/0/19289/coverbig.jpg?v=3d880f1d47282afc4c4c87084933c4ff)
Bagi publik, dia adalah sekretaris eksekutif CEO. Di balik pintu tertutup, dia adalah istri yang tidak pernah diakui secara resmi. Jenessa sangat gembira ketika mengetahui bahwa dia hamil. Tapi kegembiraan itu digantikan dengan ketakutan ketika suaminya, Ryan, menghujani kasih sayangnya pada cinta pertamanya. Dengan berat hati, dia memilih untuk melepaskan pria itu dan pergi. Ketika mereka bertemu lagi, perhatian Ryan tertangkap oleh perut Jenessa yang menonjol. "Anak siapa yang kamu kandung?!" tuntutnya. Tapi dia hanya mencemooh. "Ini bukan urusanmu, mantan suamiku tersayang!"
"Nona Jenessa, selamat! Bayi dalam kandunganmu sangat sehat."
Jenessa Wright berjalan keluar dari rumah sakit dalam keadaan linglung sambil memegang hasil tes kehamilan di dekat dadanya.
Dia melihat ke bawah, lalu tanpa sadar membelai perutnya yang masih rata dan tersenyum.
Dia hamil, dia sedang mengandung bayi Ryan!
Jenessa tersenyum cerah, dia buru-buru mengeluarkan ponselnya untuk menelepon suaminya, Ryan Haynes, karena ingin berbagi kabar gembira ini. Namun, saat dia hendak menghubungi nomor Ryan, ponselnya tiba-tiba berbunyi. Dia baru saja menerima pesan dari Ryan.
Pesan itu berbunyi, "Datanglah ke Hotel Imodon sekarang juga."
'Hotel Imodon? Kenapa dia tiba-tiba ingin aku pergi ke sana?' Jenessa agak bingung, tapi dia tidak terlalu memikirkannya. Dia memanggil taksi dan langsung menuju ke hotel yang dimaksud.
Karena Ryan ingin bertemu, dia berniat menyampaikan kabar gembira ini secara langsung.
Di kursi belakang taksi, dia tersenyum dan bertanya-tanya dalam hati mengenai reaksi Ryan setelah mendengar berita kehamilannya.
Jantung Jenessa berdetak kencang karena antisipasi ketika tiba di hotel. Begitu turun dari taksi, dia melihat area lobi dihiasi dengan bunga dan karpet merah yang terlihat baru. Sepertinya ada tamu hotel yang sedang merayakan sesuatu.
Jenessa menghentikan langkahnya, dia tertegun sejenak dan teringat bahwa hari ini adalah hari ulang tahun pernikahannya dengan Ryan.
'Apa Ryan memintaku datang ke sini karena ingin memberi kejutan?'
Lobi hotel dipenuhi tamu, suara tawa dan obrolan mereka memenuhi udara.
Jenessa berjalan melewati kerumunan, tampilannya yang tidak mencolok sama sekali tidak mencuri perhatian.
Tidak butuh waktu lama baginya untuk menemukan pria tampan dan menawan yang tampak menonjol di antara kerumunan.
Pria itu adalah Ryan Haynes, suami sekaligus ayah dari anak dalam kandungan Jenessa.
Saat senyuman mulai terbentuk di bibirnya, dia melihat wanita yang berdiri di samping Ryan, dan senyumannya langsung membeku.
Wanita itu adalah cinta pertama Ryan, Maisie Powell!
'Sejak kapan Maisie kembali ke kota ini?'
Tubuh Jenessa seolah membeku saat melihat Ryan menjamu para tamu bersama Maisie dan mereka tampak seperti pasangan yang sempurna.
Mereka dikelilingi teman-teman yang memberikan ucapan selamat.
"Maisie, kamu akhirnya kembali ke kota ini. Aku bersulang untukmu!"
"Ryan, akhirnya kamu dan Maisie bersatu kembali setelah terpisah selama bertahun-tahun. Kita harus merayakan hal ini."
