Ros atau biasa dipanggil Viona adalah seorang pelacu* yang tanpa sengaja harus menjadi ibu susu bagi bayi piatu bernama Melati. Mampukah Ros menjalani tugasnya dengan baik tanpa melibatkan perasaannya pada ayah Melati?
Ros atau biasa dipanggil Viona adalah seorang pelacu* yang tanpa sengaja harus menjadi ibu susu bagi bayi piatu bernama Melati. Mampukah Ros menjalani tugasnya dengan baik tanpa melibatkan perasaannya pada ayah Melati?
Seorang wanita muda yang hanya memakai daster pendek tanpa lengan, kini tengah duduk memandang bulan yang sedang mengintip malu-malu dari balik awan malam. Udara dingin begitu terasa menusuk di setiap inci kulitnya, apalagi saat ini pakaiannya begitu terbuka. Namun tidak membuatnya beranjak dari kursi plastik di depan kamar kosnya.
Rokok yang baru saja dua isapan ia nikmati, kini ia lemparkan ke jalanan sepi. Tidak! semenjak mengetahui dirinya hamil tanpa tahu siapa lelaki yang menanam benih di rahimnya. Ia sudah memutuskan untuk tidak merokok. Meskipun ia tidak bisa dengan mudah keluar dari kehidupan malam, namun untuk merokok rasanya sudah tidak bisa lagi. Lidahnya terasa pahit jika menyesap rokok, bahkan bagai mati rasa.
Bintang-bintang bertaburan seperti membentuk lambang huruf 'L'. Wanita itu mendongak menikmati gugusan bintang yang begitu indah. Menghiasi malam yang tampak benderang dengan sinar malu rembulan.
"Kamu menjadi tabungan Ibu di akhirat ya, Nak. Tunggu ibu di sana," ujarnya lirih. Air matanya meluncur bebas membasahi kedua pipinya. Ia terisak, namun tetap mencoba mengusap air mata yang tidak kunjung berhenti.
"Vio ... kamu nangis?" tanya seorang lelaki kemayu yang merupakan teman kos Viona.
"Bukan, gue lagi mancing!" ketus Viona sambil melotot ke arah Yudi.
"Ha ha ha ... " Yudi terbahak mendengar sahutan Viona.
"Jangan marah dong, Jeng. Gue kan cuma berjanda," ujar Yudi sambil terkekeh kemudian berlalu dari hadapan Viona. Lelaki kemayu itu memilih masuk ke dalam kamarnya yang hanya berjarak dua ratus meter dari kamar kos Viona.
"Dasar belok! Ngajak berjanda tidak lihat sikon," gerutu Viona kesal sambil masuk ke dalam kamarnya.
Rasa sepi saat masuk ke dalam kamar, membuatnya menyalakan televisi. Memencet remot mencari acara yang kiranya bisa menghibur kesedihan dan kesepian dirinya. Lagi-lagi hanya acara membosankan yang ditampilkan di sana.
"Bosen banget! pengen udahan aja deh cutinya," gumam Viona sambil mengambil ponsel dari atas nakas. Ia memencet kontak seseorang.
[Hallo Kojek,ini gue Viona"]
[Hai Viona. Sudah lama nih,apa kabar lo?]
[Gue udah sehat kok. Mmmm... besok gue udah mulai kerja lagi bolehkan, Jek?]
[Yakin lo udah bisa mulai?]
[Iyaa, udah lama gue libur nih, udah kehabisan duit, tapi gue di bar yaakk? ga pake ngelayanin tamu. Pliss]
[Apalagi kakek-kakek.]
[Hahahaha...emang kenapa kalau kakek?]
[Cape gue banguninnya, lama!]
[Ha ha ha ...]
[Okelah, besok lu di bar aja. Gue tunggu]
[Maaciihh Jeek, bye]
****
Selama setahun Viona bekerja sebagai wanita penghibur di bar Kojek, temannya. Namun, kesalahan terjadi sehingga Viona hamil, dia tidak menggugurkan kandungannya dia bertahan sampai kandungannya berusia 7 bulan.
Suatu hari, Viona terpeleset di kamar mandi sehingga ia kehilangan bayinya. Hatinya sangat sedih dan jiwanya cukup terguncang, karena dia sangat mencintai bayinya. Meskipun ia tidak pernah tahu, pelanggan mana yang sudah menanamkan benih di rahimnya.
