Unduh Aplikasi panas
Beranda / Romantis / Hot Love - George & Regina
Hot Love - George & Regina

Hot Love - George & Regina

5.0
30 Bab
728 Penayangan
Baca Sekarang

Tentang

Konten

George dan Regina sangat panik, --sehingga tak sempat lagi mengenakan pakaian mereka-- karena bangun kesiangan, terlalu lelah bercinta semalam suntuk hingga pagi. Dua helicopter Apache menderu di udara, terbang di depan kaca apartemen Regina. Kedua helicopter itu menembaki ke arah dalam kamar dimana mereka bercinta. CIA dan KGB memburu mereka karena keduanya lalai dan gagal menjalankan misinya. --Menembak mati presiden lawan pada pukul 10.10 AM.-- Apakah George dan Regina dapat selamat dari kejaran CIA dan KGB? Dan pembunuh-pembunuh bayaran yang berburu nyawa mereka? George dan Regina, kisah cinta romantis namun sangat mendebarkan. Dibumbui adegan-adegan panas yang masih sempat mereka lakukan dalam pelarian mereka! ----- George, agen rahasia Amerika dan Regina, agen rahasia Rusia yang ditugaskan untuk menembak mati presiden negara lawannya. Keduanya tak sengaja bertemu, berkenalan, saling tertarik dan berkomitmen untuk pacaran. Lalu keduanya bercinta semalaman dan bangun kesiangan sehingga gagal menjalankan misinya. -----

Bab 1 Prolog

"Upsss sayang ...!" Regina menggeragap terbangun dari tidur panjangnya setelah semalaman kelelahan bercinta dengan George kekasih yang baru dikenalnya. Semalaman George, pria Amerika bertubuh atletis itu sukses mengantarkannya 'terbang ke negeri awan' sebanyak 7 kali.

"Astaga! Jam berapa sekarang?!!!" Wajah gadis Rusia itu nampak panik. Dia pun langsung menyambar jam meja yang terletak di bawah lampu tidurnya.

Sebelumnya, ...

---flasback on---

New York, City.

Bermula, dua agen intelijen dari dua negara yang bermusuhan ditugaskan membunuh presiden lawan dari titik paling strategis yaitu dari atas atap sebuah restoran cepat saji yang berada di pusat kota New York, City.

George, agen intelijen Amerika Serikat ditugaskan untuk membunuh presiden Rusia yang sedang menghadiri konferensi Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) di Washington DC.

Rusia pun memiliki rencana yang hampir sama. Negeri beruang kutub itu mengirim seorang agen wanita terbaiknya bernama Regina Novalia untuk membunuh orang nomor satu di negeri paman Sam yaitu presiden Amerika Serikat.

Dalam menjalankan misinya, George menyamar sebagai karyawan cleaning service sebuah restoran cepat saji di New York dekat dengan Sekretariat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Tiga hari sebelum konferensi tingkat tinggi PBB itu, Regina berhasil menyusup ke Amerika, menyamar sebagai mahasiswi yang melamar kerja part time di restoran cepat saji yang sama. Regina diterima bekerja di sana.

George dan Regina tak sengaja berkenalan dan mereka saling tertarik dan langsung berpacaran.

---flasback off---

"George! George! Sayang ... bangun!!!" teriaknya sambil mengguncang-guncang tubuh George dengan kuat.

George masih terlelap.

-----

"George, bangun. Bangun sayang ...!" teriak Regina keras.

Lalu dia merengek. "Bangun sayang! Bangun!" teriaknya lebih keras, tepat di daun telinga kiri George, kekasih barunya.

"Astaga! George, sayang ... sekarang sudah pukul 11.00 AM. Bisa mati, aku!!!" teriak Regina histeris.

George pun berusaha membuka kedua matanya yang masih terasa berat.

"Sayang, lihat ini! Pukul berapa sekarang?!!" Regina mendekatkan jam meja yang dari tadi dipegangnya ke mata kekasihnya. -- dekat sekali, 5 cm dari matanya.

George membuka kedua matanya, terbelalak. "Oh my God! Regina???!!" ekspresi muka George nampak lebih panik daripada Regina.

Kedua mata George makin melotot saat melihat angka yang ditunjuk jarum pendek jam meja itu.

Pria Amerika itu seolah tak percaya. Dia menggoyang-goyangkan jam meja itu berkali-kali.

Lalu diapun mengambil ponselnya yang dia letakkan dekat lampu tidur.

George memeriksa waktu yang tertera di ponsel pintarnya. "Astaga??? Pukul 11.11 AM, sekarang???!!!"

"Gawat???!!! Sungguh gawat Regina!!!" George berteriak histeris. Kedua mata George makin melotot hendak melompat, lepas.

"Regina, matilah aku!!!" hanya tiga kata tersisa bisa terucap dari mulut George. --sama seperti yang terucap dari mulut Regina--

Dengan tatapan serius, George memandang ke arah Regina, demikian pula gadis Rusia itu. Dia pun memandangi pacar yang baru dikenalnya dengan 'tatapan ketakutan'.

-----

"George, kenapa kamu juga terkejut seperti aku? Ada apa sayang?" tanya Regina penasaran.

Regina menunggu jawaban dari kekasihnya namun George diam diposisi memula dan tidak menjawab.

"Sayang, bagaimana ini??? Aku bisa mati karena kita terlambat bangun." Regina nampak panik dan semakin ketakutan.

Keringat dingin mengucur deras membasahi tubuhnya mengalir hingga ke sela kedua payudaranya.

"Sayang, seharusnya kita bangun pukul 9.00 AM tadi, tetapi ...," ucapnya lemas putus asa.

-----

Tanpa sepatah kata, George pun langsung mendekap kekasihnya. Keduanya belum berpakaian.

Detak jantung kedua pasangan itu sama-sama berdetak kencang. Nafas mereka memburu, aliran darah mereka seolah tak mau naik ke kepala masing-masing.

Keduanya terdiam, saling berpelukan.

-----

"Sayang ... kamu kenapa ketakutan sekali?" keduanya membisikkan kalimat pertanyaan yang sama.

George mendekap semakin erat tubuh kekasihnya. Tangannya mengusap punggung Regina.

"Nanti kamu juga akan tahu juga, sayang ...!" tukas mereka kompak

"He he he ...," keduanya tertawa dalam keputusasaan.

-----

Dua helicopter Apache menderu di udara, terbang di depan kaca apartemen Regina. Kedua helicopter itu menembaki ke arah dalam kamar dimana mereka bercinta.

CIA dan KGB memburu mereka karena keduanya lalai dan gagal menjalankan misinya. --Menembak mati presiden lawan pada pukul 10.10 AM.--

-----

Lanjutkan Membaca
img Lihat Lebih Banyak Komentar di Aplikasi
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY