Unduh Aplikasi panas
Beranda / Romantis / Hot Love - Gairah cinta sesama wanita
Hot Love - Gairah cinta sesama wanita

Hot Love - Gairah cinta sesama wanita

5.0
89 Bab
7.6K Penayangan
Baca Sekarang

Tentang

Konten

Kara, mantan karyuki, gadis Jepang yang dijual kepada pria-pria kaya dunia, dalam sekejab berubah menjadi seorang konglomerat wanita kaya raya. Veron seorang konglomerat Amerika, suami resminya tewas dalam kecelakaan pesawat yang menabrak gedung kembar pencakar langit di New York, Amerika Serikat. Dari black box pesawat ditemukan bukti awal bahwa pilot menyebut nama 'Kara' di rekaman CVR (Cockpit Voice Recorder). FBI menyelidiki kasus yang menjadi headline di berbagai media seluruh dunia. Carlos pimpinan FBI mencurigai Kara, istri Veron sebagai otak perencana teror yang menyebabkan kematian suaminya itu. Kara bertemu Rose, notaris yang mengurus pemindahan asset dan seluruh harta kekayaan Veron kepada Kara sebagai ahli waris tunggal. Rose dan Kara saling jatuh cinta dan menjadi pasangan sejenis. Rose tinggal di rumah mewah Kara. Kara menceritakan rahasia yang tidak pernah diceritakannya kepada orang lain bahwa dialah yang telah menyewa pilot dan membayarnya agar menabrakkan pesawat pribadi Veron ke gedung kembar pencakar langit Amerika yang menewaskan suaminya bersama wanita-wanita pemuas seks bayaran yang berada dalam pesawat itu. Kara melakukannya karena sangat kesal dengan suaminya yang ingin mengajaknya berpesta seks dengan wanita-wanita bayarannya di pesawat pribadinya itu. Rose terkejut mendengar pengakuan Kara dan langsung menghubungi Rebeca, pasangan sejenisnya. Seorang lawyer wanita terhebat di Amerika. Rose minta tolong kepadanya agar Rebeca mau menjadi kuasa hukum Kara. Mendampinginya dalam setiap masalah hukum yang dihadapinya. Rebeca setuju. Pertama kali bertemu Kara, Rebeca langsung jatuh cinta dan Kara pun juga jatuh cinta kepadanya. Selanjutnya, pengacara wanita itu tinggal di rumah mewah Kara atas permintaannya. Carlos, pimpinan tertinggi FBI bertekad menjebloskan Kara ke penjara, namun Rebeca, kuasa hukum Kara membelanya di persidangan. Dapatkah Carlos menemukan bukti-bukti kuat yang memberatkan Kara? Dapatkah Rebeca membela Kara dan melepaskan kekasih sesama jenisnya dari jerat hukum? Ataukah Kara harus menjalani hukuman mati karena terbukti sebagai perencana teror yang menyebabkan tewasnya Veron, mendiang suaminya? Kisah panas cinta 3 wanita di situasi FBI memburu Kara.

Bab 1 Kara kesepian

Kara merasa kesepian di rumah besarnya setelah Veron Scott, suami konglomeratnya meninggal dalam kecelakaan pesawat di Amerika Serikat.

Pesawat yang membawa orang terkaya di Amerika itu meledak dan hancur lebur saat menabrak salah satu menara kembar di negara adidaya itu. Suami Kara dan wanita-wanita penghibur kelas atas yang dibookingnya tewas seketika dalam kecelakaan tragis itu.

Pengacara dan notaris Veron langsung menghubungi Kara dan mengurus pemindahan asset dan kekayaan sang konglomerat kepada Kara.

Kini Kara berubah menjadi salah satu konglomerat wanita di Amerika.

-----

Kehilangan Veron, suami tercintanya membuatnya frustasi dan merasa kesepian. Meskipun dia dikenal sebagai si tua hidung belang, namun baginya Veron merupakan pria terbaik dibanding dengan konglomerat-konglomerat lain yang pernah tidur dengannya.

Sikap romantis dan humoris Veron lah yang membuatnya jatuh cinta. Walau sebenarnya dia sangat membencinya karena perilaku seks yang menyimpang dari konglomerat tua itu.

Kara harus bisa menerima kenyataan bahwa Veron telah pergi untuk selamanya.

-----

Kesepian Kara

Di rumah mewah yang begitu luas peninggalan Veron, Kara tinggal seorang diri. Tak ada pembantu, tak ada satpam atau pegawai lainnya.