Tidak lama kemudian, teman-teman Ryan dan Maisie semakin berani untuk menggoda pasangan itu.
Maisie mengenakan gaun merah yang membalut tubuhnya dengan ketat dan wajahnya dirias dengan sempurna. Dia terlihat anggun saat tertawa kecil setelah mendengar perkataan teman-temannya. "Sudah, jangan menggoda kami. Ryan sudah memiliki istri."
Saat mendengar Maisie membahas Jenessa, para tamu menunjukkan rasa jijik mereka.
"Jenessa? Apa kamu tidak tahu? Ryan menikahi wanita itu hanya untuk menenangkan neneknya!"
"Benar! Kamu adalah wanita yang dicintai oleh Ryan. Perkataanku benar bukan, Ryan?"
Ryan terlihat seperti seorang pangeran dengan setelan jas buatan tangan, dia memancarkan aura percaya diri yang menambah karismanya.
"Baiklah, kalian jangan menggoda Maisie lagi," ucapnya dengan dingin. "Maisie tidak bisa minum, biar aku yang mewakilinya."
Setelah mendengar perkataan Ryan, suara ejekan para tamu menjadi semakin keras.
"Hei Ryan, kamu sepertinya terlalu protektif pada Maisie. Baiklah! Jika Maisie tidak bisa minum, kamu yang harus meminum bagiannya! Kamu tidak boleh pergi sebelum kamu mabuk!"
Di tengah riuhnya godaan mereka, wajah Ryan terlihat tenang, tapi ada senyum yang tersungging di sudut bibirnya.
Maisie berdiri di sebelahnya sambil tersipu malu.
Adegan penuh kasih ini sangat jelas, membuat hati Jenessa seperti ditusuk pisau tajam.
Dia tidak tahu kapan atau bagaimana caranya dia keluar dari hotel. Dia baru tersadar ketika tetesan air hujan yang dingin menerpa wajahnya.
Angin dingin dan hujan gerimis membuat pakaian Jenessa basah dan hujan deras turun dalam waktu singkat, membuatnya kedinginan hingga ke tulang-tulangnya.
Namun, dia hanya berdiri di tempat dan menatap kosong ke arah hujan. 'Kenapa Ryan memintaku untuk datang ke sana? Apa dia sengaja mengundangku datang agar aku dapat menyaksikan kasih sayang mereka dan menyerahkan posisiku sebagai istrinya pada Maisie?'
Napas Jenessa bertambah berat ketika memikirkan kemungkinan tersebut. Ketika melihat keadaan sekeliling dengan bingung, dia berpikir tidak ada yang bisa dia lakukan selain meninggalkan tempat ini.
Dia mengangkat kakinya yang terasa kaku, lalu pulang di tengah hujan. Setelah tiba di depan rumah, dia berdiri di ambang pintu dan menatap rumah yang sangat akrab sambil melamun.
Dua tahun lalu, Keluarga Wright berada di ambang kebangkrutan dan mereka mencoba menyelamatkan situasi dengan menikahkannya ke dalam Keluarga Haynes.
Awalnya Ryan menolak, tapi dia terpaksa setuju karena tekanan dari neneknya yang sedang sakit parah.
Sekarang, kesehatan nenek Ryan telah membaik dan Maisie sudah kembali dari luar negeri. Jenessa berpikir mungkin sudah waktunya dia mengemas semua barangnya dan meninggalkan Ryan.
Jenessa tidak tahu berapa lama dia berdiri di depan rumah sebelum suara mesin mobil terdengar di telinganya.
Lalu dia mendengar suara berat Ryan dari arah samping. "Jenessa, kenapa kamu berdiri di tengah hujan?"
