/0/22885/coverbig.jpg?v=ca79e146f68964f1cd6b06a14f95e345)
Namira hancur saat mengetahui suaminya yang seorang kapten ternyata sudah memiliki istri sah. Dia tidak menyangka pernikahan yang masih seumur jagung itu menjadi malapetaka bagi kehidupannya. Alena, istri sah Jacob tidak terima dengan kehadiran Namira. Bagaimanakah kisah rumah tangga Namira setelah ini?
Dor! Dor! Dor!
Suara tembakan bergema. Di perbatasan A telah terjadi kerusuhan yang disebabkan oleh orang-orang yang ingin merusak stabilitas keamanan negara. Jacob bersama para prajurit yang lainnya berjuang untuk mempertahankan milik negara.
Dor!
Satu tembakan mengenai lengannya.
"Sial!" umpat Jacob sembari terus menembaki para perusuh.
"Bagaimana ini Pak?" Tanya seorang prajurit padanya.
"Tetap waspada dan fokus!'' tegas Jacob.
Dor! Dor! Barrr!!!!
"Aaaaa!''
Suara teriakan dari para prajurit yang terkena ranjau yang di pasang oleh musuh. Banyak para prajurit yang telah gugur di pertempuran. Jacob juga tidak bisa menahan rasa sakitnya hingga ia terus berlari untuk menyelamatkan diri. Dia dan beberapa para prajurit yang masih tersisa pun terpisah.
Jacob terus berlari menelusuri pepohonan, hutan di kegelapan malam. Setelah jauh berlari, dia melihat ada rumah di tepian sungai. Sekuat tenaga Jacob tetap berusaha agar bisa meminta tolong pada penghuni rumah itu.
Rumah yang sederhana, dan berjarak beberapa meter dari pemukiman ramai. Di tepian sungai yang indah dan suasana yang sejuk hanya terdapat beberapa rumah saja.
Tok! Tok! Tok!
Jacob menggedor-gedor pintu untuk meminta bantuan. Seorang gadis dan neneknya yang tinggal di rumah sederhana itu yang tertidur lelap tidak mendengar gedoran pintu yang begitu keras.
Waktu menunjukkan hampir pukul 5 subuh. Jacob merasa kedinginan, tubuhnya terasa lemas dan tidak berdaya. Pria yang terluka bersimbah darah itu pun tak kuasa menahan sakit. Kepalanya mulai pusing, sepasang matanya berkunang-kunang melihat dunia ini seperti berputar-putar .
Bruk!
Jacob pun terjatuh di depan rumah sederhana itu dan tidak sadarkan diri.
Suara adzan subuh terdengar berkumandang merdu. Namira bangun dari tidurnya untuk memasak dan membangunkan neneknya untuk sholat subuh. Mereka terbiasa mengambil air jernih dari pegunungan yang mengalir sampai ke depan rumah mereka dan di tampung dengan ember berukuran sedang di sana.
"Nek, tadi malam lupa memasukkan ember. Airnya pasti sudah penuh," ucap Namira pada neneknya.
"Iya, nenek sholat dulu. Pasti airnya sudah penuh itu."
Neneknya Namira pun memberikan satu ember kosong lagi untuk diisi.
"Kamu angkat ya dan ini Kamu isi lagi," timpal nenek Namira.
Namira keluar dengan membawa ember kosong di tangannya. Dia membuka engsel pintu yang di kunci dari dalam.
Tiba-tiba saja Namira terkejut melihat sosok pria yang terkulai lemah di depan gubuknya.
"Aaaa!''
Namira berteriak, kaget. Bola matanya ynag indah membelalak sempurna.
Neneknya yang sudah bersiap-siap untuk sholat bergegas menghampiri cucunya.
"Ada apa Namira? Kok kamu teriak?''
Sepasang mata indah berwarna hazel Namira terbelalak menatap pria asing yang tertidur di depan rumahnya. Neneknya Namira juga ikut terkejut melihat pria asing yang berpakaian seragam kemiliteran itu.
