/0/18959/coverbig.jpg?v=052acc25c31cb0b9d5deb880b6cc42bd)
Kedatangannya dari Amerika setelah bekerja keras, justru mendapatkan kejutan dari sang tunangan dan adik kandungnya yang tengah bergumul di atas ranjang. Nayla yang merasa frustasi akhirnya pergi ke Club dan pulang ke hotel dengan keadaan yang mabuk. Namun karena itu, Nayla justru salah masuk kamar. Dia memasuii sebuah ruangan laki-laki tampan dan tanpa kesadaran mereka melakukan hubungan terlarang pada malam itu. "Astaga, jadi ini pertama baginya?" kaget Leonard. Sejak itu Nayla sangat membenci Leonard, dan memutuskan untuk tidak akan pernah bertemu dengan Leonard lagi. Namun takdir berkata lain. Nayla dan Leonard justru dijodohkan dan ketika itu pula Nayla baru mengetahui bahwa Leonard sudah memiliki kekasih. Apakah pernikahan mereka akan berjalan seperti pasangan pada umumnya ? Atau justru sebaliknya?
"Aaaghh Siit! Ini enak sekali Baby!!"
Langkah Nayla terhenti begitu saja ketika dia mendengar desahan seorang pria di dalam sebuah ruangan.
Nayla mencoba mendekati pintu, menempelkan telinganya dengan benda tersebut dan kembali mendengarkan suara itu dengan rasa penasaran.
"Sedikit kuat lagi..." desahan suara seorang wanita di dalam ruangan itu membuat kedua netra Nayla membelalak terkejut.
Nayla seakan-akan paham suara wanita itu. Itu adalah suara Valerin. Adiknya sendiri.
"Oh Baby, kau sangat pandai. Ya... begini!" Valerin kembali bersuara, nada bicaranya penuh dengan kenikmatan.
"Kau benar-benar memuaskan sayang. Aku tidak akan melupakan hari ini..."
Deg!
Detak jantung Nayla seakan-akan berhenti berdetak, tubuh Nayla kian tercekat di depan pintu sebuah ruangan kamar yang tertutup itu.
Suara maskulin itu, adalah suara pria yang sangat dirindukan oleh Nayla. Pria yang setiap malam hadir dalam mimpinya.
Sekujur tubuh Nayla menegang saat itu juga, namun dia tetap memutuskan untuk membuka knop pintu yang entah dikunci atau tidak.
Beberapa saat kemudian pintu terbuka dengan lebar, kedua mata Nayla seketika fokus pada dua insan yang tengah bergelut di atas kasur tanpa sehelai busana.
"Brengsek!!! Apa yang sedang kalian lakukan!!!!" teriak Nayla Sekuat-kuatnya.
Kedua tangan Nayla yang berada di sisi tubuhnya seketika saja mengepal sempurna, tubuhnya membeku dan sulit untuk bergerak. Namun amarah membuncah seakan-akan ingin meledak pada saat itu juga.
Ketika itu pergerakan pinggul Valerin yang berada di atas tubuh Saka terhenti begitu saja, mereka kontan melepaskan diri masing-masing.
"Na-Nayla?" Saka begitu terkejut dengan kehadiran Nayla yang secara tiba-tiba. Dia seperti tidak percaya dengan apa yang dia lihat.
Buru-buru kedua insan yang tadi sedang bergumul penuh desahan itu, memakai pakaian yang berceceran di atas lantai.
"Nay, aku bisa jelaskan sama kamu!"
Setelah memakai celana pendeknya, Saka hendak menghampiri Nayla dan mengatakan demikian.
"Bajingan! Jangan dekati aku! Aku jijik terhadapmu!" teriak Nayla dengan kepala menggeleng. Kedua netranya basah dan ia tak bisa menahan tangisnya.
Sedangkan Valerin, wanita yang tak lain adalah adiknya sendiri hanya duduk di atas ranjang milik Saka. Dia menyelimuti tubuhnya yang hanya dibalut sebuah lingerie berwarna hitam.
Tanpa ingin menjelaskan apapun atau meminta maaf, Valerin terlihat santai dan tak peduli dengan perasaan Kakaknya sendiri.
"Nay, ini tidak seperti apa yang kamu lihat. Aku bisa jelaskan semuanya."
"Kenapa masih harus ditutupi sih Mas? Biarkan saja dia tau, kalau sebenarnya kita saling mencintai." Valerin ikut berbicara. Saka dan Nayla sama-sama menoleh pada wanita berkulit putih itu.
"Diam dulu Valerin, aku ingin bicara dengan Nayla."
"Hentikan! Jangan dekati aku brengsek!" teriak Nayla pada Saka.
Namun Saka terus mendekati Nayla, laki-laki itu justru memegang tangan Nayla dan membuat Nayla segera menepis nya.
Jangankan untuk disentuh, melihat wajahnya pun Nayla sangat jijik.
