/0/23209/coverbig.jpg?v=f7760b193126c15b01909383c73fff86)
Leon, laki-laki itu mencumbu paksa Aleeta. Mengancam dan meringsek masuk ke kamarnya. Meminta perlindungan dari kejaran orang-orang bertubuh besar. Sebenarnya siapakah pria ini?
PRIA MISTERIUS
Malam itu Aleeta Anastasia sedang melayani pembeli. Di toko lumayan ramai. Karena biasanya pada malam hari orang-orang akan keluar mencari cemilan. Terutama saat cuaca peralihan.
"Terima kasih, datang lagi ya," ucap Aleeta penuh keramahan sambil menyerahkan struk belanjaan dan uang kembalian.
Setelah pembeli yang lain pergi, pembeli yang mengantri berikutnya maju ke depan. Ada 2 orang wanita maju dengan wajah meremehkan. Meletakkan 2 minuman ke meja kasir.
"Aleeta! ini beneran kamu? Wahh dunia terasa sempit sekali ya?" ujar salah satu dari mereka yang berbalut busana modis serba pink.
Aleeta menatap lurus dengan mimik bingung. Dalam hati ia bertanya-tanya.
"Benar, aku Aleeta, siapa kamu?" tanyanya belum ingat sepenuhnya siapa wajah di hadapannya ini.
"Aku temanmu waktu SMA dulu, masa kau gak ingat sih?" tuturnya dengan nada centil.
"Oh ya ya! Barusan aku ingat! Aduh sorry ya, seingatku, aku gak punya teman modelan seperti kamu!" sindir Aleeta yang baru saja mengingatnya bahwa saat SMA ia sering bertengkar dengan wanita ini hanya karena masalah sepele. Bahkan dulu pernah, seragam sekolahnya dirobek olehnya.
"Hahaha oh iya iya kita ini kan musuh, Alee apa kamu lagi pakai baju badut? Ini cocok sekali di badanmu." gadis itu tertawa mengejek. Disusul tawa temannya.
"Ternyata siswa berprestasi SMA Melati berakhir jadi tukang kasir, kasihan sekali," lanjutnya lagi, masih puas mengejek dan mulutnya berdecak.
"Jangan buat keributan di sini! Sekarang kamu mau aku layani atau ingin aku usir dari sini? "hardik Aleeta sambil menilik dua minuman yang dibeli mereka. Hanya beli minuman tapi mau membuat keributan?
"Cih! Beginikah cara kasir melayani pembelinya? Pelayanan yang buruk! Aku beli ini saja, lain kali aku gak akan datang kemari lagi!"
"Ya silahkan saja, aku masih punya banyak pembeli yang sopan dan baik, tidak seperti kau!" cibirnya yang sudah sangat kesal dengan mulut wanita itu. Wanita itu balas berteriak.
"Hey kau Aleeta! Berani sekali kamu sama aku?!"
Di kala perdebatan itu terjadi pak bos datang dan mengundang banyak mata.
"Ada apa ini?"
"Kamu bosnya? " tanyanya.
"Benar, saya pemilik market ini."
"Bawahanmu ini sungguh tidak punya attitude ya, ia mencemooh sampai aku tak nyaman berbelanja disini, sebelumnya aku gak pernah mendapatkan pelayanan seburuk ini di toko manapun!" protesnya.
Pak bos melirik pada Aleeta. Dia mengisyaratkan agar Aleeta pergi dari situ dengan isyarat mata. Bertujuan agar tidak memanas situasinya.
"Apa nona hanya ingin membeli ini saja?" tanya pak bos pada wanita itu.
"Apa-apaan ini? Kenapa kamu biarkan dia pergi bukan memintanya di sini untuk meminta maaf padaku?" sungutnya merasa kesal karena tidak diperlukan dengan baik.
"Maaf nona, saya tidak ingin ada keributan di sini dan membuat pelangganku yang lain tidak nyaman, sebaiknya nona pergi jika memang tidak suka pelayanan di sini."
"Ciihhh! Bos dan karyawannya sama saja!" decihnya dan pergi meninggalkan toko dengan wajah kesal.
"Kudoakan usahamu bangkrut!" teriaknya lagi berganti menyumpahi.
Pak bos hanya menggeleng-gelengkan kepala dengan apa yang diucapkan wanita itu. Wajah dan mulutnya berbanding jauh. Paras memang tidak selalu mencerminkan hati.
"Aleeta!" panggil bosnya.
