/0/2996/coverbig.jpg?v=1d76b32a68c8edfd49e253e2cddf30a4)
Bukankah lima tahun lalu dia memilih pergi, saat aku memintanya melakukan tes DNA untuk membuktikan jika anak yang dilahirkannya itu memang benar anakku? Lalu kenapa sekarang dia datang dan memohon padaku agar aku mau melakukan tes DNA? Apa sebenarnya yang dia inginkan? Apa karena sekarang aku sudah semakin sukses hingga dia ingin menjadikan anak yang ada bersamanya sebagai alat untuk memanfaatkan ku? Saat aku bertanya kenapa dia muncul lagi setelah sekian lama, jawabannya sungguh di luar dugaan. Dia bilang ingin menitipkan anaknya padaku karena waktunya di dunia ini mungkin sudah tidak akan lama lagi.
"Aku ingin tes DNA!" seruku lantang di hadapan seluruh keluarga. Suasana yang tadinya hangat dan penuh senda gurau, tiba-tiba menjadi sunyi. Semua mata tertuju padaku. Terutama mata kedua orang tuaku yang beberapa detik tadi terlihat sangat bahagia merayakan kelahiran bayi yang mereka yakini sebagai cucu.
"Arkan?" Mama menatapku dengan raut tak percaya. Perempuan yang telah melahirkan ku itu tampak terkejut dengan apa yang didengarnya tadi.
Aku menatap sekeliling. Saat ini di rumahku masih ada beberapa tamu karena Mama baru saja selesai mengadakan syukuran. Sebuah acara sederhana setelah satu bulan lebih perempuan yang belum lama ini kunikahi melahirkan seorang bayi lelaki. Bayi yang katanya sangat mirip denganku disaat aku sendiri tak yakin jika dia benar-benar darah dagingku.
Wajah Mama terlihat sedikit gusar. Untung saja tamu yang tersisa saat ini semuanya masih keluarga, begitu mungkin pikir beliau saat aku melontarkan kalimat mengejutkan tadi.
"Apa maksudmu, Arkan?" Kali ini suara Papa yang terdengar.
"Aku tidak yakin bayi itu anakku," jawabku dengan nada datar.
"Kenapa kamu tidak pernah menyebut namanya. Bayi itu punya nama. Namanya Farhan, dan dia anakmu." Mama menyela.
"Aku tidak peduli siapa namanya. Aku tidak akan pernah mengakuinya sebagai anakku sebelum hasil tes DNA menyatakan jika dia memang darah dagingku." Aku kembali berujar dengan dingin. Mataku lekat menatap kearah perempuan yang kini sedang memangku bayinya sembari menunduk.
Heh, aku tersenyum sinis melihat perempuan itu. Dia selalu memasang wajah teraniaya saat ada di hadapan seluruh keluargaku, terutama di depan Mama dan Papa, seolah disini dialah yang terzolimi. Benar-benar pandai berakting. Sayang sekali dia tidak menjadi seorang aktris sehingga bakatnya itu menjadi sia-sia saja.
"Bagaimana kamu bisa bilang begitu? Tidakkah kamu lihat wajah Farhan sangat mirip denganmu? Beginilah rupamu waktu kamu masih bayi dulu, Arkan." Mama berujar lagi sembari membelai wajah bayi itu dengan jemarinya.
"Aku tetap tidak percaya. Perempuan ini melakukan hal rendah demi untuk menikah denganku. Darimana aku tahu jika anak yang dilahirkannya benar-benar anakku? Bisa saja dia sudah hamil saat menjebakku waktu itu." Aku sudah tidak tahan lagi. Aku muak terus bersabar di hadapan perempuan licik ini. Perempuan sok lemah yang menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuannya.
Kejadian waktu itu benar-benar telah membuat hidupku hancur. Selepas mengikuti acara reuni, tiba-tiba aku terbangun di sebuah kamar, seranjang bersama seorang perempuan tanpa mengenakan busana dan tak mengingat apapun. Lalu selang beberapa bulan kemudian, perempuan itu datang mencariku untuk meminta pertanggung jawaban. Dia hamil dan bersikeras jika aku adalah ayah dari anak yang dikandungnya. Padahal saat itu aku sudah punya tunangan dan akan menikah dalam waktu dekat.
Kehidupanku kacau. Atas desakan berbagai pihak, termasuk tunanganku sendiri, aku akhirnya terpaksa menikahi perempuan itu. Perempuan yang aku yakini sedari awal memang telah merencanakan semua itu. Dan dia pasti senang karena rencana yang dibuatnya sukses besar.
Ainun, perempuan yang sedari tadi kutuding dengan kata-kata pedas itu mengangkat wajahnya dan menatap kearahku. Matanya berkaca-kaca dan tampak begitu terluka. Tapi aku tak akan tertipu dengan sandiwaranya ini. Dia mungkin bisa membohongi semua orang dengan wajah memelasnya, tapi tidak denganku. Beberapa bulan hidup bersama sejak aku terpaksa menikahinya membuatku paham setiap akal bulusnya. Dia akan memanfaatkan simpati orang untuk berpihak kepadanya hingga dia bisa mendapatkan semua yang yang dia mau. Itulah yang dilakukannya selama ini.
"Tidak perlu melakukan tes DNA." Akhirnya aku mendengar suara Ainun menanggapi.
Aku kembali tersenyum sinis padanya.
"Kenapa? Apa kamu takut kedokmu terbongkar jika kita melakukan tes DNA? Bayi ini memang bukan anakku, kan?" tanyaku dengan sarkas.
