Unduh Aplikasi panas
Beranda / Romantis / Yenyen Jatuh Cinta
Yenyen Jatuh Cinta

Yenyen Jatuh Cinta

5.0
1 Bab
1 Penayangan
Baca Sekarang

Tentang

Konten

Hubungan mereka semakin dekat, Yenyen mulai merasa dorongan untuk mengungkapkan identitas aslinya kepada zhega. Namun, ketakutan akan penolakan karena jarak dan kehidupan mereka yang berbeda. Cinta dari kedua nya semakin terungkap lewat bercandaan yang di selipkan di setiap video call dan pesan teks. Baca dan temukan akhir kisah mereka

Bab 1 Kesan yang pertama

Yenyen adalah seorang Desainer yang sedang sibuk menyelesaikan proyek desain terbarunya. Yenyen menyendiri duduk di sudut kafe favoritnya di tengah hiruk-pikuknya kota Jakarta. Dengan secangkir kopi latte kesukaannya, dia sibuk di tengah Suasana kafe yang ramai dengan musik yang menyenangkan dan percikan obrolan dari meja sekitarnya memberinya inspirasi baru untuk projek barunya.

Dia tak sengaja melirik ke arah pintu masuk kafe. Mata Yenyen seketika tertuju pada sosok pria yang baru saja memasuki kafe. Dia suka oleh wajahnya yang terlihat polos dan langkahnya yang percaya diri. Pria itu mengenakan kemeja putih dan celana jeans hitam yang pas dengan postur tubuhnya yang tinggi dan sedikit kurus. Tanpa sadar, Yenyen tersenyum sendiri seperti geli melihat kepedean pria itu.

Pria itu terus berjalan melewati bar menuju ke meja yang terletak di sebelahnya. Yenyen memperhatikan dengan seksama, tetapi mencoba untuk tidak terlalu mencolok. Pria itu memesan secangkir kopi tanpa dan duduk dengan santai sambil menatap layar ponselnya sepertinya dia terlihat Sibuk.

Ketika pelayan kafe membawakan kopi pesanan pria itu, Yenyen memutuskan untuk datang menghindari pria itu dan duduk di sebelah nya. Dia mengangkat secangkir kopi miliknya dan berjalan mendekati meja pria itu dengan langkah percaya diri.

“Halo, apakah tempat ini masih kosong?” tanya Yenyen dengan senyum ramah.

Pria itu menoleh dan tersenyum kecil. “Ya, silakan duduk,” jawabnya.

Yenyen mengangguk dan duduk di kursi kosong di depan pria itu. Mereka saling bertatapan sejenak dan saling melemparkan senyuman sebelum Yenyen mengulurkan tangan. “Saya Yenyen.”

Pria itu tersenyum lebih lebar sambil menyambut uluran tangan Yenyen. “Zhega,” katanya singkat.

Percakapan mereka berlanjut dari sana. Mereka berbagi minat mereka dalam seni, musik, dan perjalanan. Yenyen belajar bahwa Zhega adalah seorang penulis lepas di media bingkai nasional yang baru pindah ke Jakarta untuk pekerjaan barunya.

Yenyen merasa bahwa itu adalah pekerjaan yang sangat bagus namun bagi zhega itu adalah pekerjaan yang sangat buruk dalam hidupnya.

Mereka mulai bercerita banyak hal dan menemukan banyak kesamaan dalam pandangan mereka tentang dunia dan cita-cita mereka di masa depan.

Seiring malam berlalu, kafe semakin sepi dan lampu-lampu redup. Namun, Yenyen dan Zhega masih terlibat dalam percakapan yang mendalam. Mereka sepertinya terhubung secara khusus, seolah-olah takdir telah mempertemukan mereka di tempat ini.

Setelah beberapa jam, Yenyen melihat jam di ponselnya dan terkejut melihat waktu sudah begitu larut.

“Wah, sepertinya saya harus pulang,” kata Yenyen dengan sedikit kecewa.

Zhega juga melihat jam di ponselnya dan mengangguk.

“Saya juga harus berangkat. Senang bisa bertemu denganmu, Yenyen.” katanya sambil tersenyum.

Mereka berdiri dari meja mereka dan bertukar senyuman. Yenyen merasa berat hati meninggalkan kafe itu, tetapi hatinya sedikit tenang dari kegelisahan kerja nya karena pertemuan yang tidak di sengaja.

Saat Yenyen berjalan keluar dari kafe, dia merasa seperti sedang melayang. Pikirannya dipenuhi oleh wajah Zhega dan percakapan mereka. Dia tersenyum sendiri, merasa gembira dengan kemungkinan pertemanan baru yang terbuka di depannya.

Di tengah malam yang sunyi, Yenyen membuka pesan singkat dari Zhega yang berisi terima kasih atas malam yang menyenangkan dan harapan untuk bertemu lagi. Senyum terukir di wajah Yenyen saat dia membalas pesan itu dengan antusias.

Saat dia duduk di dalam taksi menuju rumahnya, pikirannya masih terbayang-bayang oleh Zhega. Dia tidak bisa menunggu untuk melihatnya lagi dan mengenalnya lebih baik. Mungkin pertemuan mereka bukanlah kebetulan, melainkan awal dari sesuatu yang istimewa. Yenyen merasa berdebar-debar dengan antisipasi akan apa yang akan terjadi selanjutnya dalam petualangan hidupnya.

Lanjutkan Membaca
img Lihat Lebih Banyak Komentar di Aplikasi
Rilis Terbaru: Bab 1 Kesan yang pertama   02-01 12:07
img
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY