuat Erina berani untuk merilis berita tersebut.
Namun, mendengar itu, Morgan justru menyeringai tipis. Iris hitamnya terlihat lebih gelap. "Kau pikir aku takut akan ancaman itu?" tanyanya dengan seringai dingin.
Pria itu merogoh kantong dan mengeluarkan sebuah pistol hitam. "Aku hanya perlu menembakmu dan menyembunyikan mayatmu. Kau bukan reporter terkenal, tidak akan ada yang menyadarinya," tutur pria itu. Sorot seriusnya membuat Erina yakin jika Morgan tidak bercanda.
Sementara Morgan menatap Erina dengan jengkel. Berani-beraninya reporter kecil seperti Erina berusaha mengancamnya.
"Tapi, aku akan memberimu kesempatan," tutur Morgan sembari menarik kembali moncong pistolnya, "Tarik kembali berita itu dan aku akan membebaskanmu tanpa ada lecet sedikit pun," ujarnya menawarkan.
Meski memiliki semua kesempatan untuk melukai Erina, sebagai pebisnis, Morgan lebih suka menempuh jalan aman. Jika musuhnya setuju, ia pun tidak akan keberatan. Jika Erina bersedia mengumumkan bahwa berita itu bohong, maka Morgan tidak akan membiarkan satu peluru pun lepas dari senjatanya.
Namun, pandangan Erina masih terlihat teguh.
"Aku tidak akan melakukannya," ucap gadis itu, "Semua orang harus mengetahui keburukanmu yang sesungguhnya!" sergah Erina dengan suara yang bergetar.
"Jadi, kau memilih jalur kasar?" Morgan melepaskan arlojinya seakan bersiap-siap. "Baiklah," katanya, kemudian mulai berjalan mendekati Erina yang terduduk di sebuah kursi.
Erina tidak bisa bergerak ke mana pun dan jantungnya semakin menggila setiap kali Morgan berhasil mengikis jarak di antara mereka.
Hingga begitu tersisa jarak dua langkah, Morgan berhenti dan mencondongkan tubuh ke arahnya. Tatapan keduanya bertemu, iris hitam Morgan yang tampak dingin dan iris biru Erina.
"Kau yang memintanya sendiri," bisik pria itu.
Tangan Erina mulai gemetar, tetapi gadis itu tidak berkutik hingga tiba-tiba salah satu anak buah Morgan berjalan masuk dengan tergesa. Wajahnya terlihat cemas.
"Gawat, Tuan," katanya dengan resah.
Morgan memejamkan mata. Ia paling tidak suka diganggu pada saat seperti ini. Namun, pria itu menoleh dan langsung bisa mendeteksi kejanggalan.
Tanpa kata, keduanya bertukar tatapan waspada dan mulai berjalan keluar, meninggalkan Erina bersama seorang penjaga yang mengawasinya.
"Apa yang terjadi?" tanya Morgan begitu keduanya tiba di luar ruangan. Selain pemuda itu, ada Benny, asisten pribadi Morgan di sana.
Pemuda itu tampak ragu untuk mengatakannya, tetapi pada akhirnya dia melepaskan suaranya.
"Ada saksi mata yang melihat Anda menculik Nona Erina. Dia... melaporkannya ke polisi dan wartawan langsung mengetahui hal ini," ujarnya dengan suara goyah.
Perlahan, dia menyodorkan ponselnya dan menunjukkan sebuah berita tentang dirinya yang dicurigai meringkus Erina dengan kekerasan.
Tatapan Morgan seketika menjadi tajam. Rahangnya mengeras.
"Shit!" umpat pemuda itu, "Kalian benar-benar tidak becus!" dampratnya.
"Apa yang akan kita lakukan sekarang, Tuan?" tanya pemuda itu dengan ketakutan, berharap mereka masih memiliki kesempatan untuk memperbaikinya.
Morgan tidak langsung menjawab. Dia tetap diam selama beberapa menit.
"Kita tidak bisa menghabisinya," tutur Morgan, tampak geram. Posisinya menjadi sulit dan serba salah. Media telanjur mengendus hal ini dan dengan cepat mereka akan mengaitkannya terhadap skandal sebelumnya yang juga diliput oleh Erina.
"Tsk, benar-benar merepotkan!" sergah Morgan.
"Sebenarnya, ada satu cara lain, Tuan." Benny bersuara.
Morgan dan pemuda itu sontak menoleh ke arahnya.