Hari ini, tepat tiga minggu setelah ia kehilangan bayinya, masih dalam keadaan berduka. Namun dia harus tetap bekerja demi kelangsungan hidupnya dan ibu serta adiknya di kampung.
"Ros, itu tetek lu masih keluar asi ya?" tanya Daren temen kosnya Viona. (oh ya nama asli Viona adalah Rosmala namun panggilan di club, Viona). Daren baru tiba dari minimarket dan langsung menuju kamar Viona.
"Ah ... Iya nih, aku heran masih ada aja ASI-nya. Coba bayiku ada, pasti dia sangat senang karena asiku banyak," jawab Viona sedih.
"Sudahlah Ros, itu yang terbaik untuk lu dan dia. Oh iya, apakah lu sempat memotretnya sebelum dimakamkan waktu itu?" tanya Daren sambil menatap wajah Ros dengan serius.
"Oh iya ada," jawab Ros antusias sambil membuka galeri ponselnya. Wajahnya berbinar saat memperhatikan foto buah hatinya. "Ini, putriku cantik sekali." Viona menunjukkan foto bayinya dengan mata tertutup sebelum memakai kain kafan.
"Naakk, sedang apa? Ibu rindu," isak Viona sambil mengelus ponselnya.
"Ya ampun Ros, lucu banget ya. Lu yang sabar yaa." Daren memeluk Ros sambil berusaha menenangkannya.
"Ini yang terbaik buat kalian berdua, kasian juga dia kalau lahir dan tahu pekerjaan ibunya melayani lelaki hidung belang. Anggap aja tabungan lu di akhirat," ujar Daren lagi, menguatkan sahabatnya.
"Lu ngomong tumben bener, Ren! ha ha ha..."
"Ba****k lu, Ros!" keduanya terbahak.
****
Di lain tempat, Riswan sudah tiga hari tidak masuk kantor sejak bayinya di rawat di sebuah rumah sakit. Bayi itu baru berumur sebulan dan sangat ringkih, ibunya meninggal saat melahirkan Melati anaknya.
"Dok, apakah hari ini bayi saya sudah bisa pulang?" tanya Riswan khawatir.
"Kondisi bayi bapak sudah stabil, insya allah hari ini boleh pulang. Oh iya, untuk keperluan ASI, Bapak bisa mengonfirmasi ke bank ASI ya, Pak, kontaknya sudah saya kasih," jelas Dokter Fatma.
"Baik Dok, terimakasih banyak," ucap Riswan sambil tersenyum kecil.
"Pak Riswan semoga Bapak dan bayi Bapak bisa melewati ini semua, yang kuat ya Pak," ujar Dokter Fatma menguatkan. Ia iba pada bayi Melati yang kehilangan ibunya saat berjuang melahirkannya.
Bayi Melati sangat sensitif terutama dalam pemberian asi. Melati tidak bisa minum sufor, kulitnya kemerahan dan ia menangis seharian jika diberikan sufor. Apapun itu merknya tetap tidak cocok. Sehingga Riswan sering bolak balik ke bank asi untuk mendapatkan asi bagi Melati.
Riswan berjanji pada almarhumah istrinya akan menjaga anak mereka dan memberikan yang terbaik bagi Melati.
"Ooeekk..ooeekk..." bayi Melati menangis kembali sesaat setelah tiba di rumah. Bik Momo pembantu di rumah Riswan yang berusia hampir paruh baya itu segera menggendong Melati penuh sayang.
"Cup..cup..sayang, haus ya, Nak?" tanya Bik Momo menenangkan.
"Pak, stok ASI di kulkas sudah mau habis, Pak. Sebaiknya bapak segera ke bank ASI hari ini."
"Ya allah iya, Bik. Saya hampir lupa, tapi saya ada meeting jam dua ini. Semoga keburu deh, Bik. Saya titip Melati ya, saya langsung ke kantor," ucap Riswan bergegas tak lupa mencium Melati dengan lembut.
****
Jam menunjukkan pukul lima sore, Rosmala atau biasa dipanggil Viona bersiap-siap hendak berangkat ke club. Dirinya sudah berdandan yang rapi, cantik, dan juga seksi.
Iya mengambil empat kantong asi yang sudah ia tampung sedari malam. Seperti biasa, ia akan membawanya ke bank asi. Memberikan asinya dengan penuh suka cita kepada bayi-bayi yang membutuhkan.
