/0/21501/coverbig.jpg?v=4f1cd10b549b3d85f7245193201401c3)
Meninggalkan semua karir yang sudah diraih dan memilih menikah dengan harapan memilki keluarga baru yang penuh cinta dan kasih sayang, namun ternyata semua tidak sesuai dengan harapan, Manda.Dimas yang membawa Manda masuk ke dalam keluarganya, namun keluarganya yang juga memberikan banyak luka di hatinya. Akankah, Manda bertahan dengan pernikahan yang penuh luka dari orang-orang sekitar suaminya? atau memilih melepaskan demi kesehatan mental dan pikirannya? Ikuti terus ceritanya, ya
Tok.
Tok.
"Manda," panggil seseorang sambil mengetuk pintu kamar.
Manda, yang saat itu sedang bersantai di dalam kamar sambil memainkan ponsel, langsung menajamkan pendengarannya, merasa ada seseorang yang memanggil dan mengetuk pintu kamar.
"Manda!" serunya lagi sambil mengetuk pintu kamar lebih keras, bukan hanya mengetuk, tapi juga menggedor pintunya.
Manda terkejut dan langsung bangun dari rebahannya, ia bergegas menghampiri suara yang sejak tadi memanggilnya.
"Mama?"
Manda menatap heran mertuanya yang berdiri di depan kamar dengan senyum yang tidak jelas.
"Kenapa lama sekali membukanya? Kamu ini, kerjaannya rebahan saja! Mbok ya, bangun. Mengerjakan apa, gitu," ucapnya sambil tersenyum.
Manda memutar bola matanya malas, sambil menahan rasa kesal yang mendera hatinya. Bagaimana bisa mertuanya itu bicara seakan-akan Manda tidak mengerjakan apapun, padahal sejak pagi tadi sudah membuat sarapan untuk semua orang, menyapu dan mengepel.
"Aku saja baru masuk ke dalam kamar dan beristirahat, Ma," jawabnya mencoba selembut mungkin.
"Ah alasan saja kamu itu–"
"Ada apa, Ma?" potong Manda karena tidak ingin mendengar omelan dari mertuanya.
"Mama minta uang," jawab Mama Hilda sambil menyadong pada Manda.
"Hah?"
"Kok, hah? Mama minta uang, mana sini cepat! Jangan pelit dong! Mama butuh buat modal dagang lagi," tekannya.
Manda menghela nafas panjang, lalu mengangguk. Ia kembali masuk ke dalam kamar dan mengambil tiga lembar uang berwarna merah. Dan kembali lagi menemui mertuanya.
"Kok segini? Kurang! Pelit banget kamu jadi menantu!" hardiknya.
"Mama butuh lima ratus ribu," lanjutnya. "Mana cepat, ambilkan!"
"Banyak sekali, untuk apa, Ma? Bukannya kemarin Manda sudah membeli semua stock yang Mama butuhkan?"
"Kamu ini benar-benar banyak tanya banget ya! Apa susahnya sih kasih uang? Aku ini mertua kamu! Ingat, uang kamu itu uang anakku!"
Tidak ingin berdebat panjang, Manda kembali masuk ke dalam dan mengambil dua lembar uang berwarna merah lagi. Sengaja, tidak ingin memberikan apa yang diminta karena memang dirinya sudah mengeluarkan banyak uang untuk mertuanya itu.
Bukan maksud hitungan, tapi mertuanya itu terkadang sangat keterlaluan sekali jika minta uang, tidak pernah berpikir ada atau tidak uang yang diminta itu. Dalam pikirannya, yang penting adalah mendapatkan uang dari anak dan menantu.
"Nih, cuman ada tiga ratus ribu. Kalau mau ambil silahkan, kalau tidak ya gak usah!" tegasnya mengulurkan kembali dua lembar.
"Minta lima ratus ribu, dikasihnya tiga ratus ribu! Dasar menantu pelit!" hardiknya.
