/0/3882/coverbig.jpg?v=f23138bd86c6874af158b7eaa8a3a28c)
Pernikahan itu adalah sebuah komitmen dalam menjalin sebuah hubungan tapi bagaimana kalau hubungan itu di rusak oleh pihak ketiga? Bagaimana pula pernikahan itu tidak ada buah cinta? Semua tentang kita yang berasumsi sebagaimana baiknya. Adrian Admajaya adalah sosok laki-laki yang begitu mengagumi wanitanya. Namun dia harus terjalin hubungan atas dasar tanggung jawab Bagaimana jadinya dia bisa mengimbangi perasaan antara aura dan Asti? Semua itu akan terjawab di novel ini cus pantengi terus ya.....
Terkuaklah semuanya
Tidak terasa sudah Lima Tahun usia pernikahan Adrian dan Asti tapi mereka belum di karuniai anak tapi itu tidak membuat mereka kekurangan namun Adrian tidak tahu bahwa Asti berselingkuh dengan sahabatnya Rangga.
Asti selalu pintar memainkan waktu saat bersama Adrian dan Rangga entah apa yang membuat Asti selingkuh pada Rangga.
Padahal apa yang tidak di perbuat oleh Adrian terhadapnya bahkan ia rela meninggalkan keluarganya demi Asti.
Hari itu dia cepat pulang dari biasanya dia tidak sabar melajukan mobilnya pulang untuk menemui istri tercintanya.
Dia parkirkan mobil di pelataran halaman rumahnya. Dia menelusuri setiap ruang rumahnya. Entah suara apa yang membuat dia berhenti betapa terkejutnya dia melihat pemandangan yang tak lazim.
Dia melihat dua insan yang sedang di mabuk kepayang itu sangat menikmati sehingga mereka tidak tahu akan kehadirannya di sana. Dengan geram Adrian menghempaskan daun pintu kamar tempat dua insan itu berlabu.
Asti dan Rangga seakan tersentak kaget dan langsung memakai baju yang berserakan di lantai kamar itu.
Baku hantam pun terjadi.
"Elu anggap apa gue Ga, ini istri gue Ga, " sergah Adrian memukuli Rangga.
"Nggak, ini semua salah luh!...Asti ingin Anak. Sementara elu itu ga mampu!" Tangkas Rangga.
"Ga, sudah dong Ga sekarang kamu pulang," Isak tangis Asti memisahkan mereka.
"Untuk apa pernikahan ini kita lanjutin lagi dan elu bukan temen gue lagi." Teriak Radit sambil menunjuk Rangga. Dia pergi keluar rumahnya dia menggas mobil dengan kecepatan penuh.
Sudah dua minggu berlalu Rangga bebas berjalan bersama dengan Asti walau dia tahu Asti masih istri sah Adrian.
Sementara Adrian hidupnya hampah tanpa canda tawa Asti lagi. Dia bekerja seperti biasa dan dia sudah mantab untuk berpisah dengan Asti dalam benaknya tidak mungkin lagi diteruskan karena ini menyangkut harga diri sebagai laki-laki.
Di sidang pertama Asti tampak mesrah menggandeng selingkuhannya sedangkan dia hanya sendiri tidak ada yang menemaninya. Minggu ke minggu mereka telah resmi berpisah
"Ini sudah saatnya aku bangkit dari keterpurukan." Ucapnya optimis.
Sekarang dia ingin memeriksakan kesehatannya dia yakin bahwa dia laki-laki yang berguna.
"Pak ini hasil labnya pak sebenarnya Bapak ini bisa sembuh kok pak asal Bapak mau hidup sehat tidak merokok dan jangan sering begadang pak," kata dokter yang menanganinya itu seraya tersenyum simpul.
."T..terima...kasih dok, " gugup Adrian bahagia mendengar ucapan dokter barusan.
Dia mengayunkan langkah kakinya menuju mobil yang berada di parkiran.
"Aku akan buktikan sama kamu Asti bahwa aku laki-laki sehat," Batinnya menolog sendiri.
Satu bulan kemudian dia kembali ke rumah sakit untuk memeriksakan kesehatannya lagi.
Di sisi lain Asti dan Rangga masih seperti biasa.
"Aura, jadi loh daftar jadi biarawatinya?" tanya salah seorang temannya.
"Jadi dong, aku akan setia pada pendirianku Naya," Ucap Aura lembut pada temannya.
"Berarti kamu ga boleh nikah dong, sementara gue mau nikah dan punya anak yang manis dan lucu-lucu," Ucap Naya mantab.
."Iya Ra, aku aja pengen nikah tapi cowoknya aja yang ga ada," kekeh Mira.
"Ya , gimana ini udah perjalananku mungkin," ujar Aura tersenyum simpul menanggapi ucapan sahabatnya itu.
"Aura, kamu tuh cantik, pinter thebest deh dari kita-kita," puji Naya.
"Gaklah, kita semua cantik dan pinter kok cuma tujuan kita lain aja" jawabnya tersenyum enggan.
Di rumah sakit Aura harus mengitu tes karena masuk ke biarawati itu harus benar-benar suci, pemeriksaan pun berlangsung selama Dua jaman.
Aura pun pulang ke rumahnya (di rumah sakit dia tidak tau apa yang dilakukan Dua Dokter koas yang menanganinya karena dokter yang menanganinya tidak masuk).
"Pak Adrian, ini semple sperma Bapak yang kemarin saya minta sudah di tes di lab Bapak sudah di nyatakan sehat pak," Ucap Dokter sambil menjabat tangan Adrian.
"Te_terimakasih banyak dok," serunya sumringah mendengar ucapan Dokter itu dia merasa bermimpi saja untuk ucapan dokter yang menyatakan bahwa dia sehat.
Sudah tiga minggu perasaan Aura tidak menentu dia pusing sepertinya kurang enak badan dia di suruh oleh romo pembimbingnya pulang untuk istirahat.
"Anak Ibu kok pulang gimana, kamu masih yakin untuk ikut tes itu Nak?" Tanya Ibunya sambil duduk di sampingnya
"Ya ...masih dong bu ini aku baru pulang dari sana, aku agak pusing tadi Bu," ucapnya manja pada Ibunya.
Sebenarnya keluarganya tidak menyetujui keinginannya karena dia anak perempuan satu-satunya.
Aura tiga bersaudara dia anak kedua, namun demi anak mereka mengiyakan keinginannya.
Tiba-tiba Aura mual dan muntah dan berlari kewastafel dekat kamar mandinya.
"kenapa kamu Nak, " Ucap Ibu Aura panik
"Gak tau de bu" Ucap Aura lemas.
"Ya sudah, sebaiknya kita ke rumah sakit Ibu takut kamu kenapa-napa," Ucap Ibu Aura pun pergi ke rumah sakit bersama Ibunya.
Di rumah sakit betapa terkejutnya mereka berdua.
"Selamat ya Bu, anak Ibu tengah HAMIL." Ucap Dokter yang menangani Aura.
Betapa hancurnya Ibu mendengarnya begitu pula dengan Aura.
"Gak mungkin dok saya belum menikah dok, dan saya tidak pernah melakukan yang membuat saya mengandung Dok, " Tangis Aura pecah.
"Sayang, Ibu kecewa sama kamu," Isak Ibu tidak menyangka kalau putri satu-satunya akan mencoreng nama baik keluarganya.
"Ibu, Aku juga ga tahu bu demi apa pun bu saya tidak pernah melakukan yang di larang Ayah sama Ibu jangankan hal ini pacar aku aja ga ada bu," Tangis isak Aura merada terpojok.
Mereka pun meninggalkan rumah sakit tersebut.
Di rumah dia benar- benar di sidang.
"Ayo Nak, jujur sama Ayah, Ayah akan cari laki-laki yang ga bertanggung jawab itu," Lirih Ayahnya berkaca -kaca.
"Ayah maafin Aku Ayah, Aku tidak tau anak siapa ini Ayah," sesal Aura bersujud di kaki Ayahnya.
"Ayah terakhir aku ikut tes di rumah sakit mungkin di sana ada Jawabannya," Yakin Aura pada ayahnya.
Diapun membawa mobil ayahnya menuju rumah sakit Aura berlari menelusuri lorong-lorong rumah sakit tiba-tiba.
"Auuw........!" Aura memegang lengannya.
"Sory, saya ga sengaja," Ucap laki -laki acuh tak acuh.
"Gak apa aku yang salah, ga lihat kamu," ucap Aura pelan dan berlalu pergi meninggalkan laki-laki itu menuju ruangan tempat ia di periksa tiga minggu yang lalu.
"Dok tiga minggu yang lalu saya ke sini untuk mengikuti tes dok," ujar Aura gugup takut.
"Terus kenapa mbak?" tanya dokter itu.
" Dok, Sa...Saya ...sekarang lagi_"
"Dok, ini laporannya Dok," Ucap Dokter koas itu.
"Dok, dokter ini yang menangani saya dok kalau tidak salah mereka berdua Dok," Ucap Aura terbata-bata tapi dia yakin.
Dokter koas itu pun terkejut.
"Humm... Mbak maafin Saya, mbak saya bukan bermaksud buat mbak jadi," Ucap Dokter itu gugup.
"Maksudnya apa ini Dok?" Tanya Dokter itu penyasaran.
"Dok, sebenarnya semple sperma Bapak Adrian kami suntikkan ke mbak ini saat mbak ini tes keperawanan Dok," ucap Dokter koas itu terbata-bata.
"Ini ga adil Dok. Bagaimana nasib saya, Anak ini," Isak Aura histeris.
Saya mau tuntut rumah sakit ini dan terutama kamu." Ucap Aura tegas.
"Mbak saya tahu Ayah biologis yang mbak kandung ini sebaiknya kita harus cari solusinya mbak," Ucap Dokter itu menenangkan Aura.
"Dok, saya ingin menjadi Biarawati Dok, bagaimana mungkin saya Hamil " Tangisnya pecah Dia begitu frustasi oleh keadaan yang menimpa dirinya.
"Ini kartu namanya," Ujar Dokter sambil menyodorkan kartu nama pada Aura.
"Oh, Tuhan apa ini jawabanmu atas pertanyaanku mengenai baktiku kepadamu Tuhan," Batinnya bergumam .
Di mobil dia melirik kartu nama yang diberikan oleh dokter rumah sakit
" Adrian Admajaya mana mungkin aku datangin dia dan minta tanggungjawab siapa aku baginya lagi pula dia juga korban sama sepertiku tapi bagaimana nasibku terutama anak ini," Lirih Aura menjamah perutnya yang masih rata itu.
Di rumahnya.
"Bagaimana Sayang?" Tanya Ibunya langsung.
"Bu, Aura jadi korban malpraktek Bu," ucap Aura frustasi pada Ibunya.
"Jadi bagaimana apa rencana kamu, yang pasti Ayah akan tuntut rumah sakit itu," Ucap Ayahnya tegas.
"Yah, Aura ikut keputusan Ayah ajalah, Aura sudah bingung harus bagaimana lagi." Lirih Aura yang di peluk oleh Ibunya.
Keesokan harinya mereka pergi ke rumah sakit meminta pertanggungjawaban rumah sakit tersebut .
Di kantor Adrian di telepon seseorang.
"Hallo, iya saya Adrian Admajaya, ada apa Dok?"
"Apakah Bapak ada waktu ada yang ingin saya bicarakan,"
"ya bentar lagi makan siang bagaimana kalau kita ketemuan di caffe dekat rumah sakit. Lagi pula kantor saya tidak jauh dari sana Dok," Ucap Adrian mematikan ponselnya.
"Ada apa dok bukannya dokter sendiri yang bacakan hasil kesehatan saya," Tanya Adrian penyasaran.
Bersambung...
Seto lalu merebahkan tubuh Anissa, melumat habis puting payudara istrinya yang kian mengeras dan memberikan gigitan-gigitan kecil. Perlahan, jilatannya berangsur turun ke puser, perut hingga ke kelubang kenikmatan Anissa yang berambut super lebat. Malam itu, disebuah daerah yang terletak dipinggir kota. sepasang suami istri sedang asyik melakukan kebiasaan paginya. Dikala pasangan lain sedang seru-serunya beristirahat dan terbuai mimpi, pasangan ini malah sengaja memotong waktu tidurnya, hanya untuk melampiaskan nafsu birahinya dipagi hari. Mungkin karena sudah terbiasa, mereka sama sekali tak menghiraukan dinginnya udara malam itu. tujuan mereka hanya satu, ingin saling melampiaskan nafsu birahi mereka secepat mungkin, sebanyak mungkin, dan senikmat mungkin.