"Hallo, iya Jek gua mau ke situ sekarang, gua ada keperluan sebentar jadi mampir dulu ke tempat teman," ucap Viona terburu-buru keluar dari bank asi sambil menelpon Kojek.
Brraaakk
Ponsel Viona jatuh.
"Aduuhh!" Viona terpekik kaget sambil meringis.
"Maaf Mbak, maaf. Saya tidak sengaja, saya terburu-buru, apa Mbak terluka?" tanya Riswan panik.
"Tak apa, its oke, saya juga tidak hati-hati. Permisi saya duluan," kata Rosmala sambil mengambil ponselnya yang jatuh seraya merapikan rambutnya. Tanpa menoleh lagi pada Riswan, kakinya melangkah menuju parkiran. Riswan memperhatikan kepergian Viona, wanita yang berpakaian sedikit menerawang itu. Riswan hanya bisa menggelengkan kepala.
****
"Ris, bagaimana kabar Melati?" tanya suara lembut di ujung telepon sana. Saat Riswan sedang menggendong Melati, mencoba menidurkannya malam itu.
"Alhamdulillah baik, Bu," jawab Riswan masih sambil menimang Melati.
"Ibu dan Papa sehat?" tanya Riswan kepada ibunya.
"Sehat, cuma ya Bapak belum bisa ditinggal, Ris. Maaf ya, Nak. Ibu belum sempat ke sana lagi," ucapnya lirih.
"Iya Bu, tidak apa-apa. Ada Bik Momo yang membantu Riswan," balas Riswan menenangkan ibunya.
"Ris, apakah kamu tidak mencari istri saja untuk menjadi ibu Melati?" tanya ibu Riswan dengan suara ragu.
"Ya ampun Ibu, tanah kuburan Nisa saja masih basah Bu, kenapa bicara seperti ini?" lirih Riswan sedih mengingat istrinya.
"Mmmm...ibu'kan hanya bertanya, maaf yaa, sudah dulu bapakmu manggil tuh," balas ibu Riswan kemudian menutup teleponnya.
****
Beeenggg...beeenng...
Alunan musik club sangat nyaring terdengar, membuat jantung ikut berdenyut. Viona yang sedang menjadi bartender malam ini. Sedari tadi berusaha tersenyum ramah kepada pelanggan club serta melayaninya dengan baik. Tidak semua orang-orang yang ada di dalamnya adalah orang jahat.
Ada yang sekedar nongkrong dengan teman-teman menikmati malam. Ada juga yang "jajan". Club Ferrari kepunyaan Kojek cukup besar dan lengkap. Di club Kojek tidak hanya menyediakan minuman keras tetapi juga kopi dan jus. Ruang khusus untuk ngopi juga terpisah dari club party.
Jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam. Tamu sudah banyak berdatangan, karena kebetulan sekali ini malam sabtu.
Kojek menghampiri Vio yang tengah sibuk menata di rak gelas.
"Vio, itu!" tunjuk Kojek kaget ke dada Vio.
Mata Viona turun melihat ke dadanya, benar saja asinya keluar lagi.
"Ya, namanya juga ibu menyusui, Jek. Pasti keluar ASI, masa iya keluar lahar panas," sahut Viona sambil terkekeh.
****
Jangan lupa follow akun saya ya.
Dewasa (21+) Sekuel 'Kepincut Janda Tetangga' Dalam setahun, Satria sudah menikah sebanyak tujuh kali dengan tujuh gadis yang berbeda. Namun, mereka semua meminta cerai dari Satria karena tidak sanggup melayani kemampuan pria itu di ranjang, sehari sebanyak tujuh kali. Apakah ada yang salah dengan Satria? Apa ini berkaitan dengan obat yang pernah diberikan almarhum kakeknya semasa ia sekolah?
Elang terpaksa menikahi Huri demi melunasi utang ibunya pada orang tua Huri. Padahal Elang berstatus suami dari Kiya. Berhasilkah Elang menjalani perannya sebagai suami yang memiliki dua istri?
Devit adalah seorang dosen yang akan segera menikahi mahasiswinya, tetapi saat ia terpaksa mengontrak di rumah petakan, Devit malah bertemu dan jatuh hati dengan seorang janda muda bernama Juwi. Bagaimanakah dengan rencana pernikahan Devit? Baca langsung keseruan mereka yuk!