Wanita tua bergegas menghampiri pria yang tidak mereka kenali itu. Dia berusaha untuk membangunkan Jacob dari pingsannya.
"Nak...Nak...bangun."
Neneknya Namira menepuk-nepuk lengannya Jacob tapi tetap saja ia tidak sadarkan diri.
"Sepertinya dia terluka Nduk...ayo kita bawa masuk saja,''ujar Bu Sinta, neneknya Namira.
Mereka berdua pun membopong Jacob dengan berjalan menuju ranjang yang jarang di pakai karena tempatnya berada di kamar tamu. Meskipun rumah itu sederhana tapi memiliki 2 kamar. Namira tidak mau tidur sendiri di kamarnya lebih memilih tidur bersama neneknya. Sehingga kamar yang satunya kosong.
Agak berat sih membawa pria dengan tubuh kekar sementara mereka hanya 2 wanita. Namun, Jacob berhasil di baringkan di ranjang itu.
Bu Sinta mengambil air lalu memercik-mercikkan ke wajah Jacob agar pria itu sadarkan diri. Namun, usahanya itu tidak berhasil.
"Sepertinya dia terluka parah," ucap Bu Sinta.
"Iya Nek, ini tangannya terluka dan darahnya masih mengalir terus keluar."
"Nenek sholat dulu, baru nenek obati dia. Kamu ambilkan ramuan obat yang biasa nenek pakai," utas Bu Sinta pada Namira cucu kesayangannya.
Namira pun mengangguk sembari beranjak dari duduknya untuk mengambil obat ramuan herbal yang biasa neneknya itu gunakan. Dulu neneknya seorang tabib yang mampu mengobati orang-orang yang terluka dengan obat herbal dan tanpa efek samping.
"Kasihan sekali dia..." Lirih Namira di dalam hati. Dia pun bergegas mengambilkan ramuan herbal yang neneknya maksud.
Selesai sholat, Bu Sinta langsung melakukan tugasnya yaitu mengobati pria yang sedang terluka itu. Bajunya juga tampak kotor bercampur lumpur, dedaunan dan juga lainnya.
Bu Sinta menyuruh Namira untuk membuka pakaian atas yang menempel di tubuh Jacob.
"Nggak ah Nek...memangnya nggak bisa yah kalau nggak dibuka bajunya?''
"Ya nggak bisalah Nduk...inikan mau diobati," ucap Bu Sinta. Namira pun akhirnya terpaksa secara perlahan membuka pakaian yang dikenakan oleh prajurit negara itu. Bu Sinta pun mulai mengobati Jacob serta mengeluarkan peluru yang bersarang di lengannya dengan peralatan seadanya.
****
Beberapa jam kemudian, Bu Sinta sudah selesai mengobati luka Jacob. Mereka membiarkan pemuda tampan itu untuk beristirahat sampai ia terbangun sendiri dari tidurnya.
Namira membantu neneknya memasak di dapur, dia juga memasak sup ayam hari ini.
"Sshhhttthhh! Au! Sakit! Shiit!" Mengerang kesakitan.
Jacob sudah terbangun dari pingsannya. Ia merasakan sakit di sekujur tubuhnya. Sepasang matanya liar menatap ke sekeliling rumah yang lebih mirip gubuk itu. Atap rumah nya terbuat dari jerami. Rumah itu terlihat seperti rumah di pedalaman atau rumah jaman dulu.
"Kamu bawakan sup hangat ini untuk pria itu.''
Neneknya Namira menyuruh cucunya itu untuk mengantarkannya pada Jacob.
"Ini, berikan sup hangat ini agar daya tubuhnya mulai membaik."
"Nek, kita kan nggak kenal sama pria itu, kenapa kita harus merawatnya?''
"Hush! Tidak boleh begitu Nak. Nenek lihat dia pasti dalam kesulitan , dia juga banyak mengalami luka. Sesama manusia kita harus menolong orang yang sedang kesusahan."