Ainun menghela nafasnya, seakan sedang menahan sesuatu yang bergejolak di dalam dirinya. Mulutnya tertutup rapat meski aku tahu dia ingin menyangkal. Kena kau! Tes DNA tak bisa dibohongi. Pasti dia sedang risau karena tak ingin kebusukannya sampai terbongkar dihadapan keluargaku. Puas rasanya bisa melihat perempuan licik ini tak berkutik.
"Aku tidak mau melakukan tes DNA bukan karena takut, tapi aku tidak mau membuang uang dan waktumu. Karena kamu pasti tidak akan terima hasilnya nanti," jawab Ainun dengan suara yang sedikit bergetar.
"Di dalam hatimu sudah dipenuhi dengan kebencian dan prasangka buruk. Tes DNA tidak akan bisa menghapus itu," tambah Ainun lagi sembari bangkit dan membawa bayinya berlalu dari hadapanku.
Adnan dicampakkan oleh perempuan yang dicintainya karena dirinya tak memiliki apa-apa. Mirisnya, perempuan itu meninggalkan Adnan karena ingin menikah dengan seorang lelaki kaya. Sepuluh tahun kemudian, Adnan kembali setelah memiliki segalanya demi untuk membalas dendam pada sang mantan. Tapi ternyata, perempuan tersebut telah menjadi seorang perempuan panggilan yang mencari nafkah dengan menjajakan tubuhnya. Apakah yang sebenarnya terjadi? Dan akankah Adnan melanjutkan rencana balas dendamnya?
Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?
"Tolong hisap ASI saya pak, saya tidak kuat lagi!" Pinta Jenara Atmisly kala seragamnya basah karena air susunya keluar. •••• Jenara Atmisly, siswi dengan prestasi tinggi yang memiliki sedikit gangguan karena kelebihan hormon galaktorea. Ia bisa mengeluarkan ASI meski belum menikah apalagi memiliki seorang bayi. Namun dengan ketidaksengajaan yang terjadi di ruang guru, menimbulkan cinta rumit antara dirinya dengan gurunya.
Kisah seorang ibu rumah tangga yang ditinggal mati suaminya. Widya Ayu Ningrum (24 Tahun) Mulustrasi yang ada hanya sebagai bentuk pemggambran imajinasi seperti apa wajah dan bentuk tubuh dari sang pemain saja. Widya Ayu Ningrum atau biasa disapa Widya. Widya ini seorang ibu rumah tangga dengan usia kini 24 tahun sedangkan suaminya Harjo berusia 27 tahun. Namun Harjo telah pergi meninggalkan Widy sejak 3 tahun silam akibat kecelakaan saat hendak pulang dari merantau dan karna hal itu Widya telah menyandang status sebagai Janda di usianya yang masih dibilang muda itu. Widya dan Harjo dikaruniai 1 orang anak bernama Evan Dwi Harjono
Kulihat ada sebuah kamera dengan tripod yang lumayan tinggi di samping meja tulis Mamih. Ada satu set sofa putih di sebelah kananku. Ada pula pintu lain yang tertutup, entah ruangan apa di belakang pintu itu. "Umurmu berapa ?" tanya Mamih "Sembilanbelas, " sahutku. "Sudah punya pengalaman dalam sex ?" tanyanya dengan tatapan menyelidik. "Punya tapi belum banyak Bu, eh Mam ... " "Dengan perempuan nakal ?" "Bukan. Saya belum pernah menyentuh pelacur Mam. " "Lalu pengalamanmu yang belum banyak itu dengan siapa ?" "Dengan ... dengan saudara sepupu, " sahutku jujur. Mamih mengangguk - angguk sambil tersenyum. "Kamu benar - benar berniat untuk menjadi pemuas ?" "Iya, saya berminat. " "Apa yang mendorongmu ingin menjadi pemuas ?" "Pertama karena saya butuh uang. " "Kedua ?" "Kedua, karena ingin mencari pengalaman sebanyak mungkin dalam soal sex. " "Sebenarnya kamu lebih tampan daripada Danke. Kurasa kamu bakal banyak penggemar nanti. Tapi kamu harus terlatih untuk memuaskan birahi perempuan yang rata - rata di atas tigapuluh tahun sampai limapuluh tahunan. " "Saya siap Mam. " "Coba kamu berdiri dan perlihatkan punyamu seperti apa. " Sesuai dengan petunjuk Danke, aku tak boleh menolak pada apa pun yang Mamih perintahkan. Kuturunkan ritsleting celana jeansku. Lalu kuturunkan celana jeans dan celana dalamku sampai paha.
BERISI ADEGAN HOT++ Leo pria tampan dihadapan dengan situasi sulit, calon mertuanya yang merupakan janda meminta syarat agar Leo memberikan kenikmatan untuknya. Begitu juga dengan Dinda, tanpa sepengetahuan Leo, ternyata ayahnya memberikan persyaratan yang membuat Dinda kaget. Pak Bram yang juga seorang duda merasa tergoda dengan Dinda calon menantunya. Lantas, bagaimana dengan mereka berdua? Apakah mereka akan menerima semua itu, hidup saling mengkhianati di belakang? Atau bagaimana? CERITA INI SERU BANGET... WAJIB KAMU KOLEKSI DAN MEMBACANYA SAMPAI SELESAI !!
Karena sebuah kesepakatan, dia mengandung anak orang asing. Dia kemudian menjadi istri dari seorang pria yang dijodohkan dengannya sejak mereka masih bayi. Pada awalnya, dia mengira itu hanya kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak, namun akhirnya, rasa sayang yang tak terduga tumbuh di antara mereka. Saat dia hamil 10 bulan, dia menyerahkan surat cerai dan dia akhirnya menyadari kesalahannya. Kemudian, dia berkata, "Istriku, tolong kembalilah padaku. Kamu adalah orang yang selalu aku cintai."