/0/3117/coverbig.jpg?v=1bab22c76b32ae4e44d865c4488693e0)
Ayu janda cantik yang sudah menikah sebanyak empat kali dan semua suaminya meninggal secara mendadak. Banyak yang menuduh Ayu menganut ilmu hitam. Namun, hal itu tidak mengandaskan tekad Ruben sang pemuda tampan kaya raya untuk menikahi Ayu. Meskipun ditentang ibunya, Ruben tetap ingin menikahi Ayu.
Dalam keremangan malam, tampak mobil yang melaju di jalanan yang berbelok-belok. Di dalam mobil ada Ayu, wanita cantik berusia tiga puluh tahun bersama Dicky suami barunya yang lebih muda tiga tahun darinya. Dengan masih mengenakan pakaian pengantin, mereka berdua di mobil berencana pergi bulan madu. Dicky menyetir mobil, di samping Ayu yang auranya semakin terpancar memakai kebaya putih lengkap dengan riasan mahkota, siger, dan melati di kepalanya. Mereka tampak bahagia.
"Akhirnya aku bisa nikahin kamu, Ayu," ucap Dicky.
"Alhamdulillah. Aku juga senang Allah ngasih aku jodoh lagi. Semoga bulan madu kita ini jadi bulan madu yang indah," sahut Ayu.
Dicky termenung sesaat memikirkan sesuatu. Ayu melirik Dicky bingung.
"Kenapa, Mas? Kok melamun? Mikirin apa sih?"
Dicky tersenyum seraya membelai lembut pipi Ayu. "Dulu banyak yang bilang aku bisa kena musibah kalo nikah sama kamu. Bisa cepet mati kayak suami kamu dulu." Dicky tertawa meremehkan, "buktinya mana? Nih, aku udah nikah sama kamu, tapi masih sehat! Ha ha ha ...."
Mobil Dicky belok ke tikungan dan pada saat yang sama muncul mobil truk!
Ayu langsung panik. "Awas!"
Sayang Dicky tidak mampu merespons dengan cepat. Di dalam mobil sepasang pengantin baru itu berteriak histeris.
"Arrrrgh!"
Dicky membanting setir, belok kiri, tapi karena kecepatan tinggi susah dikendalikan hingga menabrak pohon besar. BRAKKK! Keluar asap dari mobil Dicky. Tubuh Dicky kejang-kejang menahan sakit, lalu akhirnya terkulai sudah tidak bernyawa dalam keadaan berlumuran darah.
Ayu menggerak-gerakkan tubuh Dicky sambil menangis histeris.
"Mas Dicky! Bangun, Mas! Jangan pergi tinggalin aku, Mas! Kita baru aja menikah. Kamu udah janji nggak akan ninggalin aku, Mas! Mas Dicky!"
Tangisan Ayu pecah.
Warga sekitar berdatangan untuk menolong Ayu dan almarhum Dicky. Saat jenazah Dicky akan dipindahkan ke mobil ambulans, Ayu malah berusaha menahan tubuh Dicky dengan emosional.
"Mau ke mana kalian bawa suamiku? Jangan bawa suamiku! Jangan!" Ayu menempis tangan warga yang mau mengangkat tubuh Dicky.
"Sabar, Mbak. Istighfar. Suami Mbak udah meninggal," ujar salah satu warga.
"Iya, Mbak. Biar jenazahnya diurus dulu. Yang sabar, Mbak. Ikhlasin ya. Kasihan suami Mbak," ujar warga yang lain.
"Nggak! Jangan!" Ayu terus berteriak frustrasi. Siger dan riasan melati di kepalanya jatuh berantakan. Ayu menangis tersedu-sedu menyaksikan jenazah lelaki yang baru menikahinya itu dibawa pergi.
Kenapa Dicky harus meninggal juga? Kenapa suami ketiganya juga harus meninggal?
***
SATU TAHUN KEMUDIAN
Pagi itu di sebuah masjid, Ayu sudah bersiap untuk melangsungkan ijab qabul di depan penghulu dengan calon suami barunya, yaitu Hendry berusia dua puluh tujuh tahun. Di dekat Ayu ada Vano, adik Ayu. Para tamu undangan memperhatikan Ayu. Ada beberapa ibu-ibu membicarakan Ayu.
"Itu pengantin wanitanya kan janda, tapi masih kayak perawan ting-ting, ya," ujar Bu Iroh penuh rasa penasaran memperhatikan Ayu dari atas ke bawah.
