/0/19011/coverbig.jpg?v=1a67c299518bdac0d51fd36a740d9539)
Peringatan: merupakan cerita dewasa di atas 21+ Diharap untuk bijak saat membacanya. Ini adalah kumpulan kisah dewasa 21+ yang dibalut begitu intim dan lebih merangsang pikiran siapapun yang membacanya.
Peringatan: merupakan cerita dewasa di atas 21+ Diharap untuk bijak saat membacanya. Ini adalah kumpulan kisah dewasa 21+ yang dibalut begitu intim dan lebih merangsang pikiran siapapun yang membacanya.
"Sayang, perkenalkan ini adalah Dimas. Dia anakku satu-satunya. Sekarang lagi kuliah disalah satu universitas negeri di selatan ibukota," ucap Adi; suamiku.
Kami baru saja menikah di Bali. Baru berjalan seminggu. Acara yang kami gelar pun hanya acara kecil-kecilan sebagai rasa syukur. Sayangnya waktu itu Dimas tidak bisa ikut dengan kami karena dia sedang berada di tengah ujian semester.
"Hai, Dimas. Aku, Ratna. Salam kenal." Aku menjabat tangan lelaki yang menurutku sangat tampan itu.
Bayangkan saja, wajahnya sangat baby face. Dia juga tinggi dan saat aku melihat dada bidangnya yang hanya mengenakan singlet saja, aku sudah terhanyut dalam birahi yang dalam.
"Saya, Dimas. Salam kenal juga." Dia tersenyum padaku. Meski malu, tapi senyumannya ingin sekali kulumat dalam-dalam.
"Papah mau berangkat ke Singapura dulu. Kemungkinan pulangnya Minggu depan. Kalian tidak apa-apa ditinggal berdua saja, 'kan?" Adi mencium keningku dengan lembut.
"Tidak. Kami akan cepat akrab. Iya, 'kan, Dimas?" Aku berusaha merangkul lelaki berusia 21 tahun itu.
"Benar, Pah. Kami akan cepat akrab. Papah sebaiknya cepat pergi sebelum telat ke bandara," ungkap Dimas. Dia sepertinya sangat perhatian dengan Adi.
"Yaudah, bye." Setelah Adi keluar dari pintu, Dimas hendak menuju ke lantai dua. Tapi sebelum dia pergi, aku memintanya untuk membawakan koper merah mudaku ke atas bersamanya.
Tangannya tidak terlalu kekar, tapi urat-urat lengannya terlihat jelas. Aku tidak bisa berpaling dari wajahnya imutnya. Dia seperti artis Korea. Meski umurnya sudah 21 tahun, tapi kupikir postur tubuhnya masih seperti anak SMA. Benar-benar sangat menawan.
Ketika aku sudah sampai di depan kamar utama, Dimas meletakkan koper milikku di lantai. Dia memberikan kuncinya sambil tersenyum. Setelah itu, dia pergi menuju ke kamar yang ada ujung koridor lantai dua. Aku hanya berpikir apakah dia mau tidur denganku malam ini? Itu hanya pendapatku saja.
Adi Subrata sangatlah kaya. Dia seorang pebisnis yang memiliki banyak aset di berbagai bidang bisnis. Salah satunya properti. Dan alasanku menikahinya adalah karena kekayaannya itu. Tapi ada alasan lain yang membuatku jatuh cinta padanya. Yaitu terong miliknya yang berurat dan panjang. Aku tergila-gila ketika kami bertempur di atas ranjang saat malam pertama di Bali.
***
Malam telah tiba. Aku merasa lapar dan ingin memesan makanan untuk makan malam. Tidak lupa aku menawarkan anak tiriku yang mungkin saat ini sedang asyik bermain game dikamarnya. Maklum saja, Adi selalu membicarakan Dimas yang ahli dalam bermain game battle royal.
Saat aku menghampiri pintu kamar di ujung lorong, aku mendengar suara yang tidak biasa.
Aaah~
Desahan panjang diikuti dengan suara seperti benda saling bertabrakan sangat menyiksa pikiranmu.
Plok! Plok! Plok!
Sambil menekan saliva, aku memberanikan diri untuk membuka pintu kamar itu perlahan-lahan. Saat aku melihat ke dalam dari celah kecil yang kubuka, aku melihat Dimas sedang merebahkan dirinya di atas ranjang tapi dengan bertelanjang bulat. Tidak ada satu pun pakaian yang dia kenakan.
Aku melihatnya sedang memainkan rudal yang kupikir panjangnya hampir 17 sentimeter dengan satu tangannya. Desahnya kian cepat saat tangannya mengocok rudal yang tampak sudah berwarna merah pucat. Aku tahu kalau sebentar lagi dia akan mencapai klimaks.