Sequel dari novel 'Enam Tahun Tanpa Malam Pertama' Dosa masa lalu orang tua, kini berbalik menimpa dirinya. Ditinggalkan di hari pernikahan oleh sang Kekasih, tetapi malah menikah dengan anak dari musuh besar kedua orang tuanya. Pernikahan seperti apa yang akan ia jalani?
Amin yang berprofesi sebagai seorang montir, tengah naksir berat sama seorang gadis belia dan terobsesi untuk mendapatkan perawan ting-ting. Namun apalah daya, bukan sang Gadis yang mendekat, tetapi para janda yang berlomba mendapatkan perhatian Amin.
Laili tidak pernah bermimpi untuk menikah di usia sangat muda, tetapi saat ini seorang pria dengan rambut yang mulai memutih, yang biasa ia panggil 'Tuan' kini sudah resmi menikahinya secara agama.
Adult content 21+ Bijaklah dalam memilih bacaan. Bagaimana mungkin sebuah mitos bisa membawanya sampai berhubungan seksual dengan makhluk tak kasat mata. Bahkan sampai membuatnya ketagihan dan ingin terus melanggar pantangan nenek moyang. Merinding gak sih? Ngebayangin hal itu terjadi sama kamu?
Evelyn, yang dulunya seorang pewaris yang dimanja, tiba-tiba kehilangan segalanya ketika putri asli menjebaknya, tunangannya mengejeknya, dan orang tua angkatnya mengusirnya. Mereka semua ingin melihatnya jatuh. Namun, Evelyn mengungkap jati dirinya yang sebenarnya: pewaris kekayaan yang sangat besar, peretas terkenal, desainer perhiasan papan atas, penulis rahasia, dan dokter berbakat. Ngeri dengan kebangkitannya yang gemilang, orang tua angkatnya menuntut setengah dari kekayaan barunya. Elena mengungkap kekejaman mereka dan menolak. Mantannya memohon kesempatan kedua, tetapi dia mengejek, "Apakah menurutmu kamu pantas mendapatkannya?" Kemudian seorang tokoh besar yang berkuasa melamar dengan lembut, "Menikahlah denganku?"
Suamiku, Christoper Wijaya, adalah playboy paling terkenal di Jakarta, yang terkenal dengan skandal musimannya dengan gadis-gadis berusia sembilan belas tahun. Selama lima tahun, aku percaya bahwa aku adalah pengecualian yang akhirnya berhasil menjinakkannya. Ilusi itu hancur berkeping-keping ketika ayahku membutuhkan transplantasi sumsum tulang. Donor yang sempurna adalah seorang gadis sembilan belas tahun bernama Iris. Pada hari operasi, ayahku meninggal karena Christoper memilih untuk tetap di tempat tidur bersamanya daripada mengantarnya ke rumah sakit. Pengkhianatannya tidak berhenti di situ. Ketika lift anjlok, dia menarik Iris keluar lebih dulu dan membiarkanku jatuh. Ketika lampu gantung jatuh, dia melindungi tubuh Iris dengan tubuhnya dan melangkahi aku yang terbaring berdarah. Dia bahkan mencuri hadiah terakhir dari almarhum ayahku untukku dan memberikannya kepada Iris. Melalui semua itu, dia menyebutku egois dan tidak tahu berterima kasih, sama sekali tidak menyadari fakta bahwa ayahku sudah tiada. Jadi aku diam-diam menandatangani surat cerai dan menghilang. Pada hari aku pergi, dia mengirimiku pesan. "Kabar baik, aku menemukan donor lain untuk ayahmu. Ayo kita jadwalkan operasinya."