Robot-robot canggih telah menggantikan keberadaan mereka sejak setahun sebelum kecelakaan pesawat itu.

Veron membayar perusahaan teknologi Jepang untuk membuatkan robot-robot mirip manusia. Dia menggunakan robot-robot itu menggantikan pembantu, satpam dan pegawai lain di rumah mewahnya.

Veron ingin hidup bersama dengan Kara dan robot-robot pintar itu.

Sepeninggalnya , Kara menjadi kesepian. Tidak ada seorang pun yang menemani selain robot-robot yang tidak memiliki rasa itu.

-----

Hari berganti hari, bulan pun telah berganti. Kara harus dapat melupakan Veron, suami uniknya.

"Akhhh ... " Kara mengeluh saat dirinya bergairah untuk melakukan hubungan intim dengan suaminya.

"Veron sudah pergi. Untuk selamanya."

Terlihat Kara sangat tidak nyaman berbaring di ranjang mewahnya. Tubuhnnya bergeser ke kanan dan ke kiri.

"Akhhh ..." keluhnya lagi.

Kara melepaskan baju tidurnya, melemparkannya ke lantai. Dia mencoba berbaring dengan kepala bersandar di bantal besarnya. Sebuah novel di tangannya.

"Akhhh .." dia mengeluh lagi. Melemparkan novel itu ke samping dia berbaring. Kara merasa gerah meskipun pendingin ruangan kamarnya disetting di angka paling kecil.

Kara membuka bra berendanya. Melemparnya jauh sampai ke pintu kamar luas itu.

Gadis Jepang itu mengambil novelnya lagi dan membacanya dengan posisi tubuh tengkurap. Kara membaca novel romance kesukaannya. Bercerita tentang pria simpanan istri orang kaya.

"Sepertinya novel ini persis dengan kisahku." renung Kara sambil terus membaca bab demi bab. Novel itu merupakan novel seri, ada sekitar lima jilid buku yang belum di bacanya tertumpuk rapi di samping lampu tidurnya.

Sesekali betisnya terangkat ditekuknya hingga hampir menyentuh pantat seksinya. Sesuatu mengalir bergelora saat tiba di paragraf adegan panas yang dengan serius dia baca.

"Hmm ..."

Angan Kara melambung ke awan, dia memposisikan dirinya menjadi wanita kaya itu yang mulai mendapat rangsangan dari pria simpanannya.

"Oh ..."

Kara turut merasakan apa yang dirasakan oleh karakter wanita dalam novel itu. Kara menahan nafas, detak jantungnya berdetak lebih kencang. Dan beberapa saat kemudian ...

"Akhh ... " Kara membalikkan tubuhnya. Gadis Jepang itu sedikit mengangkat kepalanya mencari bantal lain untuk di susun di atas bantalnya.

Kara melanjutkan kembali membaca paragraf berikutnya. "Hmm ... waow ..." gumamnya saat karakter wanita dalam novel itu kini berada di posisi atas menindih pria simpanannya.

Kara sangat menghayati apa yang sedang dibacanya.

Tiba-tiba ....

"Au au au ...!" robot anjing kecil milik Veron datang dan melompat ke atas ranjangnya. Dan langsung naik ke tubuhnya. Robot pintar itu mirip sekali dengan binatang anjing peliharaan. Ekornya bergoyang-goyang dan hidungnya mengendus-endus perut Kara. Sesekali naik ke payudaranya.

"Niko ... geli, Niko!" teriak Kara kepada robot anjing kecil lucu itu.

"Au au au!" gonggongnya.

"Ok, ok ... kamu sekarang hanya tinggal denganku. Tuanmu, Veron sudah tidak ada." kata Kara.

"Au .. au .. au!" robot anjing kecil itu seolah ingin berbicara dengannya.

"Iya .. Veron sudah tidak ada di sini. Sekarang kamu hanya denganmu." kata Kara. Diapun meletakkan novelnya dan mengelus leher belakang robot anjing kecil itu.

"Auuu." Niko tertidur diantara kedua payudara Kara. Dia memeluk robot anjing kecil itu.

Sesekali robot anjing kecil itu menjilati payudaranya. "Niko, geli Niko."

"Don't do that." larang Kara.

Robot anjing kecil itu berhenti menjilatinya. Dia patuh sekali apa perintah Veron maupun Kara.

"Niko sayang ... Veron sudah tidak ada. Kini tinggal kita berdua." hibur Kara.