Namira pun hanya menurut saja. Dia pun membawa semangkuk SOP ayam untuk diberikan pada pria itu . Saat memasuki pintu kamar, Namira terkejut melihat pasien daruratnya telah bangun dari tidurnya. Begitu juga dengan Jacob.
Keduanya saling bertatapan hingga mata saling beradu dalam keheningan.
"Mas, sudah bangun? Ini ada sup ayam hangat, di makan yah." Meski dalam keadaan takut, gelisah saat mendekat pada pria tak dikenal itu. Hal itu ternyata Jacob perhatikan.
"Terima kasih karena sudah membantuku, maaf sudah merepotkan kalian. Tidak usah takut, aku nggak akan melukaimu..." Lirih Jacob. Suaranya terdengar serak menahan sakit jiwa dan raganya.
Di saat bersamaan Bu Sinta pun datang. Dia melihat pria yang baru saja di tolongnya itu sedang berbicara pada cucunya.
"Siapa kamu Nak...kok bisa terdampar di rumah kami?'' tanya Bu Sinta.
Jacob pun menceritakan kepada mereka kronologi kejadiannya kenapa dia bisa berada di rumah mereka sekarang ini. Bu Sinta pun mengijinkannya untuk tinggal sementara waktu. Lukanya dirawat dan sembuh dulu baru boleh pulang ke rumahnya.
Detik detik pun berlalu, menit pun berlalu, hari berganti hari mereka lalui di ddalam gubuk itu. Namira merawat Jacob dengan sangat baik. Dia juga rutin mengoleskan ramuan herbal pada luka Jacob agar cepat pulih.
"Mas, tahan sedikit yah...aku mau oleskan obat ini ke lukamu agar cepat kering."
Jacob hanya tersenyum.
Namira pun mulai mengoleskan ramuan herbal yang sudah di haluskan itu pada luka bekas tembak dan juga luka lainnya.
Sein yang bekerja di sebuah perusahaan swasta memiliki seseorang bos wanita yang masih perawan. Dia memiliki seorang istri dan juga seorang putri yang cantik dan imut. Namun, karena tergoda dengan pesona dan rayuan dari sang bos yang masih tampak lebih muda dibandingkan istrinya yang hanya biasa saja membuat Sein menceraikan istrinya. Bagaimana kisah selanjutnya? Mampukah istri Sein yang hanya sebagai ibu rumah tangga bertahan hidup tanpa adanya sang suami?
Airlangga Roy, seorang putra dari juragan lembu dan perkebunan kelapa sawit di usir oleh ayahnya dari rumah lantaran ketahuan saat akan mencuri uang di lemari ayahnya. Semua itu terpaksa Roy lakukan untuk mewujudkan keinginan kekasihnya yang matre itu. Roy yang suka foya-foya, tidak mau bekerja, dia hanya mengandalkan kekayaan ayahnya saja sekarang terpaksa tinggal di rumah sahabatnya yang sederhana. Sahabatnya itu juga anak dari karyawan ayahnya. Di sana Roy bertemu dengan seorang wanita cantik namun memiliki ke cacatan fisik. Dia sering mengolok-olok wanita itu bahkan membencinya hingga suatu hari rasa cinta itu tumbuh di hatinya. Saksikan ceritanya yah ...
Hanum yang mempunyai akses masuk ke apartemennya Bara, kekasihnya sejak SMA mendapati pria itu sedang berselingkuh bersama wanita lain tanpa sehelai pakaian pun. Pengkhianatan itu membuat hidupnya seketika berubah. Dia seorang gadis desa yang melanjutkan pendidikannya di kota besar dan dijebak oleh temannya sendiri pada pria hidung belang. Untungnya ada Arya, seorang pria tampan, kaya namun berstatus duda anak 1. Arya menyelamatkannya dan menjadikan Hanum sebagai perawat untuk putrinya. Baru beberapa Minggu bekerja, Hanum mendapat kabar bahwa ayahnya butuh uang banyak untuk biaya operasi. Hanum meminta tolong pada majikannya itu yang berujung nikah kontrak. Bagaimanakah kisah selanjutnya, Pakah hubungan mereka bertahan atau kandas begitu cepat?
