Jika Takdirku hanya untuk menikmati kesendirianku, maka aku akan menikmatinya, Bullshit dengan yang Namanya Cinta, karena Tidak akan ada pria yang bisa menandingi kesetiaan Ayahku pada Ibuku. SEARA ARLETA KUSUMA. Salahku membuatnya membenci dan tidak mempercayaiku lagi, karena kesalah pahaman, membuatku mengkhianatinya, dan itu karena kebodohanku karena tidak pernah menyeledikinya terlebih dahulu. Karena hanya sebuah foto aku sampai salah mengenali gadis kecilku, dan saat aku menemukannya dia sudah membenciku. Akankah aku bisa membuatnya kembali padaku dan kembali mencintaiku serta mempercayaiku kembali. RIGELALDO DAMIAN BAGASKARA Hidup ku hancur setelah mengetahui bahwa dia menikahiku karena sebuah dendam atas perbuatan yang tidak pernah aku lakukan, jika sudah seperti ini akan kah aku sanggup bertahan untuk tetap bersamanya. VANESSA GLADLYSA BAGASKARA Menyesal itu yang aku rasakan sekarang disaat dia mulai menjauh dan berubah padaku, aku akui semua salahku aku membalas dendam padanya atas perbuatan Kakaknya, padahal dia tidak tahu apa-apa dia hanya gadis kecil yang kebetulan jatuh Cinta padaku dengan tulus, tapi aku memanfaatkannya untuk sebuah balas dendam, kini saat Dendam ku menjadi Cinta, akan kah dia mau menerima ku kembali, atau dia lebih memilih untuk meninggalkan ku karena rasa sakit ya sudah aku torehkan padanya. BAYU AGARA KUSUMA
Di sebuah rumah yang megah. Lebih tepatnya di sebuah dapur yang minimalis terlihat seorang gadis tengah sibuk bertempur dengan peralatan dapur, padahal jam baru menunjukan pukul 04.45 masih begitu pagi bukan. Namun, gadis itu terlihat semangat untuk memasak di pagi itu.
"Pagi Sayang," Sapa seorang wanita paruh baya. Namun, masih terlihat cantik dan anggun meski usianya sudah tidak muda lagi. Wanita itu hanya bisa menggelengkan kepalanya saat dia masuk ke dapur dan melihat sang putri tengah sibuk dengan peralatan dapur.
"Eh, Pagi Bun udah bangun?" Gadis sedikit kaget, karena tiba-tiba ada yang menyapanya, gadis itu pun menoleh dan melihat sang Bunda yang kini tengah berdiri disampingnya.
"Bukan bangun sih sayang, tapi kebangun karena haus. Eh, air di botol yang ada di kamar Bunda habis, Bunda lupa isi Air di botol minum semalam, jadi Bunda turun deh buat ambil minum, ini kamu kebiasan deh kalau mau masak rambutnya pasti lupa dikuncir," Ucap wanita paruh baya itu sambil menguncirkan rambut putrinya dengan kunciran karet karena memang hanya itu yang ada didapur.
"Hehe lupa bun, makasih udah dikuncirin," Sahut gadis Remaja yang kini kembali sibuk dengan peralatan dapur. Dia lah Seara Arleta Kusuma
"Emang masak apa sih sayang? Sampai-sampai kamu lupa kuncir rambut sendiri, dan lagian tumben masih pagi baru juga jam 05.00 subuh loh ini biasanya jam segini pasti tidur lagi kalau abis sholat subuh, Bibi aja paling baru bangun," Ucap Bunda. Lalu sang bunda kini mulai melihat masakan yang membuat putrinya sibuk dan pasti bangun dipagi buta hanya untuk memasak makanan itu.
"Lagi masak puding, terus sama Masak Ayam Rendang kesukaan Kak Rei Bun." Gadis itu menjawab sambil tangannya dengan lihai mengaduk masakannya, karena sang Bunda sudah mengajarkan gadis itu sejak dia masih kelas 8 SMP dan kebetulan gadis itu sangat senang belajar memasak.