"Iya, katanya udah janda tiga kali, tapi kok masih cantik dan awet muda, ya?" Bu Hera balik bertanya sambil mencibir sinis melihat Ayu.
Ela, adik kandung Hendry yang ada di dekat situ diam-diam menguping pembicaraan ibu-ibu itu. Wajahnya tampak kesal dan malu. Namun pembicaraan tentang Ayu masih berlanjut di antara ibu-ibu karena menjadi topik yang seru selama beberapa dekade.
"Emang ibu-ibu nggak tahu, ya? Dia bisa awet muda gitu kan karena pake tumbal. Suaminya yang dijadiin tumbal," kata Bu Rosa.
Ibu-ibu langsung heboh. Ada menggeleng tidak percaya melihat Ayu, ada yang ketakutan, dan ada yang terus berbisik-bisik melanjutkan cerita. Ketika Pak RT berdehem sambil melirik ke arah ibu-ibu itu, baru mereka berhenti bergosip.
Sementara Ela jadi curiga pada Ayu dan semakin kesal.
Diam-diam ibu-ibu masih kasak-kusuk saat Hendry menyalami penghulu, mengucap Ijab qabul.
"Saya terima nikahnya Ayu binti Sulaiman dengan mas kawin tersebut dibayar tunai," ucap Hendry.
"Bagaimana saksi? Sah?" tanya penghulu kepada para saksi.
"Sah!" sahut para saksi.
"Alhamdulillah," ucap Hendry lega sekaligus bahagia. Seluruh ruangan dipenuhi gemuruh rasa syukur dan ucapan selamat kepada kedua mempelai.
Hendry memandang Ayu dengan bahagia. Begitu juga Ayu. Namun di sisi lain, Ela terlihat tidak suka dan memandang Ayu dengan kesal. Tiba-tiba Hendry memegangi dadanya yang terasa sakit!
"Aduuuh! Kenapa dadaku jadi sakit begini?" rintih Hendry.
Ayu dan keluarga beserta tamu langsung panik.
"Mas Hendry kenapa?" tanya Ayu cemas sambil memegangi suaminya.
Hendry tidak sanggup menahan rasa sakit dan terus merintih. Tidak lama kemudian ia ambruk jatuh ke lantai. Dengan terbata-bata ia berkata kepada keluarganya, "Tolong jaga Ayu baik-baik. Rawat Ayu dengan baik."
Setelah mengatakan itu, Hendry pingsan.
"Mas Hendry!" Ayu berusaha menyadarkan Hendry, tapi wajah Hendry sudah sangat pucat. "Vano, tolong bantu kakak bawa Mas Hendry ke rumah sakit!" kata Ayu kemudian kepada adiknya.
Vano dengan sigap segera menolong, mau bawa Hendry ke rumah sakit. Namun saat Arya memeriksa denyut nadi Hendry, ternyata sudah tidak bernyawa.
"Innalillahi wa innailaihi rajiun. Denyut nadinya sudah nggak ada. Mas Hendry sudah pergi," ucap Vano.
"Innalillahi wa innailaihi rajiun." Sontak para keluarga dan tamu mengucapkan kalimat itu. Seketika ruangan masjid diisi dengan teriakan histeris dan tangisan. Atmosfer langsung berubah sesak dan suasana jadi muram.
Ayu langsung memeluk Hendry sambil menangis histeris.
"Mas Hendry! Jangan tinggalin Ayu, Mas!" pekik Ayu pilu.
Ela sangat terkejut dan shock. Ia menangis di samping jasad kakak laki-lakinya. Ibu-ibu yang tadi menggunjingkan Ayu kembali berkomentar.
"Aku bilang juga apa? Setiap lelaki yang nikah sama Ayu pasti mati," ujar Bu Rosa.
Semua menoleh ke Bu Rosa.
"Astaghfirullah hal adzhim. Kenapa Ibu tega ngomong kayak gitu? Semua manusia pasti akan kembali pada Allah. Hanya waktunya saja yang berbeda," kata Vano.
Ela menyambar Vano. "Kamu belain dia karena Ayu kakak kamu, kan? Mending kamu diam aja karena yang dibilang ibu itu benar!"
Ayu jadi sedih. Vano juga sedih mendengar perkataan Ela dan tuduhan ibu-ibu itu.
Vano lalu membacakan surah Annisa ayat 78. "Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendati pun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh." (QS Annisa: 78)
Ibu-ibu terdiam dan malu, tapi Ela masih tampak kesal. Lalu Pak RT dan warga lain ikut menengahi.