"Apa yang bisa kita lakukan?" tanya pemuda itu sementara Morgan hanya menatap ke arah Benny dengan sorot menuntut.
Benny berkedip satu kali dan menatap ke arah tuannya dengan serius. "Untuk meredam huru-hara ini, Anda... harus menikahi Nona Erina."
Presdir di kantor baruku ternyata ayah anakku! Sheela berniat meminta bantuan suaminya untuk membayarkan pengobatan adiknya. Siapa sangka, ia justru menemukan fakta bahwa suaminya berselingkuh! Suaminya mengeluarkan banyak uang untuk wanita simpanannya, tetapi tak pernah memberikan sepeser pun kepada Sheela. Bahkan pria itu menceraikan Sheela saat itu juga. Frustrasi, seorang teman menawarkan Sheela untuk menghabiskan malam bersama seorang pria dengan bayaran satu milyar! Syaratnya hanya satu, wanita itu tidak boleh perawan. Terdesak keadaan, Sheela akhirnya menyanggupi tawaran itu dan berniat pergi sejauh-jauhnya. Bagaimana reaksi Regan saat tahu rupanya Sheela masih perawan? Empat tahun kemudian, Sheela kembali dan dia justru kembali bertemu Regan yang kini menjadi presdir di kantornya!
"Lebih baik aku melajang seumur hidup daripada menikahi gadis seperti dia!" Akibat kesalahan satu malam, Juan terancam harus menikah dengan Asheela Daniella, seorang gadis miskin yang tidak ia kenali. Juan jelas tidak terima. Sejak dahulu, Juan bermimpi menikahi seorang perempuan yang setara dengannya. Paling tidak, harus jelas babat-bibit-bobotnya dan pantas untuk bersanding dengan Juan selaku pewaris tunggal Naratama Group. Di luar dugaan, sang ayah justru menuntut pertanggungjawaban hingga Juan terdesak untuk menikahi Asheela. Alih-alih mewujudkannya, Juan mulai memberikan teror kepada Asheela agar gadis itu menolak pernikahan. Sebagai gantinya, Juan akan menawarkan ganti rugi senilai ribuan dollar. Apakah Asheela menerima tawaran itu? Mampukah Asheela menghadapi teror demi teror dari pria dingin seperti Juan? "Sudah kubilang, lebih baik aku melajang seumur hidup daripada menikah dengan gadis sepertimu," tutur Juan dengan tatapan dingin menusuk. "Kau benar-benar pria kejam!" balas Asheela dengan mata berkaca-kaca.
MEMBAWA LARI ANAK CEO! Reaneta Alisha harus menelan fakta pahit setelah mengetahui ayahnya berselingkuh. Ia mengetahui tepat setelah kematian sang ibu. Tak tanggung-tanggung, ayahnya berselingkuh dengan seorang gadis seusia Reaneta. Muak dengan perbuatan keduanya, Rea bertekad membalaskan dendam sang ibu. Hingga ia tahu gadis selingkuhan ayahnya itu tertarik pada seorang pria tampan dan dingin, yang tentunya lebih kaya dari sang ayah. Dia adalah Logan Asher Maverick. Pria kaya raya, tampan, dan sukses. Dia nyaris sempurna. Hanya satu kekurangannya, yaitu sikapnya yang dingin dan tidak tersentuh. Rea bertekad menggunakan Logan sebagai alat balas dendam. Dia akan menaklukan Logan lebih dahulu. Mau tak mau, dia harus menggoda pria itu! Keadaan makin kacau saat Logan mengetahui niat terselubung Rea. Dia marah besar. Bagaimana nasib Rea di tangan pria berdarah dingin itu? Visual dan info follow ig penulis : thisis_stralin
"Bagaimana mungkin seorang dokter spesialis kesuburan justru mandul?!" Felicia Hera adalah seorang dokter yang sudah berhenti bekerja semenjak menikah dan fokus mengabdi kepada suaminya. Namun, Felicia tidak kunjung dapat memberikan anak hingga suaminya berselingkuh dengan wanita lain. Dia bahkan menceraikan Felicia. Pada saat yang sama, Felicia kembali meniti karir kedokterannya dan pasien pertamanya justru mengajak Felicia untuk berhubungan demi membuktikan kesuburan Felicia. Hingga tepat setelah melakukannya, Felicia menghilang. Lima tahun kemudian, Felicia kembali ke tanah air membawa seorang anak perempuan yang cantik jelita. Hingga masalah datang saat ternyata direktur di rumah sakit barunya adalah ayah dari anaknya! Bagaimana Felicia menyembunyikan identitasnya? Tahukah dia, bahwa pria dingin itu telah memburu Felicia selama lima tahun terakhir?
