/0/22396/coverbig.jpg?v=79a171403b1637ac9b0441ae7d3dec97)
Tak terduga, sikap ceria dan berani yang ditunjukkan oleh Livia selama kencan buta justru membuat Damien tertarik padanya, hingga berakhir terjebak dalam obsesi yang semakin menggila. Sialnya, Livia tanpa sengaja menghilangkan jam tangan milik Damien yang bernilai milyaran, membuat dirinya semakin terperangkap dalam kekuasaan dan permainan berbahaya pria itu. Livia yang seharusnya hanya menggantikan sahabatnya, terpaksa melanjutkan kencan buta dengan Damien Remington, pewaris tunggal keluarga konglomerat yang terkenal sangat angkuh, penuh rahasia, dan memiliki sisi kelam yang menakutkan. Kini, Livia terjerat dalam lingkaran emosi yang tak terduga, berjuang melawan keinginan dan rasa takut, berusaha keluar dari bayang-bayang obsesi Damien yang semakin mengikatnya.
Livia merapikan gaun hitam sederhana yang ia kenakan, menatap cermin dengan cemas. Tangannya sedikit gemetar, meskipun ia berusaha untuk tidak terlihat panik. Ia hanya menggantikan sahabatnya yang tak bisa datang, itu saja. Tidak lebih. Namun, mengapa semuanya terasa begitu berat? Mengapa hatinya berdebar kencang saat mengetahui siapa yang akan menunggunya di restoran itu?
Sahabatnya, Alena, yang sudah lama mengatur kencan buta ini, tiba-tiba menghubunginya dengan pesan panik. Suaminya sakit, dan ia tidak bisa pergi. Livia yang memang sering diminta menggantikan Alena dalam berbagai hal, merasa tidak enak hati menolaknya. Apalagi, kencan buta ini bukan dengan sembarang orang, tapi dengan Damien Remington-putra mahkota keluarga konglomerat Remington yang kaya raya dan terkenal angkuh, dingin, serta memiliki aura yang menakutkan.
"Ini hanya makan malam, Livia. Tidak ada yang perlu kamu khawatirkan," bisik Livia pada dirinya sendiri, mencoba menenangkan hati yang mulai tak karuan.
Namun, meskipun berusaha tenang, pikirannya tak bisa berhenti membayangkan sosok Damien. Di dunia ini, hampir semua orang mengenalnya-sebagai pewaris tunggal perusahaan keluarga yang bernilai triliunan. Semua orang berbicara tentang betapa terpeliharanya dirinya, betapa ia tidak pernah menunjukkan sisi lembut atau empati pada orang lain. Bahkan, ada desas-desus bahwa ia adalah pria yang sangat berbahaya, tak segan-segan menghancurkan siapapun yang menghalangi jalannya.
Livia tiba di restoran yang mewah, yang hanya bisa dijangkau oleh mereka yang berada di kalangan elit. Sebelum melangkah masuk, ia menarik napas panjang, berusaha menenangkan dirinya. Saat melangkah ke dalam, suasana di dalam restoran yang tenang dan penuh keanggunan seakan memanggilnya untuk melupakan kekhawatiran itu.
"Livia?"
Suara itu terdengar dingin, menggelegar di antara riuhnya percakapan di sekitar. Livia menoleh, dan langsung bertemu dengan tatapan tajam milik Damien Remington yang sedang duduk di sudut ruangan. Tubuhnya terbungkus jas hitam elegan, rambut hitamnya yang rapi membuatnya tampak sangat berkelas, namun ada sesuatu dalam sorot matanya yang membuat Livia merasa dirinya sangat kecil.
"Selamat datang," kata Damien dengan suara rendah, tak ada senyum sedikit pun di wajahnya. "Aku kira kamu tidak akan datang."
Livia tersenyum kecut, merasakan ketegangan yang semakin mencekam di udara. "Sahabatku, Alena, tidak bisa datang. Dia meminta aku menggantikannya," jawabnya, mencoba terdengar se-normal mungkin.
Damien hanya mengangguk. Ia tidak berkata banyak, hanya menunjuk kursi di depannya, menandakan agar Livia duduk.
