/0/19837/coverbig.jpg?v=9e10676614b2ea940076979681313f22)
"Saya yang akan menikahi Valerie." Demi menutupi dosa adiknya, Keanu rela menikahi Valerie. Seorang gadis remaja berusia delapan belas tahun, yang sudah dihamili oleh Kevin, adiknya sendiri. Padahal Keanu sudah berencana akan melamar Sely, sekretarisnya di kantor yang sudah ia sukai sejak lama. Lalu, bagaimana Keanu dan Valerie menjalani kehidupan rumah tangga? Tanpa saling mengenal dan mencintai satu sama lain.
"Kev ... Aku takut," lirih Valerie. Kepalanya tertunduk, bola matanya yang kecoklatan bergerak kiri kanan dengan gelisah.
"Takut apa? Kita kan udah pernah."
Valerie kembali menepis tangan Kevin yang hendak melepaskan kancing seragam sekolahnya.
"Justru itu," Valerie mendongak, menatap Kevin, cowok tampan yang sudah lima bulan ini menjadi pacarnya. "Aku takut hamil."
"Emang kalau sekali bisa hamil?" tanya Kevin dengan wajah polos.
Valerie mengangkat bahunya sekilas. "Mana kutahu."
"Tapi kamu nggak hamil, kan?"
"Ya enggaklah. Minggu lalu kan aku habis mens."
"Trus kenapa?"
"Emang kamu nggak takut? Waktu itu kita nggak pakai pengaman lho."
"Tapi kenyataannya kamu nggak hamil, kan?"
"Tetep aja, Kev. Ada kemungkinan aku hamil waktu itu."
Kevin berdecak kesal. Cowok tampan itu menyisir rambutnya dengan kelima jari, perasaannya sudah campur aduk tak karuan karna sejak tadi sudah menahan hasratnya pada Valerie yang cantik dan seksi itu.
Dengan sengaja Kevin mengajak Valerie ke rumahnya untuk mengulangi perbuatan mereka beberapa minggu yang lalu, karena rumah Kevin selalu sepi. Hanya ada beberapa asisten rumah tangga yang tak mungkin berani ikut campur dengan urusannya.
Sudah ribuan kali dia membujuk Valerie untuk melakukannya lagi, namun gadis itu selalu menolak. Padahal Kevin belum bisa melupakan pengalaman pertama yang terus-menerus terbayang di kepalanya siang dan malam, membuat Kevin ingin mengulanginya lagi dan lagi.
Wajar saja. Valerie takut.
Gadis itu takut hamil. Mereka sudah kelas dua belas sekarang. Beberapa bulan lagi, mereka berdua akan lulus sekolah. Valerie tak mau dia gagal lulus SMA hanya karna kebodohannya sendiri.
"Ya udah aku antar kamu pulang deh," gerutu Kevin seraya menyambar jaket yang tersampir di punggung kursi belajarnya.
Namun saat cowok itu membuka handle pintu, tiba-tiba saja terdengar suara hujan turun dengan lebatnya, disertai kilat yang menyambar-nyambar.
"Hujan ya?" Valerie membuka gorden di kamar Kevin, dan benar saja, di luar memang sedang hujan deras. "Gimana dong?"
Lagi-lagi Kevin berdecak kesal lalu melempar jaketnya ke lantai. "Tunggu aja dulu," ucapnya seraya duduk di tepian ranjang.
"Kamu marah?"
Cowok itu tak menjawab. Dari ekor matanya, dia bisa melihat Valerie sedang berdiri dengan gelisah di sampingnya.
Diam-diam Valerie ikut duduk di samping Kevin lalu mengusap lengan pacarnya dengan lembut. "Jangan marah dong," bujuknya.
Perlahan Kevin menoleh, menatap kedua mata Valerie dengan tatapan berkabut. Tatapan Kevin begitu melenakan, hingga tanpa Valerie sadari, Kevin sudah memiringkan wajahnya dan meraih bibir Valerie ke dalam ciuman yang dalam dan menuntut.