Aaaakh~~
Dan benar saja. Semburan panjang dari ujung rudal miliknya berceceran di atas ranjang hingga membuat dia jatuh merebahkan diri di bantalnya. Sesekali ia masih memijat rudal miliknya dengan perlahan untuk mengeluarkan sisa cairan putih itu. Aku yang melihatnya sangat terangsang dan hendak lari menghampirinya untuk mengulum rudal itu.
"Tidak boleh! Dia anak tiriku!"
Pikiran ini seakan menolak ketika aku hendak membuka lebar-lebar pintu kamar Dimas. Dan akhirnya, aku memilih menahannya dan berbalik menuju ke lantai bawah.
Tidak lama kemudian, Dimas pun turun dan menemuiku di dapur. Dia sudah mengenakan kaos oblong dan celana boxer berwarna hitam. Aku sempat melirik ke arah selangkangannya yang menonjol. Rudal milik Dimas benar-benar besar melebihi milik Papahnya.
"Kamu mau makan apa? Tante mau pesan makanan," ucapku.
Aku belum berani menyuruhnya memanggil dengan sebutan 'Mama'. Mungkin karena umur kami tidak beda jauh. Saat ini umurku sekitar 28 tahun.
"Terserah saja. Nanti Dimas tinggal minta," ucapnya.
Senyuman kecil di bibir mungilnya membuat bibirku haus untuk menciumnya. Ditambah lagi, kulitnya yang lembut membuatku hampir hilang akal.
"Yaudah. Aku pesan paket seafood saja, yah?" Aku pun memesan.
Dimas terlihat menunggu di ruang keluarga yang berada di depan dapur. Ia menyalakan televisi sambil mengganti-ganti beberapa channel.
"Mau makan ini dulu?" tanyaku.
Aku menawarkan roti panggang seadanya untuk mengganjal perut sementara. Dan dengan senang hati dia mengambilnya. Saat kami makan berdua di sofa, aku sesekali melirik ke arah rudalnya yang menonjol. Ingin rasanya aku memegang benda itu dan meremas lembut hingga Dimas mengerang keras.
"Kamu sudah punya pacar?" tanyaku.
"Belum. Masih jomblo. Kenapa?" Dia menoleh ke arahku yang hanya mengenakan daster agak transparan.
"Kalau dilihat-lihat, kamu ganteng juga. Masa tidak punya pacar?" Aku menatap matanya dengan seksama. Lalu turun menatap bibir mungilnya yang berwarna merah muda.
"Iya, banyak yang bilang begitu. Tapi punya pacar itu adalah pilihan, 'kan? Sekarang aku sedang tidak mau ribet dengan hubungan yang rumit," ungkapnya.
Aku semakin mendekat hingga jarak antara wajah kami hanya sejengkal saja. Tidak lupa tanganku meraba lembut pahanya.
"Kalau hubungan singkat semalam saja?" tanyaku dengan nada lirih.
"Ma ... maksudnya apa? A ... aku tidak mengerti."
"Cukup diam saja dan ikuti Mama barumu ini." Aku mulai tak tahan.
Tanpa sadar, bibirku mulai mengecup lembut bibirnya. Anehnya, dia tidak berontak. Aku pun berbisik ke telinganya agar tidak bergerak. Dan setelahnya, aku mulai mencumbu lehernya dengan berkali-kali melayangkan ciuman lembut.
Perlahan-lahan, dia pun bereaksi dan mulai meraba tubuhku. Tanpa perlu diajari, Dimas mengulum bibirku hingga memainkan lidahnya berulang kali.
Aaaah~~
Aku tidak tahan lagi. Perlahan aku mencopot kaos oblongnya dan membuangnya jauh-jauh. Dan terlihat dada bidang yang membuatku ingin melumatnya.
"Aaah ... terus ...." desahnya.
Tepat di pentil payudaranya, aku memainkan lidahku berulang kali hingga dia mengerang keras. Sesekali aku juga mencoba mengisapnya hingga Dimas memegang kepalaku agar melakukannya lebih lama lagi.
Dan saat mencapai klimaks, dia tak segan untuk menghentikan aksiku. Dimas langsung membuka daster transparan yang kupakai dan bergantian mengisap payudaraku.
"Aaah ... aaaah ... iya, disitu ...."
Aku mengerang keras sambil mendesah sesekali. Sungguh apa yang dilakukan Dimas sangatlah nikmat. Dia memanjakanku hingga membuatku meronta di atas sofa.
Dan setelah berhasil membuatku kewalahan di area atas, dia pun turun menuju ke bawah. Tak segan Dimas langsung melucuti celana dalamku. Jari-jarinya sangat lihai ketika merogoh dalam-dalam Miss V-ku yang sudah basah sedari tadi.
Aaaah~~
"Terus! Terus ...!"