"Wah pasti enak nih, putri Bunda kan jago masak, tapi kok masaknya banyak banget sih, sayang? Emang kamu mau ngundang siapa, Nak? Atau mau ngundang Rei dan Orang tuanya, apa Rei mau lamar putri ibu yang cantik dan manis ini," Goda Sang Bunda. Membuat Putrinya kini tersipu malu karena godaan sang Bunda untung saja dia sedang membelakangi Bundanya jadi sang Bunda tidak melihat raut wajah meronanya.
"Aku masih pengen kuliah Bun, pengen lulus terus jadi sarjana dan meneruskan perusahan ayah, jadi entar aja mikirin soal nikahnya, kalau Aku udah bisa handle perusahan Ayah," Jawab sang putri terdengar biasa saja padahal tadi wajahnya sempat merah merona.
"Sea sayang, jodoh, takdir rejeki ada ditangan Tuhan, kamu harus ingat apa yang Bunda katakan kalau kita sebagai manusia ciptaannya hanya bisa berencana tuhan lah yang menentukan. Jadi jangan terlalu memfokuskan pada satu tujuan saja, jika memang Rei jodoh kamu dan dia melamar kamu, entah itu hari ini besok dan kapan pun itu, kamu gak boleh nolak loh, Nak. Karena mungkin Rei adalah jodoh kamu, tapi jika suatu saat hubungan kamu dan Rei harus berakhir kamu juga gak boleh terlalu larut dalam kesedihan, kamu harus menerima mungkin, Nak Rei bukan jodoh kamu dan Tuhan menyiapkan jodoh lain yang terbaik buat kamu," Ucap Bunda Seara. Dia adalah Kaira ibu dari Seara Arleta.
"Iihh..., Bunda kok omongannya agak serem gitu sih, bikin bulu kuduk Sea merinding tau," Sahut Seara dengan sedikit tertawa kecil.
"Isshh..., kamu kalau Bunda Kasih tahu, malah ngeledekin gitu. Kamu kira Bunda hantu apa bikin bulu kuduk kamu merinding, udah ah mending lanjut masak, terus ini buat apa masak banyak kayak gini?" Tanya Kaira pada putrinya.
"Ini tuh Sea mau bawa buat acara nanti malam Bun, Kan hari ini aniversary 2 tahunnya hubungan Sea sama Kak Rei, Bun. Jadi sea mau kasih kejutan sama kak Rei, nanti sepulang kuliah Sea mau mampir ke apartement Kak Rei buat nganterin makanan kesukaan dia," Jawab Seara. sambil tersenyum, dia membayangkan wajah terkejutnya kekasihnya itu saat mendapatkan kejutan dari dirinya.
"Hey, pagi-pagi anak gadis Jangan ngelamun yang nggak-nggak, masih kecil kamu," Tegur Kaira. Karena melihat putrinya terdiam sambil senyum-senyum tidak jelas, lalu Kaira pun menjawil hidung putrinya itu, dan itu membuat Seara tersadar dari lamunannya dan meringis kecil.
"Aww..., aduh, sakit...! Bunda mah gak seru ah, orang Sea lagi bayangin wajah tampan kak Rei, dia tuh ganteng banget Bun kalau Lagi senyum, saat dia tersenyum pasti cewek-cewek dikampus bakalan klepek-klepek sama kak Rei, aku tuh cewek paling beruntung karena bisa jadi cewek kak Rei," ucap Seara, sambil mengusap hidungnya yang tadi sang bunda cubit.
"Bukan Kamu yang beruntung, tapi Rei yang bruntung karena bisa dapet putri Bunda yang cantik dan baik hati ini. Meski terkadang manja dan masih kolokan kayak anak kecil."
Dan perkataan Kaira terakhir Membuat Seara cemberut karena setelah dipuji langsung dijatuhkan oleh sang bunda.
"Bunda," Rengek Seara. Dengan bibir mungilnya yang mengerucut karena sang bunda. Terus menggodanya
"Tuh kan ngerengek kayak anak kecil, udah ah. Eh sayang, ngomong-ngomong gak kerasa ya udah dua tahun aja kamu pacaran sama Rei? Awet juga hubungan Kalian, Udah ah putri Bunda gak boleh merajuk lagi ya, mending sini biar Bunda bantuin masaknya, jadi apa lagi yang mau dimasak?" Tanya Kaira pada putrinya.
