/0/19449/coverbig.jpg?v=4d31b0e31059b4191b700f800bf00d57)
Di sebuah kota besar, ada seorang pengusaha sukses bernama Anton Pratama. Anton dikenal sebagai sosok yang tegas dan cerdas dalam menjalankan bisnisnya. Namun, di balik kesuksesan tersebut, ada cerita yang tidak banyak orang tahu. Alya, seorang asisten baru di perusahaan Anton, merasa gugup namun antusias. Ini adalah kesempatan langka yang tidak bisa dia sia-siakan. Alya memandang meja kerja Anton dari jauh, merasakan ketegangan dan semangat yang bercampur aduk.
Di sebuah kota besar, ada seorang pengusaha sukses bernama Anton Pratama. Anton dikenal sebagai sosok yang tegas dan cerdas dalam menjalankan bisnisnya. Namun, di balik kesuksesan tersebut, ada cerita yang tidak banyak orang tahu.
Alya, seorang asisten baru di perusahaan Anton, merasa gugup namun antusias. Ini adalah kesempatan langka yang tidak bisa dia sia-siakan. Alya memandang meja kerja Anton dari jauh, merasakan ketegangan dan semangat yang bercampur aduk.
"Selamat pagi, Pak Anton," sapa Alya dengan lembut saat memasuki ruangan bosnya.
Anton mengangkat kepala dari tumpukan berkas yang sedang ia tinjau. "Pagi, Alya. Ada yang bisa saya bantu?"
"Ya, Pak. Ini laporan terbaru yang diminta," jawab Alya sambil menyerahkan dokumen tersebut.
Anton menerima laporan itu, memeriksanya dengan seksama. "Terima kasih, Alya. Bagaimana pendapatmu tentang strategi yang kita rencanakan?"
Alya merasa terhormat diperlakukan seperti ini. "Menurut saya, strategi itu sangat ambisius, tapi dengan implementasi yang tepat, kita bisa mencapainya."
Anton mengangguk, menunjukkan bahwa ia menghargai pendapat Alya. "Bagus sekali. Saya suka bagaimana kamu berpikir."
**Bab 2: Tantangan dan Kerjasama**
Hari-hari berlalu, dan Alya semakin sering bekerja sama dengan Anton. Mereka menghabiskan banyak waktu bersama, mendiskusikan berbagai proyek dan menghadapi tantangan. Anton mulai melihat potensi besar dalam diri Alya dan menghargai dedikasinya.
"Saya ingin kamu memimpin proyek ini, Alya," kata Anton suatu hari, menatap Alya dengan serius. "Kamu telah menunjukkan kemampuan yang luar biasa."
Alya merasa terkejut dan sekaligus bangga. "Benarkah, Pak Anton? Saya akan berusaha sebaik mungkin."
Anton tersenyum. "Saya yakin kamu bisa. Ayo kita bicarakan detailnya."
**Bab 3: Kemajuan dan Kesulitan**
Seiring waktu, Alya menghadapi berbagai kesulitan dalam proyeknya. Anton selalu mendukung dan memberikan bimbingan yang diperlukan. Mereka sering berdiskusi hingga larut malam, dan hubungan profesional mereka semakin erat.
"Ini adalah salah satu proyek paling menantang yang pernah aku kerjakan," keluh Alya saat mereka berdua duduk di kantor yang sepi.
Anton menatapnya dengan perhatian. "Saya tahu itu tidak mudah. Tapi aku percaya kamu punya kemampuan untuk mengatasi semua ini."
Alya tersenyum, merasa terhibur oleh dukungan Anton. "Terima kasih, Pak. Itu berarti banyak bagi saya."
**Bab 4: Kesuksesan dan Penghargaan**
Setelah banyak usaha dan kerja keras, proyek tersebut berhasil dengan gemilang. Anton mengadakan pertemuan untuk merayakan kesuksesan tersebut dan memberikan penghargaan kepada Alya atas dedikasinya.
"Selamat, Alya," kata Anton saat memberikan penghargaan. "Kamu telah melakukan pekerjaan yang luar biasa."
Alya merasa sangat bahagia. "Terima kasih, Pak Anton. Saya tidak bisa melakukannya tanpa dukungan dan bimbingan Anda."
Anton tersenyum dengan bangga. "Kamu pantas mendapatkan ini. Teruslah bekerja dengan semangat yang sama."
Pagi itu, Alya tiba lebih awal di kantor. Ia memeriksa jadwal hariannya dan mempersiapkan dokumen-dokumen penting yang akan dibahas dengan Anton. Mengingat betapa sibuknya minggu ini, dia sudah membayangkan betapa padatnya jadwal mereka.
Anton tiba beberapa menit setelahnya dan langsung menuju ruang kerjanya. Alya menyapanya dengan senyum hangat, "Selamat pagi, Pak Anton."
