/0/17148/coverbig.jpg?v=4c58dc6215601256db17f41dd4f83b48)
Nasyira biasa hidup bergelimang harta, tetapi harta kekayaan itu tidak abadi. Papanya jatuh bangkrut karena dikhianati oleh adik kandungnya sendiri.
"Ma, aku berangkat dulu," teriak Nasyira yang masih berada di tangga untuk menuju lantai bawah.
Mahasiswa semester lima itu sedang terburu-buru untuk menghadiri kelas, karena dia bangun sedikit siang karena kemarin malam terlalu lama menonton film. Nasyira masih sedikit repot dengan lipastiknya sambil terus menutuni setiap anak tangga.
Melly yang mendengar teriakan dari putri satu-satunya itu langsung muncul dari arah dapur, dia menatap Nasyira yang lagi-lagi seperti itu. Wanita setengah baya itu langsung melipat tangannya di dada.
"Kamu ini kebiasaan banget ya, makanya kalo tidur itu jangan malem-malem. Udah tau kalau hari ini ada kelas pagi, jadi nggak sarapan lagi," omel Melly.
"Aku bisa sarapan di kantin kampus nanti. Dadah, Mama." Nasyira langsung melenggang pergi begitu saja sambil melambaikan tangan kepada mamanya.
Saat di luar, Nasyira langsung menyalakan mesin mobil dan langsung meninggalkan pekarangan rumah. Untung saja jarak antara kampus dan rumahnya tidak terlalu jauh, hanya sekitar sepuluh menit dengan menggunakan mobil. Dalam perjalanan Nasyira terus mengingat apa ada tugas yang belum dibawa atau tidak, karena hari ini adalah mata kuliah dosen yang sedikit killer.
Sesampainya di kampus, Nasyira langsung berlari menuju lantai dua untuk masuk ke dalam kelasnya. Gadis itu sangat bersyukur karena kelas belum dimulai, dia langsung duduk di kursi.
"Buru-buru amat," tegur Shani, teman Nasyira.
"Takut telat. Tapi untung aja nggak," jawab Nasyira dengan napas yang memburu.
"Santai aja kali. Kelas jam pertama diundur setengah jam, kamu nggak lihat chat grup?"
Nasyira mengerutkan alisnya, dia langsung merogoh tasnya untuk melihat pinselnya dan ternyata benar kalau ada pemberitahuan kelas diundur setengah jam. "Hah? Tau gini tadi aku nggak buru-buru," ucap Nasyira kecewa.
Shani yang mendengar itu hanya bisa menertawakan temannya itu.
Setelah itu, Nasyira melihat lagi tugas-tugas yang akan ia kumpulkan nantinya. Dia tidak ingin kalau sampai ada kesalahan karena itu akan mempengaruhi nilainya.
*
Setelah kelas selesai, Nasyira dan Shani langsung menuju kantin. Mereka berdua berjalan beriringan, Shani memang adalah teman baik Nasyira sejak dulu sampai sekarang.
"Aku sangat lapar, tadi tidak sempat sarapan," gerutu Nasyira sambil menggandeng tangan Shani.
Gadis dengan rambut keriting itu hanya menggeleng pelan, ini sudah biasa dia dengar saat kelas pagi seperti ini. "Makan apa pun sepuasnya di kantin nanti, sekarang jangan menggerutu terus," balas Shani.
"Iya."
Sesampainya di kantin, Nasyira langsung memesan semua makanam yang dia inginkan. Dia juga tidak melupakan Shani, Nasyira menyuruh temannya itu memesan sesukanya. Dia selalu saja royal kepada siapa saja, itu sudah biasa bagi Nasyira karena anak orang kaya.
Tentu saja keberuntungan bagi Shani bisa berteman dengan Nasyira. Dia selalu dimanjakan oleh temannya, Nasyira juga tidak pernah memperhitungkan apa pun saat mengeluarkan uang kepada Shani.
"Pesan apa pun yang kamu inginkan. Seperti biasa kamu tidak perlu memasalahkan uang," ucap Nasyira sambil menyeruput kuah bakso pesanannya.
* * *
Saat ini Melly sedang sibuk di rumah, karena setelah ini ada teman-teman arisan yang akan berkumpul di rumahnya. Dia tidak mau melewatkan apa pun, jamuan yang disajikan juga terlihat sangat enak dan mahal. Melly tidak mau repot dengan memasak, dia memesan semua masakan itu di restoran mewah.
