Pengantin Palsu CEO

Sinta menyukai teman kecilnya yang bernama Varo. Mereka sudah berteman sejak mereka masih kanak-kanak. Tiada hari tanpa Sinta bermain dengan Varo.

Hingga akhirnya mereka tumbuh dewasa dan harus terpisah karena Sinta harus berkuliah ke luar negeri.

Varo merasa begitu kehilangan sosok Sinta. Hari demi hari ia menunggu kehadiran Sinta. Namun Sinta tak kunjung kembali.

Varo tumbuh menjadi pria tampan yang disukai banyak wanita di kotanya. Ia juga telah meraih impiannya dan telah menjadi seorang CEO yang sukses.

Hingga tiba saatnya Varo akan menikah. Tepat di hari pernikahannya, seseorang mengetuk pintu ruang ganti di mana calon mempelai pria berada.

Varo yang sudah siap dengan tuxedo berwarna hitamnya membuka pintu, dan ia terkejut melihat sosok wanita yang selama ini ia tunggu-tunggu.

"Varo, ini aku Sinta!" seru wanita berambut pendek itu.

"Sinta?"

Sinta mengangguk yakin. "Varo, kumohon, hentikan pernikahan ini," mohon Sinta.

"A ... apa?!" pekik Varo tak percaya sekaligus terkejut dengan permintaan teman masa kecilnya itu.

"Kau pilih dia atau aku?" tanya Sinta tiba-tiba.

"Sinta! Jangan gila!" pekik Varo marah.

"Aku tidak gila! Batalkan pernikahan ini atau aku tidak akan segan-segan melompat dari gedung ini!" ancam Sinta yang langsung membuat Varo terdiam.

Sinta menunggu jawaban Varo, namun pria itu tak kunjung menjawabnya. Sinta yang saat itu mengenakan gaun panjang berwarna hitam mulai melangkahkan kakinya.

Ia memaksa masuk ke dalam ruang ganti mempelai pria. "S-sinta! Apa yang kamu lakukan?"

"Aku lebih baik mati, dari pada harus melihatmu bersanding dengan wanita lain," lirih Sinta yang sudah berdiri di balkon dan menaiki pagar pembatas.

Varo mencoba mencegah wanita itu, namun terlambat.

"Sintaaa!"