"Selamat pagi, Alya," jawab Anton sambil meletakkan tasnya di meja. "Kita punya banyak hal yang perlu dibahas hari ini. Apakah semua siap?"
"Ya, Pak. Saya sudah menyiapkan semua dokumen yang diperlukan," jawab Alya sambil menyerahkan beberapa berkas.
Anton memeriksa berkas-berkas itu dengan seksama. "Bagus. Mari kita mulai dengan laporan ini. Saya ingin mendengar pendapatmu tentang beberapa detail."
Mereka duduk di meja konferensi yang terletak di sudut ruangan. Alya memulai presentasinya dengan penuh keyakinan, menjelaskan berbagai aspek dari proyek yang sedang mereka kerjakan. Anton memperhatikan dengan seksama, sesekali mengajukan pertanyaan untuk menggali lebih dalam.
Setelah presentasi selesai, Anton tersenyum dan berkata, "Kamu melakukan pekerjaan yang sangat baik. Namun, aku rasa kita perlu mendiskusikan beberapa poin lebih mendalam."
Alya merasa lega dan bangga. "Tentu, Pak. Saya siap untuk diskusi lebih lanjut."
Mereka melanjutkan diskusi hingga larut malam. Selama waktu itu, Alya merasa semakin nyaman bekerja dengan Anton. Komunikasi mereka semakin lancar dan efektif. Anton juga mulai melihat potensi besar dalam diri Alya dan sering memberikan pujian yang membuatnya merasa dihargai.
Di akhir hari, ketika mereka baru saja selesai dari pertemuan, Anton menatap Alya dengan serius. "Alya, kamu telah menunjukkan dedikasi yang luar biasa. Aku ingin memberimu tanggung jawab tambahan."
Alya terlihat terkejut, tapi juga bersemangat. "Tanggung jawab tambahan? Apa yang harus saya lakukan?"
"Saya ingin kamu memimpin proyek ini," jelas Anton sambil menyerahkan dokumen terbaru yang perlu ditinjau. "Ini adalah kesempatan besar untukmu. Aku yakin kamu bisa menghadapinya."
Alya merasakan campuran antara kegembiraan dan kecemasan. "Baik, Pak. Saya akan melakukan yang terbaik."
Hari-hari berikutnya di kantor semakin sibuk. Alya dan Anton sering berdiskusi panjang lebar tentang proyek tersebut. Mereka sering kali bekerja hingga larut malam, memeriksa setiap detail dan menyempurnakan rencana mereka.
Suatu malam, saat mereka baru saja menyelesaikan sesi diskusi yang panjang, Anton mengajak Alya untuk makan malam di luar kantor. "Kamu harus beristirahat sejenak. Bagaimana kalau kita makan malam bersama?"
Alya merasa terkejut dengan ajakan tersebut, tetapi ia juga merasa bahwa itu adalah kesempatan baik untuk membangun hubungan kerja yang lebih dekat. "Baik, Pak. Terima kasih."
Mereka pergi ke restoran yang tenang, tempat yang jarang dikunjungi oleh orang-orang kantoran. Makanan yang disajikan lezat dan suasananya sangat santai. Selama makan malam, mereka berbincang tentang berbagai hal, mulai dari pekerjaan hingga hobi pribadi.
"Jadi, apa yang kamu lakukan di luar kantor?" tanya Anton sambil memotong steaknya.
Alya tersenyum. "Saya suka membaca dan berkebun. Itu membantu saya untuk bersantai setelah hari yang panjang."
Anton mengangguk. "Bagus sekali. Aku juga suka berkebun, tapi sayangnya, aku tidak punya banyak waktu untuk itu."
Percakapan mereka berlangsung dengan lancar dan menyenangkan. Alya merasa semakin dekat dengan Anton, merasa bahwa hubungan profesional mereka mulai berkembang menjadi sesuatu yang lebih personal. Meskipun begitu, mereka tetap menjaga batasan dan fokus pada pekerjaan mereka.
Di akhir makan malam, Anton mengantar Alya kembali ke rumah. "Terima kasih atas makan malamnya, Pak. Saya sangat menikmatinya."
"Sama-sama, Alya. Aku juga merasa senang bisa berbincang lebih jauh denganmu," jawab Anton sambil tersenyum.
Ketika Alya memasuki rumahnya, dia merasa senang dan puas. Dia tahu bahwa kesempatan ini adalah langkah besar dalam karirnya, dan ia bertekad untuk memberikan yang terbaik dalam proyek tersebut.
Keesokan harinya, mereka melanjutkan pekerjaan dengan semangat yang baru. Anton terus memberikan bimbingan dan dukungan yang dibutuhkan Alya untuk sukses dalam perannya. Meskipun tantangan yang dihadapi sangat besar, mereka bekerja sama dengan penuh dedikasi dan saling mendukung.