"Iya bos,"sahut Aleeta dan segera menghampiri bosnya.
"Nona tadi siapa?"
"Dia musuhku saat aku sekolah di SMA bos," jawab Aleeta.
"Kamu punya musuh di sekolah? Orang sekalem kamu ternyata punya musuh juga," ucap pak bos tak percaya.
"Dia itu biang keributan satu sekolah, bukan aku saja yang jadi targetnya tapi murid lain pun dia musuhi," jawab Aleeta dengan bersungut-sungut.
"Wah pantas saja. Mulutnya itu pedas sekali."
"Apa bos tidak marah padaku gara-gara tadi?"
"Oh sama sekali gak Lee, dulu aku sering bertemu dengan orang semacam itu juga."
"Aku agak malu sebenarnya tadi, kenapa bisa bertemu dia di sini, dunia memang sesempit ini ya?"
"Ah kamu ini! Hadapi orang yang seperti itu, jika tidak dia akan semena-mena padamu Lee."
"Aku gak gila seperti dia pak bos, aslinya aku memang malas ribut sama orang begitu, hanya saja sesekali harus dibalas," selorohnya Aleeta sedikit terharu dengan perkataan bosnya.
Terpaut 8 tahun. Aleeta mengagumi sosok bosnya itu. Dia menyukai sifat bosnya yang penyabar dan mengayominya. Dia sudah seperti sosok kakak laki-laki baginya. Dan bagi bosnya Aleeta sudah seperti adik kandungnya sendiri walaupun Aleeta baru setahun bekerja disitu.
Dia bernama Yohan. Tapi Aleeta sudah nyaman dengan panggilan pak bos pada Yohan. Istrinya sering kali mengunjunginya di toko serta membawa anaknya yang masih kecil itu.
"Pak bos aku sama yang lain mau membersihkan toko karena sebentar lagi jam setengah 11."
"Baiklah, kerjakan!"
Setelah 10 menit beres- beres. Datanglah seorang pria berperawakan tinggi datang ke toko memakai baju serba hitam, topi dan kacamata hitam ditambah masker hitam. Aleeta sedikit terkejut dengan kedatangannya. Terlihat sangat misterius karena wajahnya tertutup masker dan anehnya ia pakai kacamata hitam di malam hari. Ia baru saja mengambil sebotol minuman di freezer. Dan membayar di kasir. Aleeta terus mengawasinya karena ia terlihat mencurigakan.
"Toko kami sebentar lagi tutup tuan, maaf anda tidak bisa duduk dalam toko lama-lama," ucap Aleeta sesopan mungkin.
"Biarkan aku duduk sebentar saja," ucap pria tersebut dengan suara dingin.
"Oke baiklah. Kira-kira 5 menit saja yang bisa ditolerir," balas Aleeta.
Setelah pria itu meneguk habis minumannya dan pergi dari toko itu. Aleeta menutup tokonya dan pamit pada pak bos.
Udara malam ini sangat menusuk hingga ke tulang. Indonesia khususnya pulau Jawa sedang mengalami pergantian musim dari musim hujan ke kemarau. Langit malam sangat gelap tanpa bulan, tanpa bintang. Aleeta bisa mengetahui kalau langit sedang mendung dan sebentar lagi akan turun hujan.
"Sepi sekali, biasanya banyak anak muda pacaran," gumamnya lirih sambil mengitari jalanan dengan sorot matanya.
Mulutnya berdecak. Mengingat dirinya sangat sulit memiliki pacar. Memang ini ulahnya sendiri. Siapa suruh ia sangat pemilih dan sulit didekati.
"Hahhh! Aku lupa kalau aku juga anak muda, Alee Lee, malang sekali nasibmu."
Tiba-tiba ada bunyi langkah sepatu mendekat dari arah belakang. Aleeta membeku sekejap lalu ia menoleh kebelakang dan tidak menemukan siapa- siapa.
"Hah aku gak salah dengarkan? Sepertinya di belakang kaya ada orang," gumamnya.
Tubuhnya menegang. Ia kembali menoleh kebelakang. Namun sebuah tangan menariknya dengan cepat menggeretnya ke arah lorong gelap. Tubuh Aleeta terkunci antara tembok dan sosok tinggi hitam. Sosok itu mendekapnya kuat. Aleeta syok. Orang itu hanya nampak matanya saja. Dia membekap mulut Aleeta sehingga ia tak bisa berteriak.