"Mbak, jangan pelit jadi menantu! Mama minta segitu saja perhitungan! Kamu itu harus bisa menghidupi kami disini, karena uang yang kamu peroleh itu adalah uang dari Mas Dimas," timpal Lena yang baru keluar dari kamarnya karena mendengar keributan yang sebenarnya tidak perlu diributkan itu.
"Iya nih, Mama laporkan sama Dimas tahu rasa kamu," ancam Mama Hilda berharap gertakannya itu membuat Manda takut tapi ternyata sebaliknya.
"Silahkan, aku gak takut!" tantang Manda yang memang sudah sangat muak sekali sama mertuanya itu.
Lena dan Mama Hilda saling menatap satu sama lainnya. Lena memberikan isyarat agar Mamanya kali ini tidak mencari masalah, mereka langsung meninggalkan Manda yang masih kesal dengan tingkah keduanya.
"Ya Allah, tenangkan hatiku, sabarkan hati," lirih Manda dengan suara bergetar.
Manda tampak sangat sedih dan terhuyung-huyung. Dia memasuki kamar dengan hati yang berat, kemudian dengan perlahan merebahkan diri di atas ranjangnya. Ekspresi wajahnya penuh dengan kebingungan dan kesedihan yang mendalam. Air mata mengalir dari matanya tanpa henti, dan dia tampaknya sangat terluka oleh sesuatu. Suasana hatinya dipenuhi dengan kekecewaan yang sangat mendalam. Itu adalah momen yang sulit baginya, dan dia merasa hancur secara emosional.
Menikah adalah impian semua orang. Mendapatkan keluarga yang baik, termasuk mertua dan ipar yang baik, juga menjadi impian semua orang. Namun, ternyata keinginan Manda untuk memiliki mertua dan ipar yang baik menjadi hal yang tampaknya mustahil. Mereka memang bersikap baik, tetapi hanya selama satu tahun pertama. Setelah itu, perangai mereka sungguh sangat buruk dan sering melukai hatinya.
Ternyata, semua tidak sesuai dengan apa yang diharapkan dan dipikirkan oleh Manda. Ia lebih sering tersakiti dan disakiti oleh sikap Mama Hilda dan Lena. Selalu berharap, suatu saat nanti mertua dan iparnya itu bisa berubah menjadi lebih baik.
Manda menarik nafas panjang setelah puas menangis dalam diam. Bayangan keadaan sebelum menikah kembali menari-nari di dalam pikirannya.
Dulu, ia begitu sangat bahagia sebelum menikah. Menata karirnya sebagai guru face painting untuk anak-anak berkebutuhan khusus dan juga menjadi penata rias profesional. Manda rela meninggalkan semua karirnya yang sedang berada di atas puncak untuk memulai kehidupan baru, yaitu menikah.
Dunianya benar-benar berbeda sekali, dan perbedaannya sangat terasa setelah menjadi seorang istri dan menantu, namun belum tercapai menjadi seorang ibu. Hidupnya merasa sangat sepi. Tidak lagi bisa berinteraksi dengan para kerabat, dan belum ada momongan, semakin membuat hidupnya sepi dan hampa. Belum lagi, perangai mertua dan ipar yang semakin membuatnya terluka karena sering kali disindir mengenai momongan.
Terdengar suara pintu kamar yang dibuka, ia segera menghapus air matanya. Manda menyadari bahwa suaminya yang masuk ke dalam kamar dan benar saja Dimas melangkah dengan pasti masuk ke dalam kamar untuk mendekati Manda.
"Sayang," panggilnya dengan suara lirih.
Manda menoleh dan menatapnya dengan sendu, senyum terukir di bibir indahnya namun mata sedihnya tidak bisa dibohongi.
"Kamu nangis?" tebaknya membingkai wajah cantik Manda dan menatap lekat manik mata indah itu.
Manda terdiam, ia bingung harus menjawab apa. Ia tidak ingin suaminya itu kembali sakit hati dan terluka karena sikap Mama Hilda yang seringkali menyakiti hati istrinya.