Amarah semakin hebat memenuhi rongga dada, Nayla tidak menyangka jika niatnya untuk memberikan kejutan pada sang Tunangan justru berujung seperti ini.
Nayla mendorong tubuh Saka dengan kuat ke arah meja kerja milik pria itu, ketika itu pula Saka terjatuh dan menabrak laptop miliknya hingga terjatuh.
"Aaww! Sssttt!" Saka meringis memegangi pinggangnya sendiri.
Tidak puas melihat Saka yang sudah terjatuh, Nayla menjatuhkan meja hingga menimpahi tubuh Saka tanpa peduli dengan apa yang akan terjadi nantinya.
"Aaaghh! Kakiku!" teriak Saka kesakitan karena kakinya tertimpa meja.
"Dasar gak punya adab! Wanita bar-bar yang berkelakuan seperti binatang! Tidak punya etika!" seru Valerin yang kini bangun dari tempatnya. Valerin hendak menolong Saka
"Apa kamu bilang? Aku tidak punya etika?! Sebaiknya kamu mengatakan itu pada dirimu sendiri, Valerin! Sangat memalukan!" balas Nyala tidak mau kalah.
"Kamu seharusnya sadar Nayla! Selama ini, kamu adalah anak yang dibenci oleh semua keluarga! Dan seharusnya kamu memang tidak pernah kembali lagi ke sini!"
Valerin terlihat berjalan tergesa-gesa ke arah Saka dan hendak membantu kekasihnya itu.
Emosi naik hingga ubun-ubun, Nayla tidak dapat menahan darahnya yang sudah mendidih. Nafas Nayla bergemuruh dengan hebat.
Tatapan mata bulat Nayla tertuju pada sebuah Vas bunga yang berada di atas sebuah laci. Dan pada ketika itu Nayla mengambil vas bunga itu.
"Nayla, jangan!!!" teriak Saka yang melihat Nayla hendak memukulkan Vas bunga itu ke arah kepala Valerin.
"Valerin Awas!!!" kata Saka lagi.
Valerin menoleh, kedua bola matanya hampir saja melompat dari tempurungnya ketika Nayla sudah melayangkan vas bunga itu.
Prang
Vas bunga itu jatuh di atas lantai dadan pecah begitu saja. Nafas Valerin berhembus dengan cepat, beruntung dia bisa mengelak dari Nayla.
Nayla yang begitu marah, seolah-olah dirasuki setan jahat. Wanita itu mendorong tubuh Valerin dengan sangat kuat hingga membentur ke dinding.
"Aaaghh, sakit!" Tubuh Valerin menabrak dinding. Dia kesakitan karena tulangnya seperti remuk.
Nayla belum puas, belum ada darah dari kedua manusia itu. Wanita itu segera mengambil gelas berisi Wine di atas sebuah laci dan melemparkannya ke arah kepala Valerin.
"Aaaghh!" Valerin berteriak sekencang mungkin, rasa sakit dan perih menjadi satu.
Seketika darah mengucur dengan deras dari dahi Valerin, lemparan gelas tadi benar-benar tepat sasaran.
Tubuh Valerin jatuh seketika di atas lantai, dia menangis karena perih di bagian dahinya.
Nayla tersenyum puas, dia menatap dua insan yang kini sedang kesakitan. Saka bahkan sulit untuk menyingkirkan meja kerja yang cukup besar itu di tubuhnya.
"Kau benar-benar keterlaluan Nayla!" ucap Saka tanpa dia sadar apa yang sebenarnya sudah dia lakukan pada Nayla.
"Ini bahkan tidak seberapa dengan apa yang sudah kalian lakukan padaku! Kalian berdua bajingan! Kalian berdua iblis! Aku harap, kalian mati di sini secara bersamaan!"
Nayla berjalan ke arah Laptop milik Saka, dia memungutnya dan melihatkan benda itu di hadapan Saka.
"Nayla, jangan di sana banyak sekali data-data perusahaan!" pekik Saka menggelengkan kepalanya.
Saka terkejut setengah mati ketika dia melihat Nayla benar-benar mematahkan laptop miliknya. Seketika Nayla memberikan senyum manis untuk Saka.
Nayla memutuskan untuk pergi, amarahnya semakin meluap-luap. Nayla hanya takut, dia melakukan tindakan yang akan membuatnya rugi juga
Nayla sudah cukup puas dengan apa yang dia lakukan, meski dia sadar jika setelah ini dia nyaris akan seperti ayam potong yang terkapar tak berdaya. Bahkan berbagai masalah akan dia dapatkan karena tindakannya ini.
"Aaaghh sakit, perih Mas. Tolong..." Valerin menangis, darah di keningnya mengucur dengan deras.
Ruangan yang tadinya sangat rapi itu, kini berubah seperti kapal pecah. Daka berusaha menyingkirkan meja yang cukup besar itu. Kakinya begitu sakit hingga membuatnya kesulitan bergerak.