Tak butuh waktu lama untuk Valerie membalas ciuman Kevin yang penuh gairah itu. Saat ciuman mereka semakin dalam dan panas, Kevin mulai berani menelusupkan sebelah tangannya ke dalam kemaja putih Valerie yang sedikit ketat.
Gadis itu mendesah pelan saat Kevin meremas lembut gumpalan di dadanya. Setelah itu, tangan Kevin tiba-tiba sudah melepas tiga kancing teratas seragam yang menempel di tubuh Val, membuatnya terkesiap.
Namun sebelum gadis itu melayangkan protes padanya, Kevin kembali memagut bibir Valerie yang kemerahan dan sesual. Bibir yang selalu dikaguminya.
"Kev ...," desah Valerie hendak menghentikan tangan Kevin yang ingin meloloskan seragamnya.
Namun bukannya berhenti, Kevin justru membuka seragam Valerie hingga terlihat jelas di hadapannya, tubuh polos Valerie yang hanya mengenakan bra berwarna coklat muda yang seolah menyatu dengan warna kulitnya.
Kedua mata Kevin melahap pemandangan di hadapannya dengan tatapan berkabut. Miliknya sudah bereaksi keras sejak tadi, apalagi saat ia melihat tubuh Valerie ya sudah terbaring lemah di atas ranjang.
"Kev ...," lirih Valerie saat Kevin hendak menindihnya, "Kamu janji nggak akan ninggalin aku, kan?"
Senyum kemenangan cowok tampan itu terulas manis di wajahnya.
"I'm promise," sahutnya lembut sebelum mendaratkan ciuman panas di bibir Valerie yang terbuka, dan penyatuan itu terjadi lagi, tanpa penghalang di antara mereka.
Kulit menyentuh kulit, tanpa pengaman.
***
"Mbaaaak!" teriak Valerie yang baru saja tiba di rumah mewahnya. Rumah besar yang terletak di kawasan elite itu selalu sepi. Di rumah sebesar itu, Valerie lebih sering bertemu dengan asisten rumah tangganya dari pada kedua orang tua yang sama-sama berprofesi sebagai dokter.
Papa Valerie adalah seorang dokter yang cukup senior. Pengelola salah satu rumah sakit swasta yang didirikan oleh kakek Valerie hampir dua puluh tahun yang lalu.
Sedangkan Mama Valerie adalah seorang dokter spesialis kandungan yang bekerja di rumah sakit tersebut.
"Iya, Non," jawab Mbak Marni tergopoh-gopoh. "Mau makan malam?"
"Papa sama Mama mana?" bukannya menjawab, Valerie malah balik bertanya.
"Tuan Andika belum pulang, kalau Nyonya Susan tadi pulang sebentar trus katanya ada pasien yang harus di operasi, jadi balik lagi ke rumah sakit," jelas Mbak Marni seraya memperhatikan seragam Valerie yang basah kuyup.
"Ya udah," sahut Val dengan bibir mengerucut kesal. Setiap sampai di rumah selalu sepi, tak ada yang menyambutnya selain Mbak Marni.
"Non Valerie kok basah kuyup begitu? Kenapa tadi nggak nelpon sopir biar di jemput?" kata mbak Marni dengan wajah khawatir.
"Tadi di antar sama temen kok, Mbak."
"Naik motor?"
"Iya."
"Kenapa nggak naik taksi aja sih, Non?"
Valerie tersenyum-senyum. "Biar romantis, Mbak. Kan bisa peluk-pelukan di bawah hujan," jawabnya asal.
"Astaga, Non. Masih kecil kok sudah pacaran. Nanti kalau Papa sama Mamanya tau bisa marah lho."
"Ya jangan sampai taulah, Mbak. Awas ya, mbak Marni jangan coba-coba buka mulut," ancam Valerie.
"Saya mana berani, Non ...."