"Sudah, Ibu-Ibu, tolong jangan memperkeruh keadaan apalagi sedang ada yang terkena musibah. Ingat, fitnah itu dosa besar!" pesan Pak RT.
"Tapi kan memang Ayu udah empat kali menikah dan semua suaminya meninggal mendadak atau dengan cara aneh. Masa Pak RT dan yang lain nggak curiga?" celetuk Bu Rosa berkeras.
"Astaghfirullah. Udah, Bu. Tolong utamakan empati di saat seperti ini. Siapa pun dari kita semua bisa mengalami hal seperti ini. Ayo sekarang bantu Mbak Ayu dan keluarga almarhum," kata Pak RT.
Warga lalu membantu mengangkat jenazah Hendry dan melaksanakan segala proses semestinya. Sementara Ayu sekali harus menerima cobaan hidup kehilangan suami di saat baru saja menikah. Bahkan sudah keempat kalinya.
Ya Allah, ya Rabb, apa salah hamba? Apa dosa hamba sehingga harus menerima ujian seberat ini sampai berkali-kali? Hamba hanya bisa berserah kepada-Mu, batin Ayu perih.
***
Keenan pemuda tampan yang nasibnya kurang mujur. Terjebak utang dengan Roman untuk membiayai operasi jantung ibunya. Terpaksa Keenan harus memenuhi syarat untuk menikahi mantan istri Roman yang cantik bernama Khanza, untuk diceraikan kembali. Hal itu dilakukan agar Roman bisa rujuk dengan Khanza. #Romance #Takdir #Patahhati #Tampan
Alif, pemuda tampan yang baru pulang merantau ke Jakarta. Di sana ia diperebutkan oleh dua wanita cantik, Lisa dan Ning, teman masa kecilnya. Namun, banyak hal aneh yang terjadi di Kampung Menyan. Hilangnya bayi dan raibnya kehamilan wanita adalah beberapa dari kejadian aneh yang terjadi. Alif juga dihadapkan pada pesona dan misteri Kumara, istri tetangga barunya yang diisukan merupakan jelmaan kuntilanak (kuntilanak adalah hantu wanita terkenal di Indonesia yang dipercaya gentayangan karena diperkosa, dianiaya, atau meninggal dunia saat hamil) karena tidak mau keluar rumah di siang hari dan sering bertindak di luar batas. Di sisi lain, Kumara yang sangat cantik mengaku pernah mengenal dan dekat dengan Alif, tapi Alif lupa. Mampukah Alif menghadapi semua situasi aneh itu?
Istriku Lidya yang masih berusia 25 tahun rasanya memang masih pantas untuk merasakan bahagia bermain di luar sana, lagipula dia punya uang. Biarlah dia pergi tanpaku, namun pertanyaannya, dengan siapa dia berbahagia diluar sana? Makin hari kecurigaanku semakin besar, kalau dia bisa saja tak keluar bersama sahabat kantornya yang perempuan, lalu dengan siapa? Sesaat setelah Lidya membohongiku dengan ‘karangan palsunya’ tentang kegiatannya di hari ini. Aku langsung membalikan tubuh Lidya, kini tubuhku menindihnya. Antara nafsu telah dikhianati bercampur nafsu birahi akan tubuhnya yang sudah kusimpan sedari pagi.
Hidup itu indah, kalau belum indah berarti hidup belum berakhir. Begitu lah motto hidup yang Nayla jalani. Setiap kali ia mengalami kesulitan dalam hidupnya. Ia selalu mengingat motto hidupnya. Ia tahu, ia sangat yakin akan hal itu. Tak pernah ada keraguan sedikitpun dalam hatinya kalau kehidupan seseorang tidak akan berakhir dengan indah. Pasti akan indah. Hanya kedatangannya saja yang membedakan kehidupan dari masing – masing orang. Lama – lama Nayla merasa tidak kuat lagi. Tanpa disadari, ia pun ambruk diatas sofa panjang yang berada di ruang tamu rumahnya. Ia terbaring dalam posisi terlentang. Roti yang dipegangnya pun terjatuh ke lantai. Berikut juga hapenya yang untungnya cuma terjatuh diatas sofa panjangnya. Diam – diam, ditengah keadaan Nayla yang tertidur senyap. Terdapat sosok yang tersenyum saat melihat mangsanya telah tertidur persis seperti apa yang telah ia rencanakan. Sosok itu pelan – pelan mendekat sambil menatap keindahan tubuh Nayla dengan jarak yang begitu dekat. “Beristirahatlah sayang, pasti capek kan bekerja seharian ?” Ucapnya sambil menatap roti yang sedang Nayla pegang. Sosok itu kian mendekat, sosok itu lalu menyentuh dada Nayla untuk pertama kalinya menggunakan kedua tangannya. “Gilaaa kenyel banget… Emang gak ada yang bisa ngalahin susunya akhwat yang baru aja nikah” Ucapnya sambil meremas – remas dada Nayla. “Mmmpphhh” Desah Nayla dalam tidurnya yang mengejutkan sosok itu.