21+ Dia lupa siapa dirinya, dia lupa siapa pria ini dan bahkan statusnya sebagai calon istri pria lain, yang dia tahu ialah inilah momen yang paling dia tunggu dan idamkan selama ini, bisa berduaan dan bercinta dengan pria yang sangat dia kagumi dan sayangi. Matanya semakin tenggelam saat lidah nakal itu bermain di lembah basah dan bukit berhutam rimba hitam, yang bau khasnya selalu membuat pria mabuk dan lupa diri, seperti yang dirasakan oleh Aslan saat lidahnya bermain di parit kemerahan yang kontras sekali dengan kulit putihnya, dan rambut hitammnya yang menghiasi keseluruhan bukit indah vagina sang gadis. Tekanan ke kepalanya Aslan diiringi rintihan kencang memenuhi kamar, menandakan orgasme pertama dirinya tanpa dia bisa tahan, akibat nakalnya lidah sang predator yang dari tadi bukan hanya menjilat puncak dadanya, tapi juga perut mulusnya dan bahkan pangkal pahanya yang indah dan sangat rentan jika disentuh oleh lidah pria itu. Remasan dan sentuhan lembut tangan Endah ke urat kejantanan sang pria yang sudah kencang dan siap untuk beradu, diiringi ciuman dan kecupan bibir mereka yang turun dan naik saling menyapa, seakan tidak ingin terlepaskan dari bibir pasangannya. Paha yang putih mulus dan ada bulu-bulu halus indah menghiasi membuat siapapun pria yang melihat sulit untuk tidak memlingkan wajah memandang keindahan itu. Ciuman dan cumbuan ke sang pejantan seperti isyarat darinya untuk segera melanjutkan pertandingan ini. Kini kedua pahanya terbuka lebar, gairahnya yang sempat dihempaskan ke pulau kenikmatan oleh sapuan lidah Aslan, kini kembali berkobar, dan seakan meminta untuk segera dituntaskan dengan sebuah ritual indah yang dia pasrahkan hari ini untuk sang pujaan hatinya. Pejaman mata, rintihan kecil serta pekikan tanda kaget membuat Aslan sangat berhati hati dalam bermanuver diatas tubuh Endah yang sudah pasrah. Dia tahu menghadapi wanita tanpa pengalaman ini, haruslah sedikit lebih sabar. "sakit....???"
Kisah seorang ibu rumah tangga yang ditinggal mati suaminya. Widya Ayu Ningrum (24 Tahun) Mulustrasi yang ada hanya sebagai bentuk pemggambran imajinasi seperti apa wajah dan bentuk tubuh dari sang pemain saja. Widya Ayu Ningrum atau biasa disapa Widya. Widya ini seorang ibu rumah tangga dengan usia kini 24 tahun sedangkan suaminya Harjo berusia 27 tahun. Namun Harjo telah pergi meninggalkan Widy sejak 3 tahun silam akibat kecelakaan saat hendak pulang dari merantau dan karna hal itu Widya telah menyandang status sebagai Janda di usianya yang masih dibilang muda itu. Widya dan Harjo dikaruniai 1 orang anak bernama Evan Dwi Harjono
Setelah menghabiskan malam dengan orang asing, Bella hamil. Dia tidak tahu siapa ayah dari anak itu hingga akhirnya dia melahirkan bayi dalam keadaan meninggal Di bawah intrik ibu dan saudara perempuannya, Bella dikirim ke rumah sakit jiwa. Lima tahun kemudian, adik perempuannya akan menikah dengan Tuan Muda dari keluarga terkenal dikota itu. Rumor yang beredar Pada hari dia lahir, dokter mendiagnosisnya bahwa dia tidak akan hidup lebih dari dua puluh tahun. Ibunya tidak tahan melihat Adiknya menikah dengan orang seperti itu dan memikirkan Bella, yang masih dikurung di rumah sakit jiwa. Dalam semalam, Bella dibawa keluar dari rumah sakit untuk menggantikan Shella dalam pernikahannya. Saat itu, skema melawannya hanya berhasil karena kombinasi faktor yang aneh, menyebabkan dia menderita. Dia akan kembali pada mereka semua! Semua orang mengira bahwa tindakannya berasal dari mentalitas pecundang dan penyakit mental yang dia derita, tetapi sedikit yang mereka tahu bahwa pernikahan ini akan menjadi pijakan yang kuat untuknya seperti Mars yang menabrak Bumi! Memanfaatkan keterampilannya yang brilian dalam bidang seni pengobatan, Bella Setiap orang yang menghinanya memakan kata-kata mereka sendiri. Dalam sekejap mata, identitasnya mengejutkan dunia saat masing-masing dari mereka terungkap. Ternyata dia cukup berharga untuk menyaingi suatu negara! "Jangan Berharap aku akan menceraikanmu" Axelthon merobek surat perjanjian yang diberikan Bella malam itu. "Tenang Suamiku, Aku masih menyimpan Salinan nya" Diterbitkan di platform lain juga dengan judul berbeda.
© 2018-now Bakisah
TOP
GOOGLE PLAY