Mereka berbicara sedikit-topik ringan yang hanya membuat Livia semakin merasa terasing. Setiap kata yang diucapkan Damien terdengar seperti perintah yang tak bisa dibantah, setiap gerakan tangannya tampak penuh kontrol, seolah dunia ini benar-benar miliknya. Tidak ada rasa hangat, hanya ketegangan yang terpendam, dan Livia bisa merasakannya dalam setiap detik pertemuan ini.
Namun, kemudian, sebuah insiden kecil mengubah segalanya.
Saat makan malam selesai, Livia tanpa sengaja menjatuhkan gelas anggur yang sebelumnya ia pegang. Tangan Damien dengan refleks cepat mengangkatnya, tapi tidak cukup untuk mencegah tumpahan anggur yang merembes ke tangan dan pergelangan tangan Damien, tempat jam tangan mahal yang melingkar di tangannya. Jam tangan itu, yang seharusnya menjadi simbol status, kini terjatuh ke meja dan tergelincir, jatuh ke lantai.
Livia terdiam, jantungnya seakan berhenti berdetak. Ia hanya bisa menatap horor jam tangan yang tampak rusak itu.
"Sial!" kata Damien, matanya kini penuh amarah yang tak bisa disembunyikan. "Jam tangan ini bernilai milyaran, Livia. Apa yang kamu lakukan?"
Kata-kata itu seperti sabetan pisau yang menusuk tepat di hati Livia. Ia menunduk, menahan diri agar tidak terlihat panik. "Aku... aku tidak sengaja," jawabnya dengan suara gemetar. "Maafkan aku."
Damien menatapnya lama, seolah sedang menimbang sesuatu dalam pikirannya. "Kamu tahu," ucapnya dengan nada datar, "setiap kesalahan ada konsekuensinya."
Livia terdiam. Dalam hati, ia hanya bisa merasakan ketakutan yang semakin mencekam. Ia baru saja terjebak dalam permainan yang sangat berbahaya, dan tampaknya, Damien tidak akan melepaskannya begitu saja.
Kisah ini mengisahkan seorang mahasiswi bernama Seraphina yang terjebak dalam kemelut hidup di kota besar, New York. Karena terhimpit kebutuhan dan beban kuliah yang semakin membengkak, ia terpaksa menerima tawaran yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya. Dalam satu malam, Seraphina harus menjadi penari pribadi untuk seorang pengusaha kaya raya, Kael Westbrook, yang terkenal karena kebengisannya. Kael yang tampak dingin dan penuh misteri, memaksa Seraphina untuk terlibat dalam dunia yang tak pernah ia kenal sebelumnya. Dalam prosesnya, hubungan mereka menjadi penuh ketegangan dan godaan, namun juga penuh intrik yang tak terduga. Di tengah keterpaksaan, Seraphina semakin terjerat dalam permainan Kael yang penuh misteri, membuatnya bertanya-tanya apakah ada jalan keluar atau justru semakin tenggelam dalam dunia yang gelap ini. Bagaimana Seraphina bertahan? Mampukah ia menghindari jeratan Kael yang semakin rapat? Ataukah ia akan terjerumus lebih dalam ke dalam dunia yang akan mengubah hidupnya selamanya? Penuh dengan emosi, tekanan, dan rasa penasaran, kisah ini akan membawa pembaca ke dalam perjalanan yang penuh gejolak dan ketegangan.
Lina Damaris Adelia menghabiskan sembilan tahun untuk melupakan sosok Elian Zayn Anderson yang pernah menjadi pusat hidupnya, namun juga sumber luka yang mendalam. Namun, sepertinya nasib tidak berpihak padanya. Tanpa diduga, Lina terpaksa berhadapan dengan pria yang selama ini berusaha ia hindari. Tidak pernah terlintas dalam benaknya bahwa setelah kembali ke kota ini, dia harus bekerja di perusahaan yang dimiliki oleh Elian. Lalu, pertanyaan pun muncul-bisakah Lina menghadapinya dengan sabar, menanggapi sikap Elian yang penuh keangkuhan dan egonya? Atau, mungkin inilah kesempatan mereka untuk memperbaiki segala yang rusak di antara mereka? Apa yang akan terjadi ketika perasaan lama mulai menguji batas kesabaran mereka?
Laura adalah seorang mahasiswa semester akhir di sebuah universitas ternama di kota besar. Ia dikenal sebagai gadis yang cantik, cerdas, dan memiliki penampilan yang selalu menarik perhatian. Penampilannya yang selalu seksi membuatnya menjadi pusat perhatian di kampus, terutama di kalangan laki-laki. Tidak terkecuali, dosen tampan bernama Rian yang juga terpesona oleh kecantikan dan tubuhnya yang menawan.
" Sadar Gra, gue temen pacar lo!! " Pekik Sila frustasi dengan tingkah pria di hadapannya. " Aku gak peduli, yang penting kamu pacar aku. " Acuh nya dengan seringai yang menyebalkan. " Stress, gila. Mati aja lo sana. " " Aku rela mati asal bersamamu. " " Najis" --- Kewarasan Sila sepertinya di permainkan saat menghadapi Agra yang merupakan pacar dari sahabatnya, pria itu tiba-tiba mengklaim dirinya sebagai pacar. Apalagi saat pria itu yang bersikap mengatur dirinya layaknya pasangan kekasih membuat Sila benar benar gemas ingin mencekik leher pria itu hingga mati.
Wanita bertubuh ideal tidak terlalu tinggi, badan padat terisi agak menonjol ke depan istilah kata postur Shopie itu bungkuk udang. Menjadi ciri khas bahwa memiliki gelora asmara menggebu-gebu jika saat memadu kasih dengan pasangannya. Membalikkan badan hendak melangkah ke arah pintu, perlahan berjalan sampai ke bibir pintu. Lalu tiba-tiba ada tangan meraih pundak agak kasar. Tangan itu mendorong tubuh Sophia hingga bagian depan tubuh hangat menempel di dinding samping pintu kamar. "Aahh!" Mulutnya langsung di sumpal...
Nicholas Lauther sangat terkejut ketika dihari pertama dirinya dilantik menjadi CEO di perusahaan sang Ayah, mendengar kabar dari kedua orangtuanya sendiri bahwa dirinya telah dijodohkan dengan seorang gadis yang merupakan putri dari sahabat lama kedua orangtuanya. Amora Georgina yang merupakan jodoh dari Nicholas rupanya baru saja lulus SMA dan Amora juga merupakan putri dari keluarga yang sederhana, setelah lulus SMA di sebuah kota kecil akhirnya Amora bersama kedua orangtuanya pindah ke kota besar karena memang orangtuanya telah membuat restoran steak ditengah kota! Lagipula sudah saatnya Amora dan Nicholas dipertemukan dan juga didekatkan. Tentu saja baik Nicholas maupun Amora sama-sama tidak bisa menerima begitu saja ketika tau keduanya telah dijodohkan sejak kecil, apalagi keduanya memiliki kepribadian yang sangat bertentangan dari segi apapun, sambil mencari cara untuk membatalkan perjodohan ini, Nicholas dan Amora pun terpaksa berpura-pura didepan orangtua masing-masing seolah menerima perjodohan ini! Usia Nicholas 24 tahun Ayah bernama Billi Lauther Ibu bernama Emma Maria. Bisnis perusahaan game online bernama Nexon Games. Usia Amora Georgina 19 tahun Ayah bernama Mark Davidson Ibu Anna Georgina. Bisnis restoran aneka steak.
Rubby sudah merasakan berbagai jenis cinta, sekaligus berbagai jenis ranjang dan desahan, namun akhirnya dia tersudut pada sebuah cinta buta dan tuli yang menjungkir balikkan kewarasan dia, meski itu artinya... TABU, karena seseorang yang dia cintai, adalah sesorang yang tidak seharusnya dia kejar. Ruby hanyalah gadis di pertengahan tiga puluh tahun. Meski begitu, tubuhnya masih terawat dengan baik. Pinggangnya masih ramping tersambung oleh lengkungan indah pinggul yang tidak berlebihan meski kentara jelas.
Kisah Daddy Dominic, putri angkatnya, Bee, dan seorang dosen tampan bernama Nathan. XXX DEWASA 1821