"Au .. au .. au .." robot anjing kecil itu seolah tahu apa yang dikatakan Kara.

Dia pun bangun dan menjilati bibir Kara. "Au .. au ..."

"Niko ... Niko .... Pintar sekali kamu."

"Au .. au ..." Niko pun turun dan tidur di samping Kara.

-----

Kara mengambil novelnya dan melanjutkan membaca. Niko, robot anjing kecil itu diam, tertidur dan tidak mengganggunya lagi.

Kara terlihat serius membaca novelnya, sesekali dia menekuk kedua kakinya dan merapatkan pahanya. Kara terus melanjutkan membaca novel itu. Saat dia merenggangkan pahanya, 'bibir vertikalnya' nampak lebih jelas, celana putih suteranya mulai basah. Dia kembali merapatkan kedua pahanya.

Adegan-adegan panas dalam novel itu membuatnya bergairah. Kara merasakan sesuatu membasahi selangkangannya. "Oh, basah." gumam Kara saat meraba celana dalamnya.

Dia pun meletakkan novelnya. Kedua tangannya sibuk melepas celana dalam sutera tipisnya.

"Hmm .. aku lepas saja. Disini juga tidak ada siapa-siapa." gumam Kara.

Dia kembali mengambil novel romance nya. Dan melanjutkan membacanya dengan wajah sedikit tegang.

Beberapa saat kemudian kedua paha putih mulus Kara bergerak merapat dan membuka. "Hmm ... waow ..." gumam Kara menghayati apa yang dibacanya.

"Yes, begitu ... ikat saja tangannya." komentar kara.

Niko, robot anjing kecil Veron masih tertidur di samping tubuh Kara. Robot anjing kecil itu sudah mulai tenang dan tak mengganggunya lagi.

Kedua paha Kara merenggang dia menggeser tubuhnya sedikit naik. Kedua mata gadis Jepang itu fokus kepada bacaannya. Tangan kirinya kini memegang buku itu, tangan kanannya mencari-cari selimut tetapi tidak dapat diraihnya. Karena jatuh jauh di pinggir ranjang besar itu. Niko, robot anjing kecil telah menggigit dan menariknya ke bawah.

Kebiasaan Niko, saat pagi hari dia membangunkan Veron dan Kara dengan menggigit dan menarik selimut mereka. Dan biasanya Niko langsung meloncat dan menjilati wajah Veron untuk membangunkannya. Namun saat Veron sudah tidak ada, Niko hanya menggigit dan menarik selimut Kara. Robot anjing pintar itu tahu bahwa Veron tidak ada di kamar mewah itu.

Kara mengambil bantal dan memakainya sebagai penyangga buku novelnya. Dia melanjutkan membaca dengan lebih serius. "Oghhh .. mantab."

"Yes, cepat masukkan ..." gumam Kara lirih.

"Yes ... ohh ... " Kara sangat menghayati peran karakter tokoh wanita dalam bacaannya.

Kara menggigit bibir bawahnya dia merasakan kenikmatan yang dialami oleh tokoh wanita dalam novel itu. Kara memegang novel itu dengan tangan kanan. Tangan kirinya turun dan mencengkeram sprei. "Oghh ... " Nafas Kara sedikit memburu ...

Kara merasakan sesuatu bergerak-gerak seperti ada yang menjilati 'bibir vertikal' daerah kewanitaannya. Namun dia mengabaikannya.

"Oghh ... kedua matanya terus fokus melanjutkan kalimat-kalimat berikutnya."

"Akhhh ... eahhh" gumam Kara berisik.

Kara terkejut saat sesuatu mencoba menelusup ke menerobos 'bibir vertikanya' yang sedikit terbuka.

"Oh!" Kara meletakkan novelnya. Dan saat dia membuka bantal itu, Niko sedang ayik menjilati vaginanya.

"Astaga! Niko???" kedua mata Kara melotot ke arah robot anjing kecil itu.

Kara tersenyum membiarkannya melakukannya. Kara pun menikmati jilatan-jilanan lidah Niko, robot anjing pintar di daerah kewanitaannya.

Kara mengambil bantal dan novelnya mengembalikan ke tempat semula. Dia melanjutkan membaca novelnya. Niko, robot anjing kecil itu terus merangsangnya. Kara pun membiarkannya.

"Hmm ... Niko, tahu saja apa yang aku butuhkan saat ini."

Lamjut Kara sambil membaca.

------

Lanjutkan Membaca
img Lihat Lebih Banyak Komentar di Aplikasi
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY