Nasyira biasa hidup bergelimang harta, tetapi harta kekayaan itu tidak abadi. Papanya jatuh bangkrut karena dikhianati oleh adik kandungnya sendiri.
Nasyira biasa hidup bergelimang harta, tetapi harta kekayaan itu tidak abadi. Papanya jatuh bangkrut karena dikhianati oleh adik kandungnya sendiri.
"Ma, aku berangkat dulu," teriak Nasyira yang masih berada di tangga untuk menuju lantai bawah.
Mahasiswa semester lima itu sedang terburu-buru untuk menghadiri kelas, karena dia bangun sedikit siang karena kemarin malam terlalu lama menonton film. Nasyira masih sedikit repot dengan lipastiknya sambil terus menutuni setiap anak tangga.
Melly yang mendengar teriakan dari putri satu-satunya itu langsung muncul dari arah dapur, dia menatap Nasyira yang lagi-lagi seperti itu. Wanita setengah baya itu langsung melipat tangannya di dada.
"Kamu ini kebiasaan banget ya, makanya kalo tidur itu jangan malem-malem. Udah tau kalau hari ini ada kelas pagi, jadi nggak sarapan lagi," omel Melly.
"Aku bisa sarapan di kantin kampus nanti. Dadah, Mama." Nasyira langsung melenggang pergi begitu saja sambil melambaikan tangan kepada mamanya.
Saat di luar, Nasyira langsung menyalakan mesin mobil dan langsung meninggalkan pekarangan rumah. Untung saja jarak antara kampus dan rumahnya tidak terlalu jauh, hanya sekitar sepuluh menit dengan menggunakan mobil. Dalam perjalanan Nasyira terus mengingat apa ada tugas yang belum dibawa atau tidak, karena hari ini adalah mata kuliah dosen yang sedikit killer.
Sesampainya di kampus, Nasyira langsung berlari menuju lantai dua untuk masuk ke dalam kelasnya. Gadis itu sangat bersyukur karena kelas belum dimulai, dia langsung duduk di kursi.
"Buru-buru amat," tegur Shani, teman Nasyira.
"Takut telat. Tapi untung aja nggak," jawab Nasyira dengan napas yang memburu.
"Santai aja kali. Kelas jam pertama diundur setengah jam, kamu nggak lihat chat grup?"
Nasyira mengerutkan alisnya, dia langsung merogoh tasnya untuk melihat pinselnya dan ternyata benar kalau ada pemberitahuan kelas diundur setengah jam. "Hah? Tau gini tadi aku nggak buru-buru," ucap Nasyira kecewa.
Shani yang mendengar itu hanya bisa menertawakan temannya itu.
Setelah itu, Nasyira melihat lagi tugas-tugas yang akan ia kumpulkan nantinya. Dia tidak ingin kalau sampai ada kesalahan karena itu akan mempengaruhi nilainya.
*
Setelah kelas selesai, Nasyira dan Shani langsung menuju kantin. Mereka berdua berjalan beriringan, Shani memang adalah teman baik Nasyira sejak dulu sampai sekarang.
"Aku sangat lapar, tadi tidak sempat sarapan," gerutu Nasyira sambil menggandeng tangan Shani.
Gadis dengan rambut keriting itu hanya menggeleng pelan, ini sudah biasa dia dengar saat kelas pagi seperti ini. "Makan apa pun sepuasnya di kantin nanti, sekarang jangan menggerutu terus," balas Shani.
"Iya."
Sesampainya di kantin, Nasyira langsung memesan semua makanam yang dia inginkan. Dia juga tidak melupakan Shani, Nasyira menyuruh temannya itu memesan sesukanya. Dia selalu saja royal kepada siapa saja, itu sudah biasa bagi Nasyira karena anak orang kaya.
Tentu saja keberuntungan bagi Shani bisa berteman dengan Nasyira. Dia selalu dimanjakan oleh temannya, Nasyira juga tidak pernah memperhitungkan apa pun saat mengeluarkan uang kepada Shani.