Wanita bertubuh ideal tidak terlalu tinggi, badan padat terisi agak menonjol ke depan istilah kata postur Shopie itu bungkuk udang. Menjadi ciri khas bahwa memiliki gelora asmara menggebu-gebu jika saat memadu kasih dengan pasangannya. Membalikkan badan hendak melangkah ke arah pintu, perlahan berjalan sampai ke bibir pintu. Lalu tiba-tiba ada tangan meraih pundak agak kasar. Tangan itu mendorong tubuh Sophia hingga bagian depan tubuh hangat menempel di dinding samping pintu kamar. "Aahh!" Mulutnya langsung di sumpal...
Kulihat ada sebuah kamera dengan tripod yang lumayan tinggi di samping meja tulis Mamih. Ada satu set sofa putih di sebelah kananku. Ada pula pintu lain yang tertutup, entah ruangan apa di belakang pintu itu. "Umurmu berapa ?" tanya Mamih "Sembilanbelas, " sahutku. "Sudah punya pengalaman dalam sex ?" tanyanya dengan tatapan menyelidik. "Punya tapi belum banyak Bu, eh Mam ... " "Dengan perempuan nakal ?" "Bukan. Saya belum pernah menyentuh pelacur Mam. " "Lalu pengalamanmu yang belum banyak itu dengan siapa ?" "Dengan ... dengan saudara sepupu, " sahutku jujur. Mamih mengangguk - angguk sambil tersenyum. "Kamu benar - benar berniat untuk menjadi pemuas ?" "Iya, saya berminat. " "Apa yang mendorongmu ingin menjadi pemuas ?" "Pertama karena saya butuh uang. " "Kedua ?" "Kedua, karena ingin mencari pengalaman sebanyak mungkin dalam soal sex. " "Sebenarnya kamu lebih tampan daripada Danke. Kurasa kamu bakal banyak penggemar nanti. Tapi kamu harus terlatih untuk memuaskan birahi perempuan yang rata - rata di atas tigapuluh tahun sampai limapuluh tahunan. " "Saya siap Mam. " "Coba kamu berdiri dan perlihatkan punyamu seperti apa. " Sesuai dengan petunjuk Danke, aku tak boleh menolak pada apa pun yang Mamih perintahkan. Kuturunkan ritsleting celana jeansku. Lalu kuturunkan celana jeans dan celana dalamku sampai paha.
Seto lalu merebahkan tubuh Anissa, melumat habis puting payudara istrinya yang kian mengeras dan memberikan gigitan-gigitan kecil. Perlahan, jilatannya berangsur turun ke puser, perut hingga ke kelubang kenikmatan Anissa yang berambut super lebat. Malam itu, disebuah daerah yang terletak dipinggir kota. sepasang suami istri sedang asyik melakukan kebiasaan paginya. Dikala pasangan lain sedang seru-serunya beristirahat dan terbuai mimpi, pasangan ini malah sengaja memotong waktu tidurnya, hanya untuk melampiaskan nafsu birahinya dipagi hari. Mungkin karena sudah terbiasa, mereka sama sekali tak menghiraukan dinginnya udara malam itu. tujuan mereka hanya satu, ingin saling melampiaskan nafsu birahi mereka secepat mungkin, sebanyak mungkin, dan senikmat mungkin.
BERISI ADEGAN HOT++ Leo pria tampan dihadapan dengan situasi sulit, calon mertuanya yang merupakan janda meminta syarat agar Leo memberikan kenikmatan untuknya. Begitu juga dengan Dinda, tanpa sepengetahuan Leo, ternyata ayahnya memberikan persyaratan yang membuat Dinda kaget. Pak Bram yang juga seorang duda merasa tergoda dengan Dinda calon menantunya. Lantas, bagaimana dengan mereka berdua? Apakah mereka akan menerima semua itu, hidup saling mengkhianati di belakang? Atau bagaimana? CERITA INI SERU BANGET... WAJIB KAMU KOLEKSI DAN MEMBACANYA SAMPAI SELESAI !!