/0/17405/coverbig.jpg?v=598cc9cf17c3bfc49d2061698603b00e)
Jenazah yang hidup lagi itu membuat begitu banyak kehebohan, sekaligus juga mengungkapkan sebuah rahasia ....
Jenazah yang hidup lagi itu membuat begitu banyak kehebohan, sekaligus juga mengungkapkan sebuah rahasia ....
Tidak ingatkah kamu bahwa kita pernah bertemu.
Oh, ya, kita pernah bertemu.
Aku melihatmu dan kamu juga melihatku, kan?
Waktu itu kamu masih kecil dan rambut panjangmu yang dikepang benar-benar membuatku mabuk kepayang, lesung pipimu membuatku ingin memilikimu.
Di balik kaca itu aku melihatmu tersenyum dan tertawa bahagia.
Saat itu aku ingin memelukmu, tetapi tentu saja belum boleh, kan, ya?
Ah, dengan berjalannya waktu akhirnya aku bisa mengenalimu dan kamu pun menyukaiku.
Aku bisa bertemu denganmu sesering yang kuinginkan, iya, kan?
Kamu tahu aku menyukaimu senyummu, kan?
Ah, tapi kamu sering tidak menganggapku ada.
Kamu selalu meremehkanku.
Tetapi semua itu tidak membuatku patah semangat dan putus asa.
Aku selalu mencintaimu.
Aku selalu menyayangiku.
Aku akan selalu merindukanmu.
Aku akan selalu mencarimu.
Walau apapun yang terjadi, aku akan terus berusaha membuatmu menjadi milikku!
****
"Dua hari lagi kita ke Karang Wuni, ya?"
Semua terdiam dan memandang Bekti tak percaya.
"Karang Wuni? Untuk apa, Mas?" tanya Rara. Semua mengangguk dan menggumamkan persetujuan dengan pertanyaan Rara.
"Kita akan meliput suatu berita yang tersiar beberapa waktu ini, tentang orang mati yang hidup lagi. Sudah pada dengar, kan, ya?" tanya Bekti kepada timnya.
Semua berpandangan dan beberapa ada yang bergidik.
"Apa tentang seorang lelaki yang dikabarkan meninggal di rumahnya, kemudian ketika hendak disalatkan dia bangun, ya, Mas?" tanya Naura.
"Nah, iya! Itu dia! Itu berita yang akan kita liput di Karang Wuni!" seru Bekti.
Mereka berpandangan lagi, nampak risau. Sepertinya berita yang akan mereka liput agak menyeramkan.
"Berapa orang, Mas, yang akan pergi ke Karang Wuni?" tanya Naura lagi.
Bekti tersenyum dan memandang ke arah Naura dan timnya.
"Kita semua akan ke sana. Karena kalau tidak salah situs-situs berita yang lain juga sudah ke sana dan meliput berita itu. Kita harus segera ke sana, kan?" Bekti tersenyum kepada tim peliput berita sebuah situs kisah mistis online yang dipimpinnya. Lima orang perempuan dan dua orang laki-laki, termasuk dirinya, dan situs kisah mistis mereka adalah situs yang eksklusif, yang benar-benar memberikan berita mistis terkini dan berita yang nyata, bukan hanya gosip atau mitos saja. Sehingga tak heran, mereka sering berkelana hingga ke pelosok-pelosok negeri demi untuk mendapatkan berita atau kisah mistis yang bisa menghibur dan juga menginspirasi pembacanya.
Palupi mendesah.
Sebulan lagi dia akan menikah, dan tugas meliput kisah ini membuatnya khawatir dia nanti akan menemukan hal aneh di jalan atau di Karang Wuni. Palupi sudah tidak menyukai tugas ini sejak awal.
Ayuni mencebik. Dia seharusnya tidak berada di sini, tetapi di tepi pantai dengan Mahendra, kekasihnya. Mungkin lebih tepatnya kekasih gelapnya, karena mereka sama-sama sudah punya pasangan. Ketika mendengar dia harus pergi ke Karang Wuni, maka tebersit keinginannya untuk segera keluar dari pekerjaannya ini, dan menjadi istri simpanan Mahendra.