Aku semakin meronta-ronta hingga menyuruhnya terus memainkan jarinya.
"Aaaakh!"
Akhirnya aku masturbasi. Cairan kental tampak membasahi telapak tangan Dimas. Tapi dia tidak ingin berhenti disitu saja. Dia segera membuka boxer dan celana dalamnya. Aku dengan jelas melihat rudal miliknya yang telah tegang. Di ujungnya tampak cairan bening lengket telah keluar sedikit.
"Apa boleh?" tanyanya.
Diperuntukkan bagi dewasa berumur 18+. Harap bijak dalam memilih bacaan.***Seperti biasa mas bram pun selalu punya cara untuk memberikan alasan pada ibundanya setiap bulan ketika harus bertemu dengan aku. Dan hal itu bukan masalah yang besar untuk mas bram mengingat dirinya seorang atasan pada perusahaannya dimana dirinya diharuskan untuk mengontrol beberapa cabang diluar kota.Seperti pagi ini disaat aku sedang mamasak, mas bram diam-diam memelukku dari belakang dan mendaratkan ciuman nya di tengkuk leherku. Kami seperti pengantin baru saja, padahal kami sudah menikah selama sepuluh tahun lamanya. Dan dia adalah seorang lelaki yang romantis dan penuh pengertian dan sangat paham apa yang membuat aku bertekuk lutut dihadapan. Atau paling tidak disangat mengerti apa yang kuingini ketika kami dimabuk asmara seperti ini.Aku hanya mendesah, “ Mas, geli aah..Dia tambah bersemangat dengan memelukku tambah erat. Hingga akupun merasakan kelelakiannya ketika menyentuhku dari belakang.
AREA DEWASA! YANG BELUM CUKUP UMUR, MINGGIR DULU YA, CARI BACAAN SESUAI UMURNYA. NEKAT BACA CERITA INI, DOSA TANGGUNG SENDIRI. Pertemuan Anne Mary yang masih berumur 18tahun dengan Marcio Lamparska, 30tahun dalam sebuah tragedi pembunuhan di Tokyo dimana Marcio sebagai pelaku pembunuhan dan Anne yang menjadi saksi matanya membuat hubungan antara Anne dan Marcio terikat dalam suatu kerjasama yang saling menguntungkan karena akibat dari tragedi pembunuhan tersebut, Anne yang merupakan orang terdekat dengan korban, tertuduh menjadi tersangka utama pembunuhan. Sebelum interpol menemukan dan menangkap Anne, Marcio bersama anak buahnya sudah terlebih dahulu menculik gadis itu dan membawanya ke Murcia, Spanyol, kediaman Marcio berada. Anne Mary yang memiliki otak jenius di atas rata-rata hanyalah seorang gadis muda yang sangat lugu, polos namun memiliki mulut yang tajam pedas dan kritis sedangkan Marcio yang tanpa dia sadari sudah jatuh cinta kepada gadis muda tersebut semakin membuatnya protektif menjaga dan memberikan pelatihan-pelatihan fisik pada Anne yang tentu saja semakin membangkitkan api dendam dalam diri Anne yang membara di dalam dadanya. Anne akhirnya bersedia membuka hatinya untuk menerima perasaan Marcio agar dia bisa lebih mudah untuk membunuh pria itu yang ternyata tanpa dia sadari masuk ke dalam perangkapnya sendiri, jatuh cinta pada Marcio. Bisakah Anne melupakan Touda Akira sepenuhnya, orang yang sudah menjadi korban pembunuhan Marcio, dimana Touda merupakan cinta pertama Anne yang mencintainya secara diam-diam dan melupakan balas dendamnya pada Marcio? Bagaimana dengan Iosef, tangan kanan musuh besar Marcio yang sejak pertama kali bertemu dengan Anne, memiliki perasaan tidak biasa terhadap gadis mungil itu. Iosef juga musuh yang pernah melukai Anne namun juga menyelamatkan gadis itu dari kematian. Demi menyelamatkan Marcio, Anne terpaksa ikut pergi dengan Iosef. Iosef yang lembut, perhatian, sangat posesif dan mencintai Anne dengan nyawanya. Cinta yang tulus dan abadi namun memahami jika gadis yang dia cintai tersebut masih mengukir nama Marcio di dalam hatinya. Dalam pelarian bersama Iosef, Anne tumbuh semakin kuat, tangguh dan sangat cantik mempesona. Ayunan pedangnya sangat cepat, akurat, dan sikapnya tegas, tidak segan membunuh siapapun yang menjadi tugas dalam misinya. Akankah pertemuan kembali Anne dan Marcio bisa menumbuhkan perasaan cinta dan kerinduan di antara mereka lagi atau mereka menjadi musuh yang akan saling membunuh? Ikuti terus cerita Anne Mary ini dari seorang gadis biasa yang jelek menjadi seorang gadis muda yang sangat cantik dan memukau namun sifatnya yang sangat tidak peka akan cinta membuat para pria yang terpikat padanya selalu salah paham akan sikapnya. “Ini bukan tentang cinta dan siapa yang kamu pilih, tapi kepada siapa kamu akan berkomitmen untuk memberikan hati yang kamu yakini dia bisa menjaga hatimu dengan sangat baik,” – Anne Mary. CERITA INI EXCLUSIVE HANYA ADA DI BAKISAH!