"Pesan apa pun yang kamu inginkan. Seperti biasa kamu tidak perlu memasalahkan uang," ucap Nasyira sambil menyeruput kuah bakso pesanannya.
* * *
Saat ini Melly sedang sibuk di rumah, karena setelah ini ada teman-teman arisan yang akan berkumpul di rumahnya. Dia tidak mau melewatkan apa pun, jamuan yang disajikan juga terlihat sangat enak dan mahal. Melly tidak mau repot dengan memasak, dia memesan semua masakan itu di restoran mewah.
Saat ini, wanita setengah baya itu sedang menunggu kedatangan temannnya sambil terus memperbaiki riasannya agar terlihat tetap cantik. Melly sangat modis dengan dress brokat hitanm selutut yang ia kenakan, perhiasan yang di kenakan juga tidak terlalu berlebihan tapi harga setiap bijinya sangatlah mahal.
"Halo, Jeng," sapa seorang wanita dari balik pintu rumah Melly.
Melly yang mendengar hal itu langsung membalikkan badannya dan menyambut kedatangan semua temannya dengan senang hati. "Eh, kalian sudah datang semua. Mari silahkan masuk," ucap Melly.
Empat perempuan dengan perhiasan yang sangat mencolok itu langsung masuk, mata mereka liar mentap keseluruh rumah Melly. Mereka semua terlihat sangat terpukau degan semua interior yang ada di rumah besar itu.
"Sendirian aja, Jeng, di rumah?" tanya ibu dengan sanggul besar itu.
"Iya. Si Nasyira juga lagi ada kelas pagi, suami juga sudah berangkat kerja," jawab Melly sambil mendararkan bokongnya di sofa.
Tak lama setelah itu, seorang pelayan datang dengan membawakan minuman dan beberapa cemilan. Semuanya terlihat antusias untuk bisa mencicipi cemilan itu.
"Silahkan dinikmati dulu makanan ringannya. Setelah itu kita beralih ke makanan berat yang sudah aku siapkan di meja makan," ucap Melly mempersilahkan.
Sehari-harinya Melly memang dihabiskan untuk bertemu dengan para teman-temannya itu. Apalagi yang bisa dilakukan oleh Melly selain itu, menjadi seorang pemilik perusahaan besar membuat dirinya mampu malakukan apa pun tanpa memikirkan uang lagi.
Mereka berlima selalu berkumpul di tempat-tempat yang mewah biasanya, tapi untuk kali ini mereka memilih rumah Melly sebagi markas berkumpulnya mereka.
* * *
Disisi lain, Hendra, suami Melly, sedang berusaha untuk mempertahankan perusahaan peninggalan orang tuanya dari kakaknya yang selalu saja ingin merebutnya. Tapi, Hendra selama ini bisa mengendalikan hal itu. Dia menjaga amanah dari orang taunya dulu agar perusahaan tidak jatuh ke tangan kakaknya, karena mereka tahu kalau Revo tidak akan bisa membuat perusahaan itu maju. Sejak kecil Revo memang selalu malas dan iri dengan semua pencapaian Hendra.
Pria berkacamata itu menghembuskan napasnya jengah, hari ini sudah ada dua investor yang mundur dari proyeknya. Entah apa yang menyebabkan hal itu, padahal Hendra sendiri yang bernego dengan mereka saat itu dan investor itu juga terlihat sangat senang degan kerja sama ini, tapi tiba-tiba saja mereka mengundurkan diri tanpa alasan yang jelas.
Hendra harus menggali masalah ini dengan jelas, jika terus seperti ini nama perusahannya akan diperbincangkan karena banyak investor yang mengundurkan diri. Hendra memijit kepalanya karena lelah memikirkan hal itu.
"Aku harus melakukan apa lagi sekarang ini," monolog Hendra sambil menyenderkan kepalanya ke punggung kursi. Pria itu menatap langit-langit ruang kerjanya, memikirkan cara apa yang harus ia tempuh untuk bisa menggait kembali para investor itu.