"Gak ada Bun masakannya udah selesai kok, eh tapi ini Bun, tolong tuang rendang Ayamnya ke kotak makan 5 potong aja Bun, sisanya biar buat kita sarapan, dan pundingnya aku udah pisahin satu loyang, dan satu loyang lagi buat dimakan sama-sama," Jawab Seara. Kaira pun hanya mengangguk mendengar arahan dari putrinya itu.
"Wah gadisku dan wanitaku sudah sibuk di dapur aja nih padahal masih pagi banget, lagi pada masak apa emang? Masih pagi udah wangi masakan," Ucap Sang Ayah yang tiba-tiba datang dan menyapa putri dan istrinya, lalu dia menuju tempat kulkas berada untuk mengambil air karena kehausan.
"Bunda lupa bawa air minum ya semalam, ayah ampe kehausan, eh pas dilihat ada botol air tapi kosong," Lanjut Arka lalu mengambil gelas untuk menuang air dan langsung meminumnya karena kehausan.
"Hehe iya Yah, Bunda semalam lupa isi air dibotol, tadi sih turun mau ambil minum buat Ayah, tapi malah lihat gadis kita ini lagi asyik masak,"sahut Kaira sambil menuang ayam Rendang yang Kaira masak ke dalam kotak makan dan mangkuk.
"Hem ternyata anak gadisku sekarang udah besar ya, tapi tetep bagi Ayah gak akan berubah, kamu masih gadis kecil Ayah, yang paling Ayah sayang," Ucap Arka sambil mengelus kepala Seara yang kini tersenyum.
"Iya Ayahku sayang, Sea akan tetap jadi gadis kecil Ayah sampai kapan pun. Sea sayang banget sama Ayah sama Bunda juga, makasih ya, Ayah, Bunda. Karena udah jadi orang tua yang terbaik buat Sea dengan kasih sayang yang melimpah untuk Sea," Ucap Seara lalu memeluk Ayah dan Bundanya secara bergantian.
"Wah wah, pagi-pagi udah disuguhin kemesraan antar anak, Ayah dan Bundanya Nih."
"Nenek...!" Seru Seara saat melihat Bu Ras menghampirinya, tanpa sungkan Seara pun langsung memeluk nenek Ras, karena Seara begitu sangat menyayangi nenek Ras seperti dia menyayangi Ayah, Bunda, Oma dan juga Opanya.
"Cucu Nenek," Ucap nenek Ras. Lalu memeluk Seara dengan erat.
"Bunda udah bangun, bukannya katanya kemarin Bunda lagi gak enak badan?" Tanya Kaira yang kini membawa makanan ke meja makan untuk sarapan.
"Udah mendingan Kai, kemaren itu cuma punggung Bunda sedikit ngilu aja maklum penyakit orang tua, tapi udah mendingan kok, semalam Bi Ika udah mijitin Bunda," Jawab Bi Ras sambil mengelus rambut cucu kesayangannya itu.
"Nenek sakit? Kok gak bilang Sea sih Nek," Sahut Seara terlihat khawatir lalu mengeratkan pelukannya pada sang Nenek.
"Nggak parah kok sayang, Cucu nenek yang manja," Ucap Bi Ras membuat Seara mengerucut kan bibir mungilnya yang malah terlihat menggemaskan.
"Nanti Arka antar ke dokter ya Bun, sekalian mau jengukin klien Arka yang semalam masuk rumah Sakit," Timpal Arka sambil membantu sang istri menata makanan dimeja makan.
"Iya Bun, mending ke dokter biar diperiksa, sekalian kamu ajak ibu ke dokter syaraf mas, kemarin Bunda juga bilang kalau kakinya kekilir saat dikamar mandi, untung ketahuan Bi Ika, takutnya ada urat syaraf yang kecetit gitu," Ujar Kaira setelah selsai menata makanan dimeja makan.