Natalia dulu mengira dia bisa meluluhkan hati Kenzo yang dingin, tetapi dia salah besar. Ketika akhirnya memutuskan untuk pergi, dia mendapati dirinya hamil. Meski begitu, dia memilih untuk diam-diam meninggalkan dunia pria itu, yang mendorong Kenzo untuk mengerahkan semua sumber dayanya dan memperluas bisnisnya ke skala global-semua itu dilakukannya demi menemukannya. Namun, tidak ada jejak Natalia. Kenzo perlahan-lahan berubah menjadi gila, menjungkirbalikkan kota dan membuat kekacauan. Natalia akhirnya muncul kembali bertahun-tahun kemudian, dengan kekayaan dan kekuasaannya sendiri, hanya untuk mendapati dirinya terjerat dengan Kenzo sekali lagi.
Jatuh cinta bisa terjadi pada siapa saja, tidak terkecuali pada istri orang. Itulah yang terjadi pada Alex Spencer, pria pengangguran yang hidup menumpang pada istrinya, Tracy. Pesona Tessa membuatnya jatuh cinta teramat jauh. Sedang, Tessa merupakan istri Kapten Pasukan Elit Angakat Darat Salvador, Leo Willborwn. Jika dibandingkan dengannya, jelas Leo jauh lebih baik dari segi apa pun. Hanya saja, Tessa sering kesepian saat suaminya pergi bertugas. Kesempatan itu pun Alex gunakan untuk menjerat Tessa dalam hasrat gilanya. Mampukah Tessa menahan derasnya godaan birahi?
Amanda merasa sedikit kesepian, meskipun ia menikmati momen-momen sendirinya. Ia memandang ke arah rumah tetangganya yang tampak sepi. Rumah itu milik keluarga Raka dan Laila. Raka adalah seorang pria yang tampan dan karismatik, sementara Laila adalah wanita yang cantik dan ramah. Mereka adalah pasangan yang sempurna di mata orang-orang di sekitar mereka.
Semua orang terkejut ketika tersiar berita bahwa Raivan Bertolius telah bertunangan. Yang lebih mengejutkan lagi adalah bahwa pengantin wanita yang beruntung itu dikatakan hanyalah seorang gadis biasa yang dibesarkan di pedesaan dan tidak dikenal. Suatu malam, wanita iru muncul di sebuah pesta dan mengejutkan semua orang yang hadir. "Astaga, dia terlalu cantik!" Semua pria meneteskan air liur dan para wanita cemburu. Apa yang tidak mereka ketahui adalah bahwa wanita yang dikenal sebagai gadis desa itu sebenarnya adalah pewaris kekayaan triliunan. Tak lama kemudian, rahasia wanita itu terungkap satu per satu. Para elit membicarakannya tanpa henti. "Ya tuhan! Jadi ayahnya adalah orang terkaya di dunia? "Dia juga seorang desainer yang hebat dan misterius, dikagumi banyak orang!" Meskipun begitu, tetap banyak orang tidak percaya bahwa Raivan bisa jatuh cinta padanya. Namun, mereka terkejut lagi. Raivan membungkam semua penentangnya dengan pernyataan, "Saya sangat mencintai tunangan saya yang cantik dan kami akan segera menikah." Ada dua pertanyaan di benak semua orang: mengapa gadis itu menyembunyikan identitasnya? Mengapa Raivan tiba-tiba jatuh cinta padanya?
Yuvina, pewaris sah yang telah lama terlupakan, kembali ke keluarganya, mencurahkan isi hatinya untuk memenangkan hati mereka. Namun, dia harus melepaskan identitasnya, prestasi akademisnya, dan karya kreatifnya kepada saudara perempuan angkatnya. Sebagai imbalan atas pengorbanannya, dia tidak menemukan kehangatan, hanya pengabaian yang lebih dalam. Dengan tegas, Yuvina bersumpah akan memutus semua ikatan emosional. Berubah, dia sekarang berdiri sebagai ahli seni bela diri, mahir dalam delapan bahasa, seorang ahli medis yang terhormat, dan seorang desainer terkenal. Dengan tekad yang baru ditemukan, dia menyatakan, "Mulai hari ini dan seterusnya, tidak ada seorang pun di keluarga ini yang boleh menyinggungku."