Dia sebenarnya ingin sekali melupakan hal ini dengan orang lain, kepada Melly misalnya, tapi dia takut membuat istrinya itu merasa khawatir kepadanya. Hendra tidak suka jika harus membuat orang rumah merasa khawatir, karena masalah pekerjaan itu adalah masalah yang harus ia selesaikan sendiri.
Sebenarnya Hedran sedikit mencurigai permasalahan ini adalah campur tangan dari kakaknya, Revo. Tapi dia tahu kalau saat ini kakanya itu sedang berada di luar kota, entah melakukan apa. Hal itu membuat dirinya tidak bisa menuduhkan hal ini secara langsung kepada Revo, karena tidak ada bukti apa pun untuk bisa membuktikan kalau Revo ada hubungannya dengan masalah ini.
Menjadi selingkuhan suami orang bukanlah impianku, tetapi takdir yang mengantarkan aku pada nasib ini yang menjadi cibiran orang banyak.
Setelah kesalahan malam pertama membuat rumah tangga Maya hancur. Bukan hanya rumah tangga yang hancur, tapi dunia Maya pun seakan diporak porandakan oleh orang terdekatnya.
Tak kusangka, malam pertama yang begitu panas penuh kenikmatan ternyata kulalui bukan bersama suamiku. Seorang pria yang begitu perkasa dalam bermain di atas kasur membuat aku menjerit kenikmatan berulang kali hingga pagi datang menyapa. Ketika itu lah kehidupanku penuh drama dimulai. Kenikmatan semalam yang begitu memabukkan mengubah segalanya.
Akan kusimpan cinta tanpa berbagi sama siapapun hanya demi untuk sang pujaan hatiku.
Manusia hanya bisa berencana, sedangkan takdir Tuhan yang menentukannya.
Cerita ini banyak adegan panas, Mohon Bijak dalam membaca. ‼️ Menceritakan seorang majikan yang tergoda oleh kecantikan pembantunya, hingga akhirnya mereka berdua bertukar keringat.
Menceritakan kisah seorang dokter bernama Kimmy Jordan yang telah menerima perjodohan yang telah direncanakan oleh kedua orang tuanya. Namun, setelah mengiyakan perjodohan tersebut kimmy justru jatuh cinta dengan seorang pria yang merupakan pemilik cafe tempat biasanya ia menghabiskan waktu dengan sahabatnya. Apakah yang dilakukan kini selanjutnya? Akan dibumbui juga dengan kisah dokter Inggit yang menikah karena perjodohan dengan seorang pria dingin dan kaku yang ia berikan julukan sebagai beruang kutub. Bagaimana kisah para dokter cantik ini dalam menjalani kisah percintaan mereka? Nantikan!
Raina terlibat dengan seorang tokoh besar ketika dia mabuk suatu malam. Dia membutuhkan bantuan Felix sementara pria itu tertarik pada kecantikan mudanya. Dengan demikian, apa yang seharusnya menjadi hubungan satu malam berkembang menjadi sesuatu yang serius. Semuanya baik-baik saja sampai Raina menemukan bahwa hati Felix adalah milik wanita lain. Ketika cinta pertama Felix kembali, pria itu berhenti pulang, meninggalkan Raina sendirian selama beberapa malam. Dia bertahan dengan itu sampai dia menerima cek dan catatan perpisahan suatu hari. Bertentangan dengan bagaimana Felix mengharapkan dia bereaksi, Raina memiliki senyum di wajahnya saat dia mengucapkan selamat tinggal padanya. "Hubungan kita menyenangkan selama berlangsung, Felix. Semoga kita tidak pernah bertemu lagi. Semoga hidupmu menyenangkan." Namun, seperti sudah ditakdirkan, mereka bertemu lagi. Kali ini, Raina memiliki pria lain di sisinya. Mata Felix terbakar cemburu. Dia berkata, "Bagaimana kamu bisa melanjutkan? Kukira kamu hanya mencintaiku!" "Kata kunci, kukira!" Rena mengibaskan rambut ke belakang dan membalas, "Ada banyak pria di dunia ini, Felix. Selain itu, kamulah yang meminta putus. Sekarang, jika kamu ingin berkencan denganku, kamu harus mengantri." Keesokan harinya, Raina menerima peringatan dana masuk dalam jumlah yang besar dan sebuah cincin berlian. Felix muncul lagi, berlutut dengan satu kaki, dan berkata, "Bolehkah aku memotong antrean, Raina? Aku masih menginginkanmu."