"Bagus!" Val mengacungkan kedua jempolnya pada Marni sebelum berlalu pergi, naik ke lantai atas di mana kamarnya berada.
Sesampainya di kamar, Val segera mengunci pintunya rapat-rapat. Gadis bertubuh ramping dan seksi itu berjalan ke kamar mandi dan mulai melepas seragam sekolahnya yang basah kuyup.
Val berdiri tegak di depan cermin besar yang ada di dalam kamar mandinya. Gadis itu diam mematung memerhatikan tubuhnya yang polos. Ada banyak bekas kissmark di mana-mana. Leher, dada, perut dan juga punggungnya.
Perlahan gadis itu meraba bekas kemerahan itu dan bayangan kejadian beberapa saat yang lalu berkelebatan di kepalanya.
Saat dia dan Kevin melakukan hubungan terlarang itu untuk yang ke dua kalinya. Inti tubuhnya masih terasa basah dan lembab, walaupun tadi dia sudah membersihkannya di toilet rumah Kevin.
Ada gelayut kecemasan di dalam dadanya. Berbagai macam pertanyaan tanpa jawaban mulai membuatnya gelisah.
Kenapa Val selalu saja menuruti keinginan Kevin? Apa karna Val juga menginginkannya? Bagaimana kalau dia hamil? Bagaimana kalau kali ini cairan Kevin benar-benar membuahi sel telurnya?
Val buru-buru menyalakan shower, berharap air yang mengaliri seluruh tubuhnya itu bisa menghilangkan segala kecemasan dan perasaan berdosa yang terlanjur bersarang di dalam dirinya.
***
Terima kasih sudah membaca bab 1. Kritik dan saran silahkan di kolom komentar.
Warning 21+ mengandung konten dewasa, harap bijak dalam memilih bacaan. Winda Anita Sari merupakan istri dari Andre Wijaya. Ia harus rela tinggal dengan orang tua suaminya akibat sang ibu mertua mengalami stroke, ia harus pindah setelah dua tahun pernikahannya dengan Andre. Tinggal dengan ayah suaminya yang bersikap aneh, dan suatu ketika Anita tau bahwa ayah mertuanya yang bernama Wijaya itu adalah orang yang mengidap hiperseks. Adik iparnya Lola juga menjadi korban pelecehan oleh ayahnya sendiri, dikala sang ibu tak berdaya dan tak bisa melindungi putrinya. Anita selalu merasa was-was karna sang ayah mertua selalu menatapnya dengan tatapan penuh nafsu bahkan tak jarang Wijaya sering masuk ke kamarnya saat ia sedang tidur. Akankah Anita mampu bertahan tinggal bersama Ayah mertuanya yang hiperseks? Atau malah menjadi salah satu korban dari ayah mertuanya sendiri?
Kaindra, seorang pria ambisius yang menikah dengan Tanika, putri tunggal pengusaha kaya raya, menjalani kehidupan pernikahan yang dari luar terlihat sempurna. Namun, di balik semua kemewahan itu, pernikahan mereka retak tanpa terlihat-Tanika sibuk dengan gaya hidup sosialitanya, sering bepergian tanpa kabar, sementara Kaindra tenggelam dalam kesepian yang perlahan menggerogoti jiwanya. Ketika Kaindra mengetahui bahwa Tanika mungkin berselingkuh dengan pria lain, bukannya menghadapi istrinya secara langsung, dia justru memulai petualangan balas dendamnya sendiri. Hubungannya dengan Fiona, rekan kerjanya yang ternyata menyimpan rasa cinta sejak dulu, perlahan berubah menjadi sebuah hubungan rahasia yang penuh gairah dan emosi. Fiona menawarkan kehangatan yang selama ini hilang dalam hidup Kaindra, tetapi hubungan itu juga membawa komplikasi yang tak terhindarkan. Di tengah caranya mencari tahu kebenaran tentang Tanika, Kaindra mendekati Isvara, sahabat dekat istrinya, yang menyimpan rahasia dan tatapan menggoda setiap kali mereka bertemu. Isvara tampaknya tahu lebih banyak tentang kehidupan Tanika daripada yang dia akui. Kaindra semakin dalam terjerat dalam permainan manipulasi, kebohongan, dan hasrat yang ia ciptakan sendiri, di mana setiap langkahnya bisa mengancam kehancuran dirinya. Namun, saat Kaindra merasa semakin dekat dengan kebenaran, dia dihadapkan pada pertanyaan besar: apakah dia benar-benar ingin mengetahui apa yang terjadi di balik hubungan Tanika dan pria itu? Atau apakah perjalanan ini akan menghancurkan sisa-sisa hidupnya yang masih tersisa? Seberapa jauh Kaindra akan melangkah dalam permainan ini, dan apakah dia siap menghadapi kebenaran yang mungkin lebih menyakitkan dari apa yang dia bayangkan?