Saat ini, wanita setengah baya itu sedang menunggu kedatangan temannnya sambil terus memperbaiki riasannya agar terlihat tetap cantik. Melly sangat modis dengan dress brokat hitanm selutut yang ia kenakan, perhiasan yang di kenakan juga tidak terlalu berlebihan tapi harga setiap bijinya sangatlah mahal.
"Halo, Jeng," sapa seorang wanita dari balik pintu rumah Melly.
Melly yang mendengar hal itu langsung membalikkan badannya dan menyambut kedatangan semua temannya dengan senang hati. "Eh, kalian sudah datang semua. Mari silahkan masuk," ucap Melly.
Empat perempuan dengan perhiasan yang sangat mencolok itu langsung masuk, mata mereka liar mentap keseluruh rumah Melly. Mereka semua terlihat sangat terpukau degan semua interior yang ada di rumah besar itu.
"Sendirian aja, Jeng, di rumah?" tanya ibu dengan sanggul besar itu.
"Iya. Si Nasyira juga lagi ada kelas pagi, suami juga sudah berangkat kerja," jawab Melly sambil mendararkan bokongnya di sofa.
Tak lama setelah itu, seorang pelayan datang dengan membawakan minuman dan beberapa cemilan. Semuanya terlihat antusias untuk bisa mencicipi cemilan itu.
"Silahkan dinikmati dulu makanan ringannya. Setelah itu kita beralih ke makanan berat yang sudah aku siapkan di meja makan," ucap Melly mempersilahkan.
Sehari-harinya Melly memang dihabiskan untuk bertemu dengan para teman-temannya itu. Apalagi yang bisa dilakukan oleh Melly selain itu, menjadi seorang pemilik perusahaan besar membuat dirinya mampu malakukan apa pun tanpa memikirkan uang lagi.
Mereka berlima selalu berkumpul di tempat-tempat yang mewah biasanya, tapi untuk kali ini mereka memilih rumah Melly sebagi markas berkumpulnya mereka.
* * *
Disisi lain, Hendra, suami Melly, sedang berusaha untuk mempertahankan perusahaan peninggalan orang tuanya dari kakaknya yang selalu saja ingin merebutnya. Tapi, Hendra selama ini bisa mengendalikan hal itu. Dia menjaga amanah dari orang taunya dulu agar perusahaan tidak jatuh ke tangan kakaknya, karena mereka tahu kalau Revo tidak akan bisa membuat perusahaan itu maju. Sejak kecil Revo memang selalu malas dan iri dengan semua pencapaian Hendra.
Pria berkacamata itu menghembuskan napasnya jengah, hari ini sudah ada dua investor yang mundur dari proyeknya. Entah apa yang menyebabkan hal itu, padahal Hendra sendiri yang bernego dengan mereka saat itu dan investor itu juga terlihat sangat senang degan kerja sama ini, tapi tiba-tiba saja mereka mengundurkan diri tanpa alasan yang jelas.
Hendra harus menggali masalah ini dengan jelas, jika terus seperti ini nama perusahannya akan diperbincangkan karena banyak investor yang mengundurkan diri. Hendra memijit kepalanya karena lelah memikirkan hal itu.
"Aku harus melakukan apa lagi sekarang ini," monolog Hendra sambil menyenderkan kepalanya ke punggung kursi. Pria itu menatap langit-langit ruang kerjanya, memikirkan cara apa yang harus ia tempuh untuk bisa menggait kembali para investor itu.
Dia sebenarnya ingin sekali melupakan hal ini dengan orang lain, kepada Melly misalnya, tapi dia takut membuat istrinya itu merasa khawatir kepadanya. Hendra tidak suka jika harus membuat orang rumah merasa khawatir, karena masalah pekerjaan itu adalah masalah yang harus ia selesaikan sendiri.
Sebenarnya Hedran sedikit mencurigai permasalahan ini adalah campur tangan dari kakaknya, Revo. Tapi dia tahu kalau saat ini kakanya itu sedang berada di luar kota, entah melakukan apa. Hal itu membuat dirinya tidak bisa menuduhkan hal ini secara langsung kepada Revo, karena tidak ada bukti apa pun untuk bisa membuktikan kalau Revo ada hubungannya dengan masalah ini.
Menjadi selingkuhan suami orang bukanlah impianku, tetapi takdir yang mengantarkan aku pada nasib ini yang menjadi cibiran orang banyak.