Sinta butuh tiga tahun penuh untuk menyadari bahwa suaminya, Trisna, tidak punya hati. Dia adalah pria terdingin dan paling acuh tak acuh yang pernah dia temui. Pria itu tidak pernah tersenyum padanya, apalagi memperlakukannya seperti istrinya. Lebih buruk lagi, kembalinya wanita yang menjadi cinta pertamanya tidak membawa apa-apa bagi Sinta selain surat cerai. Hati Sinta hancur. Berharap bahwa masih ada kesempatan bagi mereka untuk memperbaiki pernikahan mereka, dia bertanya, "Pertanyaan cepat, Trisna. Apakah kamu masih akan menceraikanku jika aku memberitahumu bahwa aku hamil?" "Tentu saja!" jawabnya. Menyadari bahwa dia tidak bermaksud jahat padanya, Sinta memutuskan untuk melepaskannya. Dia menandatangani perjanjian perceraian sambil berbaring di tempat tidur sakitnya dengan hati yang hancur. Anehnya, itu bukan akhir bagi pasangan itu. Seolah-olah ada penghalang jatuh dari mata Trisna setelah dia menandatangani perjanjian perceraian. Pria yang dulu begitu tidak berperasaan itu merendahkan diri di samping tempat tidurnya dan memohon, "Sinta, aku membuat kesalahan besar. Tolong jangan ceraikan aku. Aku berjanji untuk berubah." Sinta tersenyum lemah, tidak tahu harus berbuat apa ....
"Ayah, aku bisa putus dengan Lucas dan menikah dengan keluarga mafia paling berkuasa, Keluarga Vittorine, dan menikahi pewaris yang terkenal kejam itu." Jubah mandi Eve amat longgar, dan ada bekas ciuman di lehernya. "Tapi aku punya satu syarat. Jika Ayah setuju, aku akan menikah dengannya." Ayah Eve, Robert Costa, bertanya dengan bersemangat di ujung telepon yang lain, tetapi Eve tiba-tiba mengakhiri panggilan. Lucas keluar dari kamar mandi, mengusap tetesan dari rambutnya yang basah. Kemudian dia menarik Eve ke dalam pelukannya, dan mereka jatuh ke tempat tidur bersama. Eve menyandarkan wajahnya di dada Lucas, tetapi tatapannya dingin. Dia adalah putri Keluarga Costa dan telah diam-diam mencintai Lucas Smith, seorang ketua wilayah di keluarga itu, selama lima tahun. Tiga hari yang lalu, Eve diculik. Para penculik menargetkan banyak barang milik Lucas. Mereka menggunakan Eve sebagai alat untuk mengancam Lucas. Ponsel Eve mati setelah mencoba menghubunginya sepanjang malam, tetapi Lucas tidak pernah menjawab. Eve didorong dari tebing dan terluka parah. Dia kemudian diselamatkan oleh ketua keluarganya, sehingga dia lolos dari kematian. Lucas bermain mata dengan anak perempuan haram ayahnya, Alina. Eve benar-benar menyadari sifat asli Lucas dan berhenti mencintainya. Hari ini, Lucas melamar Eve, dan Eve telah menyiapkan hadiah besar untuknya. Dia akan melepaskan Lucas.
© 2018-now Bakisah
TOP
GOOGLE PLAY