"Sayang, kali ini apa yang sudah diperbuat oleh Mama?'
Manda menggelengkan kepalanya lalu memeluk tubuh Dimas dengan sangat erat sekali. Menumpahkan semua rasa sakitnya dengan menangis di dalam pelukan suaminya.
Manda merasa campur aduk emosinya saat ia menangis dalam pelukan suaminya. Awalnya, dia mungkin merasa sangat sedih dan terluka oleh sesuatu yang terjadi dalam hidupnya. Air mata adalah cara alami untuk mengungkapkan perasaan seperti itu.
Saat suaminya memeluk tubuhnya yang rapuh, Manda merasa aman, didengar, dan dicintai. Pelukan suaminya bisa memberikan rasa kenyamanan dan dukungan emosional yang sangat dibutuhkan dalam saat-saat sulit. Mungkin dia juga merasa terhibur oleh suara napas suaminya yang tenang atau detak jantung yang meresapi ke dalamnya, yang bisa memberikan perasaan kedekatan yang mendalam.
Manda mulai merasa lega dan tenang, itu artinya memang pelukan sang suami adalah obat yang paling mujarab dari segala macam obat sakit hati yang ada. Dalam seketika, rasa sedih dan kecewa berubah menjadi tenang. Memang, jika hati yang mengobati maka semua rasa yang membuat luka akan hilang dalam sekejap.
Perlahan, Manda mulai melepaskan pelukan suaminya. Ia sudah merasa lebih baik, kuat dan seakan mendapatkan energi baru untuk menghadapi situasi atau masalah yang akan datang di depan. Memang berbeda jika pelukan suami, sebab di dalamnya terdapat dukungan dan ketenangan yang dibutuhkan untuk melewati rasa sakit yang datang menghampiri.
"Maaf," tuturnya meminta maaf seraya menundukkan kepala.
"Apa yang kamu rasakan?"
"Tidak ada."
"Jangan berbohong. Kamu itu tidak pandai untuk berbohong, Manda. Katakan, apa yang mereka perbuat kali ini?"
"Tidak ada, Mas. Aku baik-baik saja dan tidak ada yang diperbuat oleh Mama dan Lena."
"Baiklah kalau kamu merasa tidak ada yang mereka perbuat, maka mungkin lebih baik aku memastikannya sendiri!" tegas Dimas bangkit dan akan mempertanyakan langsung pada Mama dan adiknya.
Sungguh, Dimas merasa tidak pernah terima jika mereka menyakiti hati istrinya. Bagi Dimas, setelah menikah maka keluarga yang dimiliki olehnya hanya Manda seorang. Kenapa? Ya itu semua karena perangai keluarganya sendiri yang tidak bisa membuatnya tenang.
"Mas, jangan–"
"Tidak, Manda! Kamu jangan terus melarang untuk memberikan peringatan pada mereka!" tegas Dimas. "Mas benar-benar merasa tidak terima jika mereka terus-menerus menyakiti hatimu. Kamu itu istriku dan wajib kulindungi."
"Tapi, Mas–"
"Diam kamu di dalam kamar. Aku akan keluar dan menemui mereka!"
"Mas, tidak! Jangan, aku mohon," lirih Manda langsung mendekap erat tubuh suaminya.
Manda benar-benar tidak ingin ada keributan dan ujungnya maka ia yang akan disalahkan nantinya.
"Kamu bisa tidak sih jangan terus membela mereka, Manda!" teriak Dimas dengan suara yang lantang dan berhasil membuat tubuh Manda membeku.
"Mas ...."
Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Ketika istrinya tak lagi mampu mengimbangi hasratnya yang membara, Valdi terjerumus dalam kehampaan dan kesendirian yang menyiksa. Setelah perceraian merenggut segalanya, hidupnya terasa kosong-hingga Mayang, gadis muda yang polos dan lugu, hadir dalam kehidupannya. Mayang, yang baru kehilangan ibunya-pembantu setia yang telah lama bekerja di rumah Valdi-tak pernah menduga bahwa kepolosannya akan menjadi alat bagi Valdi untuk memenuhi keinginan terpendamnya. Gadis yang masih hijau dalam dunia dewasa ini tanpa sadar masuk ke dalam permainan Valdi yang penuh tipu daya. Bisakah Mayang, dengan keluguannya, bertahan dari manipulasi pria yang jauh lebih berpengalaman? Ataukah ia akan terjerat dalam permainan berbahaya yang berada di luar kendalinya?
Novel Cinta dan Gairah 21+ ini berisi kumpulan cerpen romantis terdiri dari berbagai pengalaman romantis dari berbagai latar belakang profesi yang ada seperti ibu rumah tangga, mahasiswa, CEO, kuli bangunan, manager, para suami dan lain-lain .Semua cerpen romantis yang ada pada novel ini sangat menarik untuk disimak dan diikuti jalan ceritanya sehingga bisa sangat memuaskan fantasi para pembacanya. Selamat membaca dan selamat menikmati!
Setelah diusir dari rumahnya, Helen mengetahui bahwa dia bukanlah putri kandung keluarganya. Rumor mengatakan bahwa keluarga kandungnya yang miskin lebih menyukai anak laki-laki dan mereka berencana mengambil keuntungan dari kepulangannya. Tanpa diduga, ayah kandungnya adalah seorang miliarder, yang melambungkannya menjadi kaya raya dan menjadikannya anggota keluarga yang paling disayangi. Sementara mereka mengantisipasi kejatuhannya, Helen diam-diam memegang paten desain bernilai miliaran. Dipuji karena kecemerlangannya, dia diundang menjadi mentor di kelompok astronomi nasional, menarik minat para pelamar kaya, menarik perhatian sosok misterius, dan naik ke status legendaris.
Ryan Sudono adalah seorang dosen muda yang menawan dan cerdas di sebuah kampus swasta ternama di salah satu kota besar di Jakarta. Ryan Anak tunggal dari keluarga yang sangat berada dan Papa Sudono dan mama Tyas pun juga seorang dosen. Papa dan mamanya Ryan ini sangat berpengaruh dalam kehidupan Ryan karena sejak kecil Ryan sering melihat kemesraan papa mamanya itu di rumah dan juga perhatian serta support papa mamanya itu di kehidupan Ryan sampai dengan saat Ryan sudah beranjak dewasa bahkan saat Ryan sudah menikah papa mamanya masih sangat perhatian apalagi kedua ortunya itu berharap sekali agar cepat dapat momongan dari Ryan dan istrinya. Ryan Sudah beristrikan Tania yang sangat cantik. Tania sesama Dosen yang baru beberapa hari ia nikahi, Namun ada kekecewaan dengan Tania sebagai istrinya di awal-awal pernikahan mereka. Disisi lainnya sang Istri Ryan yaitu Tania yang berasal dari keluarga yang biasa-biasa saja meski tak sekaya keluarga Ryan namun Tania juga punya kecerdasan di akademiknya yang membawa bisa berprofesi sebagai Dosen bareng sang suami, Ryan. Namun demikian, Tania punya kisah tersendiri dengan lelaki yang dulu mengejar cintanya saat ia masih SMA yaitu Robi. Mereka dipertemukan kembali saat ada acara reuni SMA. Robi ini awalnya seperti yang Tania kenal semasa di SMA dulu namun dalam perkembangannya mungkin karena lingkungan yang salah seiring berjalannya waktu si Robi ini ternyata menyimpan hal buruk yaitu memiliki profesi sebagai pengusaha pinjol yang banyak menjerat nasabahnya sehingga para nasabahnya itu terlilit hutang yang banyak ke perusahaan