Shara tak pernah menyangka hidupnya bisa berubah dalam sekejap. Panggilan dari ibunya membawanya pulang ke kampung hanya untuk menemukan kenyataan pahit. Ayahnya terjerat hutang riba dengan jumlah yang mustahil untuk dilunasi. Namun, hutang itu telah dibayar oleh seorang pria asing yang kini menuntut haknya. "Aku tidak butuh mereka menebusnya, aku butuh istri." Shara merasa dirinya dijual, dipaksa menikahi seorang mantan narapidana yang bahkan tak dikenalnya. Tapi pria itu tak hanya menginginkan pernikahan. Dia punya alasan, rahasia dan kekuatan yang tak bisa Shara lawan begitu saja. Apakah Shara akan menyerah pada takdir yang ditentukan untuknya? Ataukah dia akan melawan, meski harus mempertaruhkan segalanya?
Nayana Previtha dan Regan Maxwell sama-sama diselingkuhi oleh kekasih mereka. Karena memiliki nasib yang sama, Regan meminta Nayana untuk bekerjasama membalas perselingkuhan. Lambat laun membuat keduanya terjebak perasaan cinta dan saling ketergantungan. Bagaimana kisah cinta Nayana dan Regan selanjutnya?
Anggia mendapat undangan reuni SMA. Akibat dulunya kurang populer di sekolah dan memiliki predikat sebagai gadis culun. Ditambah statusnya yang masih jomblo. Anggia berencana menyewa seorang pacar lewat biro jodoh untuk mengesankan teman-temannya. Dan mengubah penampilannya 180 derajat. Karena kepribadiannya yang polos, Axel kekasih bayarannya tertarik pada Anggia. Dia memutuskan keluar dari biro jodoh dan menjadi kekasih sungguhan Anggia.
Warning!!! 21+ only Kecenderungan kekerasan dan kata kasar. Usia kurang dari 21 tahun dilarang baca! Erick, pria berusia 20 tahun yang hidup berdua dengan ibunya terpaksa harus menjadi peliharaan Jason, pria penyuka sesama jenis dengan kecenderungan BDSM demi membiayai ibunya yang masuk rumah sakit. Bagaimanakah kehidupan erick selama menjadi peliharaan Jason? WARNING! BxB BDSM Mature konten (kekerasan, kata kasar, hinaan dll)
Kulihat ada sebuah kamera dengan tripod yang lumayan tinggi di samping meja tulis Mamih. Ada satu set sofa putih di sebelah kananku. Ada pula pintu lain yang tertutup, entah ruangan apa di belakang pintu itu. "Umurmu berapa ?" tanya Mamih "Sembilanbelas, " sahutku. "Sudah punya pengalaman dalam sex ?" tanyanya dengan tatapan menyelidik. "Punya tapi belum banyak Bu, eh Mam ... " "Dengan perempuan nakal ?" "Bukan. Saya belum pernah menyentuh pelacur Mam. " "Lalu pengalamanmu yang belum banyak itu dengan siapa ?" "Dengan ... dengan saudara sepupu, " sahutku jujur. Mamih mengangguk - angguk sambil tersenyum. "Kamu benar - benar berniat untuk menjadi pemuas ?" "Iya, saya berminat. " "Apa yang mendorongmu ingin menjadi pemuas ?" "Pertama karena saya butuh uang. " "Kedua ?" "Kedua, karena ingin mencari pengalaman sebanyak mungkin dalam soal sex. " "Sebenarnya kamu lebih tampan daripada Danke. Kurasa kamu bakal banyak penggemar nanti. Tapi kamu harus terlatih untuk memuaskan birahi perempuan yang rata - rata di atas tigapuluh tahun sampai limapuluh tahunan. " "Saya siap Mam. " "Coba kamu berdiri dan perlihatkan punyamu seperti apa. " Sesuai dengan petunjuk Danke, aku tak boleh menolak pada apa pun yang Mamih perintahkan. Kuturunkan ritsleting celana jeansku. Lalu kuturunkan celana jeans dan celana dalamku sampai paha.
Yuvina, pewaris sah yang telah lama terlupakan, kembali ke keluarganya, mencurahkan isi hatinya untuk memenangkan hati mereka. Namun, dia harus melepaskan identitasnya, prestasi akademisnya, dan karya kreatifnya kepada saudara perempuan angkatnya. Sebagai imbalan atas pengorbanannya, dia tidak menemukan kehangatan, hanya pengabaian yang lebih dalam. Dengan tegas, Yuvina bersumpah akan memutus semua ikatan emosional. Berubah, dia sekarang berdiri sebagai ahli seni bela diri, mahir dalam delapan bahasa, seorang ahli medis yang terhormat, dan seorang desainer terkenal. Dengan tekad yang baru ditemukan, dia menyatakan, "Mulai hari ini dan seterusnya, tidak ada seorang pun di keluarga ini yang boleh menyinggungku."