Warning 21+ Terdapat adegan dewasa dan kata-kata umpatan. ❗Cocok dibaca oleh istri yang tersakiti❗ Ketika kesetiaan dan kesabaran seorang istri tak dihargai, ketika hasrat birahi dan juga lahirnya tidak pernah tercukupi. Layaknya istri yang tak dianggap mendorong Amel 24 tahun berselingkuh dengan calon suami adik iparnya yang bernama Arman 22 tahun. Perselingkuhan itu terjadi ketika Bella adik iparnya(janda) tinggal di rumah Amel dan akan menikah dengan Arman tapi masih saja suka menjalin hubungan dengan banyak pria. Ranjang panas serta uang banyak Arman akhirnya menjadi tempat pelarian Amel dari sesaknya kehidupan rumah tangga yang sudah di ujung tanduk bersama Andre 28 tahun, pria jahat dan keras kepala. Perselingkuhan itu terus berlanjut hingga bertahun-tahun lamanya tanpa diketahui oleh siapapun. Hingga pada akhirnya, Andre benar-benar menyadari kesalahannya dan ingin memperbaiki hubungannya bersama Amel. Apakah Amel akan kembali pada Andre atau lebih memilih Arman yang selalu ada untuknya? Baca kisah selanjutnya!
Binar Mentari menikah dengan Barra Atmadja,pria yang sangat berkuasa, namun hidupnya tidak bahagia karena suaminya selalu memandang rendah dirinya. Tiga tahun bersama membuat Binar meninggalkan suaminya dan bercerai darinya karena keberadaannya tak pernah dianggap dan dihina dihadapan semua orang. Binar memilih diam dan pergi. Enam tahun kemudian, Binar kembali ke tanah air dengan dua anak kembar yang cerdas dan menggemaskan, sekarang dia telah menjadi dokter yang berbakat dan terkenal dan banyak pria hebat yang jatuh cinta padanya! Mantan suaminya, Barra, sekarang menyesal dan ingin kembali pada pelukannya. Akankah Binar memaafkan sang mantan? "Mami, Papi memintamu kembali? Apakah Mami masih mencintainya?"
"Tanda tangani surat cerai dan keluar!" Leanna menikah untuk membayar utang, tetapi dia dikhianati oleh suaminya dan dikucilkan oleh mertuanya. Melihat usahanya sia-sia, dia setuju untuk bercerai dan mengklaim harta gono-gini yang menjadi haknya. Dengan banyak uang dari penyelesaian perceraian, Leanna menikmati kebebasan barunya. Gangguan terus-menerus dari simpanan mantan suaminya tidak pernah membuatnya takut. Dia mengambil kembali identitasnya sebagai peretas top, pembalap juara, profesor medis, dan desainer perhiasan terkenal. Kemudian seseorang menemukan rahasianya. Matthew tersenyum. "Maukah kamu memilikiku sebagai suamimu berikutnya?"
Cerita Khusus Dewasa... Banyak sekali adegan panas di konten ini. Mohon Bijak dalam Membaca. Basah, Tegang, bukan Tanggung Jawab Autor. Menceritakan seorang pria tampan, bekerja sebagai sopir, hingga akhirnya, seorang majikan dan anaknya terlibat perang diatas ranjang.
Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Aku, Rina, seorang wanita 30 Tahun yang berjuang menghadapi kesepian dalam pernikahan jarak jauh. Suamiku bekerja di kapal pesiar, meninggalkanku untuk sementara tinggal bersama kakakku dan keponakanku, Aldi, yang telah tumbuh menjadi remaja 17 tahun. Kehadiranku di rumah kakakku awalnya membawa harapan untuk menemukan ketenangan, namun perlahan berubah menjadi mimpi buruk yang menghantui setiap langkahku. Aldi, keponakanku yang dulu polos, kini memiliki perasaan yang lebih dari sekadar hubungan keluarga. Perasaan itu berkembang menjadi pelampiasan hasrat yang memaksaku dalam situasi yang tak pernah kubayangkan. Di antara rasa bersalah dan penyesalan, aku terjebak dalam perang batin yang terus mencengkeramku. Bayang-bayang kenikmatan dan dosa menghantui setiap malam, membuatku bertanya-tanya bagaimana aku bisa melanjutkan hidup dengan beban ini. Kakakku, yang tidak menyadari apa yang terjadi di balik pintu tertutup, tetap percaya bahwa segala sesuatu berjalan baik di rumahnya. Kepercayaannya yang besar terhadap Aldi dan cintanya padaku membuatnya buta terhadap konflik dan ketegangan yang sebenarnya terjadi. Setiap kali dia pergi, meninggalkan aku dan Aldi sendirian, ketakutan dan kebingungan semakin menguasai diriku. Di tengah ketegangan ini, aku mencoba berbicara dengan Aldi, berharap bisa menghentikan siklus yang mengerikan ini. Namun, perasaan bingung dan nafsu yang tak terkendali membuat Aldi semakin sulit dikendalikan. Setiap malam adalah perjuangan untuk tetap kuat dan mempertahankan batasan yang semakin tipis. Kisah ini adalah tentang perjuanganku mencari ketenangan di tengah badai emosi dan cinta terlarang. Dalam setiap langkahku, aku berusaha menemukan jalan keluar dari jerat yang mencengkeram hatiku. Akankah aku berhasil menghentikan pelampiasan keponakanku dan kembali menemukan kedamaian dalam hidupku? Atau akankah aku terus terjebak dalam bayang-bayang kesepian dan penyesalan yang tak kunjung usai?
Kulihat ada sebuah kamera dengan tripod yang lumayan tinggi di samping meja tulis Mamih. Ada satu set sofa putih di sebelah kananku. Ada pula pintu lain yang tertutup, entah ruangan apa di belakang pintu itu. "Umurmu berapa ?" tanya Mamih "Sembilanbelas, " sahutku. "Sudah punya pengalaman dalam sex ?" tanyanya dengan tatapan menyelidik. "Punya tapi belum banyak Bu, eh Mam ... " "Dengan perempuan nakal ?" "Bukan. Saya belum pernah menyentuh pelacur Mam. " "Lalu pengalamanmu yang belum banyak itu dengan siapa ?" "Dengan ... dengan saudara sepupu, " sahutku jujur. Mamih mengangguk - angguk sambil tersenyum. "Kamu benar - benar berniat untuk menjadi pemuas ?" "Iya, saya berminat. " "Apa yang mendorongmu ingin menjadi pemuas ?" "Pertama karena saya butuh uang. " "Kedua ?" "Kedua, karena ingin mencari pengalaman sebanyak mungkin dalam soal sex. " "Sebenarnya kamu lebih tampan daripada Danke. Kurasa kamu bakal banyak penggemar nanti. Tapi kamu harus terlatih untuk memuaskan birahi perempuan yang rata - rata di atas tigapuluh tahun sampai limapuluh tahunan. " "Saya siap Mam. " "Coba kamu berdiri dan perlihatkan punyamu seperti apa. " Sesuai dengan petunjuk Danke, aku tak boleh menolak pada apa pun yang Mamih perintahkan. Kuturunkan ritsleting celana jeansku. Lalu kuturunkan celana jeans dan celana dalamku sampai paha.
Istriku yang nampak lelah namun tetap menggairahkan segera meraih penisku. Mengocok- penisku pelan namun pasti. Penis itu nampak tak cukup dalam genggaman tangan Revi istriku. Sambil rebahan di ranjang ku biarkan istriku berbuat sesukanya. Ku rasakan kepala penisku hangat serasa lembab dan basah. Rupanya kulihat istriku sedang berusaha memasukkan penisku ke dalam mulutnya. Namun jelas dia kesulitan karena mulut istriku terlalu mungil untuk menerima penis besarku. Tapi dapat tetap ku rasakan sensasinya. Ah.... Ma lebih dalam lagi ma... ah.... desahku menikmati blowjob istriku.