“Sudah, kamu saja yang menikahi lelaki lumpuh itu!” Erina Keneishia selalu mendapatkan kecaman dari kakak perempuannya sejak kecil. Sang Ibu, yang seharusnya membela Erina, justru ikut membenci dan menjatuhkan gadis itu. Hingga puncaknya adalah saat ayah mereka sakit dan bisnis keluarga mereka nyaris hancur. Seorang pebisnis sukses sudi membantu keluarga itu, dengan syarat harus ada salah satu dari mereka yang akan menikahi pria lumpuh yang tidak lain adalah Bastian Jade Nelson. Ketiga kakaknya langsung menyodorkan Erina, yang baru berusia sembilan belas tahun. Erina tidak bisa menolak demi sang ayah, lantas bagaimana nasibnya di tangan pria lumpuh itu? Akan jadi apa hidupnya setelah menikahi pria yang sebelas tahun lebih tua darinya itu? Hingga tiba-tiba Bastian mengungkap sebuah rahasia tentang dirinya yang membuat semua orang tercengang!
Ardiaz Jonathan Nelson hampir mencapai puncak kegemilangannya. Dia akan menikahi gadis yang sangat ia cintai dan mendapatkan jabatan tinggi. Namun, tepat sehari sebelum pernikahannya, dia justru menghabiskan waktu bersama dengan seorang perempuan yang tidak ia kenali karena jebakan seseorang. Pernikahannya hancur. Tunangannya meninggalkannya, dan Diaz justru dipaksa untuk menikahi Shenna, gadis yang menghabiskan malam bersamanya. Sejak itu, pernikahan mereka tidak berjalan baik. Tidak ada cinta di antara keduanya, sementara Ardiaz sangat membenci Shenna dan menganggap semua ini adalah rencana licik Shenna untuk meraup hartanya. Hingga puncaknya adalah saat Diaz memberikan perjanjian untuk berpisah kepada Shenna. Shenna justru hamil, membuat Diaz semakin membenci gadis itu. Bagaimana hidup Shenna saat tinggal bersama suami yang membencinya? Lika-liku masalah mulai bermunculan hingga meski dengan hati yang terluka, Shenna mampu mengatakan, "Aku mencintaimu, Suamiku."
WARNING 21+‼️ (Mengandung adegan dewasa) Di balik seragam sekolah menengah dan hobinya bermain basket, Julian menyimpan gejolak hasrat yang tak terduga. Ketertarikannya pada Tante Namira, pemilik rental PlayStation yang menjadi tempat pelariannya, bukan lagi sekadar kekaguman. Aura menggoda Tante Namira, dengan lekuk tubuh yang menantang dan tatapan yang menyimpan misteri, selalu berhasil membuat jantung Julian berdebar kencang. Sebuah siang yang sepi di rental PS menjadi titik balik. Permintaan sederhana dari Tante Namira untuk memijat punggung yang pegal membuka gerbang menuju dunia yang selama ini hanya berani dibayangkannya. Sentuhan pertama yang canggung, desahan pelan yang menggelitik, dan aroma tubuh Tante Namira yang memabukkan, semuanya berpadu menjadi ledakan hasrat yang tak tertahankan. Malam itu, batas usia dan norma sosial runtuh dalam sebuah pertemuan intim yang membakar. Namun, petualangan Julian tidak berhenti di sana. Pengalaman pertamanya dengan Tante Namira bagaikan api yang menyulut dahaga akan sensasi terlarang. Seolah alam semesta berkonspirasi, Julian menemukan dirinya terjerat dalam jaring-jaring kenikmatan terlarang dengan sosok-sosok wanita yang jauh lebih dewasa dan memiliki daya pikatnya masing-masing. Mulai dari sentuhan penuh dominasi di ruang kelas, bisikan menggoda di tengah malam, hingga kehangatan ranjang seorang perawat yang merawatnya, Julian menjelajahi setiap tikungan hasrat dengan keberanian yang mencengangkan. Setiap pertemuan adalah babak baru, menguji batas moral dan membuka tabir rahasia tersembunyi di balik sosok-sosok yang selama ini dianggapnya biasa. Ia terombang-ambing antara rasa bersalah dan kenikmatan yang memabukkan, terperangkap dalam pusaran gairah terlarang yang semakin menghanyutkannya. Lalu, bagaimana Julian akan menghadapi konsekuensi dari pilihan-pilihan beraninya? Akankah ia terus menari di tepi jurang, mempermainkan api hasrat yang bisa membakarnya kapan saja? Dan rahasia apa saja yang akan terungkap seiring berjalannya petualangan cintanya yang penuh dosa ini?