"Gak usah Ka, Kai Bunda ketukang urut aja, jangan bicara berlebihan ah nanti ada yang nangis," Ucap nenek Ras. Lalu mengedipkan matanya pada Kaira dan Arka agar gadis yang dalam pelukannya tidak khawatir.
"Gak ada penolakan," Sahut Kaira, Arka dan Seara tiba-tiba secara bersamaan, membuat nenek Ras tersenyum, dia sangat bersyukur bisa mengenal keluarga baik hati dan hangat seperti keluarga kusuma ini sampai bi Ika Pun mengira kalau bi Ras adalah Bunda dari Kaira karena tidak ada yang menyinggung soal dulu saat nenek Ras masih jadi asistenya, begitu pun dengan Sandra dan Arya karena mereka menganggap nenek Ras sudah seperti bagian dari keluarga mereka.
Setelah nenek Ras akhirnya setuju, Arka dan Kaira pun kembali ke kamar untuk membantu suaminya bersiap-siap, begitu pun dengan Seara. dia juga sudah kembali ke kamarnya untuk bersiap karena ada jadwal kuliah pagi, nenek Ras juga bersiap untuk ikut pergi ke Dokter bersama Arka. Dan kini tinggal Bi Ika lah yang yang berada di dapur untuk membersihkan peralatan masak bekas Seara memasak dan hari ini kerjaannya menjadi ringan karena tidak harus membuat sarapan untuk majikannya. Dan dia sangat berterima kasih pada Nonanya yaitu Seara Arleta Kusuma.
Bersambung
Seperti kucing dan anjing. Mungkin itu gambaran yang cocok, untuk sepasang remaja yang selalu terlibat pertengkaran. Meski hanya karena hal yang sepele. Padahal kedua orang mereka bersahabat sejak mereka masih mengenakan seragam putih abu-abu. Tapi entah kenapa persahabatan kedua orang tuanya tidak menurun kepada putra dan putri mereka yaitu Jihan Aiyana Abimanyu dan Septian Erlangga Wijaya. Apa sebenarnya alasan dibalik permusuhan mereka? Sehingga mereka malah terlihat seperti anjing dan kucing. Atau lebih tepatnya seperti Tom and Jerry sepasang kucing dan tikus yang tidak pernah akur. Seperti itulah Septian dan Jihan saat mereka bertemu. Namun bagaimana ya reaksi mereka, jika mereka tahu kalau mereka akan dijodohkan. Akan kah mereka menerima begitu saja? Atau malah akan protes dan menolaknya. Lalu bagaimana kehidupan mereka. Andai mereka benar-benar menikah? Apakah mereka akan tetap seperti Tom and Jerry. Atau malah sebaliknya mereka akan bersikap seperti layaknya pasangan suami istri yang normal lainnya.
Kisah seorang gadis cantik bernama Ellina, dia gadis yang ceria, baik dan ramah dan mudah bergaul, namun sedikit konyol. Tapi dibalik sifatnya yang menyenangkan dia juga menyimpan sebuah harapan. Dia berharap pernikahannya yang dilakukan di hari kasih sayang (Valentine day) akan penuh dengan kebahagiaan namun apa yang terjadi. Semua yang ia harapkan dan ia dapat setelah pernikahannya jauh dari bayangannya tentang kebahagiaan, karena kebahagiaan yang sang suami tawarkan hanya kebahagiaan semu saja, karena kehadiran seorang gadis yang menjadi cinta pertama sang suami terus membayangi kehidupan rumah tangga mereka. lalu apa yang akan terjadi pada Ellina? akankah sang suami tetap mempertahankan pernikahan mereka, atau malah memilih Cinta pertamanya? Dan tega meninggalkannya dalam kerapuhannya. Dan akankah kebahagiaan yang selalu dia impikan, yaitu mempunyai keluarga kecil yang bahagia menjadi kenyataan dalam kehidupannya.
Keseruan tiada banding. Banyak kejutan yang bisa jadi belum pernah ditemukan dalam cerita lain sebelumnya.