Alya merasa sangat berterima kasih atas kesempatan dan dukungan yang diberikan oleh Anton. Hubungan profesional mereka semakin kuat, dan Alya merasa lebih siap menghadapi tantangan-tantangan yang akan datang.
---
Ketika jiwa seorang supermodel internasional yang anggun, cerdas, dan berkarisma berpindah ke tubuh seorang ibu rumah tangga yang selama ini diremehkan-dunia seolah berbalik. Eleanor Vienne, dulunya adalah ikon kecantikan dan fashion, yang mendadak kehilangan nyawanya di puncak karier. Namun, takdir membawanya ke tubuh seorang wanita bernama Seraphina Elmswood, menantu keluarga konglomerat yang selama ini dianggap tak berharga. Dicap jelek, bodoh, dan hanya bau dapur, Seraphina tak pernah mendapat penghormatan dari suaminya, Lysander Elmswood, yang acuh tak acuh dan sibuk dengan wanita lain. Tapi semuanya berubah. Dengan jiwa Eleanor dalam tubuhnya, Seraphina mulai menunjukkan aura yang tak terbantahkan-keanggunan, kecerdasan, dan pesona yang memukau. Tatapan sinis yang dulu meremehkan kini dipenuhi keterkejutan dan ketakutan. Keluarga Elmswood mulai gelisah, para sosialita yang dulu menghina kini iri, dan yang paling terkejut adalah Lysander sendiri. Pria yang selama ini menganggapnya hanya bayangan kini mulai melihatnya dalam cahaya yang berbeda. Tapi apakah Seraphina akan membiarkannya kembali masuk ke dalam hatinya setelah semua penghinaan yang ia terima?
Dokter militer Evelyn Song, yang memiliki keahlian medis luar biasa, secara tak terduga mengalami perjalanan waktu dan mendapati dirinya menjadi Layla Qin, seorang pelayan rendahan dengan wajah penuh luka bakar, tubuh lemah karena cambukan, dan nyaris kehilangan nyawa saat diusir dari rumah majikannya. Suaminya, Ronan Zhao, seorang pria pincang yang dibeli keluarganya demi menangkal kesialan, bahkan membawa seekor ayam ke kamar pengantin mereka sebagai simbol keberuntungan. Namun, sesuatu yang mustahil terjadi-setelah malam pertama, kakinya yang lumpuh mulai menunjukkan tanda-tanda kesembuhan! Rumah mereka berada dalam kondisi miskin dan nyaris roboh? Tidak masalah! Dengan keahlian medis serta kecerdikannya, Evelyn-sekarang Layla-bertekad membawa keluarganya keluar dari kemiskinan. Tapi ketika Ronan tiba-tiba menghilang, meninggalkan dirinya dalam keadaan hamil, dunia seakan runtuh. Namun, Layla tidak akan menyerah. Jika satu pria menghilang, bukan berarti hidupnya berakhir-ada dunia luas di luar sana, dan nasibnya ada di tangannya sendiri.
Raina terlibat dengan seorang tokoh besar ketika dia mabuk suatu malam. Dia membutuhkan bantuan Felix sementara pria itu tertarik pada kecantikan mudanya. Dengan demikian, apa yang seharusnya menjadi hubungan satu malam berkembang menjadi sesuatu yang serius. Semuanya baik-baik saja sampai Raina menemukan bahwa hati Felix adalah milik wanita lain. Ketika cinta pertama Felix kembali, pria itu berhenti pulang, meninggalkan Raina sendirian selama beberapa malam. Dia bertahan dengan itu sampai dia menerima cek dan catatan perpisahan suatu hari. Bertentangan dengan bagaimana Felix mengharapkan dia bereaksi, Raina memiliki senyum di wajahnya saat dia mengucapkan selamat tinggal padanya. "Hubungan kita menyenangkan selama berlangsung, Felix. Semoga kita tidak pernah bertemu lagi. Semoga hidupmu menyenangkan." Namun, seperti sudah ditakdirkan, mereka bertemu lagi. Kali ini, Raina memiliki pria lain di sisinya. Mata Felix terbakar cemburu. Dia berkata, "Bagaimana kamu bisa melanjutkan? Kukira kamu hanya mencintaiku!" "Kata kunci, kukira!" Rena mengibaskan rambut ke belakang dan membalas, "Ada banyak pria di dunia ini, Felix. Selain itu, kamulah yang meminta putus. Sekarang, jika kamu ingin berkencan denganku, kamu harus mengantri." Keesokan harinya, Raina menerima peringatan dana masuk dalam jumlah yang besar dan sebuah cincin berlian. Felix muncul lagi, berlutut dengan satu kaki, dan berkata, "Bolehkah aku memotong antrean, Raina? Aku masih menginginkanmu."