Bianca tumbuh bersama seorang ketua mafia besar dan kejam bernama Emanuel Carlos! Bianca bisa hidup atas belas kasihan Emanuel pada saat itu, padahal seluruh anggota keluarganya dihabisi oleh Emanuel beserta Ayahnya. Akan tetapi Bianca ternyata tumbuh dengan baik dia menjelma menjadi sosok gadis yang sangat cantik dan menggemaskan. Semakin dewasa Bianca justru selalu protes pada Emanuel yang sangat acuh dan tidak pernah mengurusnya, padahal yang Bianca tau Emanuel adalah Papa kandungnya, tapi sikap keras Emanuel tidak pernah berubah walaupun Bianca terus protes dan berusaha merebut perhatian Emanuel. Seiring berjalannya waktu, Bianca justru merasakan perasaan yang tak biasa terhadap Emanuel, apalagi ketika Bianca mengetahui kenyataan pahit jika ternyata dirinya hanyalah seorang putri angkat, perasaan Bianca terhadap Emanuel semakin tidak dapat lagi ditahan. Meskipun Emanuel masih bersikap masa bodo terhadapnya namun Bianca kekeh menginginkan laki-laki bertubuh kekar, berwajah tampan yang biasa dia panggil Papa itu, untuk menjadi miliknya.
Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Aku, Rina, seorang wanita 30 Tahun yang berjuang menghadapi kesepian dalam pernikahan jarak jauh. Suamiku bekerja di kapal pesiar, meninggalkanku untuk sementara tinggal bersama kakakku dan keponakanku, Aldi, yang telah tumbuh menjadi remaja 17 tahun. Kehadiranku di rumah kakakku awalnya membawa harapan untuk menemukan ketenangan, namun perlahan berubah menjadi mimpi buruk yang menghantui setiap langkahku. Aldi, keponakanku yang dulu polos, kini memiliki perasaan yang lebih dari sekadar hubungan keluarga. Perasaan itu berkembang menjadi pelampiasan hasrat yang memaksaku dalam situasi yang tak pernah kubayangkan. Di antara rasa bersalah dan penyesalan, aku terjebak dalam perang batin yang terus mencengkeramku. Bayang-bayang kenikmatan dan dosa menghantui setiap malam, membuatku bertanya-tanya bagaimana aku bisa melanjutkan hidup dengan beban ini. Kakakku, yang tidak menyadari apa yang terjadi di balik pintu tertutup, tetap percaya bahwa segala sesuatu berjalan baik di rumahnya. Kepercayaannya yang besar terhadap Aldi dan cintanya padaku membuatnya buta terhadap konflik dan ketegangan yang sebenarnya terjadi. Setiap kali dia pergi, meninggalkan aku dan Aldi sendirian, ketakutan dan kebingungan semakin menguasai diriku. Di tengah ketegangan ini, aku mencoba berbicara dengan Aldi, berharap bisa menghentikan siklus yang mengerikan ini. Namun, perasaan bingung dan nafsu yang tak terkendali membuat Aldi semakin sulit dikendalikan. Setiap malam adalah perjuangan untuk tetap kuat dan mempertahankan batasan yang semakin tipis. Kisah ini adalah tentang perjuanganku mencari ketenangan di tengah badai emosi dan cinta terlarang. Dalam setiap langkahku, aku berusaha menemukan jalan keluar dari jerat yang mencengkeram hatiku. Akankah aku berhasil menghentikan pelampiasan keponakanku dan kembali menemukan kedamaian dalam hidupku? Atau akankah aku terus terjebak dalam bayang-bayang kesepian dan penyesalan yang tak kunjung usai?