“Om Singa ini kenapa sih, Baby itu serius Ayo pacaran sama Baby, Baby belum pernah pacaran tau, Baby sangat penasaran seperti apa pacaran itu.” ~Kharisma Baby Arganda~ “Baby pacaran itu di dasari rasa sayang dan cinta, bukan main-main, lagi pula kamu masih sekolah.” ~Rega Pradipta~ “Baby sayang kok sama Om Singa, Baby juga cinta, kata Luna kalau jantung Baby berdebar setiap dekat dengan Om Singa itu karena Baby cinta sama Om Singa.” Rega benar-benar tak habis pikir dengan adik temannya itu. Bagaimana bisa dia memacari Baby yang masih berstatus pelajar. “Baby, perbedaan usia kita sangat jauh, kamu juga masih sekolah.” “Oh ayolah Om, umur hanyalah angka.”
Seto lalu merebahkan tubuh Anissa, melumat habis puting payudara istrinya yang kian mengeras dan memberikan gigitan-gigitan kecil. Perlahan, jilatannya berangsur turun ke puser, perut hingga ke kelubang kenikmatan Anissa yang berambut super lebat. Malam itu, disebuah daerah yang terletak dipinggir kota. sepasang suami istri sedang asyik melakukan kebiasaan paginya. Dikala pasangan lain sedang seru-serunya beristirahat dan terbuai mimpi, pasangan ini malah sengaja memotong waktu tidurnya, hanya untuk melampiaskan nafsu birahinya dipagi hari. Mungkin karena sudah terbiasa, mereka sama sekali tak menghiraukan dinginnya udara malam itu. tujuan mereka hanya satu, ingin saling melampiaskan nafsu birahi mereka secepat mungkin, sebanyak mungkin, dan senikmat mungkin.
Nafas Dokter Mirza kian memburu saat aku mulai memainkan bagian bawah. Ya, aku sudah berhasil melepaskan rok sekalian dengan celana dalam yang juga berwarna hitam itu. Aku sedikit tak menyangka dengan bentuk vaginanya. Tembem dan dipenuhi bulu yang cukup lebat, meski tertata rapi. Seringkali aku berhasil membuat istriku orgasme dengan keahlihanku memainkan vaginanya. Semoga saja ini juga berhasil pada Dokter Mirza. Vagina ini basah sekali. Aku memainkan lidahku dengan hati-hati, mencari di mana letak klitorisnya. Karena bentuknya tadi, aku cukup kesulitan. Dan, ah. Aku berhasil. Ia mengerang saat kusentuh bagian itu. "Ahhhh..." Suara erangan yang cukup panjang. Ia mulai membekap kepalaku makin dalam. Parahnya, aku akan kesulitan bernafas dengan posisi seperti ini. Kalau ini kuhentikan atau mengubah posisi akan mengganggu kenikmatan yang Ia dapatkan. Maka pilihannya adalah segera selesaikan. Kupacu kecepatan lidahku dalam memainkan klitorisnya. Jilat ke atas, sapu ke bawah, lalu putar. Dan aku mulai memainkan jari-jariku untuk mengerjai vaginanya. Cara ini cukup efektif. Ia makin meronta, bukan mendesah lagi. "Mas Bayuu, oh,"
Novel ini berisi kompilasi beberapa cerpen dewasa terdiri dari berbagai pengalaman percintaan penuh gairah dari beberapa karakter yang memiliki latar belakang profesi yan berbeda-beda serta berbagai kejadian yang dialami oleh masing-masing tokoh utama dimana para tokoh utama tersebut memiliki pengalaman bercinta dengan pasangannya yang bisa membikin para pembaca akan terhanyut. Berbagai konflik dan perseteruan juga kan tersaji dengan seru di setiap cerpen yang dimunculkan di beberapa adegan baik yang bersumber dari tokoh protagonis maupun antagonis diharapkan mampu menghibur para pembaca sekalian. Semua cerpen dewasa yang ada pada novel kompilasi cerpen dewasa ini sangat menarik untuk disimak dan diikuti jalan ceritanya sehingga menambah wawasan kehidupan percintaan diantara insan pecinta dan mungkin saja bisa diambil manfaatnya agar para pembaca bisa mengambil hikmah dari setiap kisah yan ada di dalam novel ini. Selamat membaca dan selamat menikmati!
Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?