Naura dan Naira berpandangan. Mereka sudah mencari tahu tentang Desa Arang Temu, tempat kejadian hidupnya kembali orang yang sudah mati itu. Desa itu jauh sekali di pelosok Karang Wuni dan mereka harus melewati hutan pinus yang terkenal angker yang bernama hutan Lor Kalong. Mereka pernah melewati jalan raya kecil dan gelap di tengah hutan itu dan mereka tidak menyukainya.
Ranti dan Cahyo mencoba mencari tahu tentang berita mistis dan horror yang akan mereka liput itu. Mereka segera menemukan berita di di mesin pencarian internet. Mereka cukup terkejut ketika mengetahui bahwa lelaki yang sudah meninggal itu adalah seorang guru yang masih muda dan baru saja diangkat menjadi pegawai pemerintah dan ditempatkan di Arang Temu. Ah, kasihan sekali!
Bekti melihat semua ekspresi teman satu timnya. Dia merasa puas, karena ekspresi itu semua sudah pas pada tempatnya masing-masing.
****
Mobil mereka memasuki kawan hutan pinus Lor Kalong. Jalan aspal itu cukup gelap karena pohon pinus di sepanjang jalan cukup lebat dan rimbun, sehingga menutupi cahaya matahari. Naura melihat ke arah luar jendela. Pohon pinus melambai-lambai tertiup angin yang cukup kencang dan Naura melihat wanita itu berdiri di antara pohon pinus. Aneh sekali. Naura hanya sekilas melihat wanita itu, tetapi Naura seakan bisa melihat ekspresi galak wanita itu dan entah kenapa Naura merasa bahwa wanita itu seakan melarangnya ke Desa Arang Temu.
Di pertengahan hutan, gerimis turun, membuat udara yang semula panas menjadi dingin dan mencekam. Palupi bergidik. Kenapa tiba-tiba suasana berubah jadi mencekam seperti ini?
Bekti tersenyum ketika melihat satu persatu butiran gerimis itu turun ke bumi. Dia memandang ke salah satu anggota timnya. Yang dipandang tersenyum dan memejamkan matanya. Sepertinya dia kelelahan. Senyum Bekti makin lebar, mereka akan semakin dekat.
****
Ranti terbangun ketika mobil mereka berhenti mendadak dengan bunyi rem mendecit yang sangat keras. Dia sangat terkejut ketika mengetahui di luar hujan sudah turun sangat deras.
"Astaghfirullah! Apa yang terjadi?" tanya Ranti.
Wajah Cahyo, yang mengemudi mobil mereka, nampak pucat, dia duduk terpaku sambil menunjuk ke depan.
"Aku menabrak seseorang! Atau sesuatu!" seru Cahyo dengan panik. Mereka semua berpandangan bingung.
"Istighfar dulu, Yo! Kita cek setelah ini," bisik Bekti. Cahyo mengangguk, dia beristighfar lirih.
Bekti dan Cahyo keluar dari mobil, sementara teman perempuan mereka semua ada di dalam mobil. Hujan yang sangat deras, membuat baju mereka basah seketika. Cahyo menyesal kenapa dia membawa payung tadi.
Mereka memeriksa bagian depan mobil. Tidak ada siapa-siapa di depan mobil itu. Mereka berpandangan.
"Kamu yakin kamu menabrak seseorang tadi?" teriak Bekti keras, mencoba mengatasi suara hujan angin di sekeliling mereka.
Cahyo mengangguk.
"Iya, Mas Bekti! Wanita tua yang memakai kebaya warna hijau tua. Dia menyeberang begitu saja. Tentu saja saya kaget dan langsung menabrak wanita itu. Bahkan sampai terlindas sepertinya!" teriak Cahyo mengatasi suara hujan yang begitu deras.
Mereka berpandangan lagi. Angin bertiup sangat kencang, dan tiba-tiba saja ada kelebat bayangan hitam yang melintas sambil mengangkat tubuh Cahyo dari belakang dan menghilang dengan cepat di tengah hujan deras.
Bekti tersenyum puas. Sekarang saatnya beraksi.
Bekti pura-pura berteriak histeris dan menggedor pintu mobil, meminta kelima rekan kerjanya untuk keluar. Dan aktingnya itu berhasil membuat mereka berlima ketakutan dan panik.
Palupi membuka kaca mobil dan seketika jilbab dan bajunya basah terkena tempias air hujan yang begitu lebat.