aplikasi pinjol milik Robi. Dan salah satu korban dari pinjolnya Robi adalah Rani mahasiswinya Ryan yang nantinya seorang dokter muda bernama Bayu lah yang berhasil melepaskan Rani dari cengkeraman kejahatan Robi. Kehidupan rumah tangga Ryan dan Tania terganggu oleh kehadiran Maya yang sejak lama sebelum Ryan menikah dengan Tania, dimana Maya diam-diam juga jatuh hati pada Ryan. Maya yang juga sahabat dari Ryan dan Tania, bekerja sebagai dosen di kampus yang sama juga dengan Ryan dan Tania. Kehidupan rumah tangga Maya dengan sang suami yang tidak sesuai harapan ini karena perjodohan dari ortunya. Maya akhirnya terpaksa menikah dengan lelaki pilihan ortunya yaitu Joko yang berwatak keras sehingga Maya merasa tidak bahagia selama hidup dengan suaminya itu. Joko dipilih oleh para ortu merkea karena Joko adalah putra dari sahabat sang mamanya Maya yang berteman akrab dengan mamanya Joko. Dengan alasan agar Joko bisa meneruskan usaha ayahnya Maya yang memiliki perusahaan properti sebagai salah satu manajer disitu maka Joko suatu saat diharapkan bisa menggantikan peran ayah mertua di perusahaan properti itu. Sampe usia pernikahan yang ke-3 tahun mereka belum dikaruniai anak. Entah siapa yang mandul yang jelas mereka berdua saling cuek dan belum periksa ke dokter tentang siapa yang mandul. Padahal idealnya sepasang suami istri mengharapkan kehadiran keturunan di keluarga mereka untuk melengkapi kebahagiaan sebuah rumah tangga. Sementara itu salah satu mahasiswinya Ryan yaitu Rani yang mungil tapi cantik dan agresif juga sangat menggebu mendekati Ryan. Rani yang mengalami kesulitan dalam tugas-tugas kuliahnya ditambah lagi tidak bisa fokus karena sedang bolak bali ke Bandung mengurus ibunya yang sedang sakit, disinilah Ryan terkondisi untuk terus membantu Rani dalam hal pengobatan sang ibu namun sayangnya hal ini nampaknya benar-benar dimanfaatkan Rani untuk mendekati Ryan sekaligus mengambil keuntungan dari kekayaan Ryan yang berlimpah. Padahal ada pria lain yang begitu baik yang sangat menyukai Rani yang tinggal kota bandung bersama sang ibu, yaitu Bayu seorang Dokter muda yang selalu setia melayani ibunya Rani di Rumah Sakit selama menjalani perawatan. Hubungan Ryan dan Maya semakin dekat tanpa diketahui oleh Tania apalagi kondisi rumah tangga Maya yang tidak harmonis dengan Joko sang suami membuat Maya semakin melarikan dirinya ke pelukan Ryan yang menawan itu. Ditambah lagi gairah Tania dalam berhubungan dengan Ryan sebagai sepasang suami istri sangat berbeda dengan perlakuan manis Maya ke Ryan. Pun Tania sempat terpesona oleh Robi sang mantan sewaktu di SMA nya dulu. Namun demikian dari semua itu, pada akhirnya Ryan dan Tania tetap bersatu karena ada hal yang ternyata bisa membuat mereka tetap mempersatukan mereka. Satu per satu orang-orang mencoba mengganggu kehidupan rumah tangga mereka itu berguguran alias mundur dan kembali dengan kehidupannya masing-masing secara normal kembali. Untuk Maya pada akhirnya mendapatkan kebahagiaan dari lelaki yang cocok dengannya. Sedangkan tokoh antagonis seperti Robi dan Joko pada akhirnya akan kena getahnya di akhir cerita nantinya. Untuk Mahasiswinya Ryan yaitu si cantik Rani pada akhirnya jatuh ke pelukan pria yang mau secara tulus menjaga dan melindunginya sekaligus ikut merawat ibunya selama ibunya sakit yaitu Dokter Bayu.
Cerita rumah tangga dan segala konflik yang terjadi yang akhirnya membuat kerumitan hubungan antara suami dan istri
Warning! Banyak adegan dewasa 21+++ Khusus untuk orang dewasa, bocil dilarang buka!