Hidup itu indah, kalau belum indah berarti hidup belum berakhir. Begitu lah motto hidup yang Nayla jalani. Setiap kali ia mengalami kesulitan dalam hidupnya. Ia selalu mengingat motto hidupnya. Ia tahu, ia sangat yakin akan hal itu. Tak pernah ada keraguan sedikitpun dalam hatinya kalau kehidupan seseorang tidak akan berakhir dengan indah. Pasti akan indah. Hanya kedatangannya saja yang membedakan kehidupan dari masing – masing orang. Lama – lama Nayla merasa tidak kuat lagi. Tanpa disadari, ia pun ambruk diatas sofa panjang yang berada di ruang tamu rumahnya. Ia terbaring dalam posisi terlentang. Roti yang dipegangnya pun terjatuh ke lantai. Berikut juga hapenya yang untungnya cuma terjatuh diatas sofa panjangnya. Diam – diam, ditengah keadaan Nayla yang tertidur senyap. Terdapat sosok yang tersenyum saat melihat mangsanya telah tertidur persis seperti apa yang telah ia rencanakan. Sosok itu pelan – pelan mendekat sambil menatap keindahan tubuh Nayla dengan jarak yang begitu dekat. “Beristirahatlah sayang, pasti capek kan bekerja seharian ?” Ucapnya sambil menatap roti yang sedang Nayla pegang. Sosok itu kian mendekat, sosok itu lalu menyentuh dada Nayla untuk pertama kalinya menggunakan kedua tangannya. “Gilaaa kenyel banget… Emang gak ada yang bisa ngalahin susunya akhwat yang baru aja nikah” Ucapnya sambil meremas – remas dada Nayla. “Mmmpphhh” Desah Nayla dalam tidurnya yang mengejutkan sosok itu.
Firhan Ardana, pemuda 24 tahun yang sedang berjuang meniti karier, kembali ke kota masa kecilnya untuk memulai babak baru sebagai anak magang. Tapi langkahnya tertahan ketika sebuah undangan reuni SMP memaksa dia bertemu kembali dengan masa lalu yang pernah membuatnya merasa kecil. Di tengah acara reuni yang tampak biasa, Firhan tak menyangka akan terjebak dalam pusaran hasrat yang membara. Ada Puspita, cinta monyet yang kini terlihat lebih memesona dengan aura misteriusnya. Lalu Meilani, sahabat Puspita yang selalu bicara blak-blakan, tapi diam-diam menyimpan daya tarik yang tak bisa diabaikan. Dan Azaliya, primadona sekolah yang kini hadir dengan pesona luar biasa, membawa aroma bahaya dan godaan tak terbantahkan. Semakin jauh Firhan melangkah, semakin sulit baginya membedakan antara cinta sejati dan nafsu yang liar. Gairah meluap dalam setiap pertemuan. Batas-batas moral perlahan kabur, membuat Firhan bertanya-tanya: apakah ia mengendalikan situasi ini, atau justru dikendalikan oleh api di dalam dirinya? "Hasrat Liar Darah Muda" bukan sekadar cerita cinta biasa. Ini adalah kisah tentang keinginan, kesalahan, dan keputusan yang membakar, di mana setiap sentuhan dan tatapan menyimpan rahasia yang siap meledak kapan saja. Apa jadinya ketika darah muda tak lagi mengenal batas?
Chelsea mengabdikan tiga tahun hidupnya untuk pacarnya, tetapi semuanya sia-sia. Dia melihatnya hanya sebagai gadis desa dan meninggalkannya di altar untuk bersama cinta sejatinya. Setelah ditinggalkan, Chelsea mendapatkan kembali identitasnya sebagai cucu dari orang terkaya di kota itu, mewarisi kekayaan triliunan rupiah, dan akhirnya naik ke puncak. Namun kesuksesannya mengundang rasa iri orang lain, dan orang-orang terus-menerus berusaha menjatuhkannya. Saat dia menangani pembuat onar ini satu per satu, Nicholas, yang terkenal karena kekejamannya, berdiri dan menyemangati dia. "Bagus sekali, Sayang!"
21+ !!! Harap bijak memilih bacaan HANYA UNTUK DEWASA. Untuk menguji kesetiaan pasangan masing-masing akhirnya Arga dan rekan-rekan sekantornya menyetujui tantangan gila Dako yang mengusulkan untuk membolehkan saling merayu dan menggoda pasangan rekan yang lain selama liburan di pulau nanti. Tanpa amarah dan tanpa cemburu. Semua sah di lakukan selama masih berada di pulau dan tantangan akan berakhir ketika mereka meninggalkan pulau. Dan itu lah awal dari semua permainan gila yang menantang ini di mulai...