Arga adalah seorang dokter muda yang menikahi istrinya yang juga merupakan seorang dokter. Mereka berdua sudah berpacaran sejak masih mahasiswa kedokteran dan akhirnya menikah dan bekerja di rumah sakit yang sama. Namun, tiba-tiba Arga mulai merasa jenuh dan bosan dengan istrinya yang sudah lama dikenalnya. Ketika berhubungan badan, dia seperti merasa tidak ada rasa dan tidak bisa memuaskan istrinya itu. Di saat Arga merasa frustrasi, dia tiba-tiba menemukan rangsangan yang bisa membangkitkan gairahnya, yaitu dengan tukar pasangan. Yang menjadi masalahnya, apakah istrinya, yang merupakan seorang dokter, wanita terpandang, dan memiliki harga diri yang tinggi, mau melakukan kegiatan itu?
[ Mature Content ⛔ ] [ 21 + ] Penulis : penariang Genre : Romance - Adult Sub - Genre : Sick Love with Angst *** Zhou Zui Yu mengalami kegagalan pernikahan sebanyak dua kali. Tepat sebelum hari pernikahannya dilangsungkan, semua tunangannya akan mundur dengan alasan dia terlalu membosankan. Masyarakat kelas atas menyebutnya sebagai "Burung Gagak" karena kesannya yang penyendiri dan pendiam. Namun, suatu hari, seorang tuan muda bernama Ming Yu dari negara tetangga tiba-tiba saja datang untuk mengajukan lamaran pada Zhou Zui Yu setelah semua rumor yang tersebar. Hingga membuat semua orang tercengang. "Berhentilah, aku tidak berniat menikah dengan siapapun." "Lalu bagaimana jika aku berusaha lebih keras? Maukah kamu memberiku kesempatan?" Secuil kisah, tentang seberapa keras tuan muda Ming Yu berusaha merebut hati keras Zhou Zui Yu. Sampai-sampai melupakan status mulianya sebagai tuan muda terhormat.
Blurb : Adult 21+ Orang bilang cinta itu indah tetapi akankah tetap indah kalau merasakan cinta terhadap milik orang lain. Milik seseorang yang kita sayangi
Binar Mentari menikah dengan Barra Atmadja,pria yang sangat berkuasa, namun hidupnya tidak bahagia karena suaminya selalu memandang rendah dirinya. Tiga tahun bersama membuat Binar meninggalkan suaminya dan bercerai darinya karena keberadaannya tak pernah dianggap dan dihina dihadapan semua orang. Binar memilih diam dan pergi. Enam tahun kemudian, Binar kembali ke tanah air dengan dua anak kembar yang cerdas dan menggemaskan, sekarang dia telah menjadi dokter yang berbakat dan terkenal dan banyak pria hebat yang jatuh cinta padanya! Mantan suaminya, Barra, sekarang menyesal dan ingin kembali pada pelukannya. Akankah Binar memaafkan sang mantan? "Mami, Papi memintamu kembali? Apakah Mami masih mencintainya?"