Di tengah keputusasaan itu, suara ponsel Elara mengganggu kesunyian, membawa pesan yang datang tiba-tiba. Nama yang muncul di layar adalah seseorang yang tidak pernah ia harapkan untuk mendengar kabar darinya-Nadine, tetangga lama yang bahkan belum pernah ia ajak bicara lebih dari sepatah kata.
"Elara, aku punya sesuatu yang mungkin bisa membantu. Datanglah ke rumahku malam ini. Aku punya tawaran."
Elara memandang pesan itu dengan rasa curiga. Tak ada yang gratis, apalagi di dunia ini. Nadine, wanita itu, dikenal kaya, penuh pengaruh-dan selalu memiliki cara-cara yang mencurigakan untuk mencapai tujuannya. Namun, di saat seperti ini, siapa yang bisa memilih?
Malam itu, langkah Elara terasa semakin berat saat ia mendekati rumah besar milik Nadine. Hatinya penuh pertanyaan, kebingungan bercampur dengan ketakutan. Ia tidak tahu apa yang harus ia harapkan dari percakapan ini, tapi satu hal yang pasti-ia sudah tidak punya pilihan lain. Ibunya membutuhkan perawatan yang mahal, dan ia tak bisa terus mengandalkan sedikit tabungan yang ada.
Begitu memasuki ruang tamu yang megah, Nadine menyambutnya dengan senyuman tipis, matanya penuh rahasia. Tanpa berkata banyak, wanita itu mengangguk ke arah kursi di depannya, memberi tanda untuk duduk.
"Aku tahu ini akan terdengar gila," kata Nadine, suaranya tenang namun penuh tekanan. "Tapi aku bekerja dengan seseorang yang bisa membantumu. Seseorang yang bisa memberikan uang yang kamu butuhkan untuk pengobatan ibumu. Ada satu syarat yang harus kamu setujui."
Elara menatapnya tajam. Ia sudah merasa tidak nyaman, dan perasaan itu semakin menguat. "Apa syaratnya?"
"Menjadi ibu susu untuk anak seorang pria bernama Viktor Laxmere. Dia membutuhkan bantuanmu," jawab Nadine dengan tenang, seperti menyampaikan tawaran bisnis biasa.
Elara terdiam. Kata-kata itu terasa mengerikan, seperti petir yang menyambar di siang bolong. "Menjadi ibu susu?" ulangnya, seakan tak percaya.
Nadine mengangguk. "Viktor adalah konglomerat besar, dan dia memiliki banyak kebutuhan. Anak perempuannya yang baru lahir membutuhkan perhatian yang lebih dari sekadar perawatan medis biasa. Kamu akan tinggal di rumahnya, dan peranmu sangat sederhana-memberi makan anaknya. Namun, ada imbalan besar untukmu."
Elara menggigit bibir, rasa malu dan kesal mencengkram hatinya. Menjadi ibu susu untuk seorang bayi bukanlah sesuatu yang ia bayangkan. Tidak pernah dalam hidupnya ia berpikir akan berada dalam situasi semacam ini. Namun, ia tahu persis apa yang akan terjadi jika ia menolak tawaran ini. Ibunya akan semakin memburuk, dan tidak ada yang bisa dilakukan. Tidak ada jalan lain.
"Berapa banyak?" tanya Elara, suara seraknya terdengar seakan tenggelam dalam rasa takut dan keraguan.
"Semua yang kamu butuhkan," jawab Nadine singkat, kemudian menambahkan dengan tajam, "dan lebih banyak lagi, jika kamu bisa melakukan lebih."
Tapi apa yang dimaksud 'lebih' itu? Elara menelan ludahnya, sebuah kekhawatiran yang lebih besar mulai merayap dalam pikiran.
Tidak ada yang bisa memberinya jawaban. Hanya ada pilihan yang semakin mempersempit dirinya ke dalam labirin yang tidak bisa ia hindari.
"Dan jika aku menolaknya?" Elara bertanya, suaranya hampir berbisik.
Nadine tersenyum, dan ada sesuatu dalam senyumnya yang membuat Elara merinding. "Jika kamu menolaknya, maka semua yang kamu miliki-termasuk ibumu-akan hilang begitu saja. Ada harga yang harus dibayar dalam dunia ini, Elara. Semuanya bergantung pada pilihanmu."
Bibir Elara terasa kering. Tidak ada yang lebih menakutkan dari itu. Sebuah pilihan yang tak bisa dihindari, sebuah jebakan yang tak terelakkan.
Akhirnya, ia mengangguk, meskipun di dalam dirinya ada suara yang terus berteriak menentang. "Aku terima."
Nadine hanya tersenyum puas. "Kamu telah membuat pilihan yang tepat."
Namun, Elara tidak tahu, bahwa setiap langkah yang ia ambil ke depan hanya akan membawa lebih banyak kebingungannya, dan keputusannya untuk menerima tawaran ini akan mengubah hidupnya selamanya. Tak ada jalan mundur, dan ia hanya bisa berpegang pada satu harapan-bahwa ia bisa menyelamatkan ibunya. Tetapi pada akhirnya, harga yang harus dibayar mungkin lebih besar dari yang ia bayangkan.