Warning!!!!! 21++ Aku datang ke rumah mereka dengan niat yang tersembunyi. Dengan identitas yang kupalsukan, aku menjadi seorang pembantu, hanyalah bayang-bayang di antara kemewahan keluarga Hartanta. Mereka tidak pernah tahu siapa aku sebenarnya, dan itulah kekuatanku. Aku tak peduli dengan hinaan, tak peduli dengan tatapan merendahkan. Yang aku inginkan hanya satu: merebut kembali tahta yang seharusnya menjadi milikku. Devan, suami Talitha, melihatku dengan mata penuh hasrat, tak menyadari bahwa aku adalah ancaman bagi dunianya. Talitha, istri yang begitu anggun, justru menyimpan ketertarikan yang tak pernah kubayangkan. Dan Gavin, adik Devan yang kembali dari luar negeri, menyeretku lebih jauh ke dalam pusaran ini dengan cinta dan gairah yang akhirnya membuatku mengandung anaknya. Tapi semua ini bukan karena cinta, bukan karena nafsu. Ini tentang kekuasaan. Tentang balas dendam. Aku relakan tubuhku untuk mendapatkan kembali apa yang telah diambil dariku. Mereka mengira aku lemah, mengira aku hanya bagian dari permainan mereka, tapi mereka salah. Akulah yang mengendalikan permainan ini. Namun, semakin aku terjebak dalam tipu daya ini, satu pertanyaan terus menghantui: Setelah semua ini-setelah aku mencapai tahta-apakah aku masih memiliki diriku sendiri? Atau semuanya akan hancur bersama rahasia yang kubawa?
Hidup itu indah, kalau belum indah berarti hidup belum berakhir. Begitu lah motto hidup yang Nayla jalani. Setiap kali ia mengalami kesulitan dalam hidupnya. Ia selalu mengingat motto hidupnya. Ia tahu, ia sangat yakin akan hal itu. Tak pernah ada keraguan sedikitpun dalam hatinya kalau kehidupan seseorang tidak akan berakhir dengan indah. Pasti akan indah. Hanya kedatangannya saja yang membedakan kehidupan dari masing – masing orang. Lama – lama Nayla merasa tidak kuat lagi. Tanpa disadari, ia pun ambruk diatas sofa panjang yang berada di ruang tamu rumahnya. Ia terbaring dalam posisi terlentang. Roti yang dipegangnya pun terjatuh ke lantai. Berikut juga hapenya yang untungnya cuma terjatuh diatas sofa panjangnya. Diam – diam, ditengah keadaan Nayla yang tertidur senyap. Terdapat sosok yang tersenyum saat melihat mangsanya telah tertidur persis seperti apa yang telah ia rencanakan. Sosok itu pelan – pelan mendekat sambil menatap keindahan tubuh Nayla dengan jarak yang begitu dekat. “Beristirahatlah sayang, pasti capek kan bekerja seharian ?” Ucapnya sambil menatap roti yang sedang Nayla pegang. Sosok itu kian mendekat, sosok itu lalu menyentuh dada Nayla untuk pertama kalinya menggunakan kedua tangannya. “Gilaaa kenyel banget… Emang gak ada yang bisa ngalahin susunya akhwat yang baru aja nikah” Ucapnya sambil meremas – remas dada Nayla. “Mmmpphhh” Desah Nayla dalam tidurnya yang mengejutkan sosok itu.
Firhan Ardana, pemuda 24 tahun yang sedang berjuang meniti karier, kembali ke kota masa kecilnya untuk memulai babak baru sebagai anak magang. Tapi langkahnya tertahan ketika sebuah undangan reuni SMP memaksa dia bertemu kembali dengan masa lalu yang pernah membuatnya merasa kecil. Di tengah acara reuni yang tampak biasa, Firhan tak menyangka akan terjebak dalam pusaran hasrat yang membara. Ada Puspita, cinta monyet yang kini terlihat lebih memesona dengan aura misteriusnya. Lalu Meilani, sahabat Puspita yang selalu bicara blak-blakan, tapi diam-diam menyimpan daya tarik yang tak bisa diabaikan. Dan Azaliya, primadona sekolah yang kini hadir dengan pesona luar biasa, membawa aroma bahaya dan godaan tak terbantahkan. Semakin jauh Firhan melangkah, semakin sulit baginya membedakan antara cinta sejati dan nafsu yang liar. Gairah meluap dalam setiap pertemuan. Batas-batas moral perlahan kabur, membuat Firhan bertanya-tanya: apakah ia mengendalikan situasi ini, atau justru dikendalikan oleh api di dalam dirinya? "Hasrat Liar Darah Muda" bukan sekadar cerita cinta biasa. Ini adalah kisah tentang keinginan, kesalahan, dan keputusan yang membakar, di mana setiap sentuhan dan tatapan menyimpan rahasia yang siap meledak kapan saja. Apa jadinya ketika darah muda tak lagi mengenal batas?