"Ada apa, Mas?" teriak Palupi, mencoba meningkahi suara angin yang bertiup begitu kencang.
"Cahyo hilang! Cahyo hilang!"
****
Kisah sebuah lukisan misterius yang ternyata memiliki sejarah yang sangat panjang Dan berliku
Impian seorang ibuuntuk membahagiakan anak-anaknya ternyata tidak selamanya berakhir dengan baik.
Livia ditinggalkan oleh calon suaminya yang kabur dengan wanita lain. Marah, dia menarik orang asing dan berkata, "Ayo menikah!" Dia bertindak berdasarkan dorongan hati, terlambat menyadari bahwa suami barunya adalah si bajingan terkenal, Kiran. Publik menertawakannya, dan bahkan mantannya yang melarikan diri menawarkan untuk berbaikan. Namun Livia mengejeknya. "Suamiku dan aku saling mencintai!" Semua orang mengira dia sedang berkhayal. Kemudian Kiran terungkap sebagai orang terkaya di dunia.Di depan semua orang, dia berlutut dan mengangkat cincin berlian yang menakjubkan. "Aku menantikan kehidupan kita selamanya, Sayang."
Pernikahan tiga tahun tidak meninggalkan apa pun selain keputusasaan. Dia dipaksa untuk menandatangani perjanjian perceraian saat dia hamil. Penyesalan memenuhi hatinya saat dia menyaksikan betapa kejamnya pria itu. Tidak sampai dia pergi, barulah pria itu menyadari bahwa sang wanita adalah orang yang benar-benar dia cintai. Tidak ada cara mudah untuk menyembuhkan patah hati, jadi dia memutuskan untuk menghujaninya dengan cinta tanpa batas.
Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?
Seri Terjebak - Episode I: Terjebak dengan sang CEO. Dibius pada suatu malam oleh mantan pacarnya, seorang pria misterius memanfaatkan tubuhnya dalam malam yang menyenangkan. Untuk membalas dendam, dia menikahi pria itu, dan memanfaatkannya. "Selama aku masih hidup, aku adalah istri sahnya, sedangkan kalian semua cuma wanita simpanan." Dia tetap bersikeras bahkan ketika pria itu terlibat dalam skandal dengan wanita lain. Akhirnya dia pergi setelah mengetahui bahwa pria itu telah mengkhianatinya lagi. Tetapi nasib membawanya kembali kepada pria itu beberapa tahun kemudian, yang membuatnya menjadi heran. Pria itu sudah mendapatkan apa yang diinginkan darinya, tetapi dia tidak mengerti mengapa pria itu masih ingin menyiksa dan menghantuinya.
Setelah dua tahun menikah, Sophia akhirnya hamil. Dipenuhi harapan dan kegembiraan, dia terkejut ketika Nathan meminta cerai. Selama upaya pembunuhan yang gagal, Sophia mendapati dirinya terbaring di genangan darah, dengan putus asa menelepon Nathan untuk meminta suaminya itu menyelamatkannya dan bayinya. Namun, panggilannya tidak dijawab. Hancur oleh pengkhianatan Nathan, dia pergi ke luar negeri. Waktu berlalu, dan Sophia akan menikah untuk kedua kalinya. Nathan muncul dengan panik dan berlutut. "Beraninya kamu menikah dengan orang lain setelah melahirkan anakku?"
Evelin, si "itik buruk rupa" yang tidak disukai keluarganya, dipermalukan oleh saudari tirinya, Paramita, yang dikagumi semua orang. Paramita, yang bertunangan dengan sang CEO, Carlos, adalah wanita yang sempurna-sampai Carlos menikahi Evelin pada hari pernikahan. Terkejut, semua orang bertanya-tanya mengapa dia memilih wanita "jelek" itu. Saat mereka menunggu Evelin disingkirkan, dia mengejutkan semua orang dengan mengungkapkan identitas aslinya: seorang penyembuh ajaib, ahli keuangan, ahli penilaian, dan genius AI. Ketika mereka yang telah memperlakukan Evelin dengan buruk menyesal dan memohon maaf, Carlos mengungkapkan foto Evelin yang memukau tanpa riasan, mengirimkan gelombang kejutan melalui media. "Istriku tidak membutuhkan persetujuan siapa pun."
© 2018-now Bakisah
TOP