WARNING 21+‼️ (Mengandung adegan dewasa) Di balik seragam sekolah menengah dan hobinya bermain basket, Julian menyimpan gejolak hasrat yang tak terduga. Ketertarikannya pada Tante Namira, pemilik rental PlayStation yang menjadi tempat pelariannya, bukan lagi sekadar kekaguman. Aura menggoda Tante Namira, dengan lekuk tubuh yang menantang dan tatapan yang menyimpan misteri, selalu berhasil membuat jantung Julian berdebar kencang. Sebuah siang yang sepi di rental PS menjadi titik balik. Permintaan sederhana dari Tante Namira untuk memijat punggung yang pegal membuka gerbang menuju dunia yang selama ini hanya berani dibayangkannya. Sentuhan pertama yang canggung, desahan pelan yang menggelitik, dan aroma tubuh Tante Namira yang memabukkan, semuanya berpadu menjadi ledakan hasrat yang tak tertahankan. Malam itu, batas usia dan norma sosial runtuh dalam sebuah pertemuan intim yang membakar. Namun, petualangan Julian tidak berhenti di sana. Pengalaman pertamanya dengan Tante Namira bagaikan api yang menyulut dahaga akan sensasi terlarang. Seolah alam semesta berkonspirasi, Julian menemukan dirinya terjerat dalam jaring-jaring kenikmatan terlarang dengan sosok-sosok wanita yang jauh lebih dewasa dan memiliki daya pikatnya masing-masing. Mulai dari sentuhan penuh dominasi di ruang kelas, bisikan menggoda di tengah malam, hingga kehangatan ranjang seorang perawat yang merawatnya, Julian menjelajahi setiap tikungan hasrat dengan keberanian yang mencengangkan. Setiap pertemuan adalah babak baru, menguji batas moral dan membuka tabir rahasia tersembunyi di balik sosok-sosok yang selama ini dianggapnya biasa. Ia terombang-ambing antara rasa bersalah dan kenikmatan yang memabukkan, terperangkap dalam pusaran gairah terlarang yang semakin menghanyutkannya. Lalu, bagaimana Julian akan menghadapi konsekuensi dari pilihan-pilihan beraninya? Akankah ia terus menari di tepi jurang, mempermainkan api hasrat yang bisa membakarnya kapan saja? Dan rahasia apa saja yang akan terungkap seiring berjalannya petualangan cintanya yang penuh dosa ini?
Selama tiga tahun pernikahannya dengan Reza, Kirana selalu rendah dan remeh seperti sebuah debu. Namun, yang dia dapatkan bukannya cinta dan kasih sayang, melainkan ketidakpedulian dan penghinaan yang tak berkesudahan. Lebih buruk lagi, sejak wanita yang ada dalam hati Reza tiba-tiba muncul, Reza menjadi semakin jauh. Akhirnya, Kirana tidak tahan lagi dan meminta cerai. Lagi pula, mengapa dia harus tinggal dengan pria yang dingin dan jauh seperti itu? Pria berikutnya pasti akan lebih baik. Reza menyaksikan mantan istrinya pergi dengan membawa barang bawaannya. Tiba-tiba, sebuah pemikiran muncul dalam benaknya dan dia bertaruh dengan teman-temannya. "Dia pasti akan menyesal meninggalkanku dan akan segera kembali padaku." Setelah mendengar tentang taruhan ini, Kirana mencibir, "Bermimpilah!" Beberapa hari kemudian, Reza bertemu dengan mantan istrinya di sebuah bar. Ternyata dia sedang merayakan perceraiannya. Tidak lama setelah itu, dia menyadari bahwa wanita itu sepertinya memiliki pelamar baru. Reza mulai panik. Wanita yang telah mencintainya selama tiga tahun tiba-tiba tidak peduli padanya lagi. Apa yang harus dia lakukan?
Cerita Khusus Dewasa... Banyak sekali adegan panas di konten ini. Mohon Bijak dalam Membaca. Basah, Tegang, bukan Tanggung Jawab Autor. Menceritakan seorang pria tampan, bekerja sebagai sopir, hingga akhirnya, seorang majikan dan anaknya terlibat perang diatas ranjang.