"Jang, kamu sudah gak sabar ya?." tanya Mbak Wati setelah mantra selesai kami ucapkan dan melihat mataku yang tidak berkedip. Mbak Wati tiba tiba mendorongku jatuh terlentang. Jantungku berdegup sangat kencang, inilah saat yang aku tunggu, detik detik keperjakaanku menjadi tumbal Ritual di Gunung Keramat. Tumbal yang tidak akan pernah kusesali. Tumbal kenikmatan yang akan membuka pintu surga dunia. Mbak Wati tersenyum menggodaku yang sangat tegang menanti apa yang akan dilakukannya. Seperti seorang wanita nakal, Mbak Wati merangkak di atas tubuhku...
Firhan Ardana, pemuda 24 tahun yang sedang berjuang meniti karier, kembali ke kota masa kecilnya untuk memulai babak baru sebagai anak magang. Tapi langkahnya tertahan ketika sebuah undangan reuni SMP memaksa dia bertemu kembali dengan masa lalu yang pernah membuatnya merasa kecil. Di tengah acara reuni yang tampak biasa, Firhan tak menyangka akan terjebak dalam pusaran hasrat yang membara. Ada Puspita, cinta monyet yang kini terlihat lebih memesona dengan aura misteriusnya. Lalu Meilani, sahabat Puspita yang selalu bicara blak-blakan, tapi diam-diam menyimpan daya tarik yang tak bisa diabaikan. Dan Azaliya, primadona sekolah yang kini hadir dengan pesona luar biasa, membawa aroma bahaya dan godaan tak terbantahkan. Semakin jauh Firhan melangkah, semakin sulit baginya membedakan antara cinta sejati dan nafsu yang liar. Gairah meluap dalam setiap pertemuan. Batas-batas moral perlahan kabur, membuat Firhan bertanya-tanya: apakah ia mengendalikan situasi ini, atau justru dikendalikan oleh api di dalam dirinya? "Hasrat Liar Darah Muda" bukan sekadar cerita cinta biasa. Ini adalah kisah tentang keinginan, kesalahan, dan keputusan yang membakar, di mana setiap sentuhan dan tatapan menyimpan rahasia yang siap meledak kapan saja. Apa jadinya ketika darah muda tak lagi mengenal batas?
[ Mature Content ⛔ ] [ 21 + ] Penulis : penariang Genre : Romance - Adult Sub - Genre : Sick Love with Angst *** Zhou Zui Yu mengalami kegagalan pernikahan sebanyak dua kali. Tepat sebelum hari pernikahannya dilangsungkan, semua tunangannya akan mundur dengan alasan dia terlalu membosankan. Masyarakat kelas atas menyebutnya sebagai "Burung Gagak" karena kesannya yang penyendiri dan pendiam. Namun, suatu hari, seorang tuan muda bernama Ming Yu dari negara tetangga tiba-tiba saja datang untuk mengajukan lamaran pada Zhou Zui Yu setelah semua rumor yang tersebar. Hingga membuat semua orang tercengang. "Berhentilah, aku tidak berniat menikah dengan siapapun." "Lalu bagaimana jika aku berusaha lebih keras? Maukah kamu memberiku kesempatan?" Secuil kisah, tentang seberapa keras tuan muda Ming Yu berusaha merebut hati keras Zhou Zui Yu. Sampai-sampai melupakan status mulianya sebagai tuan muda terhormat.
Harap bijak dalam membaca... Bisa mengantar dalam halusinasi untuk berhubungan badan!
Ketika mereka masih kecil, Deddy menyelamatkan nyawa Nayla. Bertahun-tahun kemudian, setelah Deddy berakhir dalam keadaan koma akibat kecelakaan mobil, Nayla menikah dengannya tanpa berpikir dua kali dan bahkan menggunakan pengetahuan medisnya untuk menyembuhkannya. Selama dua tahun, Nayla setia, mencari kasih sayangnya dan ingin melunasi utang budinya yang menyelamatkan nyawanya. Akan tetapi ketika cinta pertama Deddy kembali, Nayla, yang dihadapkan dengan perceraian, tidak ragu untuk menandatangani surat perceraian. Meskipun dicap sebagai barang bekas, hanya sedikit yang tahu bakatnya yang sebenarnya. Dia adalah seorang pengemudi mobil balap, seorang desainer terkenal, seorang peretas jenius, dan seorang dokter ahli. Menyesali keputusannya, Deddy memohon pengampunannya. Pada saat ini, seorang CEO yang menawan turun tangan, memeluk Nayla dan menyatakan, "Enyah! Dia adalah istriku!" Terkejut, Nayla berseru, "Apa katamu?"