Setelah dua tahun menikah, Kevin menjatuhkan bom. "Dia sudah kembali. Ayo kita bercerai. Sebutkan hargamu." Flora tidak membantah. Dia hanya tersenyum dan mengajukan tuntutannya. "Aku ingin mobil sport termahalmu." "Oke." "Vila di pinggiran kota." "Tentu." "Dan setengah dari uang yang kita hasilkan bersama." Kevin membeku. "Apa?" Dia kira Flora biasa saja-tetapi Flora adalah si genius di balik kekayaan mereka. Dan sekarang setelah Flora pergi, dia akan melakukan apa saja untuk mendapatkannya kembali.
Siska teramat kesal dengan suaminya yang begitu penakut pada Alex, sang preman kampung yang pada akhirnya menjadi dia sebagai bulan-bulannya. Namun ketika Siska berusaha melindungi suaminya, dia justru menjadi santapan brutal Alex yang sama sekali tidak pernah menghargainya sebagai wanita. Lantas apa yang pada akhirnya membuat Siska begitu kecanduan oleh Alex dan beberapa preman kampung lainnya yang sangat ganas dan buas? Mohon Bijak dalam memutuskan bacaan. Cerita ini kgusus dewasa dan hanya orang-orang berpikiran dewasa yang akan mampu mengambil manfaat dan hikmah yang terkandung di dalamnya
Seorang gadis SMA bernama Nada dipaksa untuk menyusui pria lumpuh bernama Daffa. Dengan begitu, maka hidup Nada dan neneknya bisa jadi lebih baik. Nada terus menyusui Daffa hingga pria itu sembuh. Namun saat Nada hendak pergi, Daffa tak ingin melepasnya karena ternyata Daffa sudah kecanduan susu Nada. Bagaimana kelanjutan kisahnya?
Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Aku, Rina, seorang wanita 30 Tahun yang berjuang menghadapi kesepian dalam pernikahan jarak jauh. Suamiku bekerja di kapal pesiar, meninggalkanku untuk sementara tinggal bersama kakakku dan keponakanku, Aldi, yang telah tumbuh menjadi remaja 17 tahun. Kehadiranku di rumah kakakku awalnya membawa harapan untuk menemukan ketenangan, namun perlahan berubah menjadi mimpi buruk yang menghantui setiap langkahku. Aldi, keponakanku yang dulu polos, kini memiliki perasaan yang lebih dari sekadar hubungan keluarga. Perasaan itu berkembang menjadi pelampiasan hasrat yang memaksaku dalam situasi yang tak pernah kubayangkan. Di antara rasa bersalah dan penyesalan, aku terjebak dalam perang batin yang terus mencengkeramku. Bayang-bayang kenikmatan dan dosa menghantui setiap malam, membuatku bertanya-tanya bagaimana aku bisa melanjutkan hidup dengan beban ini. Kakakku, yang tidak menyadari apa yang terjadi di balik pintu tertutup, tetap percaya bahwa segala sesuatu berjalan baik di rumahnya. Kepercayaannya yang besar terhadap Aldi dan cintanya padaku membuatnya buta terhadap konflik dan ketegangan yang sebenarnya terjadi. Setiap kali dia pergi, meninggalkan aku dan Aldi sendirian, ketakutan dan kebingungan semakin menguasai diriku. Di tengah ketegangan ini, aku mencoba berbicara dengan Aldi, berharap bisa menghentikan siklus yang mengerikan ini. Namun, perasaan bingung dan nafsu yang tak terkendali membuat Aldi semakin sulit dikendalikan. Setiap malam adalah perjuangan untuk tetap kuat dan mempertahankan batasan yang semakin tipis. Kisah ini adalah tentang perjuanganku mencari ketenangan di tengah badai emosi dan cinta terlarang. Dalam setiap langkahku, aku berusaha menemukan jalan keluar dari jerat yang mencengkeram hatiku. Akankah aku berhasil menghentikan pelampiasan keponakanku dan kembali menemukan kedamaian dalam hidupku? Atau akankah aku terus terjebak dalam bayang-bayang kesepian dan penyesalan yang tak kunjung usai?
© 2018-now Bakisah
TOP