Sedangkan Nayla, melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh. Dia mengusap air matanya yang jatuh secara tiba-tiba. Dia lemah ketika dia sudah sendiri.
Niat hati ingin memberikan kejutan pada sang tunangan, tetapi yang terjadi adalah dia sendiri yang diberikan kejutan spesial oleh Tunangan dan adiknya sendiri.
Nayla menghentikan mobilnya di bahu jalan, dia lalu melihat cincin berwarna putih yang melingkar di jari manisnya.
"Apa aku harus membuang cincin ini?"
***
Sofia marwah wanita dengan hati yang tulus harus rela berbagi suami dengan sahabatnya Nurmala demi menolongnya yang kini hidup sebatang kara, dan juga lumpuh akibat kecelakaan yang telah merenggut dunianya dalam sekejap. Nizam suami Sofia terpaksa menikahinya karena terikat janji dengan almarhum Rifa'i sahabatnya untuk menjaga Nurmala. Dapatkah sofia meraih kebahagiaan setelah memutuskan untuk berbagi suami dengan wanita lain, atau malah penghianatan yang akan di dapatkan...
Kisah asmara para guru di sekolah tempat ia mengajar, keceriaan dan kekocakan para murid sekolah yang membuat para guru selalu ceria. Dibalik itu semua ternyata para gurunya masih muda dan asmara diantara guru pun makin seru dan hot.
Novel Cinta dan Gairah 21+ ini berisi kumpulan cerpen romantis terdiri dari berbagai pengalaman romantis dari berbagai latar belakang profesi yang ada seperti ibu rumah tangga, mahasiswa, CEO, kuli bangunan, manager, para suami dan lain-lain .Semua cerpen romantis yang ada pada novel ini sangat menarik untuk disimak dan diikuti jalan ceritanya sehingga bisa sangat memuaskan fantasi para pembacanya. Selamat membaca dan selamat menikmati!
Selama tiga tahun pernikahannya dengan Reza, Kirana selalu rendah dan remeh seperti sebuah debu. Namun, yang dia dapatkan bukannya cinta dan kasih sayang, melainkan ketidakpedulian dan penghinaan yang tak berkesudahan. Lebih buruk lagi, sejak wanita yang ada dalam hati Reza tiba-tiba muncul, Reza menjadi semakin jauh. Akhirnya, Kirana tidak tahan lagi dan meminta cerai. Lagi pula, mengapa dia harus tinggal dengan pria yang dingin dan jauh seperti itu? Pria berikutnya pasti akan lebih baik. Reza menyaksikan mantan istrinya pergi dengan membawa barang bawaannya. Tiba-tiba, sebuah pemikiran muncul dalam benaknya dan dia bertaruh dengan teman-temannya. "Dia pasti akan menyesal meninggalkanku dan akan segera kembali padaku." Setelah mendengar tentang taruhan ini, Kirana mencibir, "Bermimpilah!" Beberapa hari kemudian, Reza bertemu dengan mantan istrinya di sebuah bar. Ternyata dia sedang merayakan perceraiannya. Tidak lama setelah itu, dia menyadari bahwa wanita itu sepertinya memiliki pelamar baru. Reza mulai panik. Wanita yang telah mencintainya selama tiga tahun tiba-tiba tidak peduli padanya lagi. Apa yang harus dia lakukan?
Setelah menikahi akhwat cantik yang lama diidam-idamkan, pria milyarder itu merasa sangat bahagia. Mereka menikmati kehidupan rumah tangga yang bahagia, meski baru seminggu. Namun, ada satu hal yang membuat sang istri merasa terganggu. Suaminya mempunyai kebiasaan yang cukup mengkhawatirkan. Hampir setiap saat, suaminya meminta jatah. Sebelum tidur, saat menyiapkan makanan, bahkan saat mereka sedang santai di ruang keluarga. Sang istri merasa kewalahan. Dia tidak pernah menyangka bahwa suaminya begitu rakus akan kepuasan duniawi. Suatu hari, ketika sang istri sedang memasak di dapur, sang suami mendekatinya dan mulai merayunya. "Sayang, ayo kita berduaan sebentar di kamar," bisik suaminya, sambil mencium leher istri. Dengan wajah merah padam, sang istri mencoba menolak. "Aku sedang memasak, nanti saja ya, Sayang," ujarnya lembut. Namun, suaminya tidak terima penolakan. Dia semakin mendesak, bahkan mulai meraba tubuh sang istri. "Aku tidak bisa menahan nafsu ini, Sayang," desahnya. Akhirnya, sang istri menyerah pada desakan suaminya. Mereka pun bergegas ke kamar untuk melampiaskan hasrat mereka. Sang istri merasa kewalahan menghadapi keperkasaan suaminya yang mencapai 27cm. Dia merasa tubuhnya terlalu lemah untuk mengimbangi nafsu suaminya yang tidak pernah habis. Setelah berhubungan intim, sang istri terkapar lemas di tempat tidur, sementara suaminya bangkit dengan senyum puas