Setelah kesalahan malam pertama membuat rumah tangga Maya hancur. Bukan hanya rumah tangga yang hancur, tapi dunia Maya pun seakan diporak porandakan oleh orang terdekatnya.
Tak kusangka, malam pertama yang begitu panas penuh kenikmatan ternyata kulalui bukan bersama suamiku. Seorang pria yang begitu perkasa dalam bermain di atas kasur membuat aku menjerit kenikmatan berulang kali hingga pagi datang menyapa. Ketika itu lah kehidupanku penuh drama dimulai. Kenikmatan semalam yang begitu memabukkan mengubah segalanya.
Akan kusimpan cinta tanpa berbagi sama siapapun hanya demi untuk sang pujaan hatiku.
Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?
Jatuh cinta bisa terjadi pada siapa saja, tidak terkecuali pada istri orang. Itulah yang terjadi pada Alex Spencer, pria pengangguran yang hidup menumpang pada istrinya, Tracy. Pesona Tessa membuatnya jatuh cinta teramat jauh. Sedang, Tessa merupakan istri Kapten Pasukan Elit Angakat Darat Salvador, Leo Willborwn. Jika dibandingkan dengannya, jelas Leo jauh lebih baik dari segi apa pun. Hanya saja, Tessa sering kesepian saat suaminya pergi bertugas. Kesempatan itu pun Alex gunakan untuk menjerat Tessa dalam hasrat gilanya. Mampukah Tessa menahan derasnya godaan birahi?
WARNING 21+‼️ (Mengandung adegan dewasa) Di balik seragam sekolah menengah dan hobinya bermain basket, Julian menyimpan gejolak hasrat yang tak terduga. Ketertarikannya pada Tante Namira, pemilik rental PlayStation yang menjadi tempat pelariannya, bukan lagi sekadar kekaguman. Aura menggoda Tante Namira, dengan lekuk tubuh yang menantang dan tatapan yang menyimpan misteri, selalu berhasil membuat jantung Julian berdebar kencang. Sebuah siang yang sepi di rental PS menjadi titik balik. Permintaan sederhana dari Tante Namira untuk memijat punggung yang pegal membuka gerbang menuju dunia yang selama ini hanya berani dibayangkannya. Sentuhan pertama yang canggung, desahan pelan yang menggelitik, dan aroma tubuh Tante Namira yang memabukkan, semuanya berpadu menjadi ledakan hasrat yang tak tertahankan. Malam itu, batas usia dan norma sosial runtuh dalam sebuah pertemuan intim yang membakar. Namun, petualangan Julian tidak berhenti di sana. Pengalaman pertamanya dengan Tante Namira bagaikan api yang menyulut dahaga akan sensasi terlarang. Seolah alam semesta berkonspirasi, Julian menemukan dirinya terjerat dalam jaring-jaring kenikmatan terlarang dengan sosok-sosok wanita yang jauh lebih dewasa dan memiliki daya pikatnya masing-masing. Mulai dari sentuhan penuh dominasi di ruang kelas, bisikan menggoda di tengah malam, hingga kehangatan ranjang seorang perawat yang merawatnya, Julian menjelajahi setiap tikungan hasrat dengan keberanian yang mencengangkan. Setiap pertemuan adalah babak baru, menguji batas moral dan membuka tabir rahasia tersembunyi di balik sosok-sosok yang selama ini dianggapnya biasa. Ia terombang-ambing antara rasa bersalah dan kenikmatan yang memabukkan, terperangkap dalam pusaran gairah terlarang yang semakin menghanyutkannya. Lalu, bagaimana Julian akan menghadapi konsekuensi dari pilihan-pilihan beraninya? Akankah ia terus menari di tepi jurang, mempermainkan api hasrat yang bisa membakarnya kapan saja? Dan rahasia apa saja yang akan terungkap seiring berjalannya petualangan cintanya yang penuh dosa ini?
Lenny adalah orang terkaya di ibu kota. Ia memiliki seorang istri, tetapi pernikahan mereka tanpa cinta. Suatu malam, ia secara tidak sengaja melakukan cinta satu malam dengan seorang wanita asing, jadi ia memutuskan untuk menceraikan istrinya dan mencari wanita yang ditidurinya. Dia bersumpah untuk menikahinya. Berbulan-bulan setelah perceraian, dia menemukan bahwa mantan istrinya sedang hamil tujuh bulan. Apakah mantan istrinya pernah berselingkuh sebelumnya?